2 CHAPTER 1: SILVER OAK

Di lingkaran ke-10  Vindicta tepatnya di jalan Manchester berdiri panti asuhan Silver Oak, Di urus oleh para suster wanita mulai dari muda dan tua.

Malam yang sangat panjang bagi Ian yang sangat susah tidur karena memikirkan kardus yang jatuh sendiri saat dia berada di gudang penyimpanan. Dia beberapa kali membalikkan badan-nya dan melepas selimutnya, Dia lalu berdiri dengan gelisah dan berjalan ke tempat tidur Isac.

" Isac!....Isac!....kau sudah tidur?..... " Bisikan Ian sambil menepuk pipi kanan Isac

" Huh?...Ian kenapa kau masih bangun?.....Jika suster- "

Sambil menghela nafas Ian berkata " Aku tidak bisa tidur... ", " Bagaimana kalau itu bukan hantu?, Melainkan iblis yang siap membunuhku! "

" Hehmmmm, karena peristiwa tadi pagi itu yah?....tidak usah dipikirin nanti kamu akan terbayang-bayang terus " Ucap Isac sambil tersenyum

" Bagaimana aku tidak bisa pikir terus?, Peristiwa itu terjadi tepat di depan mataku! " Balas Ian dengan wajah yang takut

" Semuanya pasti terjadi atas alasan tertentu, Mungkin itu untuk membuat diri mu untuk lebih berani di dunia ini " Ujar Isac

Isac lalu berdiri dan mengajak Ian ke ranjangnya " Tenanglah!.....sekarang kau kembali ke ranjangmu dan tidur, Kalau kau takut ingatlah bahwa ada teman-teman dan juga suster, jadi kau tidak perlu takut "

" Ba....Baiklah " Balas Ian sambil memakai selimut-nya " Terima kasih Isac!.... "

Isac hanya membalas dengan senyum dan tawa kecil lalu kembali ke ranjangnya.

Fajar telah tiba tepatnya pukul 05:40, banyak anak-anak yang sudah bangun untuk bermain di halaman belakang, Isac lalu dibangunkan oleh suster Deva

" Isac? Kamu masih tidur?..... ayo bangun tidak baik tidur terlalu lama " Kata suster Deva sambil membuka selimut Isac

" Suster....iyah! " Ucap Isac

" Cepat rapikan ranjangmu!, Dan juga bangunkan Ian juga yah! " Balas suster Deva sambil berjalan ke luar ruangan laki-laki.

Sesudah merapikan ranjangnya, Isac lalu berjalan ke ranjang Ian " Hei, Ian!. Bangun ayo!.....kau sangat telat! nanti suster Eva akan marah kalau masuk mengecek dan menemukanmu masih tertidur " Ucap Isac sambil menarik tangan Ian

" Uhmmmm....iyah " Balas Ian sambil berdiri dan mulai merapikan ranjangnya, setelah itu mereka berjalan ke luar ruangan.

" Isac!...Isac!....Kemarilah! " Teriakan suster Eva dari koridor

" Eh...itu suster Eva, Kau harus berhati-hati! " Ucap Ian dengan gugup

" Ada apa suster Eva? " Tanya Isac

" Hmmmm.....ini sangat aneh selama kau tinggal di panti asuhan ini kau tidak pernah sekalipun terkena penyakit dan riwayat kesehatan kamu juga tidak tercatat keburukan apapun " Ucap suster Eva sambil membaca kertas riwayat kesehatan Isac

" Itukan hal yang bagus untukku, lagipula aku kan selalu mengatur segala kegiatan ku dengan baik dan sesuai dengan ajaran suster " Balas Isac sambil tersenyum

" Iya....tapikan?..... " Ucap suster Eva sambil melihat wajah Isac yang tersenyum gembira  " Baiklah silahkan bergabung dengan yang lainnya "

" Makasih suster! Oh iyah!....selamat pagi suster! " Ucap Isac sambil berlari ke halaman belakang

" Tapi aneh juga yah.....dia sekarang berumur 17 tahun dan tidak pernah memiliki penyakit, ayahnya sendiri juga memiliki riwayat penyakit. Yah....begitulah memang takdir seseorang....bagus untuk dia " batin suster Eva sambil berjalan masuk ke dapur.

Saat berjalan ke halaman belakang Ian dan Isac bertemu dengan Joy, Seorang yang sangat di gemari oleh Ian karena sangat cantik.

" Ian? Kamu ingin kemana? " Tanya Joy

" Eh...Eh...Aku ingin menuju ke halaman belakang " Jawab Ian dengan gugup

" Oh, Hati-hati yah bermain nya! " Balas Joy sambil lanjut berjalan

" Kau kenapa sangat gugup? " Tanya Isac

" Aku....Aku.....-"

" Kalau kau menyukainya kau tidak perlu takut, Terus terang lah. Nyatakan perasaanmu kepadanya " Ujar Isac

" Menurutmu aku pantas buatnya? " Tanya Ian

" Tentu saja. "Jawab Isac, Mereka lalu sampai di halaman belakang.

" Isac!....Ian!....Kenapa kalian lama keluar untuk bermain sih?..... " Tanya Milo sambil mengambil bola

" Maaf....Maaf....Aku kurang tidur tadi malam jadi aku tinggal sebentar untuk tidur " Jawab Isac

" Hmmmm, Baiklah ayo main!. " Balas Milo sambil mulai berlari menggiring bola

" Isac kau mainlah, Perasaanku lagi tidak enak " Ucap Ian sambil berjalan duduk di bangku halaman

" Baiklah, Kalau kau merasa sakit panggil aku langsung yah!. " Balas Isac sambil berlari ke tengah halaman

" Ian kau tidak apa-apa? " Tanya Lily dengan wajah kasihan

" Aku kurang tidur, Kepalaku sangat sakit. " Jawab Ian sambil tunduk memegang kepalanya

" Memang apa yang membuat mu terbangun semalam? " Tanya Lily

" Kardus itu.....Kardus itu di gudang jatuh dengan sendirinya, Kau tahu kan aku sangat takut dengan hantu apalagi dengan iblis " Jawab Ian dengan gugup

" Bagaimana kalau kau ditemani oleh Mr.Witty? Dia selalu menjagaimu " Balas Lily sambil memberikan bonekanya

" Heh?! Hahaha.....Makasih Lily tapi cukup dengan kata-kata mu aku mulai sudah tidak takut. " Ujar Ian sambil berdiri dan lari ke halaman

" Ian? Katanya perasaanmu tidak enak? " Tanya Isac sambil terengah-engah

" Aku baik-baik saja kok!...Ayo main." Jawab Ian sambil tersenyum

Beberapa saat kemudian, Suster Eva memanggil para anak-anak untuk sarapan. Saat Isac masuk tiba-tiba terdengar teriakan para suster " Selamat ulang tahun Isac! "

" Wahh!! " Ucap Isac terkejut melihat dekorasi ruangan bertema ulang tahun

" Isac selamat ulang tahun " Ucap Lily sambil tersenyum

" Makasih Lily!." Balas Isac tersenyum

" Selamat ulang tahun kawanku! " Ucap Ian

" Makasih Ian." Balas Isac

" Wah tidak terasa yah!.....Kau sudah berumur 17 tahun, selamat isac! " Ujar suster Deva

avataravatar
Next chapter