webnovel

Devil's Fruit (21+)

"Aku tau aku ini hasil dari pembuahan terlarang yang tak bisa terelakkan. Bahkan aku tau kekuatanku yang sebenarnya dan aku sangat membenci itu. Aku berharap aku tak pernah ada jika hidupku selalu dalam teror seksualitas yang mati-matian aku hindari." Andrea merasa hidupnya jungkir balik saat mendekati usia 17 tahun, dimana dia akhirnya tau bahwa dia adalah keturunan salah satu raja iblis Incubus di Underworld. Cambion. Itulah sebutan baru bagi dirinya. Apakah dia nantinya akan memiliki tanduk? Apakah dia nanti akan berwajah seram? Berekor? Yang jelas, Andrea tidak menyukai kekuatan barunya. Kekuatan yang membuatnya menarik perhatian para lelaki. Kekuatan yang membuatnya harus terus lari dan dilindungi. Sedangkan Dante, seorang Nephilim yang berhasrat naik ke Surga, dia harus membunuh 100 keturunan Iblis agar bisa menjadi seorang Angel. Dan Andrea merupakan target buruan ke-99. Namun, ketika feromon gadis itu terlalu menggoda, Dante menghadapi dua pilihan: tetap membunuh Andrea? Atau justru memiliki Andrea untuk dirinya sendiri? WARNING: - HANYA UNTUK PEMBACA BERUSIA DI ATAS 17 TAHUN - ERO-FIC - TIDAK UNTUK MANUSIA SUCI & ANAK-ANAK - VULGAR & EKSPLISIT - BEBERAPA DIALOG MEMAKAI BAHASA GAUL & KASAR - TAK PERLU MEMBAWA SARA KE KOMENTAR KALIAN KARENA INI BUKAN NOVEL RELIGI!

Gauche_Diablo · Fantasy
Not enough ratings
1613 Chs

Masih Teringat

Fruit 426: Masih Teringat

"Mesum!" Andrea segera turun dari mobil begitu saja meninggalkan Giorge, Untunglah mobil sudah berhenti di parkiran.

Jika mengetuk kepala seseorang menggunakan kunci kemudi itu bukan hal kriminal, tentu Andrea sudah bersedia melakukannya pada Tuan Vampir.

Giorge senyum senang. Ia lekas menyusul Andrea setelah kunci mobil. "Kupikir kau tak mau makan siang denganku." Ia menjejeri Andrea.

Andrea menoleh sengit. "Emang kagak!"

"Tapi kau begitu semangat keluar dari mobil."

Andrea berhenti melangkah, lalu balik badan siap tinggalkan tempat tersebut.

Tepp!

Giorge sudah menangkap pinggang Andrea dan himpitkan tubuh keduanya. "Jangan pergi," ucapnya setengah berbisik. "Temani aku, please." Ia memakai nada serius. Matanya lekat pandangi si Cambion.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com