Jadi Ia Adalah A (5)

Setelah tiba di rumah, Qin Zhi'ai menopang Xu Wennuan saat mereka berjalan ke tempat tidur. Saat ia akan memberi segelas air panas, Xu Wennuan tiba-tiba memeluk pinggangnya, membenamkan kepala di dadanya, dan mulai menangis.

Qin Zhi'ai tidak mengatakan sepatah kata pun. Perlahan ia duduk di tempat tidur, memegang Xu Wennuan, dan membiarkannya menangis sebanyak yang ia mau.

Entah karena ia terlalu banyak minum atau menangis dengan begitu sedih, ia tertidur dalam pelukan Qin Zhi'ai.

Qin Zhi'ai membaringkannya di tempat tidur dengan lembut dan dengan hati-hati meletakkan selimut di atasnya. Ia duduk kembali di tempat tidur untuk waktu yang lama sebelum kembali ke kamarnya sendiri.

…

Keesokan harinya, Xu Wennuan mengunci dirinya di kamar sepanjang hari tanpa keluar.

Qin Zhi'ai benar-benar khawatir tentangnya. Ia menghampiri untuk mengetuk pintu sesekali dan berbicara dengannya dari luar kamarnya.