Prolog

"Apa maumu?! Berhenti mendekat dan pergi selagi aku masih bersikap baik!"

"Diam! Berhenti bersikap naif dan kemarilah!"

"Apa kamu gila?! Aku tidak sudi mendekat!"

"Baiklah! Jika itu maumu!"

"Jika kamu berani menyentuhku, aku pastikan hidupmu tidak akan pernah tenang!"

Gadis cantik berambut hitam yang berada di ujung tebing menatap pria di depannya nyalang. Demi Dewa ia akan melompat dan mengakhiri hidupnya jika pria itu berhasil menyentuhnya sedikit saja.

"Kemarilah, kita akan bersenang-senang!"

"Baik jika itu maumu, ingat semua ini kesalahanmu! Kamu harus menanggung semuanya sampai kamu mati!"

Gadis itu tersenyum penuh kemarahan, ia membalik badan dan melompat ke dasar jurang membuat sang pria terbelalak tidak percaya.

"Tidak!!"

Tubuh pria itu seakan melemas, ia berlari ke sisi jurang dan menatap kegelapan di dasar sana. kegelapan yang tidak dapat tertembus oleh mata. Burung-burung berterbangan bahkan lolongan anjing hutan terdengar begitu mengerikan. Jurang sakral yang selalu orang bicarakan kini menjadi saksi kematian seorang gadis karena ulahnya.

"Ti-tidak, ini bukan salahku. Dia yang melompat dan mengakhiri hidupnya!" ia mencoba meyakinkan diri meski matanya kini telihat bergetar ketakutan. "Aku harus pergi, anggap ini tidak pernah terjadi."

***

avataravatar
Next chapter