Darah Terakhir

Tepat ditengah malam Medina Lay berusia 18 tahun, Papa Medina-Zaki Ragaha Lay, dibantai habis-habisan oleh Tano Akaza yang merupakan Direktur serta dua orang bawahannya dari perusahaan Lion Tan Kue yang sudah disiapkan Zaki, dihancurkan Tano dengan brutal menggunakan tongkat golf yang terdapat darah segar. Banyak kejadian yang dilakukan Tano. Dari mulai membunuh Zaki, mengikat Medina sampai membakar rumah mereka. Medina berhasil di selamatkan namun Papanya tidak. Setelah pemakaman selesai, Medina melihat kejanggalan saat bertanya kepada Polisi juga tim Pemadam Kebakaran. Mereka sama sekali tidak melakukan autopsi atau upaya lain untuk membuktikan bahwa Papanya meninggal akibat pembunuhan. Lantas, Medina pun datang ke Perusahaan Lion Tan untuk menemui Tano. Mengejutkan. Tano berpura-pura terlihat baik di depan Medina saat itu. Medina pun tak bisa mengontrol pikirannya dan langsung memecahkan beberapa barang di Perusahaan tersebut. Medina lari dari suruhan Tano namun berhasil tertangkap. Kemudian seseorang menyelamatkannya. Dia adalah Majhar Alwi. Seseorang yang memiliki dendam yang sama terhadap Tano dan mengajak Medina untuk bekerja sama. Sesuai rencana Majhar, Medina akan menjadi seseorang yang berbeda dengan nama Raisa Ley. Medina pindah sekolah ke tempat anak Tano–Kenzo Laisson belajar. Mulai dari sini, Medina dan Majhar membalaskan dendamnya.