webnovel

Bab 1 Nembak!

"Dara suka Ayu! Ayu mau nggak jadi pacar Dara?"

Orang-orang didalam kantin langsung terperangah, kaget! Kaget mendengar perkataan Dara dan terkejut sama tingkah Dara. Yang tiba-tiba menembak seorang gadis angkuh. Gadis yang sudah di cap sebagai sultan di SMA Nusa Bangsa. Gadis yang terkenal dengan tampang datarnya, berwajah flat minim ekspresi dan sudah populer dengan kesombongan serta sikap arogannya. Memiliki tatapan tajam dan intens yang mampu menusuk kalian hanya lewat matanya.

Seisi kantin dibuat tercengang oleh Dara. Tentu saja! Karena dengan berani dan lantang Dara terang-terangan menyatakan perasaannya didepan semua orang. Di jam istirahat, didalam kantin dan semua yang ngantri makanan sampe yang lagi duduk sambil makan pun bengong dan gak percaya.

Bisa-bisanya seorang Pelangi Aldara Silvana seorang gadis most wanted sekaligus famous disekolah karena kecantikan dan kesempurnaan fisiknya menembak seorang gadis yang bisa dibilang pendiam. Tidak banyak bicara! Kalo bicara paling ada yang penting aja baru dia angkat suara. Yang ngomong satu abad sekali, irit banget kayak mobil Fortuner.

Tapi sekali ngomong nusuk banget kayak nyantet orang. Dan sekarang gadis dingin yang berwatak anti sosial bisa dibilang dia gadis Introvert. Hari ini, jam sekarang waktunya makan siang. Ice girl itu ditembak didalam kantin didepan semua orang.

"Ayu mau kan, jadi pacar Dara?" Tanya Dara sekali lagi ketika Ayu malah diam cengo sambil menatapnya tak berkedip. Bukan karena terpesona! Tapi aneh dan heran melihat Dara yang menembaknya secara terang-terangan seperti ini. Sepertinya bukan cuman Ayu yang keheranan tapi semua orang di kantin dibuat spot jantung sama kelakuan Dara.

"Lo salah makan?" Tanya Reva yang kaget dengan tingkah Dara.

"Apa Lo minum obat perangsang semalam?" Tanya Rara yang ikutan kaget.

Sedangkan Agatha manusia tercuek sejagat bumi itu memutarkan bola mata mendengar perkataan bodoh dari Arara Adimaya sahabatnya. Jangan kaget, Rara emang anaknya mesum kuadrat.

Alvi menempelkan punggung tangannya ke kening Dara, gadis itu memeriksa siapa tau aja Dara si Queen idola sekolah ketempelan Jin.

"Teh Dara sakit ya?"

"Gak Alvi! Dara itu gak sakit!" Sebal Dara dan menepis tangan Alvi. Gadis itu kembali beralih melihat Ayu yang masih diam tak berkutik ditempatnya. Yang pasti dia dibuat bengong, syok!

Gimana gak syok?

Ayu tuh kaget tau! Masa tiba-tiba dirinya ditembak sama ini manusia minimalis yang bahkan dia gak kenal sama sekali namanya.

"Ayu mau kan, jadi pacar Dara?" Tanya Dara, kali ini menggenggam tangan Ayu yang ada di atas meja.

"Hah?"

Itulah respon pertama yang Ayu berikan kepada Dara. Saat dia ditembak oleh seorang perempuan yang sama fisiknya dan sama gendernya bahkan sama pula jenis kelaminnya. MEREKA SAMA-SAMA BERLUBANG!!! Tapi kenapa tuh manusia kecebong menembaknya seperti ini? Pikir Ayu.

Ayu yang diliatin orang-orang pun bangkit dari duduknya. Sungguh! Dia malu gara-gara Dara, semua orang kini menatapnya. Ayu berlalu pergi tanpa mengeluarkan kata-kata. Bisa-bisanya dia dipermalukan oleh gadis yang memiliki tingkah kekanakan seperti itu, dumelnya....

Dara yang melihat Ayu pergi mengejar gadis dingin itu. Dia menghalangi jalannya dengan merentangkan kedua tangan didepan Ayu.

Bener-bener childish! Batin Ayu.

"Ayu belum jawab pertanyaan Dara. Jawab dulu! Baru Ayu boleh pergi, tapi jangan pergi dari hidup Dara." Senyum Dara menggigit bibir bawahnya malu-malu.

"Soalnya kalo Ayu pergi dari hidup Dara, hidup Dara takkan berarti. Bagaikan buih di lautan."

"Anjay!!!" Pekik teman-teman Ayu mendengar gombalan dari Queen idola sekolah yang terkenal sampe ke ujung pojok sekolah. Mungkin cuman Ayu yang gak perduli sama ketenaran dan kepopuleran Dara.

Ayu mendelik tajam melihat temannya, diem gak usah ikut campur! Itulah arti dari tatapannya. Mereka hanya bisa cekikikan melihat manusia dingin yang mengalahkan dinginnya kulkas sedang digodain sekaligus ditembak oleh Dara. Manusia yang punya otak cuma sebiji kacang kedelai.

"Ayu mau kan, jadi pacar Dara?" Tanya Dara untuk yang kesekian kalinya. Dia menatap mata hazel hitam pekat begitu dingin didepannya.

Tapi Dara tidak takut saat Ayu begitu datar menatapnya. Tatapan Ayu sudah seperti magnet yang menariknya masuk kedalam bola hitam dingin itu. Dia malah kembali menggenggam tangan Ayu sambil menaruh tangan ice girl itu di dadanya. Di genggam oleh Dara dengan tatapan serius, dia kembali bersuara.

"Ayu mau yah jadi pacar Dara?" Senyum Dara. Senyuman paling memikat dan membuat semua orang selalu pingsan ditempat saking manisnya senyuman yang dimiliki Dara. Tapi itu tidak berlaku bagi seorang Nathania Ayu Albert. Dia malah lagi menatap dan melihat Dara tanpa ekspresi sedikitpun. Bener-bener datar!

Sahabat-sahabat Dara semuanya udah menutup muka, sungguh! Malu banget rasanya punya sahabat bodoh macem Dara yang otaknya gak pernah di pake. Kalo bertindak sesukanya aja dan kalo punya keinginan gak sabaran banget.

"Minggir! Gue mau lewat!"

Suara dingin nan datar itu terlontar dari bibir mungil gadis yang terkenal dengan sebutan manusia kulkas berjalan. Manusia terdingin dan yang paling datar diantara yang lain. Selalu menutup diri dan tidak pernah bersosialisasi apalagi bergerombol dengan siapa pun. Kesendirian itu sudah menjadi kesukaannya. Tidak ada yang pernah berani mendekat apalagi kalo sudah mendengar suara dingin Ayu. Membuat siapapun bergidik, takut! Berbeda dari orang-orang yang takut. Dara malah makin kesem-sem sama suara kedinginan yang dimiliki oleh manusia kulkas itu.

"Ayu boleh lewat asal jawab dulu pertanyaan Dara." Ucap Dara dibarengi dengan senyumannya.

Dara sedikit memajukan tubuhnya mendekati seorang gadis yang teramat sempurna dengan pahatan disetiap bagian benar-benar dia begitu indah. Sampai membuat Dara terpikat oleh sosok gadis kutub didepannya. Hanya dengan sekali pertemuannya sama Ayu bikin Dara love-love molly sampe terpingkal-pingkal melihat kesempurnaan sosok bidadari cantik didepannya.

"Ayu mau kan jadi pacar Dara?" Tanya Dara masih diiringi dengan senyuman manis dibibir pinkynya.

Senyap!

Sunyi!

Sepi!

Itulah keadaan kantin sekarang! Mereka semua entah kenapa menunggu jawaban Ayu. Pernyataan Dara membuat semua orang diam ditempatnya. Semuanya fokus melihat kedua gadis yang sama cantiknya. Sama-sama memiliki fisik terbilang nyaris sempurna. Memiliki body goals yang bikin semua cewek iri. Walaupun Dara minimalis! Tetap saja itu tidak mengurangi kecantikan dan kesempurnaan fisiknya. Itu bukan penghalang bagi dia agar terlihat menawan dan mempesona. Dara tetap menjadi ratu idola dan populer dikalangan anak sekolah Nusa Bangsa.

Begitupun sama Ayu! Walaupun dia ini tertutup, tapi tak dapat dipungkiri. Mau sependiam apa Ayu, setertutup apa Ayu. Tetap saja banyak cowok-cowok yang tertarik dan berebutan untuk mendapatkan hatinya. Saking tertutupnya Ayu. Dia hanya memiliki sedikit teman dan hanya bergaul dengan orang-orang yang mampu menghadapi sikapnya yang dingin banget. Bikin orang gak mau deket-deket sama tuh ice girl.

Ayu menatap Dara yang ada didepannya begitupun sama yang dilakukan Dara. Dia memandang Ayu yang begitu flat didepannya. Kedua mata berbeda iris itu bertemu. Seperti slow motion ketika mereka berdua saling bertatapan dan melihat satu sama lain.

Ya ampun!

Dara tak pernah menyangka dari pertemuan pertamanya bersama Ayu. Dia akan menyukai sosok Nathania Ayu Albert. Gadis yang terkenal dengan aura datarnya. Sosok cewek terkenal dan populer karena kedinginannya. Kini....  Dia jatuh hati pada sosoknya! Dara seperti terbangun dari mimpi saat mengetahui bahwa sekarang dirinya jatuh cinta sama seorang perempuan yang sama dengannya. Mereka sama-sama cewek tapi bisa-bisanya Dara terpikat oleh sosok Ayu.

"Gue gak punya waktu buat ngadepin orang freak kayak Lo!" Ucap Ayu dengan kedinginan beberapa oktavnya. Dia ingin berlalu pergi tapi tangannya keburu dicekal oleh Dara.

"Tapi Ayu belum jawab pertanyaan Dara!" Kekeh Dara tuh. Emang kayak gituh sih sikapnya suka sekali memaksakan kehendak.

Ayu kembali menoleh dengan satu tangan yang dipegang oleh Dara.

"Lo mau denger jawaban gue?"

Dara mengangguk pasti, dia udah tersenyum sangat lebar menunggu jawaban Ayu.

PLAK!!!!!

Orang-orang yang tadinya duduk sontak langsung berdiri. Saat Ayu sangat keras menampar pipi kanan dari Queen idola sekolah yang begitu diminati oleh anak-anak cowok Nusa Bangsa. Tanpa segan dan tanpa ragu Ayu dengan sangat kasar menampar pipi Dara. Didepan semua orang!

Bukan cuman orang-orang yang kaget! Begitupun sama sahabat Dara dan teman-teman Ayu yang ikutan terkejut pas dengan berani Ayu nampar pipi Dara. Mana didepan orang banyak seperti ini. Mereka berdua memang menjadi pusat perhatian. Karena tingkah Dara yang terang-terangan dan secara tiba-tiba main nembak Ayu saja. Bikin mereka spontan melihat.

"Itu jawabannya!"

Ayu pergi menepis tangan Dara kasar. Tak lupa menyenggol bahu Dara yang sedang memegang pipinya. Sakit ya ampun! Dara saja tidak pernah ditampar oleh kedua orang tuanya. Bahkan untuk dikasari sepertinya tidak! Karena Dara adalah anak penengah kesayangan keluarganya.

"Ayu!!!" Panggil Dara membuat langkah kaki Ayu berhenti.

Ayu sedikit mendengus kasar sama tuh bocil satu. Dengan berat hati dan teramat dongkol sama kelakuan Dara. Karena dengan lancang dia membuat Ayu malu seperti ini. Ia kembali berbalik baru juga memutarkan tubuhnya beberapa derajat. Kedua matanya sontak langsung terbelalak melihat...

Bugh!!!

"Awh...." Ringis Ayu saat sepatu melayang mengenai kepalanya.

Dara senyum senang saat sepatunya terkena kepala gadis itu. Rasain! Umpat Dara merasa senang karena sepatunya tepat kena sasaran.

"Sakit kan? Sama kayak Dara juga sakit tau pas Ayu tampar." Ucap Dara saat Ayu menatapnya tajam. Tanpa berdosa dia malah melipatkan tangan di dada melihat Ayu. Dengan tatapan murtadosnya. Kurang ajar emang!

"Gila ya Lo!" Kesal Ayu saat kepalanya terkena sepatu mehong milik Dara.

"Iya, Dara emang kegilaan sama Ayu." Senyum Dara sumringah.

Idih!

Sumpah demi apapun! Sahabat Dara kayak gak punya muka detik ini. Apa-apaan coba? Padahal tadi dia nimpuk kepala Ayu pake sepatu. Sekarang malah gombalin Ayu lagi. Emang dasar Dara bikin orang cekikikan saja dengan tingkah childishnya.

Ayu yang kesal pergi keluar kantin dengan umpatan yang ingin sekali menabok bolak-balik muka menyebalkan dari gadis childish yang gak pernah pake otak kayak Pelangi Aldara Silvana.

"AYU!!!!" Teriak Dara memanggil Ayu.

Dara ingin mengejar tapi di tahan oleh sahabatnya. Mereka menghalangi pintu kantin.

"Minggir-minggir!!! Dara mau ngejar Ayu. Awas-awas!!! Ih, kalian kan Ayu jadinya pergi tuh."

Pletak!!!!

"Haduh!!!" Rintih Dara saat kepalanya di takol sama ponsel milik Mira. Lagian banyak bicit, pening kan kepala Mira jadinya.

"Mira apaan sih! Kenapa pukul Dara! Tau kan kalo mplmmhh...."

Disti langsung membekap mulut Dara dengan tangannya. Setelah itu mereka menarik tubuh Dara. Karena emang udah malu banget sumpah sama kelakuan nih manusia childish.

"Disti!!! Dara paling mplmmhh....."

Bawel!

Udahlah dibekap aja sama Disti dan Anna pake tangan mereka berdua. Biar mulut Dara tuh bisa diem untuk satu detik aja.

"IHHH BOL BENTAR SEPATU DARA KETINGGALAN!!!" Teriak Dara setelah berhasil lepas dari tangan Disti dan Anna.

Oh iya lupa!

Tadi kan Dara buka sepatu. Orin sahabat Dara yang tadi dipanggil Bol melotot kesal. Kurang ajar emang Dara! Padahal namanya Clorin Angelo tuh udah bagus banget. Kenapa jadi Bol?

Anna mengambil sepatu Dara dengan muka yang rasanya udah meleleh saking malunya sama tingkah satu sahabat o2nnya. Setelah itu mereka menarik Dara meninggalkan kantin.

"MOH!!! RAISO! JANGAN TARIK-TARIK DARA TOH!!!"

"AYU MY SWEETHEART BANTUIN CALON PACAR AYU!!!"

Astaga!

Sahabatnya udah malu banget sama Dara yang berteriak-teriak macem orang kesurupan reog.

Tidak perduli dengan teriakkan Dara, sahabatnya masih seret anak itu. Agar tidak melakukan hal yang lebih memalukan mereka nantinya. Padahal dia udah teriak, berontak bahkan udah minta dilepaskan. Tetap saja sahabatnya masih menyeret tubuh Dara menjauhi kantin.

Saat di lorong sekolah, Dara didudukkan paksa oleh Disti dan Anna yang emang dari tadi seret tubuhnya. Sedangkan Mira dan Orin menjaga dari belakang, wanti-wanti kalo gadis bocil itu lari. Mira dan Orin bisa langsung mengejarnya.

"Dara Lo gak punya otak!" Omel Anna yang gak habis thinking sama kelakuan satu sahabatnya.

"Dara sumpah, gue malu banget punya sahabat kayak Lo!" Timpal Orin.

"Apa Lo gak punya muka Dara? Sampe-sampe Lo harus tembak manusia dingin itu didepan semua orang!" Di tambah lagi dengan bentakan Disti.

Mira menyilangkan tangan sambil menatap wajah Dara yang sedang menunduk, melihat lantai-lantai dibawahnya. Tak lupa gadis childish itu sambil memainkan kakinya. Mereka berlima emang udah sahabatan cukup lama. Dan sudah terkenal serta populer dikalangan anak sekolah SMA Nusa Bangsa.

Sekarang kelima gadis cantik itu sedang berada di lorong sekolah, lebih tepatnya hanya Dara lah yang duduk di kursi. Sedangkan ke empat sahabatnya berdiri. Mereka tak habis pikir dengan pemikiran Dara. Apa dia tidak memiliki muka? Atau Dara itu sudah tidak memiliki malu.

Bagaimana bisa seorang Pelangi Aldara Silvana gadis terkenal dan populer di Nusa Bangsa bisa-bisanya menembak seorang gadis yang sudah dijuluki manusia kutub. Sombongnya udah level kuadrat, angkuhnya bukan main. Dan arogannya minta ampun.

Kalo menurut Mira, Orin, Anna, Disti. Dara itukan cantik, bahkan digilai oleh komunitas cowok famous dan ganteng-ganteng pastinya. Masa harus suka sama Ayu yang notabenenya cewek. Iya agak aneh aja gituh kan, masa cewek suka cewek?

Apa kata orang-orang coba soal Dara yang terang-terangan menyatakan perasaan terhadap gadis most wanted yang banyak fansnya seperti Nathania Ayu Albert.

Mau ditaruh dimana coba muka mereka? Kalo semisal kejadian tadi sampai diketahui oleh seantero sekolah. Bahkan mungkin sekarang sudah ramai orang-orang membicarakan Dara yang terang-terangan menembak Ayu secara live. Kejadian tadi di kantin itu bisa jadi trending topik di SMA Nusa Bangsa. Karena dengan terang-terangan Dara menembak Ayu si sultan Nusa Bangsa.

"Ra, Lo sejak kapan jadi suka sama cewek? Lo normal kan, Ra? Selama ini bukannya Lo suka sama cowok? Kok sekarang malah belok jadi suka cewek. Gue gak habis pikir sama kelakuan Lo itu." Cetus Mira yang heran dengan tingkah Dara.

"Lo itu kan cantik mana bahenol lagi! banyak cowok yang suka sama Lo, tergila-gila sama Lo. Lo kenapa suka sama Ayu? Jelas-jelas Ayu itu cewek sama kayak Lo. Apa yang bakalan orang pikirin soal kejadian tadi di kantin? Reputasi Lo sebagai primadona sekolah bisa-bisa tercoreng kalo Lo suka sama cewek." Ucap Disti ikutan memberitahu.

"Tapi Dara suka sama Ayu!"

Sahabatnya spontan langsung memutarkan bola mata secara bersamaan mendengarnya. Sejak kapan Dara jadi suka sama Ayu? Dan bagaimana bisa? Bukankah Dara selama ini selalu mengejar dan menyukai kapten futsal yang bernama Setiawan Reynaldi cowok tercool sekaligus salah satu cowok tertampan di sekolah.

"Ra, Lo sadar gak sih sama apa yang Lo bilang itu?" Ujar Anna memijat pelipisnya pusing. Sungguh! Punya satu sahabat bentukan Dara membuat kepalanya berkeliling mengelilingi dunia yang tidak ada akhirnya.

"Hem...." Dara mengangguk, dia mengangkat kepalanya. Kepala yang dari tadi terus menunduk kini mulai beralih melihat muka sahabat-sahabatnya.

"Dara sadar banget! Dara itu suka sama Ayu."

Mulai lagi deh kumat o2nya!!!

"Bukannya selama ini Lo suka sama Aldi? Kok sekarang malah suka sama Ayu?" Heran Disti.

"Aldi jahat! Dara gak suka Aldi. Dara lebih suka sama Ayu." Ucap Dara berdiri dan menatap satu persatu sahabatnya yang lagi natap dia.

"Dara udah gak selera sama Aldi!" Senyum Dara mengembang dan menyiratkan arti terdalam dari perkataannya tersebut. Dia ingin pergi tapi sebelum itu.....

"Sekarang yang jadi selera Dara itu Ayu. Nathania Ayu Albert." Cetus Dara pergi sambil menghempaskan rambutnya kebelakang, sok cantik! Umpat sahabatnya sebal.

Lagi-lagi mereka memutarkan bola mata secara bersamaan melihat tingkah Dara yang seenak udelnya aja. Dara suka sama cewek yang berjenis kelamin yang sama dengan dia? Buat mikirnya aja keempat sahabat Dara udah keleyengan sendiri.

Next chapter