webnovel

Tak Pernah Diingat adalah Hal yang Paling Kejam (10)

Translator: Atlas Studios Editor: Atlas Studios

Setelah itu, Gu Yusheng segera memalingkan kepalanya dari telinga Xiaowang dengan wajah tanpa emosi, lalu berbalik dan berjalan menuju lift.

Meskipun Qin Zhi'ai dan Xiaowang yang berdiri di belakang, juga hendak memakai lift, Gu Yusheng melangkah ke dalam lift sendirian sesaat setelah pintu terbuka dan menekan tombol "Tutup pintu."

Xiaowang tidak mengikuti instruksi Gu Yusheng sampai lift naik ke lantai dua. Setelah Xiaowang menemani Qin Zhi'ai menuju suite di atas, ia berbalik dan turun ke bawah.

Xiaowang merenung sambil mengemudikan mobil menuju sebuah pusat perbelanjaan. Permintaan Tuan Gu terlalu abstrak untuk dipahami. Apakah itu gaun yang sopan dan sederhana? Mengapa ia merasa bahwa gaun yang dikenakan oleh Nona Liang itu terlalu terbuka, seolah-olah Nona Liang tidak mengenakan apa pun?

-

Qin Zhi'ai merasa tak nyaman mengenakan pakaian yang compang-camping itu maka ia menanggalkannya ketika ia masuk ke dalam suite dan mengenakan mantel kamar mandi yang disediakan.,

Ia tinggal sendirian di suite yang berukuran hampir tiga puluh meter persegi, dan televisi tidak dihidupkan, maka suite itu terasa begitu sunyi. Bahkan suara angin yang bertiup di luar jendela dapat terdengar samar-samar.

Tidak tahu kapan Xiaowang akan kembali, Qin Zhi'ai menatap lampu-lampu yang berwarna-warni di luar jendela untuk membunuh waktu, kemudian ia duduk di sofa yang terletak di dekat jendela bergaya Perancis, melihat-lihat blog1 pada telepon selulernya.

Setelah beberapa saat, Qin Zhi'ai perlu ke kamar mandi, maka ia meletakkan teleponnya dan berjalan menuju kamar mandi. Ketika ia menanggalkan pakaian dalamnya, ia melihat ada darah di situ, dan alisnya berkerut seketika.

Periode haidnya selalu tepat pada jadwalnya. Seharusnya adalah besok lusa tetapi kali ini ia datang dua hari lebih cepat. Apakah ini karena ia masuk angin saat kehujanan dua hari yang lalu?

Hotel menyediakan beberapa pembalut, maka Qin Zhi'ai hanya tinggal mengambilnya. Kemudian ia berjalan keluar dari kamar mandi dengan khawatir, salah satu tangannya memegang perutnya.

Qin Zhi'ai merasa kesakitan ketika haid setiap bulan. Ia akan menjadi pucat dan pada situasi terburuk, muntah. Keadaan seperti ini sudah terjadi selama bertahun-tahun. Ia juga sudah pergi ke dokter berkali-kali, tetapi tidak menjadi lebih baik, maka ia mengatasinya dengan meminum obat penghilang sakit setiap bulan.

Selalu tersedia satu kotak obat penghilang sakit dalam tasnya, kalau-kalau ia membutuhkannya.

Tetapi hari ini, karena ia harus mendampingi Gu Yusheng ke pesta, ia hanya membawa sebuah tas tangan. Dan karena tas tangannya terlalu kecil, dan seharusnya periode haidnya masih beberapa hari lagi, maka ia tidak membawa obat penghilang sakit itu bersamanya.

Qin Zhi'ai mengelus perutnya yang kesakitan, kemudian berjalan menuju kompor listrik dan merebus sepanci air. Ia menuangkan satu cangkir, membawanya kembali ke dekat jendela, duduk di sofa dan mulai meminumnya dengan perlahan.

Ia berharap air panas ini akan meredakan sakitnya.

Jika pesta telah selesai dan Qin Zhi'ai berada di rumah, ia pasti dapat mengatasi kesakitan ini sendiri, tidak peduli seberapa sakitnya itu, tetapi ia tidak ingin terlihat lemah di depan Gu Yusheng, karena lelaki itu telah meminta Qin Zhi'ai untuk tidak mengganggunya. Setelah tiga bulan sejak Qin Zhi'ai pindah ke vilanya ini, Qin Zhi'ai tak pernah berpikir untuk meminta bantuannya, seberapapun sulitnya masalah yang ia miliki.

Next chapter