61 Chapter 61

Sehari sudah berlalu sejak pertarungan itu.Para peserta yang menang mendapatkan sebuah kamar kecil.Kamar itu sangatlah kecil dan hanya berisi 1 tempat tidur saja.

*tuk,tuk,tuk*

Suara ketukan pintu terdengar dengan jelas.Kira yang dapat mendengar itu terbangun dari tidurnya.Kira berjalan ke pintu dengan mata yang mengantuk.Dia membuka pintunya dan ada seseorang tepat berada di depan pintunya.

"Hah?"Berbicara dengan mata yang tidak sepenuhnya terbuka.

*plak*

Kira ditampar dengan keras oleh orang yang berada di depan pintunya.Kira terjatuh ke tamah dan matanya menjadi terbuka lebar.Dia melihat seorang pria di depannya.

"Sudah sadar?Berkumpulah di ruang kalian melakakukan pertarungan sebelumnya."

Setelah berbicara seperti itu dia meninggalkan Kira.Kira berjalan keluar dari kamarnya.Dia berjalan ke tempat yang diperintahkan.Saat dia sampai di ruangan tersebut.Orang-orang yang berhasil kemarin sedang berkumpul.Chors juga terlihat diantara orang-orang itu.Kira berjalan mendekati Chors.Saat dia berjalan orang-orang disekitar menjaga jarak dengan Kira.

"Sejak kapan kau disini?"

"Aku baru saja sampai."

"Benarkah?Kenapa kita dikumpulkan disini."

"Aku juga tidak tahu.Aku hanya disuruh untuk berkumpul disini."

"Bagaimana dengan kamarmu?"

"Hanya berisi kasur saja."

"Rupanya kau juga."

"Pehatian!"Suara teriakan terdengar dari depan.

Pria yang sama seperti kemari berbicara.Dia berjalan dengan beberapa orang yang membawa sebuah kantung.

"Dengar,kalian semua hanya berhasil lolos dan belum jadi anggota.Jika kalian ingin bergabung dengan Schavio maka kalian harus mempunyai ini."Menunjukan tato rantai yang ada dibahunya."Karena sekarang kalian semua akan kupasangkan tato ini.Majulah satu-persatu."

Seseorang mulai berjalan ke depan.Dia mengulurkan tangannya ke pria itu.Pria itu meraih kantung yang dibawanya.Dari dalam kantung terdapat sebuah cap.Dia memegang capnya dan mengecap pada tangan pria itu.Saat cap menyentuh kulit orang itu.Raut wajahnya berubah.Wajah yang sebelumnya tenang menjadi terkejut.Selain itu wajahnya menjadi memerah.

"Uwaaa!!"

Orang itu berteriak dengan keras.Seolah-olah dia sedang kesakitan.Kira dan Chors merasa kebingungan dengan reaksi orang itu.Bagaimana dia bisa berteriak seperti itu hanya karena sebuah cap kecil.

"Menurutmu apa sebenarnya itu?"Kira bertanya pada Chors.

"Aku juga tidak tahu,ini kali pertamaku melihat cap yang membuat seseorang kesakitan seperti itu."

Satu persatu orang mulai maju untuk mengecap.Setiap orang yang maju selalu merasa sangat kesakitan dan juga berteriak.Tidak ada satupun yang tidak berteriak.Sekarang adalah gilaran Kira untuk mengecap.Dia berjalan ke pria yang akan mengecapnya.

"Dimana kau ingin dicap?"

Kira mengulurkan tangan kirinya.Pria itu mulai menempelkan cap pada punggung tangan Kira.Saat cap mulai menyentuh kulitnya itu membuat tubuhnya bereaksi.Kira merasa sangatlah kesakitan setelah cap itu mulai mengenai tangannya.Punggung tangannya seolah-olah ditusuk-tusuk berkali.Semakin lama dia dicap semakin sakit yang dia rasakan.Kira yang menahan teriakan tidak bisa menanhannya dan berteriak dengan keras.

"Waaa!!"

Setelah Kira berteriak dengan kencang cap dilepas dari tangannya.Kira kembali dan Chors maju untuk mengecap.Sama seperti Kira,Chors berteriak dengan keras setelah menahan rasa sakitnya.Semua peserta kembali berkumpul.

"Kalian sekarang sudah resmi menjadi Schavio.Kalian akan melaksanakan tugas mudah saja untuk 10 hari kedepan.Kalian hanya perlu memberi makan budak yang ada disini.Beberapa hari lagi ketua cabang akan datang.Kalian dapat berkeliling untuk melihat-lihat markas."

Kira dan Chors terkejut.Mereka selama ini mengira kalau pria yang berbicara itu adalah ketua cabang.Sesuai intruksi mereka semua sekarang berkeliling markas.Kira dan Chors berjalan bersama untuk melihat-lihat markas Schavio.Markas Schavio terasa seperti sebuah labirin.Karena di dalam markas ini memiliki banyak lorong.Kira mulai mengajak bicara Chors saat sedang berjalan.

"Menurutmu akan seperti apa ketua cabang?"

"Aku tidak tahu yang pasti kemampuannya seharusnya setara dengan Zeal."

"Zeal?"

"Orang yang terakhir kita lawan."

"Haah sungguh menyulitkan untuk menemukan Ema."

Saat sedang berjalan Chors mencium bau sesuatu.Chors mencium bau yang sangat menyengat.Chors segera berlari ke arah bau yang dia cium.

"Hei,kenapa?"Kira berlari mengikuti Chors dari belakang.

Chors berbelok pada lorong yang ada didepannya dan dia berhenti.Kira yang baru saja sampai menepuk bahu Chors.Dan dia melihat ke depan.Kira melihat sebuah ruangan yang dipenuhi jeruji besi.Di setiap jeruji besi berisi beberapa budak.Mereka mulai berjalan perlahan-lahan dan melihat-lihat.Mereka melihat pemandangan yang mengenaskan.Para budak-budak itu sangatlah kurus.Bahkan tulang mereka terlihat dengan jelas.Tempat yang mereka tinggalipun sangatlah kotor.Bau yang menyengat tercium dengan sangat jelas.

*buk*

Salah satu budak perempuan maju kedepan jeruji.

"Tolong bawa aku,aku akan melayani kalian."Wanita itu berbicara dengan memelas-melas.

Kira dan Chors merasa kebingungan dengan wanita itu.Lalu seseorang memanggil mereka dari belakang.

"Kalian."Suara pria terdengar dari belakang dan mendekat.Kira dan Chors berbalik badan."Apa kalian anggota baru?"

"Iya."

"Aku mendengarnya dengan jelas tadi.Kalian pasti bingung dengan maksud wanita itu.Ini adalah tempat budak-budak yang tidak laku.Karena tidak laku kita bisa memakai mereka sesuka kita.Kalau kalian mau kalian bisa memakainya."Chors hanya terdiam saja.

"Aku mau."Kira berbicara dengan mendadak.Chors melihat ke arah Kira dan terkejut.

"Sebenarnya kalian yang baru bergabung seharusnya tidak bisa memakainya.Tapi aku sudah melihat kemampuanmu.Lebih cepat dari anggota lain tidak ada salahnya."Pria itu berjalan ke arah jeruji besi dan membuka pintunya.

Wanita yang menawarkan dirinya berjalan ke arah Kira.

"Kalian bisa kembali ke kamar kalian.Aku tahu pasti tubub kalian masih sakit setelah mendapatkan tato."

Kira dan Chors berjalan ke kamar mereka masing-masing.Saat mereka menuju ke kamar mereka Chors bertanya pada Kira.

"Hei kenapa kau membawanya?'

"Aku hanya merasa kasian."

"Haah aku tidak habis pikir,nikmatilah."Chors masuk ke dalam kamarnya.

"Nikmatilah?"

Kira berjalan dan masuk ke dalam kamarnya.Wanita itu juga mengikuti Kira.Saat mereka sampai di dalam kamar,Kira duduk diatas kasur.Saat Kira duduk diatas kasur dia membuka seluruh pakaiannya.

"Apa yang kau lakukan?"

"Huh?"Wanita itu kebingungan."Melayanimu."Wanita berbicara dengan ragu.

"Aku tidak butuh itu.Daripada itu aku ingin tahu bagaimana kau bisa ada disini?"

"Aku sudah tidak tahu kapan itu,tapi saat itu aku sedang berada di desa.Aku baru saja kembali dari hutan mengambil tanaman.Saat aku sampai di desa mayat-mayat warga desa sudah bergeletak dimana-mana.Dan aku melihat ayahku kakiku gemetar dan tidak bisa bergerak melihat itu.Saat aku sedang metakutan seseorang menjambak rambutku.Setelah itu aku pingsan dan saat aku bangun aku sudah berada disini."Wanita bercerita dengan berlinang air mata.

Kira yang melihat itu berjalan mendekati wanita itu.Saat Kira mendekat wanita reflek mengangkat tangannya dengan ketakutan.Kira mengusap air mata wanita itu.

"Kau tidak perlu takut aku akan menyelamatkanmu."

"Menyelamatkanku?"

"Benar,aku akan menghancurkan tempat ini dan membuatmu bebas."

"Benarkah?"Wanita itu terlihat senang.

"Tentu saja,pakailaha pakaianmu dan tidurlah di kasur."

"Terima kasih."

Wanita terlihat sangatlah senang.

avataravatar
Next chapter