1 a true story

Aku tidak pernah ingin tahu bagaimana cinta sejatiku datang menghampiri. Tidak pernah tahu seperti apa dan bagaimana ia hadir dalam diriku. Sebenarnya aku tidak terlalu peduli, karena bagiku cinta itu sangat menyakitkan dan pahit rasanya. Mungkin akan berbeda cerita jika yang menjadi pemeran wanitanya bukan aku.

  Namun, tanpa cinta aku tidak akan pernah dilahirkan kedalam dunia ini..

Rebecca mengusap wajahnya frustasi dari depan laptopnya yang masih menyala. Suasana kamar itu hanya diterangi bola lampu disudut kamar. Kedua bola mata biru miliknya berbinar saat menatap kata demi kata yang ia tuliskan disalah satu sosial medianya.

Jari telunjuknya gemetar dan mendadak terhenti mengirim ungkapan hatinya. Ia kemudian menghela nafas dan menutup layar laptop itu dan meletakannya kemeja disamping tempat tidurnya.

Ia menarik selimut dari ujung kakinya dan menutup seluruh tubuhnya dan berbaring menghadap langit-langit kamar kecil itu dan mulai berkata-kata dalam hati.

"mengapa rasanya begitu sulit, mengapa aku harus berada diposisi ini?"

Kedua matanya berkaca-kaca, namun gadis berambut pirang itu memutuskan untuk tidak menangis malam ini. Ia menghela nafas dengan perasaan yang sangat sulit untuk ia tebak. Rebecca sudah menebak-nebak dirinya terkena Moodswing, tapi entahlah gadis remaja itu belum mengerti suasana hatinya.

walaupun air mata mulai membasahi pipi merah meronanya, ia memilih memejamkan kedua matanya dari pada harus tersiksa malam ini dan perlahan lahan gadis cantik itu mulai terlelap.

  >>>***<<<

avataravatar