3 Sementara No Body Know

Pagi ini Dara mengcopi-paste PR bahasa inggris teman sebangkunya Hilman, Yang akan dikumpulkan saat Miss.Roro masuk nanti dan itu sekitar 15 menit lagi.

Alhasil cewek ini kerja ekstra menyalin cepat untung aja kekejar.

Dan selesai...

"Akhirnya kelar." kata Dara senang, melebarkan kedua tangan keatas lalu tertawa.

Hilman ikut lega.

"Jangan lupa istirahat teraktir gue."  Ujar cowok keren itu mengingatkan janji teman sebangkunya ini.

"Beres."  Balas Dara singkat, merangkul bahu Hilman.

Bell berbunyi tanda dimulai kegiatan belajar, tak lama kemudian muncul Miss.Roro.

Guru single,cantik dan menarik berusia 25 tahun ini memiliki banyak fans murid cowok dan juga guru-guru sesama single dan beristri disekolah.

"Morning Class." sapa Miss.Roro seperti biasa.

Anak-anak murid menjawab "Good Morning,Miss."

Diam-diam Roro mencuri pandang pada salah seorang murid spesial, tersenyum menggoda saat Dira memergokinya lalu cowok itu membalas senyuman sang guru.

Jelas sekali Roro tertarik dengan Dira.

Tak mau terihat mencurigakan Roro langsung memulai mengajar.

"Sebelum kelas dimulai PR kalian kumpulin." perintah Roro tegas.

-

-

-

Dira mendaftarkan diri jadi Ketos, tentu hal ini didukung full oleh semua guru dan semua fans cowok populer itu.

Iya karena bersikap cool serta cuek tapi disertai tampang ganteng juga penampilan gaul.

Berhasil memikat cewek-cewek disekolah jadi naksir cowok itu.

"Gila sejarah baru nih, Dira si anti sosial mendadak ngedaftarin diri sebagai calon ketos yang jelas kalo kepilih bakal banyak berinteraksi sosial." Hilman memakan baksonya.

Helmi yang akan menyatap mangkuk bakso keduanya ikutan berkomentar.

"Itu anak keserupan kali ya?" Tebak Helmi asal.

Kecuali Dara reaksi Gendi dan Fera juga  terkejut.

Fera mengatakan perubahan sikap Dira tadi padanya.

"Guys, tadi Dira nyapa gue. Setahun lebih gue sebangku sama dia baru kali ini disapa..Amazing kan."

Dira memang tak pernah menyapa atau membalas sapaan siapapun dikelas ataupun sekolah selama ini kecuali Dara.

Dan itupun saat kelas kosong atau mereka sedang berdua saja.

Makanya Dira sering dibilang sombong dan anak-anak lain males menyapa cowok itu lagi.

" Gue yakin kayaknya ada udang dibalik bakwan, curiga gue." Gendi memasang mimik sok serius.

Tiba-tiba Hp Dara bergetar dan masuk WA dari nomor baru, dengan gambar profile bendera merah putih.

Tak menulis apapun kecuali mengirimkan dua stiker sapaan pentol lucu.

Seketika Dara  tersenyum.

Mengirimkan chat bertanya siapa nih dibaca tapi tak dibalas chatnya, Aneh.

Tak mau ambil pusing Dara melanjutkan makan.

Entah mengapa Dara kepikiran sikap Dira, cowok itu bersikap cuek dan acuh seperti biasa.

Tak ada perubahan dratis meski status mereka berpacaran sekarang.

Padahal saat berduan sikap cowok itu terasa perhatian meski masih menyebalkan.

-

-

-

Dara berjalan santai keluar gerbang sekolah, cewek ini memutuskan akan memesan ojek online untuk balik ke rumah setelah sampai taman terletak cukup jauh daro sekolah karena agar abang ojeknya mudah mengenalinya nanti.

Saat baru mengeluarkan Hp tiba-tiba ada seseorang menepuk bahunya, Dara langsung menoleh kebelakang.

Ternyata Dira.

"Ngapain disini?" sapa Dira santai.

"Mau pesen ojol buat balik, lo ngapain ke sini?buntutin gue ya?"

Dara memasang mimik mencurigakan, berkacak pinggang.

Dira malah tertawa.

"Salah ya kalo gue ngikutin pacar sendiri?"

Mendengar kata "Pacar" dari bibir cowok itu entah mengapa Dara jadi sedikit salting.

Dira menarik jemari Dara tanpa kata-kata memaksa cewek itu mengikutinya untuk masuk ke dalam mobilnya.

Anehnya Dara patuh???

Membuat cewek ini ngerasa bingung, kok bisa dia nggak gak atau menolak saat Dira menggandengnya agar berjalan bersama menuju mobil cowok itu.

"Mulai hari ini setiap hari gue bakal anter lo balik, tapi kita ketemuannya disini usahain jangan ada orang yang tahu."

"Kok gitu?Mang kita pacaran Backstreet?" Cewek ini semakin bingung.

Dira mengagguk. "Untuk sementara."

Mulai menyalahkan mesin mobil.

Sepanjang perjalanan Dara sibuk berchatting sedangkan Dira fokus menyetir.

Untung ada suara radio menemani perjalanan mereka jadi tak terasa membosankan.

"Kita makan dulu yuk?" ajak Dira.

Membuka obrolan..

Dara menghentikan kegiatan chatting-nya lalu menoleh pada Dira.

"Gue punya tempat makan langganan, kita ke sana yuk? Makanannya enak juga murah."

"Tapi Higienis kan?"

"Higienis kok, Tempatnya juga nyaman lo pasti suka Dir."

"Boleh dicoba tuh."

Dara memberikan arahan menuju tempat makan tersebut.

Dan mereka sampai...

Suasananya sejuk dan ramai lesehan ini terletak dipinggir jalan tapi gak bising.

Dara memilih meja dekat kolam ikan, memesan menu kesukaannya.

Dira meminta menu yang sama.

"Lo udah lama jadi langganan ditempat nih?"

Dara mengangguk. "Sejak SMP makanya gue udah dekat banget sama pemilik tempat ini tapi sayang dia sekarang lagi nggak ada."

Tak lama kemudian muncul seorang pelayan membawa pesanan mereka lalu pergi.

Tiba-tiba Dira pindah posisi duduk menjadi didekat Dara, Menguncir rambut panjang pacarnya ini agar Dara tidak sibuk membetulkan rambut gara-gara tiupan angin yang memang cukup kencang.

Jujur Dara jadi tersentuh gak menyangka cowok secuek Dira bisa melakukan hal menurut cewek cantik ini romantis.

Ternyata berpacaran dengan Dira tak seburuk pikirannya.

"Kok belum makan?" Tanya Dara bingung.

Dara memasukan potongan daging ayam goreng ke dalam mulutnya.

Memperhatikan cowok yang berada disampingnya ini.

"Gue nggak bisa makan kalo nasinya masih panas." jawab Dira jujur.

Dara langsung mengambil kipas portable miliknya, menyalahkan benda itu lalu mengarahkan pada nasi Dira.

Tak butuh waktu lama nasi menjadi hangat.

"Bereskan, Buruan makan. Untung gue bawa ini."

Penuh kebanggaan Dara mengibaskan kipas portable miliknya sebelum memasukan kembali salah satu benda favoritnya itu ke dalam tas sekolah.

Dira mulai makan dengan lahap...

Saat makan Dira masih terlihat ganteng.

Padahal cowok itu makan dengan gaya cuek.

Pandangan Dara tertuju ke bibir cowok itu, merah dan tebal.

Dia jadi teringat ciuman mereka beberapa waktu lalu.

Dira memang cowok pertama yang menciumnya dan menjadi pacarnya.

Karena merasa masih lapar Dara melanjutkan makan.

Akhirnya kedua menghabiskan makanan mereka bahkan Dira nambah dua kali saking rasanya enak juga karena masih merasa lapar.

Dira membayar makanan dan mengajak Dara untuk pergi.

Masuk ke dalam mobil lalu melajukan mobilnya meninggalkan rumah makan berkonsep warung lesehan.

"Enak kan?" kata Dara memancing obrolan.

Cowok itu mengangguk. "Enak banget, Pantes aja lo suka makan disana."

"Gue punya beberapa tempat langgannan lain, ntar kita kesana. Mau?"

Dira mengangguk dengan pandangan masih fokus ke jalan. "Boleh."

Dan setelah 30 menit akhirnya sampai di rumah Dara.

"Sebelum pergi gue boleh menperkenalkan diri sama ortu lo?"

"Ortu gue lagi diluar kota baru balik dua hari lagi."

Dira hanya ber "Oh"

Cowok itu mengeluarkan iphonenya lalu menelpon seseorang ternyata Iphone Dara berbunyi..

"Jadi nih nomor lo?" mimik Dara terkejut.

Dira tersenyum. "Save dong."

Dara langsung menyimpan nomor WA cowok itu dengan nama "Dira."

"Udah." kata cewek ini menunjukkan bukti langsung menperlihatkan layar Iphone-nya pada Dira.

Saat Dara akan membuka pintu mobil.

Tiba-tiba Dira menarik pergelangan tangan cewek itu lalu Dara menoleh ke Dira dan merekapun berciuman.

Awalnya Dara berontak sekaligus kaget tapi tak begitu lama cewek cantik ini membalas ciuman lembut sang pacar.

Tbc

avataravatar
Next chapter