2 LOKI AND OGRE

Gemericik air bawah tanah terdengar samar saat Loki memasuki kawasan labirin. Dingin, sepi, gelap, dan bau. Hanya dengan bekal sebuah obor, Loki menyusuri labirin tersebut. Ia melihat sekitar, sekali lagi ia mengingat, keramaian itu tidak lagi ada. Bisa dipastikan masing-masing partisipan masuk ke ruangan yang berbeda.

Banyak pertanyaan timbul dibenak Loki. Apa ini hanya jebakan, Apakah Han itu anak buah Black Magus (penyihir hitam), atau Han sendiri yang merupakan Black Magus. Pertanyaan itu terngiang-ngiang di pikiran Loki. Namun dengan tekad Loki yang kuat, tidak peduli apa yang terjadi nanti, yang terpenting adalah rasa penasarannya dapat terjawab.

"..Apapun yang ada di Dungeon ini, jika itu menghalangiku untuk balas dendam, aku akan menyingkirkannya" tegas Loki.

...

Perjalanan semakin jauh, arah kembali pun sudah samar, namun tidak satupun petunjuk yg dapat Loki temui. Hanya bongkahan tulang-tulang manusia yang baunya menusuk indra penciuman, tersebar sepanjang Loki melangkah.

"aahh sial!! Aku seperti diputar-putar dan di permainkan di labirin ini. Sebenarnya apa isi labirin ini sialan!!" kesal Loki, menendang dinding labirin dengan keras.

Suara gemuruh disertai guncangan tiba-tiba datang setelah ia menendang dinding labirin. Loki menggenggam katananya, was-was. Sepasang mata menatap tajam Loki. Api di dinding menyala bersahut-sahutan menerangi ruangan. Kini Loki bisa melihat sosok berbadan besar, puluhan kali lebih besar dari Loki. Bentuknya seperti raksasa, bergigi tajam dengan air liur yang bergairah ingin menelan makhluk dihadapannya, mereka menyebutnya Ogre. Aumannya mengguncang dinding sekitar hingga menimbulkan retakan-retakan kecil yang mungkin akan merambah ke dinding lain.

"Berisik jelek." Loki mengambil ancang-ancang. Dengan sekali serangan Ogre dapat merobohkan tiang-tiang labirin. Loki menghela nafasnya, kurang dari 1 detik, bayang Loki sudah tiada. Ogre itu kebingungan. Ia melancarkan serangan ke segala arah, mengamuk. Sesekali bayang Loki muncul membuat Ogre tersebut semakin mengamuk. Ia semakin membabi buta. Meskipun Ogre memiliki badan besar, ia sangat lambat dalam melancarkan serangan, namun jika serangan tersebut mengenai target, maka kecil kemungkinan yang dikenainya akan hidup.

Dinding sekitar mulai kuwalahan menahan serangan Ogre. Retakan semakin menjalar akibat amukan raksasa tersebut. Auman Ogre semakin keras hingga menimbulkan guncangan hebat, sedangkan Loki masih memainkan kecepatan bayangannya layaknya ninja. Ogre itu kebingungan, hingga bayangan itu berhenti tepat di depan mata Ogre. Pandangan tajam dengan bola mata merah menyala membuat Ogre itu terpaku tak berdaya. Tangan kekar itu mengayunkan samurai secepat kilat, tak bisa dilihat oleh mata biasa. Suasana seketika hening, seperti tidak terjadi apa-apa. Pintu selanjutnya terbuka dan Loki melanjutkan langkahnya seraya menutup katananya kembali. Pintu menutup kembali, dari kejauhan terlihat tubuh Ogre itu terberai hingga tak berbentuk lagi.

"Awalan yang membosankan" desis Loki.

avataravatar
Next chapter