Dunia Leonard seketika berhenti berputar membaca pesan yang telah Kiara kirimkan. Tubuhnya lemas seperti agar - agar hingga luruh menyatu dengan dinginnya lantai apartement. Satu hal yang tak dapat dia percayai bahwa Calista masih saja keras kepala membantunya dengan merebut perusahaannya kembali hingga keselamatan diri sendiri terancam.
"Hai, mau kemana?" Tanya Alan yang baru saja sampai di apartement nya. Leonard tidak menjawab. Dia terus saja melangkah lebar dengan menyeret Alan untuk ikut bersamanya.
"Hai katakan dulu kau ingin mengajakku kemana?"
"Leoca." Singkat padat jelas itulah jawaban yang keluar dari bibir Leonard.
Alan mengernyit hingga keningnya berkerut. "Hentikan mobilnya! Untuk apa kita ke Leoca, hah?"
Leonard bergeming. Mobil yang membawanya pergi tetap melaju dengan kecepatan tinggi hingga terdengar bunyi decitan.
"Kurangi kecepatan mu bodoh! Kau ingin cari mati, hah?"
"DIAM! JANGAN BANYAK PROTES, ALAN!"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com