2 Kok Malah Gini?

Dara mengalami kesulitan dalam mengimbangi langkah Dira yang berjalan cukup cepat.

Cowok keren itu bahkan tidak menoleh kesamping tepatnya ke arah Dara.

Meskipun merasa dongkol cewek ini masih bisa mengimbangi jejak langkah kaki Dira.

"Kita mau ke mana si?Dir." Akhirnya Dara membuka suara,

Dira menoleh pada Dara, menghentikan langkahnya.

"Cari tempat makan." balas Dira santai.

"Hello...Di sekitar kita kan banyak restoran dan foodcourt,  Gue rasa semuanya enak secara ramai pengunjung. lo pilih aja salah satunya kok malah masih sibuk nyari tempat makan?Dasar aneh."

Penuh emosi Dara melontarkan kata-kata, Meluapkan kekesalan dalam hati karena Dira sudah mengajaknya berjalan tak jelas selama satu jam lebih menyelusuri jalan.

"Lo capek?" Tanya Dira memasang mimik muka serius.

Pertanyaan apa itu???

Jelaslah cewek ini capek, selain Dara paling males jalan tak tentu arah dia juga belum makan.

Karena cowok itu datang mendadak ke rumah dan memaksanya pergi kencan.

"Iya gue capek dan laperrr." ketus Dara lalu mengelus perut.

Cemberut.

Diluar dugaan cowok keren itu malah mengeluarkan ekpresi jengah.

Seolah Dara seorang cewek manja menjengkelkan, padahal kenyataannya Dira lah cowok yang menjengkelkan dan tak pengertian.

"Tahanlah, Lo nggak bakal mati cuma gara-gara nahan lapar kan?Manja banget si."

Dari nada suara cowok itu jelas Dira merasa tak suka atas sikap Dira yang menurutnya manja.

"Gue nggak manja, Gue laperrr." Ucap Dara kesal, melotot.

"Lagian lo mau bawa gue ke mana si?Sejam lebih kita udah jalan, lo si enak bisa nahan lapar atau mungkin lo udah makan. Asal lo tahu setiap orang yang laper pasti emosi bawannya karena rasa laper itu nyiksaaaa tahu."sambung Dara.

Meski jengkel cewek ini berusaha tetap mengontrol diri agar tidak berteriak.

Dira malah tersenyum, Bikin Dara makin Bt.

Dira menyuruh Dara menunggunya, tak lama kemudian membawakan sebungkus kantong cakwe dan sekaleng jus jeruk.

Memberikannya pada Dara.

"Buat ganjel sementara, Bentar lagi kita sampai kok."

Dara mengambil kantong berisi cakwe dan sekaleng jus jeruk dari tangan Dira.

Memakan cakwe dan meneguk jus jeruk.

Mereka melanjutkan perjalanan. 

Tentu saja sambil Dara makan cakwe juga meminum jus jeruk.

Dara benar-benar cukup tersentuh atas sikap perhatian tak terduga dari cowok itu.

Lima menit kemudian Dira berhenti disebuah kedai makanan, pengujungnya tak kalah ramai bahkan membludak dan Dira tampak akrab dengan bapak pemilik kedai.

"Tumben ke sini bawa teman, Cantik lagi." Kata Bapak pemilik kedai. Menoleh ke arah Dara, tersenyum.

Dara berjalan menghampiri bapak itu kemudian bersalaman dengan bapak pemilik kedai yang namanya masih belum dia ketahui.

"Kenalkan saya Dara pak." kata cewek ini ramah, membalas senyuman pak pemilik kedai.

"Namanya kayak jenis burung ya hehe, Saya Teguh. Yaudah langsung makan deh, udah disiapin tempat."

Dara ikut tertawa.

Pak Teguh memanggil anak buahnya agar mengantarkan Dara dan Dira masuk ke meja khusus untuk mereka.

Meja mereka dekat dengan kolam ikan koi, viewnya juga menghadap jalan.

Seorang pelayan mencatat pesanan mereka dan pergi.

"Ini kedai makanan langganan lo ya?" cewek ini membetulkan posisi duduk, menguncir rambut panjangnya.

Dara membuka topik pembicaraan, cowok itu malah asyik main game online tak mempedulikan pertanyaan cewek berstatus pacar.

Merasa dicuekin cewek ini jadi dongkol sendiri, Dara mengambil ponselnya dan mengambil beberapa gambar pemandangan sekitar.

Tersenyum puas saat hasil jepretannya bagus.

Tak lama kemudian pesanan mereka datang.

Suasana dikedai sangat ramai sehingga menyebabkan kebisingan

Meski tak menganggu karena alunan  musik sunda jauh lebih keras dan membuat nyaman ditelinga, Cewek ini

Selesai meletakan pesana pelayan itu pergi.

Dara langsung makan, Dira masih asyik bermain game online sesekali berbicara dengan teman seteamnya mengarahkan strategi bahkan marah2 kalo Dira ngerasa ada teman satu teamnya berbuat kecerobohan.

Dara memakan pecel ayam pesenannya, rasanya enak banget pantas ramai pikir Dara.

Akhirnya Dira berhenti bermain dan makan.

"Lo mau nyobain salah satu menu andalan kedai ini Es Edan ?"

Dira  menawarkan minuman kesukaanya.

Sekarang giliran Dara yang cuek tak membalas pertanyaan cowok itu.

Dia masih asyik makan pecel ayam.

Dira memesan dua Es Edan..

"Gue maunya kita putus habis pulang ngedate ." Kata Dara tegas melempar pandangan jengkel.

No kompromi.

Dira masih dengan sikap cueknya, mengangguk.

"Boleh, Asal gue minta syarat kalo lo nggak ngasih ya kita nggak putus."

Mendengar ocehan ngawur Dira bikin Dara emosi.

Apa sih yang ada dipikiran cowok itu?

Jadian karena syarat dan sekarang mereka harus putuspun ada syaratnya juga.

"Putus ya putus aja, Nggak perlu syarat-syaratan. Jangan ngawur!" Protes Dara karena merasa Dira keterlaluan.

Dara melanjutkan makannya.

Pelayan membawakan Es Edan pesanan Dira lalu pergi.

Tak ada respon dari Dira.

Cowok itu malah asyik memakan nasgor sea food miliknya.

Alhasil mereka saling acuh dan cuek.

-

-

-

Mobil Dira masuk ke area kompleks perumahan Dara.

Jam menunjukkan pukul 10 malam.

Berhenti didepan rumah cewek ini.

"Sesuai ucapan gue pas di kedai, Kita putus artinya besok gue udah kembali jomblo."

"Sesuai ucapan gue, ada syarat yang harus lo penuhi kalo lo mau kita putus." kata Dira dengan sikap tegas.

"I don't care, Putus ya putus aja."  balas Dara dengan sikap seenaknya.

Cemberut.

Kedua orang ini saling berpandangan. 

Tiba-tiba Dira menarik teguk leher Dara lalu mencium bibir Dara.

Dara memberontak keras tapi gagal karena Dira sudah menekan tubuh Dara.

Jadi cewek itu sulit bergerak.

Awalnya Dara sangar terkejut dan kakuk saat Dira menciumnya.

Bingung harus apa?

Iya ini memang ciuman pertama cewek tomboy cantik ini.

Dira sepertinya mengerti bahwa sebelumnya Dara belum pernah berciuman.

Cowok itu sengaja melembutkan gerakan seolah mengajarkan Dara berciuman.

Dan Dara pun berhasil belajar dengan cepat, senyuman kepuasan terbentuk dari bibir cowok itu yang merasa senang sudah berhasil mengajarkan pacarnya ini cara berciuman.

Lama-kelamaan Dara terhanyut dalam suasana dan hanya pasrah.

Membiarkan cowok itu melumat bibirnya secara paksa, Gila ternyata Dira jago bikin Dara terbawa suasana dan akhirnya membalas ciuman cowok itu.

Tangan cowok itu mulai nakal menyetuh payudara Dara lalu meremas-remas selama mereka berciuman.

Dara terkejut.

Mencoba memberontak tapi tenaganya kalah kuat dari Dira.

Lagi.. Lagi Dara cuma pasrah menerima tindakan asusila dari Dira tanpa mampu melawan

Dira sudah benar-benar bergairah.

Cowok ini membuka dress Dira bagian atas menciptakan banyak tanda pada sekitar area payudara cewek ini.

Dara  memejamkan mata sambil mendesah karena ulah nakal Dira.

Mereka berciuman semakin nergairah bahkan sudah memainkan lidah.

Shit!!

Dara marah dan kesal pada dirinya sendiri.

Kok bisa-bisanya akhirnya menikmati kegiatan mereka?

Kenapa dia jadi menikmati apa yang dilakukan oleh Dira?

Dan kenyatan tak terduga dari seorang Dira yang selalu bersikap cuek akan sekutar, misterius dan anti sosial adalah dia super mesum.

Padahal penampilan dan sikapnya selama ini Good Boy banget.

Dara jamin nggak akan ada yang percaya jika dia mengatakan bahwa Dira memaksanya berciuman tanpa bukti.

Dira akhirnya menyudahi ciumannya..

Menatap Dara, tersenyum lalu mengelus sebelah pipi Dara.

"Pokoknya kita masih pacaran, Ngerti." ucap Dira lebih terdengar seperti perintah mutlak.

Dengan nada embut..

Keduanya terlihat tengah mengatur nafas agar kembali normal.

Harus diakui ciuman mereka cukup menguras energi.

Dira mengambil iphone Dara dari tangan cewek ini melakukan misscalled ke nomornya.

Mengembalikan benda itu pada pemiliknya.

Dan tak respon dari Dara.

"Buruan turun, Sebelum gue cium lo lagi." sambung Dira, kembali tersenyum tapi kali ini senyuman nakal.

Mengelus bibir Dara.

Dara langsung menepis tangan Dira dari bibirnya, melotot.

Dan...

Darapun keluar mobil dengan perasan super dongkol.

Tbc.

avataravatar
Next chapter