webnovel

Reincarnation?

Pagi hari, suara burung berkicau membangunkan Harley dari tidurnya, 3 kursi disusun secara horizontal menjadi tempat tidurnya, dimeja tidak jauh dari Harley. Terdapat sebuah surat kecil, dia mengambil surat itu dan membacanya.

' kemarin malam aku menemukanmu pingsan dijalan, aku membawamu ke pos untuk beristirahat, meskipun aku biasanya masa bodoh dengan sekitar, tapi aku tidak bisa mengabaikan orang yang pingsan ya kan? Terlebih seseorang yang pingsan ditengah hujan. Mantel yang kamu gunakan ada di gantungan balik pintu, maaf karna tidak bisa berbicara langsung, aku masih punya keluarga yang perlu diurus.

Penyelamatmu yang baik hati(:v)

Satpam.

Pos itu hening, layaknya kota yang sudah terlelap, semuanya diam, namun tidak berselang lama tawa kecil Harley memecahkan keheningan ini.

Matahari pagi menyinari, menembus sela sela jendela pos, didalam pos, Harley memegang mantel tebal yang tergantung dan memakainya perlahan.

selesai memakai mantel dia keluar dari pos itu, dengan suara nyaring dia berteriak,

" Aku bebas!! Hahahahahaha "

Setelah beberapa kali berteriak dan tertawa, dia akhirnya kelelahan, menambahkan sedikit ejekan kepada desa masa kecilnya dan meninggalkan pos dengan rasa lega.

Dia mulai mencari apapun yang terlihat tidak beracun untuk dimakan.

Setelah beberapa saat mencari dan terus mencari akhirnya dia menemukan jamur kayu bewarna coklat yang terlihat aman untuk dimakan, karna lokasi pos yang masih dikerumuni oleh pepohonan yang tinggi yang lebat, vegetasi alam disekitar pun masih berlimpah.

Namun saat dia hendak mengambil jamur itu, pandangannya menjadi blur dan setelah itu berubah menjadi warna merah, hingga hanya kegelapan tak terbatas yang tersisa.

Sakit!

Sangat sakit!

Kepalaku rasanya seperti meledak!

Pos yang dikelilingi pohon rindang, dan sinar matahari yang menyinarinya hancur seperti kaca pecah, Harley merasakan rasa sakit abnormal dikepalananya, yang rasanya seperti seseorang dengan kejam memukuli tubuhnya. Tidak, rasa sakit ini lebih seperti seseorang yang menusukkan jarum ke kepalamu dan mememutar mutarkannya diotakmu!

Argh! Harley mencoba untuk mengengok sekitar, melihat keatas, melihat kebawah, dan mencoba menggerakkan tangannya.

Akan tetapi dia tidak bisa sama sekali menggerakkan setiap anggota tubuhnya seakan dia telah kehilangan control akan tubuhnya.

Saat sedang memikirkan sesuatu dia juga sulit untuk focus, tidak peduli berapa kali dia mencoba, dia tetap tidak bisa focus karna setiap kali memikirkan sesuatu, akan muncul hal lain yang mengganggu proses kerja otak Harley.

Hal apa lagi yang terjadi kali ini?

Dan kenapa harus sesakit ini?

Apakah ini ada hubungannya dengan kejadian kemarin malam?

Apakah aku telah menjadi durhaka karna mengundang perhatian seseorang sehingga membuatnya terbunuh?

Bukankah itu durhaka? Tidak, mana mungkin durhaka kepada kanibal.

Ah rasa sakitnya perlahan hilang.

Rasa sakit ditubuh dan penglihatannya yang gelap kini mulai kembali normal.

Setelah membuka matanya yang dia bisa lihat hanyalah meja bundar didepannya, terbuat dari kayu yang dipahat, ukurannya kurang lebih 1 meter sama seperti meja di pos tadi.

Ditengah meja itu terdapat sebuah buku, kertasnya berwarna hitam, judul dari buku itu dituliskan dengan gaya Bahasa yang aneh dan bewarna putih terang.

Dibelakang meja ada sebuah kursi bewarna merah, disandaran tangan kursi, sebuah kepala serigala melayang diatasnya, selain itu, hanya ada lampu putih diatas meja, kabel lampu itu mengarah keatas, ke kegelapan yang tak berujung.

Di tempat yang dipenuhi dengan kesunyian ini hanya ada suara desahan panjang Harley yang terdengar.

Tidak lama kemudian buku hitam itu terbuka dengan sendirinya, Harley yang mendengar suara gesekan kertas secara reflek melihat kearah buku tersebut.

Dengan rasa kaget dan bingung, dia mencoba untuk memeriksa buku itu.

Dengan perlahan – lahan dia memeriksa, dibuku itu tertulis kalimat berbahasa sansekerta, kalimat itu terlihat sangat menonjol karna kontras warna dan tambahan sinar lampu yang membuat tulisan itu tampak seperti bersinar.

Dia bingung karna tidak paham apa yang buku itu katakan, namun tidak berselang lama kalimat sansekerta itu berubah menjadi kalimat berbahasa inggris dan kemudian berakhir di kalimat berbahasa Indonesia.

Belum sempat ia membaca kalimat di buku, disekitarnya, kegelapan yang tadinya memenuhi tempat, kini terpecah saat bola lampu yang hanya menyinari meja kecil itu berubah menjadi sebuah bola cahaya, terbang keatas, dan akhirnya berubah menjadi sebuah tengkorak.

Tengkorak itu melayang, tetap dengan sinarnya, seolah tengkorak ini adalah Vacuum Cleaner, kegelapan yang mengelilinginya kini bergerak, mengumpul di sekitarnya dan membentuk jubah panjang yang sama seperti mahluk yang dilihat Harley kemarin.

Ini….. Harley merasakan rasa takut yang tak tertahankan, dia melihat kearah tengkorak yang telah berubah menjadi pencabut nyawa.

Rasa takut yang ingin membuatnya lari dari tempat ini, rasa takut yang lebih besar daripada saat dia berhadapan dengan ayahnya.

Namun, rasa takut itu tidak lama kemudian berselang menjadi senyuman, bukan karna Harley menjadi gila tapi karna ini adalah salah satu sistem pertahanan tubuh saat menghadapi hal – hal yang ada diluar nalar.

" Apakah kamu penasaran? " pencabut nyawa itu turun, duduk di kursi merah, menggemgam potongan kepala ditangannya, dan bertanya pada Harley.

Harley diam tetap dengan senyuman.

" Ini adalah kepala ayahmu, apa yang kamu rasakan? " pencabut nyawa itu kembali bertanya, menghancurkan kepala di tangannya, tidak ada darah atau daging yang keluar dari kepala itu, karna stelah hancur, kepala itu berubah menjadi abu kecil dan hilang dalam kegelapan.

" Hmm.. kamu tahu? Kamu akan kami musnahkan sebentar lagi, karna kamu Cuma salah satu ' Korban ' dari ayahmu" setelah melihat Harley yang terus terdiam dengan senyumannya, dia mulai menjelaskan alasan mengapa dia memanggil Harley kemari.

" Apa? "

Harley menghilangkan senyumannya dan bernafas seperti ikan yang dilempar ke daratan.

" Tapi kenapa? "

" Nak.. kau telah meminum darah ritual pengorbanan, ayahmu sengaja membuat hujan darah agar kamu menjadi sama sepertinya.." pencabut nyawa terkikik dengan tulang tengkoraknya, campuran kata – kata berat dan tambahan suara tertawa yang keluar dari sela tengkoraknya membuat bulu kuduk Harley berdiri.

Harley mulai paham, alasan ayahnya mengurung dia adalah untuk mengajak Harley menjadi sama denganya. Dan itu berhasil, ayahnya sudah hapal semua perilakunya dari anaknya, yang akan bersikap seperti maniak saat dalam keadan genting.

Melihat ekpresi Harley sang penyabut nyawa itu kembali berkata dengan seringai di tengkorak putihnya,

" Pilih! Apakah kamu ingin menjadi siluman serigala dengan akhir dimusnahkan oleh kami, atau.... Berinkarnasi dengan aman dan tentram didunia lain? Siapa bilang kami para pencabut nyawa hanya tahu memanen kematian atau mengadili pendosa saja. Kami juga bisa menjadi malaikat saat dibutuhkan!"

Mendengar kata ' Menjadi Malaikat ' keluar dari mulut tengkorak berjubah tersebut Harley hanya bisa bergidik ngeri, malaikat yang turun nanti bukan lagi menyelamatkan lewat bantuan, namun menyelamatkan dengan kematian.

" A- apakah reinkarnasi benar – benar aman? Apakah aku akan mendapat suatu hadiah? " Mulut Harley tidak sabar menjawab saat keluar kata ' Reinkarnasi dan Dunia Lain '

Dia telah tumbuh dengan membaca webnovel dan membayangkan situasi seperti ini, meskipun ya…. Bisa dibilang agak wow. Melihat proses yang harus dilalui.

" Mungkin….? Takdir akan menuntunmu "

Balas pencabut nyawa tetap dengan seringaiannya.

" Jadi, pilihlah "

Next chapter