"Riel..." lirih Retta di tengah isak tangisnya. Tangan hangat milik Riel terus mengusap punggung Retta. Memberi ketenangan pada gadis itu.
"It's okay, it's me." Bisik Riel dengan suaranya yang membuat Retta lebih tenang. Retta mendongak, masih dengan mata terpejam karena takut yang luar biasa.
"Buka mata kamu, kamu tidak lagi berada di dalam kegelapan." Kata Riel.
Retta menggeleng kuat. Masuk semakin dalam pada dekapan hangat Riel. Semakin dalam hingga dirinya benar-benar menopangkan seluruh bobot tubuhnya pada pria itu.
"Kamu tidak lagi berada di kegelapan, Retta!" Suara Riel meninggi. Memaksa Retta untuk membuka matanya.
Dengan perasaan ragu, Retta perlahan membuka matanya. Menatap Riel dengan sorot mata yang lembut. Entah mengapa, Retta suka pada tatapan Riel detik ini. Rasanya, ini sangat berarti. Dia merasa... dicintai.
"Masih gelap." Retta menunduk, kembali memejamkan matanya. Lampu belum menyala. Gelap masih menyelimuti.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com