webnovel

multiple timeline revealed

Desclaimer i'm not own onepiece, onepiece is originally create by Eichiro Oda.

.

.

.

-unknown location.

….

Nico Robin dia sekarang sedang bekerja sebagai agent barouqe works dengan code name Miss.All-sunday sedang duduk dan merenung mengingat memori kehidupan sebelumnya di timeline yang 

berbeda.

-flashback

.

.

.

Monkey D Luffy captain strawhat crew sekaligus new pirate king. Dia bersama crew nya berhasil mendarat di laugh tale.. Menemukan apa itu onepiece, sejarah tentang abad kekosongan, suku clan D, hingga arti dari Will of D itu sendiri..

First-mate roronoa Zoro kini berhasil meraih mimpinya sebagai pendekar pedang terkuat setelah mengalahkan mentornya dracule mihawk.

Tidak hanya Zoro seluruh kru mugiwara ichimi berhasil menggapai mimpinya..

Akan tetapi apakah benar jika mimpi sang kapten itu jadi raja bajak laut ?? Karena jika diperhatikan dengan baik menjadi raja bajak laut adalah janjinya dengan sang idola Akagami no Shanks..

Tapi si baka-senchou tidak terlalu perduli akan hal itu baginya melihat kru nakama sahabat dan keluarganya ini meraih mimpi mereka masing-masing menjadi suatu kebahagian untuk sang raja bajak laut ini..

Dan kini mugiwara ichimi semua sedang berkumpul di dapur setelah usai memakan makan malam yang disajikan sang koki terbaik didunia Vinsmoke sanji..

Mereka tertawa bernyanyi bersama dengan suka cita hingga…

"EEEEEEEHHHHH ?! R-rr-r- Robin !?" Kejut sanji

"Sanji. Whine ini luar biasa!" Dia mencoba untuk berdiri tetapi sedikit meraba-raba. "Shishishi" dia terkikik.

"Mengapa Robin dari semua orang bertingkah seperti pemabuk?" Ussop bertanya dengan suara keras. Luffy berbaring dan mengambil botol yang diminum Robin. Dia memperhatikan labelnya dengan baik.

"Whine Sea-King khas dari Wine-Knot. Anggur terbaik untuk mengasinkan daging agar menghasilkan rasa yang paling indah. Peringatan jangan dikonsumsi sendiri. Dapat menyebabkan mabuk parah. '" Dia membacakan dengan lantang. Para kru tersentak ngeri. Yang paling tenang dan dewasa dari mereka sekarang mabuk dengan gembira.

Sanji terjatuh ke lantai. "Aku pasti memberikan barang itu kepada Robin-swan tersayangku. Maafkan aku Robin-swan!" Dia menangis di genangan air matanya sendiri.

Lalu entah dari mana Robin melompat Luffy dan menahannya ke tanah dengan dia di atas. "Shishieheehehee. Luffy .." Sayangnya wajah Luffy sekarang berada di antara dada Robin.

"Beruntung Brengsek!" Brook dan Sanji berteriak. Nami tersentak dan menghancurkan lembaran pemangkas di genggamannya.

Luffy memiringkan kepalanya untuk menemui tatapan kabur Robin. "Apa itu Robin?" Dia bertanya tidak menyadari situasinya saat ini. Dia duduk sambil memeluknya erat dan memeluknya dengan tangan di rambutnya dan meletakkan kepalanya di atas kepalanya.

"Luffy untuk saat ini. Kamu akan menjadi adik laki-lakiku. Dan aku ingin kamu melihatku sebagai kakak perempuanmu. Oke?"

"APA?!"

Luffy memberikan senyuman khasnya, "Oke kalau begitu Onee-chan! Aku selalu bertanya-tanya bagaimana rasanya punya saudara perempuan."

Robin tersenyum dan menoleh ke sosok adik perempuannya. "Ya Nami-chan." Dia bernyanyi dengan manis.

Nami mendesis marah saat dia menatap wanita di depannya. "Kamu mabuk Robin, aku sarankan kamu tidur nyenyak atau ..."

Jadi Nami dan Luffy ya? "Zoro menyeringai. Robin terkekeh dan merasa berani.

"Dan seseorang untukku." Dia membungkuk dan menyegel bibirnya dengan bibirnya. Zoro terkejut dan diberdayakan oleh ini tetapi secepat itu datang Robin mundur.

" Dan aku denganmu zolo. " Ucap manis robin.

Skip Time*

Dalam waktu seminggu Zoro dan Robin semakin dekat dan tidak jarang mereka melakukan adegan romansa pasangan muda..

" Senchou apa kau yakin dengan keputusanmu.?" Tanya parau Usop

" Yah aku sudah melihat dalam waktu seminggu ini dan yahh mungkin mereka benar benar saling menyukai." Ucap lemah Luffy sambil mendongak menantang sang hujan..

" Terkadang Lelaki harus memilih satu pilihan sulit.. dan ini adalah pilihanku. Usop!."

"Hiks hiks kalo begitu aku akan mengikutimu Luffy aku akan mengikutimu walau itu ke neraka sekalipun.."

" Jangan bodoh Usop, kau tahu butuh kepedihan dan kesakitan yang mendalam untuk bertambah kuat, dan kau telah melewati itu kau sekarang ksatria, ingatlah masih ada sesosok yang menantimu pulang.." tolak Luffy sembari menepuk bahu Usop

" Zoro sudah selayaknya saudaraku aku yakin dia bisa menjaga dan melindungi Robin, dan Robin sendiri dia berhak bahagia dan bilamana kebahagiaan nya itu Zoro maka aku mendukungnya.."

"Luff-fyy tapi bagaimana dengan mu kalaupun kau memilih seperti itu masih ada Nami atau yang lain kan?? Kau tak perlu HARAKIRI LUFFY PLEASE KKAuu juga pantas untuk bahagia.!!!!" Parau Usop sebelum

DUAKK*

"Terimakasih Usop saudaraku…" tak ada pilihan lain Luffy segera membuat Usop pingsan.

Skip Time*

" Ouyy Minna aku mengumpulkan kalian disini ingin mengatakan sesuatu.."

"Ada apa Luffy tidak biasanya kamu bersikap seperti ini."

"Ahh Robin, tak apa aku hanya ingin mengumumkan kalo sebentar lagi kita akan mendarat di pulau dan dipulau itu terdapat pohon sakura besar, aku hanya ingin meminta kalian untuk tidak turun kesana dan tunggu aku setidaknya selama tiga hari.." jelas Luffy kepada kru-nya

" Tsk kau ini aneh aneh saja Baka." Kesal Nami dengan sikap aneh sang kapten.

"Aku tak menerima intrupsi Nami.! It's captain orders. " Tegas Luffy

"Nahhh itu pulau nya sudah kelihatan ingat yah omaeraa jangan ada yang turun sebelum tiga hari."

Yahhhh

Yahhhh

Skip 3d later

" Minna aku ingin menyerahkan ini kepada kalian, ini captain last order.." lemah Usop

" Hei hei apa maksudmu Usop?? " Heran Zoro

"Kau buka dan baca saja sialan" sarkas Usop

Minna terimakasih karena telah menemaniku selama ini… jujur aku senang Zoro, Usop, Nami, Chopper ,sanji, Robin, brook, franky ,dan jinbe.

Aku dengan berat hati menyatakan kepada kalian Mugiwara ichimi aku bubarkan Oleh karena itu kalian bisa memulai hidup baru kalian masing masing tanpa aku..

Dan Last order dariku adalah kalian semua harus bahagia.. Dan untukmu Zoro kau sahabatku sodaraku dan juga sekaligus wakil ku.. aku percaya padamu kau bisa menjaga dan melindungi Robin untukku.. Karena kebahagiaan nya mungkin bersamamu bukan denganku.. Kau tau saat pertama kita bertemu aku pernah mengatakannya padamu Aibo 'pada satu titik seorang pria harus memilih pilihan yang sulit.' dan ini adalah pilihan ku Aibo..

tidak saudaraku..

Aku sangat mencintai wanita itu jadi aku harap kau membuatnya selalu bahagia..

Mungkin itu saja yang ingin aku sampaikan kepada kalian.. Dannn ROOBIINNNN TAK PEDULI APA YANG KAU PILIH AKU TETAP MENCINTAIMU..

Jika kalian sudah membaca pesanku ini tolong kuburkan mayatku disebelah Ace.

Karena aku akan melakukan seppuku harakiri di bawah pohon sakura

Your captain Monkey D Luffy

AAAAAPPPPPAAAA*

'Di hari itu semua orang menangis terkecuali Robin yang pingsan setelah shock beberapa saat."

...

satu bulan kemudian

"hiks hiks luffyy, kenapa kenapa kamu tidak tapi kenapa aku membuat pilihan bodoh hiks." Isak seorang wanita didepan makam sang raja bajak laut monkey d Luffy.

"robin-san,!" panggil suara dibelakang wanita itu yang kita tahu ia adalah Nico Robin. merasa dipanggil Robin memalingkan wajahnya kebelakang.

"Admiral Coby.!" seru Robin

"robin-san sebagai teman luffy-san saya ingin menawarkan bantuan" ungkap Coby pada Robin.

"apa itu Coby-san??" tanya Robin

"eeumm aku menjadi Admiral karena jasanya luffy-san, oleh karena itu aku ingin menawarkan robin-san kembali kewaktu diawal kalian bertemu." jelas Coby

"apa kau bersungguh sungguh coby-san? dan jika aku menerimanya apa konsekuensinya??" tanya Robin

"untuk konsekuensinya segala sesuatu tentangmu di timeline ini terlupakan, dan ketika kau kembali mungkin disana banyak perubahan, bagaiman apa kau sanggup robin-san? jelas Coby yang diakhiri dengan bertanya.

"akkk-aku mau Coby-san jika itu bisa membuatku kembali bersama luffy-kun". tegas Robin.

"baik kalau begitu robin-san di waktu mana kau ingin memulainya" tanya Coby memastikan.

"Hm aku ingin kembali saat aku pertamakali keluar dari westblue atau sekitar 3 tahun sebelum luffy-kun memulai perjalanan nya." jawab Robin.

"baiklah robin-san semoga kau dan luffy-san bahagia dikesempatan kedua." balas Coby

Coby merentangkan tangannya sambil berteriak

"toki toki no reverse"

.

.

.

-Flashback off

...

sudah tiga tahun Robin kembali kemasalalu sekarang dia sudah tak sabar lagi menanti lelaki yang sangat ia cintai.

setelah dia berhasil mengingat semuanya dia menangis kencang sambil mendongakkan kepalanya kearah mentari sambil batinnya terus-menerus melantunkan maaf kepada seseorang yang ia sangat cintai

Monkey D. Luffy…

sejenak Robin melihat bounty poster Luffy dia tersenyum akhirnya dia bisa melihat lelaki yang ia rindukan

"aku sudah tak sabar Luffy-kun,  aku tidak akan mengulang kesalahan bodohku untuk kedua kalinya aku berjanji apapun yang terjadi aku akan mencintaimu dan mendapingimu sampai akhir." ucap Robin sambil mendongakkan kepalanya kearah mentari.

.

.

.

 

-Devil Strawhat-

.

.

.

Setelah tiba di loguetown mugiwara ichimi membeli bahan dan segala persiapan yang lain dan Luffy yang mendeklarasikan bahwa dialah yang akan menjadi bajak laut di menara eksekusi Gol D Roger. Setelah itu para marine dan bajak laut dibawah buggy dan alvida mencoba menyerang mugiwara ichimi yang naas mereka dibantai dengan sadis oleh Zoro, sanji, dan terutama sang captain mugiwara no luffy. Setelah dirasa cukup dengan loguetown, mereka kembali berlayar menuju grandline. di tengah perjalanan mereka telah melewati reverse montain, Luffy dan kawan-kawannya bertemu crocus dan laboon setelah itu mereka kembali berlayar menuju pulau berikutnya. Setelah tiba di Whiskey Peak, yang terletak di Pulau Cactus. Warga Whiskey Peak tampak senang dan damai, berusaha menipu pengunjung dengan penampilan mereka, karena mereka semua adalah bounty hunters.

"Bajak laut datangg, bajak laut datanggg!", Teriak beberapa anak riang, berlarian.

"Ma-ma-maaaa- Selamat datang di Whiskey Peak, bajak laut, saya Walikota Igarrappoi, selalu siap melayani Anda.", Seorang pria jangkung dengan rambut pirang tampak seperti wig, kemudian diturunkan menjadi Igaram, berkata.

'kau tidak bisa menipuku, namun mari kita lihat apa yang bisa kau lakukan.!', Pikir Luffy.

"Kenapa kau bersikap baik pada bajak laut?", Nami bertanya dengan skeptis. "Kami bisa merampokmu, atau membunuh seluruh desa?"

'Walikota' meneteskan air mata dan menyekanya dengan handuk biru. "Kami baik terhadap bajak laut karena mereka pelanggan terbaik kami, mereka memenuhi kota dengan uang ketika mereka datang."

'Lebih mirip lubang buaya.', Topi jerami itu bergumam di kepalanya, menggelengkan kepalanya sedikit.

"Bagaimana kalau kita mengadakan pesta untuk menyambut kedatangan kalian?", Tanyanya. "Aku pikir kalian akan menyukainya."

"Yaa sepertinya menyenangkan!", Seru Luffy, bertingkah seperti tidak mencurigai apapun." Ayo teman-teman, mari berpesta!" Lanjutnya.

Nami dan Zoro mengangkat bahu. Mereka melihat kebohongan, tetapi memutuskan untuk terus mengikuti captain mereka, meskipun dia cenderung sadist dan mengerikan tapi Zoro tahu captainnya adalah seorang Prodigy.

.

.

.

Mugiwara ichimi bersenang-senang dan berpesta. Sanji dan Usopp bermain dengan wanita tercantik di Whiskey Peak, Usopp lebih suka bercerita, Sanji malah main mata. Zoro dan Nami minum banyak, Nami hanya untuk memenangkan uang dalam kontes minum, dan Luffy makan banyak daging, tapi lebih sedikit dari sebelumnya. Dia tahu ada obat tidur di dalamnya.

Hanya pendekar pedang, navigator, dan captain kru yang memalsukan tidur mereka. Si juru masak dan penembak jitu tidak diberitahu tentang jebakan itu. Pendekar pedang itu adalah yang pertama bangun.

.

.

.

Zoro PoV

.

.

.

Aku bangun di malam hari, sekitar jam 12. Ya ampun, ruang pesta itu berantakan, gelas kosong, kursi terbalik, dan tidak ada orang lain di sana kecuali aku dan teman-temanku. Alkohol masih mengalir ke seluruh tubuh saya, namun saya dapat menyimpulkan apa yang terjadi: Bounty hunters mencoba menipu kami, mencoba membuat kami tertidur, lalu mencuri uang kami dan menyerahkan kami kepada Marine yang terkutuk.

'Tidak akan berpengaruh padaku, dasar amatir! Aku telah menjadi Bounty hunters selama bertahun-tahun, kalian tidak dapat menipuku dengan permainan ini! ', aku berpikir dan menyeringai sedikit. Captainku pasti menyadari ini bahkan sebelum pesta bodoh itu dimulai tapi sigh dia terlalu menikmatinya. dan orang-orang bodoh sanji dan Usop sudah terjebak, terutama Sanji, ero-cook yang tidak berguna. Mata berbentuk love dan sikap cinta wanitanya ini membuatku kesal sejak awal.

'Terserah, aku akan membangunkan mereka nanti, aku akan memeriksa apakah Mery masih utuh dan di sana.'

.

.

.

Aku pergi ke Merry dan melihat semuanya ada di tempatnya, dan kami beruntung, bahkan harta Nami tidak hilang. 'Nami, kamu kucing jalang berambut oranye penggila emas, semua yang kau pedulikan adalah uang. Bagaimana kalau kau menunjukkan belas kasihan kepada orang lain di krumu selain Luffy, hanya karena dia menghabisi Arlong. '

Sekarang mery baik-baik saja, aku harus menjaga teman-temanku. Mereka tidak berdaya dalam tidur mereka, dan karena itu menjadi sasaran empuk. 'Jika aku menjaga gedung tempat pesta itu terjadi, tidak akan terjadi apa-apa pada mereka.', Pikirku, mencoba melihat keadaan sedikit lebih positif.

.

.

Aku naik ke atas gedung di sebelah gedung tempat kru saya tidur, dan saya tidak salah. Kasusnya seperti yang kupikirkan, Bounty Hunter bodoh itu menyelinap pada kami ketika kami sedang tidur, lalu mengikat kami dan mendapatkan hadiah kami sebagai hasilnya. 'Tidak denganku, tidak dengan captainku.'

.

.

.

"Oi bounty hunters!", Teriakku, mendapat perhatian dari semua pemburu bounty, mungkin 100 atau lebih. "Kalian harus membunuhku terlebih dahulu, sebelum kalian menyentuh teman-temanku!"

Para Bounty Hunters itu tidak terkesan. "Kau sendirian dan bahkan tidak punya bounty, lebih baik menyerah sekarang!", Teriak mereka, memintaku menyerah pada mereka yang lemah hanya menang jumlah.

"Jatuhkan aku, Baroque Works!" deklarasi ku.

Aku melilitkan bandana hitam di kepalaku, artinya aku akan berusaha sekuat tenaga. Setelah itu aku hanya mencabut dua pedang dari sarungnya, Yubashiri dan Sandai Kitetsu. Aku harus melihat terbuat dari apa, tanpa menggunakan Wado Ichimonji, dan aku teringat kata-kata captainku "Mulai sekarang, untuk membangunkan Observasi Haki kau harus bertarung dengan satu atau dua pedang, mengerti? ' Aku yakin bertarung dengan lebih sedikit pedang membantumu lebih berkonsentrasi melawan musuhmu. ". Aku masih harus merasakan sendiri apa itu Observation haki, jadi aku mematuhi perintah Luffy. Setelah itu aku memejamkan mata, juga seperti yang dikatakan Luffy: "Dan saat kau bertarung melawan lawan yang lebih lemah, coba lakukan ini dengan mata tertutup, oke?"

Tembakan keluar dari pistol dan senapan yang tak terhitung jumlahnya, selusin atau lebih pria dengan pedang mendatangi saya. Di dalam kepalaku, semuanya berjalan dengan lambat. 'Observation haki atau apa pun itu, aku ingin kau bangkit di dalam diriku. Sial, aku tidak tahu apakah itu berfungsi seperti itu, tetapi aki ingin mengalahkan mereka semua! Tunjukkan di mana musuh berada, jadi aku bisa mengalahkan mereka tanpa membuka mata. '

Tiba-tiba, aku merasakan aura musuh, termasuk senjata mereka, seperti pedang atau peluru. Aku tidak tahu bagaimana ini terjadi, tapi aku tak akan menyianyiakan kesempatan untuk menjatuhkan mereka semua!

"Nitoryu: Taka Nami!" ujarku

Aku berputar dengan pedangku, menciptakan hembusan angin. Ini melumpuhkan semua orang dalam jarak dekat, atau setengah dari mereka, setidaknya itulah yang diproyeksikan dalam benakku. 

Untuk memeriksa apakah itu benar, aku kemudian membuka mataku mereka benar-benar terlempar, tapi aura yang masih berdiri lenyap. 

Apa apaan? Aku memejamkan mata sekali lagi dan sedikit berkonsentrasi, melihat aura mereka lagi. Kesimpulanku adalah, bahwa aku hanya dapat menggunakan haki observasi ini, ketika mataku tertutup. Mengesankan, bukan?

Tembakan pistol dilepaskan lagi. Aku memotongnya menjadi dua dengan pedangku dan menyerang orang-orang yang menembak. Yang mengejutkanku, Yubashiri dan Sandai Kitetsu bereaksi berbeda saat memotong musuh saya. Yubashiri "hanya" memotong musuh, sementara Sandai Kitetsu benar-benar mencoba membunuh mereka. Pedang ini memiliki aura pembunuh yang kuat yang harus dikendalikan. Tidak heran itu dikutuk.

Setelah menebas pemburu bayaran yang lemah, saya merasakan 4 aura, sedikit lebih kuat daripada yang lemah yang telah ku jatuhkan.

Membuka mataku kembali untuk melihat siapa merekaa. Itu adalah walikota, gadis berambut biru, pria mahkota dan wanita berotot berambut merah muda hitam besar, yang berpakaian seperti biarawati saat berpesta dengan kami. Kedua Bounty Hunters berukuran besar itu memperkenalkan diri mereka sebagai Mr. 8 dan Miss Monday.

"Kau mengetahui kebenaran dan membunuh anggota Baroque Works, kau harus mati!", Kata Miss Monday sambil meraih tong untuk dilemparkan ke arahku.

Aku dengan mudah memotongna menjadi empat, menjadikannya tidak berguna. Dia kemudian meraih tangga dan mengayunkannya ke arahku, namun aku masih bisa menghindar. Sayangnya, saat aku menghindar, dia meletakkan selubung logam ke buku jarinya yang besar dan meninjuku.

Rasa sakit yang aku alami akibat pukulan ini hampir membuatku berteriak. Bahkan dari rasa itu, aku menyadari ada memar di wajahku, sighh kurang ajar. Meskipun kesakitan, aku meraih wajah jeleknya dengan cengkeraman kuat, menekan jari saya lebih dalam dan lebih dalam ke tengkoraknya. Dia tidak hanya berteriak karena dia kesakitan, tetapi juga karena dia dikuasai olehku, luar biasa! Sejauh ini dia benar-benar jatuh pingsan setelah satu genggaman. Penampilan bisa menipu, dan itu harus menjadi bukti terakhir, serta aku tidak tertarik untuk memperkosanya.

"Siapa selanjutnya?", Aku bertanya dengan percaya diri, memegang Sandai Kitetsu ke arah tiga agen Baroque yang tersisa. Aku tahu aku akan mengalahkan mereka, tidak mungkin aku kalah dari mereka yang lemah, itu hanya akan mencemarkan nama baik captain Luffy dan Strawhat-kaizokudan.

Mr. 9, orang paling bodoh dari semuanya, memutuskan untuk menyerangku. "Nekketsu Nine Konjo Bat!", Teriaknya, mencoba memukulku dengan dua pemukul baja yang dikombinasikan dengan akrobatnya. Aku bisa dengan mudah memblokirnya sepertinya dia bodoh.'

Dia mencoba serangan yang sama lagi, setidaknya itulah yang saya pikirkan. "Kattobase Shikomi Bat!", Si idiot yang menyebalkan itu berteriak, tiba-tiba meluncurkan dua tali baja dari kelelawar, mengikat tangan kananku dengan Sandai Kitetsu.

"Apa yang akan kau lakukan sekarang, ya?" Katanya dengan wajah bodohnya.

Si idiot itu membuatku kesal, dia membuatku lebih kesal daripada Helmeppo. Aku harus menggunakan serangan Ittoryu, meskipun aku tidak begitu baik dalam menggunakan hanya satu pedang, karena aku memulai dengan dua pedang. Aku mencoba keberuntunganku dan menyerang.

"Ittoryu Iai: Shishi Sonson!"

Aku menempatkan Yubashiri secara horizontal di depanku, lalu dengan cepat melepaskannya dan menebasnya dengan kecepatan yang lebih tinggi, lalu menebaskannya lagi.

Dia mati dalam hitungan detik, yang merupakan momen yang memuaskan bagiku.

"Mr. 9!", Gadis berambut biru ini berteriak histeris. Mengapa dia bahkan merawatnya?

"Tidak ada yang boleh menyakiti partnerku! Mr 8, bantu aku menjatuhkan si sialan ini!"

"Ya, Mr. Wednesday aku akan membantumu!", Kata walikota sambil mengeluarkan saksofon.

'Apa yang diinginkan orang ini dengan saksofon yang aneh?', aku bertanya-tanya, segera akan terkejut.

"Igarappa!". Mr 8 memainkan saksofonnya, dan peluru keluar. "Apa-apaan ini ?!", seruku, mencoba menghindari peluru.

Tiba-tiba, Miss Wednesday dengan pengecut menyerang saya dengan slasher meraknya sementara perhatian saya teralihkan.

"Kujakki Slasher!"

Aku berhasil menghindari penebas burung merak dan peluru saksofon. Melihat bagaimana aku adalah petarung yang lebih baik, mereka memutuskan untuk menyerang lebih keras, serta memanggil bantuan, teruntuk gadis itu. Dia memanggil seekor burung aneh bernama Carue untuk menungganginya.

"Igarappappa!". Pria saksofon mengungkapkan senapan mesin yang tersembunyi di ikal rambutnya dan mulai menembak lagi, kali ini dengan peluru yang lebih banyak dan lebih cepat.

Dan seolah itu belum cukup, gadis di atas burung yang sedang berlari itu menyerangku dengan penebas merak yang lebih panjang dan lebih tajam.

"Slash slash Kujakki!"

Aku memejamkan mata untuk menggunakan observasi Haki yang baru kubangkitkan untuk membantuku menghindari serangan musuh. Aku benar-benar mengelak dan menangkis peluru, tetapi sebagian kecil dari penebas merak mengiris kecil lenganku. Darah mengucur keluar dari lukanya dan itu sedikit menyakitkan, tetapi tekadku untuk menang semakin meningkat.

Itu dia. Aku mengeluarkan Wado Ichimonji untuk serangan Santoryu. Kesabaranku sudah menipis. "Santoryu: Toro Nagashi!"

Aku berputar untuk memotong Mr 8 dan Miss Wednesday, tapi Mr 8 melompat di depannya seperti dia adalah pengawalnya. Dia menerima 3 tebasan besar di tubuhnya, merobek jasnya. "Lari, tuan putri, aku tidak bisa melawannya!", Erangnya tanpa daya.

Ini menarik perhatian saya. 'Seorang putri? Itu tidak mungkin, dia pasti bercanda! '.

Meskipun saya tidak ingin mempercayainya, saya mempertanyakan walikota pemburu hadiah tentang apa yang dia katakan. "Apa yang kau bicarakan? Putri, dia? Apa itu, jawab aku!"

Pria itu mendesah kesakitan. Putri yang seharusnya membungkuk di atas penyelamatnya. "Igaram, jangan mati!"

"Jangan khawatir Putri Vivi, aku tidak akan mati.", Dia meyakinkannya, batuk, sebelum berbalik ke arahku. "Aku akan menceritakan keseluruhan ceritanya, * uhuk *. Puteri Vivi dari

Alabasta dan aku, kapten pengawal kerajaan Alabast, menyusup ke Baroque Works untuk mencari tahu tujuan mereka yang sebenarnya. Setelah banyak memata-matai, kami telah menemukan mereka ingin mengambil alih kerajaan Alabasta untuk menciptakan 'negara ideal'. "

"Jadi kau mengakuinya!", Suara tenang dari belakang menggeram.

Aku berbalik untuk melihat dua orang datang ke arah kami, salah satunya adalah seorang pria berkulit gelap dengan rambut hitam, berambut gimbal pendek mengenakan jas dan kacamata hitam, yang lainnya adalah seorang wanita muda dengan rambut pirang pendek, pakaian dan aksesorisnya secara keseluruhan. terlihat seperti lemon.

"Kyahahahaha, pengkhianat dihukum!", Wanita itu tertawa.

Aku memejamkan mata untuk menilai mereka dari kekuatan yang ditampilkan aura mereka. Ternyata mereka jauh lebih kuat dari yang telah kalahkan sekarang. "Kau siapa?", Tanyaku, mencoba terdengar mengancam.

Pria itu melangkah lebih jauh ke depan. "Saya Mr.5 dan ini pasangan saya Ms.Valentine. Kami telah diperintahkan oleh bos kami, Mr 0, untuk menemukan dan membunuh penyusup, yang ternyata adalah Miss Wednesday AKA Putri Vivi Nefeltari dari Alabasta, dan Mr. 8 AKA Igaram, pengawalnya. Jika kau tidak ingin mendapat masalah, mundurlah sekarang! ", Jawabnya, mencoba mengancamku, namun dengan putus asa, karena aku tidak pernah lari dari pertempuran.

Igaram kemudian menarik celanaku dengan tangannya, menyuruhku menoleh padanya. Saya melakukannya untuk mendengar apa yang dia katakan kepada saya. "Kumohon * batuk , bantu tuan putri, aku mohon padamu!"

Saya tidak bisa berkata-kata. Apa yang dia pikirkan? Belum lama ini mereka mencoba membunuhku, dan sekarang dia ingin aku membantu putri ini? Memalukan!

"Pertama kau mencoba membunuhku dan kemudian kau ingin aku membantunya?", Aku berteriak padanya dengan gigi tajam.

"Tapi-", dia memulai, hampir menangis, sebelum aku memotongnya. Saya sedikit tenang.

"Betapapun aku membencimu dan sang putri, itu pilihan captainnya. Dia yang memutuskan apakah kami akan menyelamatkanmu atau tidak."

"Terima kasih Zoro, terima kasih karena tidak bertindak duluan."

Itu suara Luffy! Aku menoleh ke arah asal suara itu dan menatap apa yang kulihat dengan tak percaya: Luffy dan Nami sedang duduk di bangku, Luffy yang terlihat sedang menegak sebotol rum, yang kulihat lagi itu entah botol kesekian ia minum. Aku tidak bisa menahan teriakan. "WHAAAAAAA-"

Normal PoV

Luffy menertawakan pendekar pedangnya. "Hahaha, kau lucu Zoro, bukankah kau ketika di arlong park meminta berbagi kesenagan ?. Dan selamat telah membangkitkan haki observasimu, kau melakukannya lebih cepat dari yang aku perkirakann, sekarang kau hanya perlu berlatih bagaimana mengendalikannya. "

Zoro ingin meneriaki captainya karena menganggapnya bodoh dan berterima kasih padanya karena menghargai keahlian barunya pada saat yang sama, tetapi Nami berjalan ke arahnya dan berteriak sebelum dia bisa membuka mulutnya. "Zoro, jika hartaku tidak ada di kapal, aku akan menggunakanmu sebagai samsak!, Dan tidak ada jatah bagimu bersenang-senang dengan tubuhku." Teriak Nami.

Si rambut hijau tersentak dan mundur dua kali. Dia tahu dia tidak bercanda dalam hal uang. "J-jangan khawatir, hartamu masih di sana, tidak perlu marah!"

Dia menghela nafas lalu menoleh ke Putri Vivi. "Bagaimana dengan kesepakatan? Untuk 1 Miliar Berry, kami akan melindungimu dan membawamu kembali ke kerajaanmu, bagaimana kedengarannya?" Tanya nami

"satu miliar Berry, apakah kamu gila?", Puteri berambut biru itu berteriak dengan gigi tajam.

"Kami akan melakukannya secara gratis."

Ini keluar dari mulut Luffy. Nami menoleh padanya seperti robot, perlahan dan tanpa ekspresi. Dia perlahan berjalan ke arahnya dan meninju dia dengan kecepatan super, memberinya benjolan sebesar kepalanya. "KAMU BODOH IDIOT! APAKAH DIA AKAN MEMBAYAR KITA SATU MILIAR ATAU KAU AKAN!" Teriak Nami terpotong.

Captain bajak laut itu mengangkat kepalanya. "Lupakan saja Nami, ketika aku membantumu, aku tidak memintamu membayar apa pun!", Katanya kalem.

Mr. 5 menjadi kesal pada Topi Jerami dan menyela argumen mereka. "Dengar, jika kau memutuskan untuk melindungi sang putri, kau menjadi musuh Baroque Works, dan bos kita dikenal tidak kenal ampun kepada musuh-musuhnya. Pikirkanlah sebelum kau mempertaruhkan nyawamu." Ancamnya.

Saat Nami awalnya ketakutan, Luffy terlihat percaya diri. Jawabannya jelas. "Aku sudah memutuskan, dan tidak ada yang bisa menghentikanku. Jika bosmu datang untuk memburuku, aku ingin melihat, apa dia mampu menjatuhkanku!" Ucap Luffy dengan sedikit menyeringai

Vivi dan Igaram menatap pria didepannya dengan tidak percaya. Dia, diasumsikan oleh mereka, tidak tahu pemimpin Baroque Works namun berani melawannya. Wajah Mr. 5 dan Miss Valentine memperoleh tampilan serius. "Bagus, kalau begitu kami harus melenyapkanmu juga."ujarnya.

Luffy mengepalkan tinjunya. "Aku punya bounty 100 Juta Berry, lebih besar dari milik bosmu si Crocodile bodoh itu." Ujar santai luffy, membuat Miss Valentine berkeringat sedikit.

"Mr 5, apa yang harus kita lakukan?", Seorang agen Baroque wanita yang tidak aman bertanya kepada rekannya, yang menjawab dengan: "Tenang, aku akan meledakkan mereka!" Jawab Mr.5

Agen Baroque hitam mengambil hidungnya dan mengeluarkan booger, yang membuat jijik para penonton. Dia kemudian menjentikkannya ke pria 100 Juta Berry. "luxury cannon !" Teriaknya.

Luffy membalas dengan mengulurkan lengannya yang tertutup haki Armament mementalkan serangan itu keatas. meledak diudara, menyebabkan kebingungan bagi pendekar pedang dan navigatornya.

"Aku memakan Bomu Bomu no mi, aku seorang bomb man. Aku bisa meledakkan semua bagian tubuhku.", Tandasnya.

"Benar, dan aku memakan Kilo Kilo no mi, aku bisa mengubah berat badanku dari 1 Kilo menjadi 10.000 Kilo.", Tambah partnernya.

"Kedengarannya sangat tidak berguna." Remeh Luffy. itu, membuat marah para agen Baroque.

Mr 5 mengerutkan kening, tetap tenang. "Jaga mulutmu, kamu tidak ingin hancur berkeping-keping, kan?" Ujar Mr 5.

"Kyahahaha, juga diinjak-injak ke tanah."tambah ms.valentine

Sebelum pertarungan kembali dimulai, dari arah belakang dua agen itu muncul 250 orang yang Luffy asumsikan sebagai agen rendah barouqe works.

"Huuh, sepertinya kalian mendapat tambahan tenaga hm" tanya Luffy

"Yah dan kau harus menyerah, atau kami akan melenyapkan mu." Jawab Mr.5

Luffy melepas topinya dan berjalan ke depan beberapa langkah. "Cobalah yang terbaik, aku mulai bosan!". Bajak laut muda itu berhasil membuat semua orang terkesan dengan keberaniannya, terutama Vivi dan Igaram.

Mr. 5 dan rekannya tidak ragu-ragu. "Yarodommoo bunuh dia." Perintahnya kepada 250 orang dibelangnnya. Mendengar perintah dari mr.5 ke 250 orang itu berlari menyerang.

Namun naas jumlah tidak masalah untuk si devil strawhat Monkey D Luffy..

"Akan kutunjukkan apa itu kematian" ujar Luffy dengan wajah stoic nya, sebelum menepuk pergelangan tangan kirinya dan mengeluarkan sebuah tanto dari segel penyimpanan tersebut.

Menggenggam erat tantonya sambil mengalirkan Haki terhadap Tanto nya itu Sebelum

'Armament'

'Shunsin bunshin'

Jrashhh

Argghhh

Jrasshh

Argghh

tebasan tebasan dilakukan oleh Luffy dan klonnya dalam waktu kurang dari satu menit mr.5, ms.valentine 250 agen bersamanya kini hanyalah tinggal potongan mayat.

"Aku benci orang lemah bermulut besar." Tegas Luffy

Para penonton igaram, Vivi, dan Nami hanya bisa shock dan memuntahkan cairan dari mulutnya melihat pemandangan mengerikan didepannya.

"Aku pernah melihat yang seperti ini tapi tetap terasa merinding saja melihatnya Luffy." Ucap Zoro memecah keheningan.

"Kau akan terbiasa nanti". Balas Luffy pelan sambil menyalakan rokok dan menghisapnya.

Zoro hanya menggelengkan kepalanya. "Tidak akan dalam waktu dekat sepertinya!" Timpal Zoro. . . .

Ketika mereka semua telah berkumpul. . .

Vivi memandang sang koki. 'Apa pria itu serius ?!', pikirnya, lalu menggelengkan kepalanya untuk fokus lagi. "Oke, aku tidak tahu kau bajak laut macam apa, tapi dengarkan baik-baik, aku akan memberitahumu semuanya dari awal.", Dia memulai, disela oleh Sanji tak lama kemudian.

"Princess-chwan, kamu cantik sekali kalau kamu serius!", Dia mengoceh, bergerak licin seperti belut.

Sang bangsawan hanya menghela nafas. "Aku dari kerajaan Alabasta, tidak jauh dari sini. Sebuah organisasi jahat bernama Baroque works secara diam-diam mencoba untuk tebasan tebasan dilakukan oleh Luffy dan klonnya dalam waktu kurang dari satu menit mr.5, ms.valentine 250 agen bersamanya kini hanyalah tinggal potongan mayat.

"Aku benci orang lemah bermulut besar." Tegas Luffy

Para penonton igaram, Vivi, dan Nami hanya bisa shock dan memuntahkan cairan dari mulutnya melihat pemandangan mengerikan didepannya.

"Aku pernah melihat yang seperti ini tapi tetap terasa merinding saja melihatnya Luffy." Ucap Zoro memecah keheningan.

"Kau akan terbiasa nanti". Balas Luffy pelan sambil menyalakan rokok dan menghisapnya.

Zoro hanya menggelengkan kepalanya. "Tidak akan dalam waktu dekat sepertinya!" Timpal Zoro. . . .

Ketika mereka semua telah berkumpul. . .

Vivi memandang sang koki. 'Apa pria itu serius ?!', pikirnya, lalu menggelengkan kepalanya untuk fokus lagi. "Oke, aku tidak tahu kau bajak laut macam apa, tapi dengarkan baik-baik, aku akan memberitahumu semuanya dari awal.", Dia memulai, disela oleh Sanji tak lama kemudian.

"Princess-chwan, kamu cantik sekali kalau kamu serius!", Dia mengoceh, bergerak licin seperti belut.

Sang bangsawan hanya menghela nafas. "Aku dari kerajaan Alabasta, tidak jauh dari sini. Sebuah organisasi jahat bernama Baroque works secara diam-diam mencoba untuk mengambil alih negara saya dengan memicu pemberontakan melawan raja. Mereka mengklaim mereka ingin menciptakan negara yang sempurna di mana setiap orang memiliki yang lebih tinggi. status sosial, tapi itu bohong. Lagipula aku tidak pernah mempercayai mereka, jadi Igaram dan aku menyusup ke organisasi ini, dan kami benar. Tujuan sebenarnya dari karya Baroque adalah menjadikan pemimpin mereka raja baru. " jelasnya, yang lain kecewa dengan tujuan sebenarnya dari organisasi ini.

"Jahat sekali!", Usopp berbicara, membanting tinjunya ke telapak tangannya.

"Kami telah menyusup ke organisasi dan menemukan cara kerja sistem. Petugas berpangkat tertinggi selalu dipasangkan. Karena langkah-langkah keamanan untuk menjaga rahasia organisasi, setiap anggota memiliki nama kode. Anggota pasangan pria memiliki nomor sebagai miliknya codename, anggota perempuan sehari. Semakin tinggi pangkatnya, semakin rendah angkanya, dengan pemimpinnya adalah Mr. 0. Lalu ada antek, milion dan bilion. Beruntung, Igaram dan aku berhasil mendapatkan pangkat yang lebih tinggi, yang mana memungkinkanku untuk mencari tahu siapa pemimpin Baroque works. Itu Sir Crocodile, salah satu Shichibukai. ", Vivi melanjutkan, menimbulkan ketakutan pada duo yang lemah.

"A-a Shichibukai?", Navigator berseru, menggigil dan meletakkan tangannya di depan mulutnya.

"A-seperti orang yang hampir memotong usus Zoro?", Penembak jitu yang terampil menambahkan, juga gemetar, tapi tidak sebanyak teman wanitanya.

"Ya. Crocodile… tidak ada yang baik untuk dikatakan tentang dia, dia adalah iblis yang telah membunuh hampir sebanyak orang yang ada di pasir di gurun, itulah mengapa dia memiliki karunia 81 Juta Berry. Dia kejam, tidak bermoral, dan lainnya Kata yang menggambarkan dirinya. Monster yang akan melewati tubuh yang tak terhitung jumlahnya untuk mendapatkan apa yang dia inginkan, banyak dari orang-orangku akan mati karena dia jika kita tidak menghentikannya. ", Vivi meludah, mengungkapkan kebenciannya terhadap Crocodile.

"Ei-delapan puluh satu Juta Berry ?!", si rambut oranye berseru lagi, gemetar seperti gempa bumi.

Terkadang, Luffy sangat kesal dengan kegelisahan Nami. Bountynya lebih tinggi dari Crocodile, namun dia masih menggigil seperti seseorang di Kutub Utara, mengingat bounty di sekitar kisaran ini tidak seberapa dibandingkan dengannya. 'Aku ingin tahu apakah dia akan selalu seperti ini', pikirnya, sebelum melanjutkan mendengarkan teman barunya.

"Aku tahu bukan hak bagiku untuk menanyakan hal ini, tetapi maukah kau membantuku menyelamatkan negaraku? Aku sudah bertanya pada captainmu, dia berkata ya, tapi bagaimana denganmu? Tolong, aku tidak ingin rakyatku mati!", putri yang peduli memohon, berbicara dengan Topi Jerami lainnya.

Zoro awalnya tidak mau. Dia masih menyimpan dendam padanya. "Mengapa akuharus membantumu?", Tanyanya. "Kau mencoba membunuhku, lalu kau bahkan tidak meminta maaf."

Vivi perlahan mulai memahami kesalahannya. "Maaf, aku sangat menyesal, aku tidak mempercayaimu saat itu, tolong maafkan aku!", Si rambut biru meminta maaf berlutut.

Si rambut hijau menghela nafas. "Baik.", Gumamnya, tanpa emosi. "Tapi hanya karena Luffy memerintahkan aku memaafkanmu."

Dia tersentak lega. "Dan bagaimana denganmu?", Gadis itu bertanya pada Nami, Usopp dan Sanji.

Gadis pelit menatapnya dengan wajah berkata 'hanya dengan satu syarat.' "Oke, 1 Miliar Berry mungkin terlalu banyak, tapi saya ingin 500 Juta sebagai imbalan untuk membantu Anda.", Kata gadis berusia 18 tahun itu.

Vivi memandang sesama wanitanya dengan sedikit berkeringat. "Err, Alabasta saat ini mengalami kemarau panjang, ekonomi tidak begitu baik sekarang, dan saya ulangi, kerajaan berada di ambang perang saudara, tetapi setelah Anda menghentikannya, Anda dapat memiliki beberapa emas atau permata, Alabasta memiliki banyak dari mereka. ", kata kerajaan, agak kesal dengan gadis serakah, masih tidak mengungkapkannya.

Mata Nami beralih ke tanda Berry. "Aku akan membantumu!" Tanggal cepat nami

'Nah, itu jawaban singkat!', Pikir Vivi, tidak kesal sama sekali.

"Dan aku juga membantumu, aku captain Usopp yang hebat!", Usopp berbicara, membuat pose khas 'captain Usopp'.

"Aku juga membantumu, Princess-chwan!", Sanji mengoceh. Cara dia bergerak adalah hal teraneh yang pernah dilihat Alabastan.

"Kamu bisa memanggilku Vivi mulai sekarang . ", katanya, berkeringat.

"Oke Vivi-chan!" Tanggap sanji. Kegirangan.

Sementara itu, Igaram bangkit kembali, menjatuhkan debu dari jasnya. Dia berdehem sebelum berbicara. "Ma-ma-maaa- Dengarkan semuanya, aku punya rencana.", Dia memulai dengan suara serius, menarik perhatian semua orang. "Aku akan berpakaian seperti Putri Vivi, dan melarikan diri dengan kapalku. Dengan cara ini aku akan mencoba untuk menjauhkan potensi ancaman dan musuh, mengapa kamu akan dengan aman mengawal Putri Vivi ke Alabasta, mengerti?"

Strawhat mengangguk setuju dan Luffy angkat bicara. "Baikalah ayo pergi.!"

.

.

.

Luffy PoV

.

.

.

Kami berlayar saat matahari terbit, meninggalkan Pulau Cactus. Log Pose kami akan membawa kami ke Little Garden.

Hubungan kami dengan Vivi sedikit membaik. Kami memberi tahu dia nama kami, memperkenalkan diri, dan hal-hal Membosankan lainnya.

Tiba-tiba, di kejauhan, kapal Igaram meledak. Vivi menyaksikan sambil menangis, dia menangis seperti saat pertama kali pembantunya "mati" aku menggunakan haki Observasiku hanya untuk memastikan, dan dia masih hidup, seperti yang aku perkirakan. Tak lama setelah itu, penyusup yang tidak asing muncul di kapal kami, duduk di pagar.

Seorang wanita yang selalu hadir dimimpiku, dan wanita yang kutunggu tunggu juga wanita yang membuatku terus berlatih untuk menjadi kuat.

dan luka X besar didadaku ini aku dedikasikan untuknya.

.

.

.

Nico Robin….

.

.

.

.

.

"Halo, Putri Vivi. Aku melihat kau bersama bajak laut sekarang, menarik.". Wanita itu berbicara dengan suara yang tenang dan anggun, jantungku berdegup kencang. Dia benar benar cantik, manis layak nya seorang Dewi.

(A/N : Bayangkan aja Robin pas di punk Hazard. Jadi sanji tidak bisa melihat wajah Robin dari samping karena tertutup hody mantelnya.)

Teman baru kami jelas tidak senang dengan kehadirannya. Dia mengepalkan tangan dan pembuluh darahnya muncul di pergelangan tangan dan wajah atasnya. "Kamu membunuh Igaram!", Dia membentaknya.

"Mungkin aku membunuhnya, mungkin juga tidak." Katanya Ambigu.

Zoro, yang menunjukkan tanda-tanda tertarik, memutuskan untuk menanyakan namanya. "Siapa kau, dan apa tujuan mu ada di sini?"tanyanya

Wanita yang kucintai turun dari pagar. "Aku Miss All Sunday, dan jangan khawatir, aku bebas dari semua perintah sekarang, aku hanya menikmati waktu luangku.", Katanya, mengalihkan perhatiannya ke Vivi. "Putri, apakah Anda tidak ingin memberi tahuku kepada teman-temanmu siapa aku?" Tanyanya kepada Vivi

Ughh ekspresi nakalnya membuatku terpana.

Vivi terdiam beberapa saat, takut pada musuhnya. "Dia, dia partner Crocodile!", Vivi tergagap, berusaha menahan aliran amarah.

"Jadi kamu menemukan nama bosku hmm.", kata Robin memuji. "Selamat, tapi bolehkah aku mengingatkan kau bahwa akulah yang membiarkanmu mengetahui identitas aslinya? Aku membantumu loh, tetapi sebagai gantinya aku memberi tahu Crocodile siapa penyusup itu. Bukankah ini tampak adil?" Ucap Robin membuat Vivi emosi.

"Kaulah alasan Igaram meninggal… KAMU ALASANNYA IGARAM MENINGGAL!" Teriak Vivi penuh emosi

Aku melihat bagaimana Vivi menangis, terisak. Secara teknis, dia adalah temanku tapi aku sedikit kesal dia berteriak pada Robin seperti itu. Biasanya, aku akan membuat perhitungan kepada siapa saja yang membuat teman-temanku menangis, tapi aku membuat pengecualian, Robin adalah wanita yang kucintai,juga mengingat Igaram belum mati, bisa jadi pula ini memang rencana Robin.

"Devil Strawhat Monkey D Luffy, Dead or Alive 100 Juta Berry.", Kata mata biru itu, melihat poster buronanku.

"Bounty pertama yang mengesankan, terlebih kau terlihat tamvann? Dan kamu pasti captainnya, dilihat dari jubah captainmu yang elegan dan topi jerami yang menjadi iconmu." Ujar nya padaku.

'ugh mendengarnya memujiku ingin rasanya aku memeluknya saat ini juga, namun aku harus profesional saat ini.', Pikirku,

"Yah itu aku, dan suatu kesenagan untukku dipuji wanita anggun seperti dirimu" balasku sambil memasang senyum yang kupikir manis diwajahku.

Aku bisa melihat perubahan ekspresinya walau sesaat, dan hell dia blushing dengan seyumanku aku rasa ini bagus untuk tahap awal dannn ohh ini dia benar benar lucu ketika memerah.

Robin mengambil topi jeramiku dengan kekuatan buah iblisnya dan memakainyaa di kepalanya, setelah melepaskan hody mantelnya tentunya.

"Kamu terlihat lebih manis dengan topiku." Ujarku dengan masih memasang wajah tenang walau sebenarnya berbagai perasaan senang kurasakan saat ini.

"Fufufufufu, senang mendengarnya dari pria tampan dan gagah sepertimu, ufufu." Jawabnya sambil terkikik kecil, dan ugh kikikkan nya itu membuatku candu.

"Gomu Gomu no mi, aku manusia karet. Buah apa yang kamu makan, buahmu tampaknya jauh lebih menarik daripada milikku." Jawabku sambil berbalik bertanya

Dia terkikik ringan, menunjukkan rasa geli dalam percakapan kami. "Hana Hana no mi, aku bisa menumbuhkan bagian tubuh dari permukaan makhluk hidup atau benda apa pun. Kedengarannya menyeramkan, bukan?" Balasnya padaku.

Aku mengangkat bahu. "Nah, tidak juga. Aku malah berpikir itu keren." Jawabku tenang.

Yang lain hanya memperhatikan kami, mungkin berpikir 'Bagaimana Luffy dan dia bisa melakukan percakapan yang begitu damai? Mereka musuh! '. Mungkin seperti itu pemikiran mereka shishi.

.

Aku melihat semua orang terbelalak akan penjelasan ku dan yah ekspresi mereka benar benar lucu.

"Sebelum kamu pergi aku ingin bertanya, ini sebenarnya hanya hasil analisis ku saja. Pertama aku merasa janggal seorang putri kerajaan mencoba menangkap paus yang sudah dapat dipastikan itu tidak mungkin bisa dilakukannya, juga ternyata itu adalah perintah pengawalnya hmm aneh kan?. Kedua saat pesta bodoh itu si rambut aneh pengawal Vivi menjawab pertanyaan Nami dengan tidak jelas, ketiga setelah dikalahkan Zoro dia meminta cukup memaksa untuk membantunya. Terakhir kapal itu meledak namun aku merasakan pengawal bodoh itu tidak kenapa napa seolah dia sudah menyiapkan tempat persembunyian dikapalnya.

"Tapi mengingat dia bodoh aku rasa mustahil dia bisa merencanakan serinci dan efektif seperti ini. Bilamana asumsiku benar kamulah yang merencanakan ini supaya Vivi bisa selamat dan semua rencana crocodile gagal, dan jika analisis ku ini tepat selain cantik kamu juga baik." Kataku panjang lebar diakhiri dengan senyum manisku

"Aku terkujut kamu bisa menebaknya, sepertinya rumor kamu seorang Prodigy memang benar. Sepertinya Aku menyukaimu, kamu pria yang menarik, pintar, tenang, kuat.Dan emm tamvann" katanya sambil mencoba menutupi raut tersipunya shishishi.

Senang mendengarnya. Tapi aku lebih senang melihatnya tersipu karena senyumanku, bisa dilihat rona merah tipis di wajah indahnya dan hell aku juga merasa panas dipipiku sepertinya aku juga memerah melihatnya.

"Aku juga menyukaimu.", Jawabku. Astaga, percakapan yang monoton, aku akan tidur jika aku belum dewasa.

Robin tersenyum sekali lagi, melemparkan eternal pose padaku . "Ini adalah eternal pose ke Pulau Nanimonai. Tidak ada pulau yang lebih dekat ke Alabasta, anggap itu sebagai hadiah dariku.", Dia berbicara, memutuskan untuk membantu kami sedikit.

Tanpa berpikir dua kali, aku melemparkannya kembali. "Maaf, aku captain kapal ini jadi aku memutuskan kemana kita akan pergi. Tidak ada yang memberitahuku kemana tujuan kita, selain navigator. Selain itu, aku sangat ingin mengunjungi Little Garden." Jawabku padanya.

Robin sedikit menyeringai. "Bagus. Aku akan pergi, tapi aku memperingatkanmu, Log Pose membutuhkan satu tahun untuk mengisi ulang di Little Garden.". Peringatannya jelas berarti baik, bahkan mungkin disadari oleh yang lain, kecuali Sanji, yang masih memiliki pikiran yang menyimpang di kepalanya.

"Aku merasa ini bukan terakhir kali kita bertemu satu sama lain." Katanya kembali.

"Aku merasakannya juga, lagipula aku menyukaimu, mungkin dilain kesempatan kau bisa bergabung dengan kru-ku." Dengan itu, dia menghilang seperti kilat.

'pertemuan ini lebih menyenangkan dari yang kubayangkan setelah menghabisi Crocodile, kamu akan bergabung dengan ku dan menjadi temanku, dan mungkin menjadi pendampingku Nico Robin. '

.

.

.

.

Beberapa saat kemudian, aku berjalan ke arah Vivi, yang masih terisak-isak tentang "aku tahu kau terkejut, namun kuharap sebelum aku menghabisi Crocodile kau bisa bersikap seperti biasanya, kau tidak mau orang yang menolongmu celakakan?" Tegasku pada Vivi.

"Aku mengerti, terimakasih" ujar Vivi tersenyum padaku dan yah hanya senyum Robin yang bisa menjatuhkanku shishishi.

Aku hampir terkekeh, tetapi berhasil mengendalikan diri di detik terakhir. "Jangan berterima kasih padaku, ber terimakasihla ke Miss All Sunday, atau yang kutahu Nico Robin" ucapku untuk terakhir kalinya sebelum meninggalkan mereka untuk kembali ke ruangan ku, mengabaikan berbagai ekspresi dan keingintahuan mereka. Aku hanya terkikik

Shishishishi

Dan aku mendengar teriakkan teriakkan kekesalan

Luffy PoV  off

.

.

.

-Devil strawhat-

.

.

.

Going Merry

Setelah beberapa jam mereka meninggalkan Alabasta, semua orang yang ada di kapal itu, kecuali Luffy yang sedang berjaga dan Zoro yang berlatih di crownest.

.

.

.

Melihat sang captain yang seperti memikirkan sesuatu Zoro berinisiatif untuk menghampirinya.

"Oi Luffy, apa terjadi sesuatu denganmu? Atau kau mau menceritakan keseluruhan tentang bagaimana kau bisa mengenal Robin?" Tanya Zoro pada Luffy yang sedang berdiri di kepala Merry.

Mendengar pertanyaan sang wakil kapten Luffy berbalik menatapnya sebelum,

"Kau ingin tahu yah,, baiklah kita bicarakan ini di ruangan ku! aku rasa ini akan menjadi obrolan panjang, kita perlu beberapa botol whine untuk itu." Jawab Luffy sambil berjalan keruangannya, yang kemudian diikuti Zoro dibelangnnya.

.

.

.

Saat tiba di Captain Quarters Luffy dan Zoro mengambil duduk berhadapan dengan meja bundar sebegai pemisah antara mereka. 

"Jadi Zoro kau ingin mendengar semuanya kan?" Tanya Luffy memastikan sambil menegak botol whine classic ditangannya.

"Yah,, dan jika kau merasa tidak perlu yang lain mengetahuinya aku bisa merahasiakan nya untuk mu!" Seru Zoro menjawab.

"Baikah" ujar Luffy.

.

.

.

Flashback

.

.

.

Bocah 5 tahun yang kita ketahui sebagai Monkey D Luffy itu  terengah-engah dengan kedua tangan di lututnya, tetapi dia menyeringai penuh kemenangan ketika dia melihat hasil yang telah dia perjuangkan dengan susah payah.

Seekor babi hutan pingsan.

Selama 2 hari pertama Luffy dihabiskan di hutan, dia dapat menemukan tempat yang bagus untuk beristirahat, dan dapat menemukan beberapa buah seperti jeruk dan apel untuk memuaskan rasa laparnya sebentar sampai dia mulai lapar sekitar satu jam kemudian .

Karena ini, Luffy memutuskan untuk pergi memancing dan membuat pancing dari bahan yang disediakan oleh hutan, yang diajarkan kakeknya kepadanya setiap kali mereka pergi berkemah.

Dia mampu menangkap ikan yang cukup untuk memuaskan perutnya seperti yang dia inginkan untuk hari ketiga, tetapi bagi Luffy, itu masih belum cukup karena tidak bisa menandingi makanan favoritnya.

Daging.

Apapun yang terbuat dari daging, selain manusia tentunya Luffy akan memakannya dan langsung menyukainya. Tidak peduli apa jenis dagingnya, atau bahkan jika itu bahkan tidak dimasak sepenuhnya, Luffy akan memakannya dengan seringai di wajahnya, meminta lebih banyak daging.

Dia akhirnya menemukan beberapa babi hutan berkeliaran di sekitar area yang cukup dekat dengan perkemahannya dan mencoba melawan mereka sendiri tanpa rencana atau senjata apa pun.

Hasilnya sudah bisa diharapkan dan Luffy langsung melarikan diri dari beberapa babi hutan yang marah dengan sekumpulan memar di tubuhnya.

Malam itu, makan malam Luffy adalah buah dan ikan lagi, yang membuatnya kenyang, tapi dia tidak puas saat dia cemberut karena tidak bisa mendapatkan daging.

Luffy akhirnya mulai berpikir jernih sekitar hari kelima dan membuat rencana untuk menangkap babi hutan.

Rencananya adalah membuat kelelawar atau sejenis senjata dari kayu dan melumpuhkan babi hutan.

Itu tidak terlalu berbeda dari percobaan sebelumnya, tapi setidaknya dia memiliki senjata.

Upaya kedua, atau tentu saja, berakhir dengan kegagalan, tetapi Luffy menyeringai ketika dia kembali ke perkemahan karena dia dapat merusak babi hutan sampai batas tertentu.

Dia bahkan tidak marah karena tidak makan daging untuk makan malam karena dia akhirnya pergi ke suatu tempat.

Akhirnya pada hari keenam, Luffy muncul dengan strategi yang lebih baik dari usaha sebelumnya.

Ketika dia mendekati babi hutan, Luffy mulai mengejek mereka, bukannya menyerang mereka, menyebabkan mereka marah dan menuntutnya.

Kali ini, saat Luffy melarikan diri, dia bermanuver di sekitar pepohonan untuk membingungkan mereka dan perlahan mulai memisahkan mereka dengan mengejek mereka ketika babi hutan lainnya tidak melihat.

Rencananya berhasil dan dia bertatap muka dengan seekor babi hutan.

Dengan pemukul darurat di tangannya yang terbuat dari kayu, Luffy berlari ke arah babi hutan itu dan melompat dan menamparnya di antara kedua matanya.

Babi hutan itu menjerit kesakitan saat melangkah mundur, tapi kemudian menggelengkan kepalanya sebelum memelototi Luffy.

Luffy tidak terpengaruh bahwa babi hutan itu tidak pingsan dan hanya menjulurkan lidahnya dan menarik kelopak mata kirinya dengan tangan kirinya.

Ejekan itu menguntungkan Luffy ketika babi hutan itu menyerang Luffy, tidak melihat pohon di belakangnya, dan ketika Luffy melompat, babi itu menghantam pohon dibelakang Luffy.

Luffy merasa sangat lelah, tapi seringainya meningkat saat dia menarik napas dalam-dalam dan berteriak sekuat tenaga sambil melemparkan tangannya ke langit,

"Daging!"

Malam itu akan menjadi malam di mana Luffy akhirnya makan daging untuk makan malam dalam waktu yang begitu lama.

Namun karena kekenyangan akhirnya Luffy kecil tertidur dekat api unggun bekas dia membakar babi hutan.

Tapi didalam tidurnya dia bermimpi sangat aneh!.

In Dreams

.

.

.

Pada pesta kemenangan Luffy melawan kaido Luffy melihat ada pohon sakura yang indah dikejauhan, dia pikir ini saat yang baik untuk menyatakan perasaannya kepada sang arkeolog wanita yang dia cintai.

.

.

.

"Oi Robin, apa kamu mau menemaniku sebentar untuk melihat pohon sakura itu?" Tanya Luffy pada Robin. 

"Tentu, sepertinya aku juga tertarik untuk kesana." Jawab Robin senang.

"Hm kalau begitu Ayo!" Seru Luffy mengajak.

.

.

.

Dibawah pohon sakura

.

.

.

"Robin bagaimana menurutmu suasana ini?" Tanya Luffy sambil menegak sakenya.

"Aku-aku senang ini benar benar nyaman" ujar Robin speechless.

"Ohiya Robin, sebenarnya aku ingin mengatakan sesuatu kepadamu" kata Luffy dengan wajah yang memerah.

"Apa itu Luffy ??" Tanya Robin heran.

Luffy yang ingin menjawabnya tiba tiba dia merasakan sakit tiada tara "ugh apa ini efect serum ivankov?" Pikir Luffy bertanya-tanya

"Ughk jadi ughk begini Robin mohon dengarkan aku dengan serius ughk kamu tahu aku selama ini berakting bodoh, aku melakukan hal itu untukmu!" Jelas Luffy terbatuk batuk kepada Robin yang kini menatapnya dengan khawatir.

"Untukku?? Dan kenapa kamu melakukannya untukku tapi yang terpenting apa kamu tidak apa-apa aku lihat kamu seperti kesakitan." Tanya Robin dengan wajah yang benar benar khawatir.

"Robin! Tolong, ughhk ughhk izinkan aku menyelesaikan kalimatku. Pertama aku melakukan semua itu karena ingin melihat kamu tersenyum. Kedua mungkin tubuhku sudah mencapai batasnya, karena saat perang marineford dulu aku meminta ivankov untuk menyuntikkan serumnya berulang-ulang. Terakhir coogh aku ingin menyatakan ini tak perduli kamu tidak memiliki perasaan yang sama tapi ughh aku tetap ingin mengatakannya jikalau aku mencintaimu Robin-chan." Jelas Luffy panjang lebar sambil menahan rasa sakitnya.

Robin yang mendengar perkataan Luffy perasaannya campur aduk, antara senang karena cintanya terbalaskan dan khatir dengan kondisi Luffy yang sudah memprihatinkan.

"Akk-ku juga mencintaimu Luffy-kun,, aku mohon bertahanlah, aku akan membawamu ke Chopper atau torao untuk mengobatimu aku mohon bertahanlah Luffy-kun." Jawab Robin yang kini sudah menangis tak kuasa melihat kondisi lelaki yang ia cintai semakin melemah.

Mendengar deklarasi Robin Luffy merasa hatinya menghangat, dia memasang senyum manis bukan grin seperti biasanya, lalu dia mencoba memeluk Robin.

"Arigatou hime aku … ughk ughk ughk aku senang mendengarnya.. Arigatou hime arigatou." Ucap lembut Luffy sambil memeluk kekasihnya. Merasa tubuh Robin tidak lagi bergetar dia mencoba sedikit merubah pelukkannya dia mendekatkan wajahnya dengan wajah kekasihnya. Mencoba untuk mencium bibir kekasih nya itu.

*Cuup* 

Luffy berhasil mencium Robin tepat dibibir nya mencoba untuk menyalurkan segala perasaanya yang tak bisa ia katakan.

Ciuman itu berlasung cukup lama sebelum akhirnya Robin membuka mata dan sedikit menjauhkan wajah nya dan dia memegang kedua pipi Luffy untuk melihat wajahnya. Namun, Robin benar benar terkejut kekasihnya sudah kehilangan rona diwajahnya. 

Melihat itu, Robin shock bukan main sebelum dia berteriak sekencang kencangnya.

"LUUUUFFFFFYYY-KUUNNN AKU MOHON BANGUNLAH HIKS HIKS HIKS JANGAN TINGGALKAN AKU, LUFFY-KUN!!! AK-KU SUDAH MENCINTAIMU SEJAK LAMA DAN KETIKA AKU TAHU KAMU MENCINTAIKU JUGA KENAPA KAMU MENINGGALKANKU HIKS HIKS HIKS

AAARRRRRGHHHH." Teriak Frustasi Robin, air matanya mengalir deras tak tertahan. 

Mendekap tubuh tak bernyawa kekasihnya Robin kembali mencium pemuda itu, sebelum berbisik

"Hiks hiks jika kamu tidak bersamaku apa artinya aku melanjutkan hidupku Luffy-kun? Hiks jika kamu pergi aku juga akan mengiktimu, Anata!" Ujar depresi Robin sambil mengeluarkan sebuah belati yang tak tahu dia dapat darimana, dia menikam jantungnya sendiri.

"Tunggu aku Anata aku akan selalu bersamamu!" Ujarnya sebelum ikut meregang nyawa mengikuti lelaki yang ia cintai.

.

.

.

.

"Kau sudah melihat semua ingatanku kan? Terutama terhadap Robin?" Tanya Luffy dewasa.

"Ugh kau siapa dan ini dimana dan apa benar yang aku lihat tidak aku rasakan barusan adalah dirimu?" Balas Luffy kecil bertanya.

"Benar, aku memperhatikan semuanya kepadamu diriku yang lain! Aku harap kau bisa menjalani kehidupanmu lebih baik, yang paling penting bahagia bersama Robin-hime!." Seru Luffy dewasa.

"Tentu saja Arigatou." Jawab Luffy kecil.

Luffy dewasa tersenyum tubuhnya perlahan lahan menghilang. Namun sebelum benar benar menghilang ia mengatakan

"Bukan hanya ingatanku saja kekuatanku juga sudah beradaptasi dengan tubuhmu! Berlatihlah! Buatlah Robin-hime bahagia!!" Ujarnya untuk terakhir kalinya.

.

.

.

Dream End

.

.

.

"Hoamm mimpi apa aku barusan? Ah tidak mungkin itu yang disebut inkarnasi. Yoshh aku pasti akan melindungi Robin-chan oleh karena itu apapun yang terjadi aku harus menjadi kuat.!" Janji Luffy pada dirinya sendiri.

.

.

.

Flashback off

.

.

.

"Begitulah ceritanya Aibo." Ujar Luffy pada Zoro. Sambil menegak kembali whine classic miliknya.

"Itu cerita menarik Aibo, lalu bagaimana dengan luka X didada mu itu? Tanya Zoro yang kemudian juga menegak whine nya.

"Saat aku sudah bertemu shisui-sensei aku saat itu benar-benar merasa lemah, karena harus ditolong oleh senseiku! Karena itulah aku membuat luka ini sebagai pengingat ku untuk menjadi kuat, dan yah aku mendedikasikan semua itu untuknya untuk my beloved archeologis

Nico Robin." Jelas Luffy.

"Baiklah Luffy, aku akan kembali ke kamar laki-laki untuk tidur, tenang aku bisa jaga rahasia!" Seru Zoro sambil melenggang pergi.

"Yahh aku percaya padamu Zolo, selamat malam." Balas Luffy.

"Selamat malam"

.

.

.

To be continued

please guys REVIEW  

Next chapter