webnovel

BULSIT

"Matamu bengkak?" kata sahabatku yang mengaburkan lamunanku.

"Kemana saja say, kamu ngak tahu apa yang ku alami kemarin?" kataku memeluknya erat.

...

"Hai, Dodit! Sini!" kata Tia memanggil Dodit yang baru tiba dan berdiri di depan pintu mencari sesuatu.

"Hai, Titi" balasnya sambil memegang meraih tangan Tia.

"Aku ngak tahu kalian sedekat itu?"

"Dia mantanku, kami balikkan kemarin!" senyum merekah Tia yang tak bisa di sembunyikan itu menggangguku.

"Aku ke toilet"

***

"Kamu cemburu?" Dodit menghadang di depan toilet membawa 3 botol minuman.

"Aku tak mungkin cemburu! cuman ngak habis pikir, bagaimana bisa kamu jadian sama Tia setelah ku tolak kemarin?"

"Oh, itu artinya menolakku? baguslah setidaknya sekarang langkah yang ku ambil kembali dengan Tia sudah benar. Bukannya begitu?" Dodit menyeringai dan pergi.

"iiiih, nyebelin..." gumamku memukul daun pintu di sampingku.

***

"Ah, sorry lama. Perut ku sakit banget, aku TA nya.. bye!"

"Ee? Oke!"

"Padahal sudah di beliin minum," kata Dodit tersenyum.

"Aneh deh, padahal tadi dia mau curhat deh? seingatku?" sambil menatap ke Dodit.

"Mungkin dia lagi pengen sendiri? Duduk bareng aku ya Ti!"

"Oke! Sebenernya juga mau bilang gitu tapi ngak enak ninggalin Kia. Besok kita duduk bertiga ngak apakan Dit?"

"Ngak masalah," merasa senang.

***

"Bukannya itu Aditya, dia bareng siapa tuh?" berbicara sendiri, marah sendiri dan nendang tembok di sampingnya. "Aduh.., hari ini sial banget. Dua cowok kemarin ngejar aku sekarang sudah punya cewek dua-duanya. Apa-apaan tuh? cinta? bulsit banget! ngak ada perjuangannya sama sekali? seeeeebel tingkat dewa jadinya..."

***

Next chapter