38 Ketakutan

Sementara itu, di bukit Serigala, matahari terlihat sudah mulai tenggelam.

Valen yang lemah dan tidak memiliki banyak tenaga itu berusaha berdiri untuk mencari pertolongan.

Namun, ia tidak tahu tempat nya berada. Terakhir hal yang dia ingat adalah gua yang tidak jauh dari sungai.

Tapi, takdir sudah membawanya ke bukit serigala. Tempat dimana orang tuanya bertemu.

Valen pun menemukan lukanya sudah sembuh tanpa bekas. Ia sempat bingung namun itu tidak penting karena yang terpenting sekarang adalah menemukan makanan.

"Siapa kamu .... ?"

Valen terkejut ketika melihat ujung pedang ada di depan wajahnya.

Valen pun langsung mundur menggunakan kekuatannya yang tersisa.

"Jangan bunuh aku!" Kata Valen dengan suara yang gemetaran.

"Kami tidak akan membunuhmu asalkan kamu katakan pada kami siapa namamu dan dari mana kamu berasal!"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter