Selamat membaca
°•°•°
"Oke, siap!" seruku lalu berbalik dari cermin. Berjalan ke arah pintu kamar dan menutupnya. Menuruni tangga dengan sedikit terburu-buru karena sudah ditunggu sama pujaan hatiku.
"Cantiknya..." sebuah pujian meluncur. Dari mana asalnya kalau bukan dari mulut manis Sean? memang manis, manis sekali seperti buah naga, sampai warna buah itu seolah-olah melekat di pipiku. "Ayo, Sayang..." bisa aku tebak, kalau aku sampai di dekatnya nanti, satu tangannya pasti langsung menggapai bahuku. Lihat saja sebentar lagi....
"Nggak usah mulai! godain anak orang mulu itu, nggak baik."
"Memangnya kenapa?" Sudah pasti karena berhasil membuat jantung orang itu kelelahanlah, Sean! dasar, enggak pengertian. "Anak orang ini kan mau jadi istri aku," sambung Sean. Tangannya menyusup ke pinggang. Oke, tebakanku sedikit melenceng. Dengan tangannya yang seperti itu, aku membuang napas panjang, sangat panjang, sepanjang cintaku padanya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com