3 BAB 3 : Sikap Dingin Suyeon

BRAK

Seseorang membuka pintu kelas dengan sangat keras dan tanpa mengetuknya terlebih dahulu, membuat semua orang yang berada di kelas itu terkejut dan menatap orang tersebut.

"CHOI SUYEON!" Suyeon berjalan dengan sangat santai menuju bangkunya dan mengabaikan teriakan guru yang di sebutnya killer itu, siapa lagi kalau bukan Lim saem.

"CHOI SUYEON!" Suyeon dengan terpaksa menolehkan kepalanya kearah Lim saem yang sedang menatapnya garang.

"Kamu sudah terlambat di jam mata pelajaran saya selama 20 menit, maju kedepan dan kerjakan soal yang saya berikan. Baekyeon kamu boleh duduk kembali" Lim saem mengambil spidol yang tengah digunakan Baekyeon untuk menulis jawabannya di papan tulis lalu memberikannya pada Suyeon.

"T-tapi saem"

"Sudah kamu duduk biar Suyeon yang mengerjakannya" Dengan terpaksa Baekyeon kembali duduk di bangkunya.

"Choi Suyeon maju kedepan" tanpa jawaban apapun Suyeon maju kedepan dan mengerjakan apa yang disuruh oleh Lim saem, setelah selesai mengerjakan soal itu Suyeon kembali ke tempat duduknya tanpa sepatah kata pun yang keluar dari bibir tipisnya.

Teman-teman sekelasnya termasuk Lim saem terperangah dengan jawaban Suyeon, bagaimana mungkin jawaban yang ditulis oleh Suyeon tadi sangat detail, padahal setiap pelajaran gadis itu jarang sekali menyimak bahkan kadang gadis itu tidur saat pelajaran berlangsung.

"Ehmm tepuk tangan untuk Choi Suyeon" mereka semua pun bertepuk tangan atas kepintaran Suyeon.

"Baiklah kita lanjutkan materi selanjutnya"

Pelajaran pun berjalan dengan semestinya ya bisa dilihat sangat kondusif, kita bisa lihat Baekyeon yang diam-diam mencuri pandang ke arah Suyeon yang sedang menjemput mimpinya yang sempat tertunda semalam dan terkadang Baekyeon terkejut ketika tertangkap basah sedang mencuri pandang ke Suyeon oleh Tera sahabat Suyeon.

"Baiklah untuk kerja kelompok saya bentuk dengan beranggotakan dua orang dan setelah saya tulis nama kalian dipapan tulis kalian bisa bergabung dengan teman satu kelompok kalian masing-masing. Masih tersisa 20 menit untuk membahas kerja kelompok kalian" Lim saem terlihat tersenyum miring ketka menatap kearah Suyeon yang sedang tidur pulas, entah apa yang direncanakannya.

Baekyeon memperhatikan setiap nama yang ditulis oleh gurunya, ia berharap Daejong menjadi teman sekelompok nya tapi harapan itu pupus ketika melihat nama Daejong yang sudah satu kelompok dengan Yena.

Baekyeon mungkin sudah pasrah jika harus dikelompokkan dengan teman-temannya yang lain, netranya terarah untuk melihat papan tulis ketika Lim saem menulis namanya.

DEG

Perasaan apa ini, Baekyeon sangat senang ketika dia sekelompok dengan Choi Suyeon gadis pujaan hatinya.

Teman-teman sekelasnya pun nampak terkejut ketika melihat Baekyeon dan Suyeon menjadi satu kelompok.

Melihat Baekyeon dan Suyeon tidak pernah bertegur sapa selama ini. Begitupun dengan Daejong, dia tidak menyangka sahabatnya itu bisa sekelompok dengan Suyeon.

"Ekhem selamat bung" Daejong menendang kursi Baekyeon dari belakang, dan Baekyeon hanya tersenyum menyembunyikan perasaannya yang teramat sangat bahagia.

Baekyeon melihat kearah Suyeon yang masih nyenyak dengan tidurnya, senyumnya semakin mengembang menatap betapa cantiknya wajah polos Suyeon ketika tidur, sangat berbeda dengan wajahnya saat bangun.

"Baiklah anak-anak sambil menunggu jam pelajaran habis silahkan kalian berunding dengan teman satu kelompok kalian" Lim saem duduk di kursi guru lagi sambil menunggu bel pergantian jam pelajaran berbunyi.

Teman-teman Baekyeon menatapnya yang tak kunjung mendekat ke tempat duduk Suyeon, karena hanya tinggal mereka berdua yang belum bergabung dengan teman sekelompoknya.

Baekyeon memberanikan diri untuk duduk di samping Suyeon.

Teman-temannya nampak memberi dukungan untuk Baekyeon berani berinteraksi dengan Suyeon, ternyata teman-temannya tidak seburuk seperti apa yang dia pikirkan selama ini.

"S-suyeon-ssi" Baekyeon memanggil nama Suyeon dengan sangat lirih, Baekyeon semakin gugup karna mereka berdua tengah dipandang oleh teman satu kelasnya bak pemain drama teater di acara pensi sekolah.

"Baekyeon, goyangkan lengannya" suruh Sejung sahabat Suyeon.

"S-suyeon-ssi" Baekyeon memberanikan diri untuk menyentuh lengan Suyeon yang dijadikan bantal oleh gadis itu.

"Eungh" lenguhan gadis itu membuat Baekyeon gugup, ia berani mengganggu tidur nyenyak seorang Choi Suyeon.

"Suyeon-ssi?"

"Kau?!" Suyeon menatap tajam Baekyeon lalu menuju tatapannya tertuju teman-temannya yang melihat kerahnya.

"Ngapain kau disini?!" Suyeon menatap nyalang kearah Baekyeon yang duduk disamping kanannya.

"Ehm Lim saem memberi tugas kelompok dan kebetulan kita berdua satu kelompok" jawab Baekyeon.

"What?! Aku satu kelompok denganmu?" Suyeon menunjuk Baekyeon lalu yang ditunjuk mengangguk.

"Tidak, tidak! Lebih baik kau pergi, kau sudah mengganggu tidurku!" Baekyeon hanya menunduk tidak berani menjawab perkataan Suyeon.

"Pergi!" Suara Suyeon terdengar seperti bentakan dan itu membuat Lim saem melihat ke tempat duduknya.

"Saem! Apa tidak ada yang mau satu kelompok dengan saya selain dia?" Suyeon menunjuk Baekyeon.

Terlihat Lim saem menghela nafasnya lalu berdiri dari tempat duduknya.

"Saya memang sengaja memilih Baekyeon untuk satu kelompok denganmu, bukankah sangat beruntung bisa satu kelompok dengan murid terpintar disekolah ini" jawab Lim saem dengan santainya.

"Saya tidak peduli, saya tidak mau satu kelompok dengan dia. Saya mau anda mengganti teman kelompok saya!"

'Sebenci itukah Suyeon denganku' pikir Baekyeon

"Apa hak kamu untuk mengatur keputusan saya" Lim saem menyandarkan tubuhnya ketembok dan menatap tajam kearah Suyeon.

"Pokoknya saya tidak mau tau, saya tidak mau satu kelompok dengan dia" Suyeon menatap Lim saem tak kalah tajamnya.

"Terserah, kalau kamu mau saya beri nilai nol di mata pelajaran saya" ucap Lim saem sambil keluar kelas karena jam pelajaran sudah selesai.

"Saem!"

Setelah bersitegang dengan Lim saem akhirnya Suyeon terpaksa menerima Baekyeon sebagai teman satu kelompoknya.

Sepulang sekolah Baekyeon terlihat masih menunggu Suyeon didepan kelas karena gadis itu keluar kelas paling akhir.

"Suyeon-ssi" Suyeon menatap Baekyeon dengan tatapan dinginnya

Mau apalagi orang ini? pikir Suyeon.

"Kapan kita mengerjakan kerja kelompok bersama, jika besok aku akan meminjam bukunya di perpustakaan.."

"Kenapa kau harus meminjam buku?" tanya Suyeon tanpa menatap kearah Baekyeon.

"Aku tidak punya cukup uang untuk membeli bukunya" jawab Baekyeon.

"Kalau begitu kerjakan nanti sepulang sekolah, datanglah kerumahku"

Suyeon menatap malas karena melihat Baekyeon yang sedang tersenyum aneh menurutnya.

"Apakah aku boleh kerumahmu?" tanya Baekyeon lagi dengan hati-hati untuk memastikan jika apa yang didengarnya baru saja itu nyata.

"Asal kau tau aku ingin cepat-cepat menyelesaikan tugas kelompok ini denganmu, karena aku sangat tidak suka melihat wajahmu" Baekhyun terlihat senang mendengar ucapan Suyeon, ini adalah kalimat terpanjang yang pernah Suyeon ucapkan kepadanya.

Ya, meskipun itu terdengar sangat menyakitkan.

"Dasar aneh" Suyeon pergi meninggalkan Baekyeon yang masih senyum-senyum sendiri.

Sepulang sekolah Suyeon meminta paman Lee untuk mengantarnya ke suatu tempat yang sudah 3 tahun ini sering ia kunjungi.

Seperti biasa Suyeon tidak mengatakan tempat apa yang dia kunjungi tapi yang pasti setelah dari tempat itu, paman Lee bisa melihat Suyeon tersenyum meskipun hanya senyum tipis tapi itu sudah membuat Paman Lee senang.

"Nona, sebenarnya tempat apa yang nona kunjungi selama ini, mengapa nona tidak mengijinkan paman untuk mengantarkan nona sampai tempat tujuan ?" tanya Paman Lee sambil melihat sekeliling tempat yang sering dikunjungi Suyeon.

Wajar paman Lee curiga karena tempat dimana ia menurunkan Suyeon adalah di sebuah gang kecil dan suasana disana terlihat sangat sepi.

"Nanti paman jemput aku jam 7 malam disini, setelah ini paman boleh pulang" ucap Suyeon sambil keluar dari mobilnya.

Paman Lee memang sudah menduga jika pertanyaannya tidak akan mendapat jawaban dari Suyeon, namun ia memang sudah terbiasa dengan sikap anak majikannya itu.

"Baiklah nona, berhati-hatilah" Setelah paman Lee pergi, Suyeon melangkahkan kaki nya memasuki gang kecil dan memasuki sebuah rumah yang cukup luas dan terlihat sangat nyaman untuk ditinggali.

to be continue...

avataravatar
Next chapter