Chapter 2 : Masalalu yang pahit (part 1)

****

Setelah tiba di depan pemakaman aku merasa kalau hari ini sangatlah sepi orang berkunjung ke pemakaman ini ,  biasanya meskipun sudah hampir larut pemakaman ini akan tetap di kunjungi banyak orang yang berdoa untuk keluarganya...

Akhirnya aku pun sampai ke tempatnya Kyle...

Aku pun kemudian berlutut di depan makam Kyle.

Sambil menaruh bunga aku berkata.

"Kyle....maafkan aku karena melupakan hari ini... Apa kau masih ingat kalau hari ini adalah ulang tahunmu? Jika kau lupa tidak apa-apa. Aku akan selalu mengingatkanmu!!"

Saat aku melihat foto Kyle yang ada di makamnya , ia tampak sangat bahagia dengan senyuman khasnya yang secerah matahari. Air mataku mengalir saat aku melihat ia tersenyum seperti itu.

" kyle... Bagaimana bisa kau tetap tersenyum seperti itu?? Meskipun aku selalu datang ke sini?... Tidakkah sekali saja kau tunjukkan kebencianmu kepadaku... Karena aku... Karena aku kau meninggal" . Aku dapat merasakan suaraku yang bergetar.

====

Aku dapat membayangkan wajah Kyle... Yang selalu tersenyum kepadaku saat aku marah dan kesal kepadanya dulu..

Karena wajahnya yang sangat tampan seperti seorang idol sebuah boyband Kyle sangat populer di kalangan gadis saat masih SMA dulu... Tidak hanya tampan tapi Kyle juga sangat baik ia selalu tersenyum kepada siapapun, Dan ia sangat suka menolong orang.

Aku dan kyle sangatlah dekat , itu karena aku dan dia telah mengenal satu sama lain saat masih kecil , kami sangat memahami dengan baik sifat masing-masing . Dan banyak sekali orang yang iri kepadaku karena hal ini..

Kyle sangatlah khawatir kalau nanti aku di perlakukan dengan kasar oleh para gadis yang iri kepada ku, jadi aku memberitahunya untuk tidak mengkhawatirkan masalah kecil itu karena aku adalah wanita yang kuat.

Aku bahkan pernah mengalahkan para preman yang ingin mencelakakanku dulu..

Meskipun aku sudah mengatakan "Kau tidak perlu khawatir , aku akan baik-baik saja" kepadanya Kyle tetap khawatir kepadaku, ia selalu memintaku untuk mengunjunginya saat jam istirahat..

Dulu betapa bodohnya aku yang selalu mengabaikan kekhawatiranmu... Dengan selalu mengucapkan "Kau tidak perlu khawatir... Aku akan baik-baik saja"

.........

Sampai di sini dulu ceritanya 😊

Penasaran gimana kelanjutannya?

Tunggu next chapter nya yah guys 💜💜

Thanks for read it...