1 Prologue

Ketika  Beyond Birthday menjalankan pembunuhan ketiganya, dia melakukan percobaan. Sepertinya,  untuk melihat  adakah kemungkinan seseorang mati  karena pendarahan di  bagian dalam tanpa merusak  organ apapun.

Lebih tepatnya, dia meracuni korban sehingga tidak sadarkan diri; melepas pakaiannya, dan mulai memotong tangan kirinya perlahan agar tidak merusak kulit. Ia berharap agar membuat pendarahan sehingga korban mati karena kehabisan darah, tapi sayang sekali, percobaan ini gagal.

Darah menyebar  ke  tangan dan membuat kulit  berwarna keunguan, tapi  korban tidak  mati.  Refleks  si  korban terkejut,  kejang-kejang, dan masih  hidup. Ia  terlanjur  percaya diri  beranggapan  bahwa kehilangan banyak darah sudah cukup untuk  membunuh  seseorang, dan sepertinya  dia  sudah meremehkan segala  sesuatunya. Sejauh  yang Beyond Birthday  pikirkan, cara  membunuh sebenarnya  tidak  terlalu  menghiburnya, dan tidak pernah lebih  dari  sekedar  percobaan. Sukses  atau tidaknya merupakan  hal  yang tidak  penting baginya.

Beyond Birthday  mengangkat bahunya,  dan mengeluarkan sebuah pisau…

Tidak, tidak,  tidak,  tidak,  tidak.

Tidak  dengan gaya ini,  tidak  dengan  suara naratif  seperti  ini-  Aku tidak  pernah bisa  menjaga nada seperti  itu saat bercerita.  Semakin  aku  mencoba, semakin  bosan aku menulis.  Untuk memasukannya  di ungkapan Holen Caulfield [1]  yang mungkin digunakan,  menjelaskan apa yang dilakukan  dan dipikirkan oleh  Beyond Birthday bukanlah  tujuanku (meskipun sepertinya, di  posisiku, aku sangat simpati  kepadanya). Menjelaskan  seluruh pembunuhannya secara  perlahan dengan  ungkapan yang bagus tidak akan  menambah nilai  dalam catatan  ini.  Ini  bukanlah  laporan, maupun novel.  Meskipun  jika  ini menjadi salah  satunya, aku  tidak akan senang.  Aku benci  menggunakan  kalimat  kuno,  tapi  aku pikir  saat  ada orang yang membaca kata-kata ini  aku sudah tidak  ada di  dunia ini  lagi.

Aku harus  mengingatkan pembaca tentang perang antara  detektif  terhebat  di  dunia,  L,  dan seorang pembunuh sinting,  Kira.  Alat  yang digunakan  untuk membunuh  lebih hebat  dari  pemenggal kepala  (sebagai contoh), tapi semua yang Kira  lakukan adalah  memunculkan teror  dan cara  pemikiran yang menyedihkan. Lihatlah  kembali, aku hanya bisa  mengira bahwa dewa  kemenangan tersenyum kepada  Kira  hanya untuk kesenangannya sendiri. Mungkin dewa-dewa  itu  sebenarnya hanya menginginkan  dunia penuh darah  dari  para penghianat  dan dakwaan yang  salah.

Mungkin seluruh  episode itu  ada  untuk mengajari  kita  tentang perbedaan antara  Yang Mahakuasa  dengan shinigami.  Siapa  tahu? Aku,  pribadi, tidak  ingin  membuang  waktu lagi  untuk  memikirkan kejadian  yang paling buruk ini.

Tidak  untuk si  Kira  keparat.

Yang terpenting  untukku  adalah L.

L.

Detektif  terhebat  di  dunia. Di  cahaya kemampuan  mentalnya yang menggemparkan, L  mati  secara tidak  adil dan di  waktu  yang tidak  tepat.  Di  dalam  laporan publik  ia  sudah memecahkan lebih  dari  3,500 kasus yang sulit sendirian, dan mengirim  seorang  kriminal  sampai  tiga  kali  ke penjara. Ia  mempunyai  kekuatan  yang menakjubkan, dan dapat  mengerahkan setiap  tim  penyelidik  di  seluruh  dunia, dan mendapat  banyak  sekali pujian atas  apa  yang telah dilakukannya. Dan  saat  itu,  ia  tidak  pernah menunjukan wajahnya. Aku  ingin merekam setiap  kata-katanya seakurat mungkin. Dan  aku ingin  meninggalkan ini  agar ditemukan sesorang. Sebagai  seseorang yang telah  diberi kesempatan untuk mengikuti  jejaknya. Yah,  aku mungkin  tidak  berhasil menggantikannya, tapi  aku ingin  meninggalkan ini.

Jadi apa yang kau baca ini adalah catatanku tentang L. Ini adalah surat kematian, tidak dariku, dan tidak untuk seluruh dunia. Orang yang kemungkinan besar akan membaca ini pertama kali mungkin pengejek besar kepala Near.

Tapi  jika  itu  kasusnya,  aku tidak  akan menyuruhnya untuk membakar catatan  ini.  Apabila  itu  membuat dia sakit  hati  karena aku tahu  sesuatu tentang  L  sedangkan dia  tidak,  itu  lebih  baik. Juga ada  kemungkinan Kira akan membaca ini…  dan kuharap iya.  Apabila  catatan  ini  mengatakan pembunuhnya,  yang hanya mendapatkan bantuan dari  buku catatan pemunuh  supernatural  dan shinigami[2]  bodoh,  yang dia bawa  di bawah persoalan lain,  bahkan sama  sekali  tidak  berarti  dibandingan kotoran  di  kaos  kaki  L,  kalau begitu mereka sudah mendapatkan apa yang  mereka inginkan.

Aku adalah salah  satu  dari  beberapa orang  yang bertemu  dengan  L  sebagai L.  Kapan  dan bagaimana  aku bertemu dengannya…  itu  adalah satu-satunya ingatan  yang paling berarti  yang  pernah  kumiliki,  yang  tidak akan kutulis  di  sini,  tapi  dalam  kesempatan  itu  L  terkait  denganku dalam  tiga  cerita  tentang  hal  hebat yang telah  diperbuatnya, dan episode  itu  melibatkan  Beyond Birthday. Apabila  aku mengatakannya  dengan menyebutkan bahwa sederhanannya ini  adalah  Kasus Pembunuhan BB  Los  Angeles, aku  pikir  banyak dari kalian yang pernah mendengarnya. Yang jelas,  tidak pernah tertera  bahwa L  dan yang  lebih penting, Wammy's House[3], yang membesarkanku hingga  lima  belas tahun-  sangat  terkait  pada  segalanya, tapi  faktanya, memang benar begitu.

L,  berpendirian  kuat, tidak  akan terlibat  dalam  kasus  sampai  muncul  lebih  dari  sepuluh  korban  atau jutaan dolar kerugian, dan  inilah  alasan sebenarnya  mengapa ia  lambat,  tapi  secara  agresif,  melibatkan dirinya  dalam sebuah kasus  kecil  ini,  yang hanya  mempunyai  tiga  korban.  Aku akan menjelaskan lebih  jauh  dikedepannya nanti, tapi  dengan alasan  ini,  kasus Pembunuhan BB  di  Los  Angeles adalah kejadian  yang berarti  untuk L, untukku, dan  bahkan untuk Kira.  Hal  itu  adalah kejadian  bersejarah bagi kami  semua.

Kenapa?

Karena dalam  kasus ini  pertamakalinya  L  mengenalkan dirinya  sebagai Ryuzaki.

Jadi mari  kita  lewati  bagian penjelasan tentang apa yang  dipikirkan Beyond Birthday, tentang  apa yang ia  ingin lakukan kepada korban ketiga,  meskipun sebenarnya aku tertarik,  dan ketika  kita  sampai  disitu,  mari  lewati korban kedua dan  pertama, dan berpikiran  untuk tidak  lagi  melihat  ke  pembunuhan sebelumnya,  kita  atur jarum  jam  menunjukan pagi  hari  di  hari  berikutnya,  saat-saat gemilang  ketika  detektif  terhebat di  dunia,  L, pertama kali  menyelidiki  kasus itu.  Oh,  aku hampir  lupa.  Disaat  seseorang selain  si  kepala besar  Near  atau  si pembunuh sinting  membaca catatan  ini,  maka setidaknya aku  harus melakukan  pengenalan diriku  sendiri,  di sini-  di  akhir  pembukaan. Aku adalah  naratormu, penuntunmu, dan pendongengmu.

Untuk orang lain selain dua orang itu, identitasku mungkin tidak menarik, tapi dulu aku adalah seorang juara tingkat dunia, pemakai pakaian terbaik yang mati seperti anjing, Mihael Keehl. Kadang aku menyebut diriku sendiri Mello dan terobsesi dengan nama itu, tapi itu dulu sekali.

Memori  indah dan mimpi  buruk.

[1] salah  satu  sejarah yang paling  terkenal  tentang pembual.

[2] sebutan untuk Dewa Kematian dalam bahasa Jepang.

[3] Panti asuhan yang membesarkan L dan detektif berinisial lainnya, seperti N (Near).

avataravatar
Next chapter