webnovel

Destiny a Love

Author: Leebita
Teen
Ongoing · 129.7K Views
  • 409 Chs
    Content
  • 5.0
    31 ratings
  • NO.200+
    SUPPORT
Synopsis

Prolog : "Suyeon-a, sepertinya Baekyeon menyukai mu." Ujar Sejong usai mempergoki Baekyeon yang diam-diam memperhatikan Suyeon. "Lagipula siapa sih yang tidak menyukai mu, Sean saja menyukai dirimu. Ahh aku rasa Baekyeon tidak akan menang melawan Sean dalam mendapatkan hati mu." Lanjut Sejong. Ditempat lain Daejong menertawakan sahabatnya ketika tertangkap basah sedang memperhatikan Suyeon, "Sebaiknya kau mengungkap perasaan mu pada Suyeon, Baek. Aku tahu selama ini kau menyukai Suyeon, bukan?" Baekyeon yang sedang meredam rasa malunya menoleh, "Kau ini bicara apa, lagipula siapa yang suka dengan Suyeon. Aku hanya kagum dengan kecantikan dan kepintarannya." Daejong menggelengkan kepalanya mendengar jawaban Baekyeon, "Sudahlah, kau tidak perlu menyembunyikannya dari ku. Jika kau mau aku bisa membantu mu untuk dekat dengan Suyeon." Sejak saat itu Baekyeon mulai dekat dengan Suyeon, e Baekyeon benar-benar percaya bahwa Suyeon adalah gadis yang baik meskipun banyak yang bilang Suyeon sombong. Tetapi Baekyeon tidak menemukan sifat sombong yang ada di dalam diri Suyeon saat bersamanya. Entahlah, mungkin itu hanya perkataan mereka yang tidak suka dengan Suyeon. Baekyeon dan Suyeon berteman baik, tidak jarang Baekyeon berkunjung ke rumah Suyeon dengan alasan belajar bersama. Mulai dari situlah ayah Suyeon yang bernama Siwun tergerak hatinya untuk mencari tahu siapa anak laki-laki yang sedang dekat dengan Suyeon. "Tolong cari tahu informasi tentang anak yang bernama Baekyeon itu, saya merasa pernah melihat anak itu sebelumnya. Saya tidak ingin Suyeon berteman dengan laki-laki yang tidak jelas asal-usulnya." Ucap Siwun pada seseorang di telfon. "Aku yakin istri dan anak Junmyeon masih tinggal di kota ini, tapi kenapa aku tidak bisa menemukan keberadaan mereka. Pasti anak Junmyeon itu sekarang sudah dewasa, aku tidak ingin dengan adanya anak itu semua yang sudah ku bangun selama ini hilang begitu saja." Siwun melihat Baekyeon yang tengah bermain dengan Enu (anak keduanya) dari jendela mobilnya, "Dan kenapa muka anak itu mengingatkan aku pada Junmyeon, atau jangan-jangan anak itu anaknya Junmyeon yang selama ini aku cari?" Sebenarnya apa hubungan Siwun dan Junmyeon (Ayah Baekyeon)? Kenapa Siwun ingin mencari tahu keberadaan Baekyeon dan ibunya? Dan bagaimana kisah percintaan Suyeon dan Baekyeon, apakah kisah cinta mereka akan berjalan mulus atau tidak? Mari cari tau jawabannya dengan membaca kisah cinta mereka disini.....

Tags
4 tags
Chapter 1BAB 1 : Mengenal Baekyeon dan Suyeon

Terdengar suara langkah kaki menuruni tangga menuju lantai bawah, langkah kaki itu terdengar sangat terburu-buru melihat jam sudah menunjukkan pukul 7.30, dimana pemilik langkah kaki tersebut menjalani kegiatan rutinnya yaitu bersekolah sebelum terlambat.

Sesampainya dilantai bawah ia harus melihat keluarga yang sangat di bencinya. Disana terdapat Ayah, Ibu ah ia tidak mau menyebut wanita tua genit itu sebagai ibunya.

Sungguh ia sangat muak dengan keluarganya entah karena apa, netranya menatap tajam ketika melihat wanita tua itu menghampirinya dengan senyuman.

Wanita tua itu adalah Yoon TaeHi, beliau adalah seorang wanita yang dinikahi oleh Choi Siwun 6 tahun yang lalu.

TaeHi sebenarnya bukan wanita tua seperti yang  pemilik langkah kaki tadi sebutkan. Tetapi pemilik langkah kaki tadi menyebut TaeHi dengan sebutan 'wanita tua genit' yang notabene nya adalah istri dari ayahnya.

"Kau sudah bangun sayang, duduk sini ibu ambilkan sarapan untukmu" TaeHi menghampiri si pemilik langkah kaki tadi.

"Apa kau tidak lihat ini sudah jam berapa" jawabnya dengan sangat datar dan dingin.

"Ah iya sekarang sudah jam setengah delapan kau pasti harus segera berangkat ke sekolah, apa perlu ibu siapkan bekal untuk kau bawa ke sekolah?" TaeHi kembali ke meja makan untuk menyiapkan bekal.

"Aku berangkat" belum sampai dua langkah meninggalkan ruang makan, ucapan ayahnya terdengar sangat mengganggunya.

"Sopan lah sedikit dengan ibu mu, apa di sekolah kau tidak diajarkan sopan santun oleh gurumu" ujar ayahnya sembari menyantap makanannya tanpa melihat kearah lawan bicaranya.

"Aku tidak akan pernah menganggap dia sebagai ibu ku" ucapnya sebelum pergi meninggalkan ruang tamu

"CHOI SUYEON!" teriakan ayahnya sama sekali tidak dihiraukan, ia sudah terbiasa mendengar teriakan ayahnya jika menyangkut wanita tua genit itu.

Ya, pemilik langkah kaki tersebut adalah Choi Suyeon atau bisa di panggil Kim Suyeon, entah apa dia tidak pernah menggunakan marga Choi milik ayahnya.

Gadis berusia 17 tahun itu duduk di kelas dua Senior High School (SHS).

Suyeon sangat terlihat cantik menggunakan jas almamater berwarna hitam pekat dengan warna abu-abu di setiap sisi jasnya. Penampilannya semakin antas dipadukan dengan rambut hitam panjangnya yang tergerai dan dengan riasan wajah khas gadis 17 tahun.

Dipagi yang sama seorang laki-laki keluar kamar sambil menenteng sepatu di tangannya menuju dapur dimana ibunya berada. Di sana ibunya sedang berkutat di dapur ,tangannya tampak lihai saat memasak.

"Pagi bu" sapa anak laki-laki tadi yang duduk disalah satu kursi di meja makan sambil memakai sepatunya.

"Pagi nak, berangkat pagi lagi?" tanya ibunya.

"Iya bu, takut kesiangan seperti kemarin dan aku bisa ketinggalan bus hehe" laki-laki tadi tersenyum memperlihatkan sederet gigi rapih nya, ketika ibunya berjalan kearahnya.

"Lain kali jangan belajar sampai larut malam sayang ibu tidak mau kau kelelahan dan mimisan seperti minggu lalu" dia tersenyum ketika ibunya mengusap rambut hitamnya.

"Maafkan ibu ya, ibu belum bisa membelikanmu sepeda untuk berangkat ke sekolah"

"Ah ibu mulai lagi, aku tidak papa kok bu. Aku bisa sampai sekolah dengan selamat saja sudah senang" Ibu nya hanya bisa mengangguk.

Untung saja ia mempunyai anak yang sangat mengerti keadaannya yang bisa dibilang jauh dari kata berkecukupan.

Namun anaknya itu terlihat sangat mensyukuri apa yang ia punyai sekarang, tanpa menuntut apapun padanya.

"Yasudah sekarang kau sarapan, dan ibu akan menyiapkan bekal untuk kau bawa ke sekolah" laki-laki itu mengangguk dan tersenyum menampilkan mata bulan sabitnya yang menjadikan senyumannya sangat manis.

"Oh iya baek, sepulang sekolah bisakah kau menggantikan ibu menjaga kios. Ibu ada pesanan yang harus diantar ke pembeli" ucap sang ibu sambil menata bekal makan siang untuknya

"Bisa bu, nanti aku langsung ke kios sepulang sekolah" dia melanjutkan sarapannya.

Setelah menghabiskan makannya ia mengambil tas yang tadi di taruhnya di kursi sebelah tempat duduknya dan menuju ke belakang rumah untuk pamit dengan ibunya.

"Ibu, Baekyeon berangkat" teriak Baekyeon karna tidak melihat ibunya dimana pun.

Laki-laki tadi adalah Koo Baekyeon, anak dari Han Sena dan Koo Jumyeon. Ia berumur 17 tahun, di usianya kini dia hanya tinggal bersama ibunya.

Ia anak laki-laki yang sangat pintar dan juga cerdas terbukti di kamarnya terdapat banyak sekali piala keberhasilannya dalam mengikuti beberapa perlombaan di sekolahnya.

"Baekyeon-a kau melupakan nametagmu" ucap Sena memasangkan nametag di almamater milik anaknya.

Terlihat jelas di dada sebelah kanan Baekhyun terdapat nametag bertuliskan "Koo Baekyeon" , disana terletak marga milik mendiang ayah tercintanya yang sudah meninggal 7 tahun yang lalu.

"Lain kali jangan ceroboh, kamu bisa di hukum kalau sampai tidak memakai nametagmu ini" ibunya mengusap nametag Baekyeon yang terdapat sedikit berdebu.

"Terimakasih bu, lain kali aku tidak akan ceroboh lagi. Kalau begitu aku berangkat ya"

"Berhati-hatilah"

"Hm" Baekyeon berjalan keluar rumah dengan semangatnya.

Setelah kepergian Baekyeon membuat Han Sena meneteskan air mata, dia teringkat akan mendiang suaminya ketika melihat nametag milik anaknya tadi.

Disana nama anaknya sangat pantas di padukan dengan marga milik mendiang suaminya. Koo Jumyeon.

Kilasan masalalu kembali terlihat dimana suaminya Koo Jumyeon meninggal dengan kedaan yang tidak bisa dikatakan baik-baik saja.

Suaminya itu meninggal dalam keadaan mengenaskan, suaminya di kabarkan terlibat kasus penjualan barang terlarang dengan beberapa pengusaha di berbagai Negara.

Setahunya, Koo Jumyeon adalah sosok ayah yang sangat baik dimata anaknya, beliau juga sangat mencintai keluarganya.

Orang seperti Koo Jumyeon adalah tipe orang yang sangat patuh dengan peraturan di negaranya, tidak mungkin suaminya itu menjual barang yang dilarang oleh negara.

Namun pernyataan Choi Siwun selaku sekretaris dan sahabat suaminya itu membuat Han Sena yakin bahwa suaminya sudah sangat jauh melakukan kesalahan.

Kepergian Jumyeon membuat Sena harus kehilangan semua aset berharga yang pernah ia milikinya sebelumnya seperti, rumah, mobil, perusahaan dan lain sebagainya.

Namun, diantara semua aset berharga yang hilang tersebut Sena sangat bersyukur masih bisa hidup bersama Baekyeon anak semata wayangnya dengan Koo Jumyeon.

Hidupnya seakan berubah 180 derajat dari kehidupan yang sangat berada sampai kehidupan yang bisa dikatakan jauh dari kata berada.

Sena dan Baekyeon di usir oleh warga setempat karna dinilai ikut dalam bisnis gelap Koo Jumyeon.

Alhasil disinilah meraka, di salah satu kota besar setelah beberapa tahun berpindah-pindah tempat tinggal dan beberapa kali diusir oleh warga karena mereka keluarga dari Koo Jumyeon. Si pengedar narkoba dan penjualan orang ke berbagai negara.

Itulah berita yang beredar saat itu, mengakibatkan Sena dan Baekyeon diusir dari tempat tinggalnya.

Sudah dua tahun ini hidupnya lebih baik dari sebelumnya, atas kerja keras dan kegigihannya dalam bekerja akhirnya dia bisa membuka kios buah yang sangat ramai pembeli setiap harinya dan Sena kini sudah memiliki 2 karyawan di kedainya.

Setelah cukup lama mengenang masa lalu suramnya Sena menghapus air matanya dan bersiap untuk pergi ke kios buahnya.

"Berangkat sekarang Nona?" pria tua berseragam itu membukakan pintu mobil untuk Suyeon, tanpa jawaban Suyeon langsung masuk kedalam mobil.

Pria tua itu bernama Lee Wujin, supir pribadi keluarga Choi Siwun Ayah dari Choi Suyeon atau Kim Suyeon. Beliau sudah bekerja di keluarga Choi sejak Suyeon kecil.

Selama perjalanan tidak ada obrolan apapun antara supir dan anak majikannya.

Namun ketika berhenti di lampu merah Suyeon tak sengaja melihat anak kecil yang sedang mengamen dijalan dan ada juga yang mengemis, hati Suyeon tergerak untuk memberi mereka sedikit rejeki.

to be continue...

You May Also Like

Queen Of Mafia

Vol. 2 NADI : The Rhythm of Love From a Cold Heart (187-sekarang) Jadwal Update : Senin 5 tahun lamanya, Dimas Lawrence jatuh dalam keadaan koma. Suatu hari dia terbangun begitu tiba-tiba tanpa ada yang menduganya. Itu sebuah keajaiban di atas segala ketidakmungkinan. Namun, keajaiban tersebut justru memberikan luka baru untuk orang lain yang selama ini menantikannya. Dimas sudah terbangun dari tidur panjangnya. Tapi, dia melupakan segala hal. Ingatannya hanya sampai pada nama, keluarga, dan kepintarannya. Segala penderitaan yang dia lalui bersama seseorang, telah dia lupakan untuk kesekian kalinya. Natalie Jhonson, gadis malang yang mendampingi Dimas selama lima tahun terakhir dengan penuh kesabaran dan harapan bahwa pria itu akan bangun suatu hari nanti. Akhirnya, harapannya terwujud. Sayang seribu sayang, Dimas bangun dari koma hanya untuk melupakan segalanya termasuk kisah cinta mereka. Natalie marah, bingung, dan sedih karena dilupakan dengan begitu mudahnya. Dimas bahkan menanyakan identitas dirinya saat melihat Natalie menangis untuknya ketika pria itu terbangun dari koma. Dimas tak mengenal siapapun. Sifatnya bukan lagi Dimas yang penakut dan idiot. Dia layaknya seorang Tuan Muda dari keluarga bergengsi. Sikapnya yang dingin dan acuh tak acuh terhadap reaksi orang-orang memberikan perasaan asing tersendiri pada Natalie. Hal pertama yang Dimas cari yaitu ayahnya, Christian Lawrence, yang dulu membuangnya di jalanan layaknya sampah yang manis sepah dibuang. Dia tak mengingat Natalie, pujaan hatinya. Yang dia ingat justru bajingan yang membuangnya, tapi begitu dia hormati seolah Christian tidak melakukan hal apapun yang merugikannya. "Begitu mudahnya kamu melupakanku. Apa kamu sangat senang mempermainkan rasa cinta ini layaknya sesuatu yang tak berharga?" - Natalie Jhonson "Aku sudah berkali-kali mencoba mengingat. Tapi, aku masih tak tahu siapa dirimu. Siapa kalian yang mengatakan bahwa aku orang terdekat kalian?! Aku bahkan meragukan apa kalian cuma bermimpi saja selama ini!" - Dimas Lawrence *** Vol. 1 Queen Of Mafia (1-185) Black Angel, nama Organisasi Mafia yang bergerak dalam dunia bisnis dengan menawarkan jasa bodyguard dengan bayaran puluhan hingga ratusan juta rupiah. Pemimpin Black Angel mempunyai seorang putri yang dia sembunyikan dengan rapat di rumahnya tanpa memberikan izin publik untuk mengetahui informasi sedikitpun. Lalu, bagaimana jika putri yang selama ini disembunyikan oleh Pemimpin Black Angel melangkah keluar dari sangkar emas yang mengurungnya? Tentu saja banyak pihak yang terkejut, terutama para siswa-siswi SMA Merpati. Dirandra Angelina, Putri dari Pemimpin Black Angel yang selama ini disembunyikan akhirnya terungkap ke publik. Sikapnya yang angkuh, kasar, dan sombong membuatnya terlibat konflik dengan seseorang. Di hari pertamanya, dia melempar bola ke wajah seorang pria yang tentunya membuat kesan buruk untuk dirinya sendiri. Azkara Ranendra, pria yang memiliki fobia perempuan dan akan muntah-muntah jika bersentuhan dengan perempuan adalah pria yang terlibat konflik dengan Dira. Tindakan tak masuk akal Azka pada Dira membuatnya berada dalam masalah.

LidiaCntys10 · Teen
5.0
314 Chs
Table of Contents
Volume 1

ratings

  • Overall Rate
  • Writing Quality
  • Updating Stability
  • Story Development
  • Character Design
  • world background
Reviews
Liked
Newest

SUPPORT