7 eps 7

Sebuah gerbang besi tinggi mengelilingi bangunan di dalamnya yang lebih besar darinya, kesunyian dan warna gelap bangunannya menambah kesan mengerikan. Aku tak ingat jika sekolahku seseram ini, seingatku sekolahku ramai, tapi bagaimana? Pluerp sudah mengantarku sampai sini, tak apalah, aku coba masuki saja dulu.

"Kalo begitu, aku dan Pyet akan pulang"

"Terima kasih banyak, tanpa kalian aku tak bisa sampai sini"

"Ini bukan apa-apa, aku juga berterima kasih sudah menjaga Pyet. Baiklah, sampai jumpa"

"Sampai jumpa, semoga kita bisa bertemu lagi"

Ia hanya tersenyum padaku.

Baiklah, ayo coba masuk dulu ke dalam. Gerbangnya tak dikunci, tak ada pos penjaga juga, lagi pula siapa sepertinya tak akan ada yang berani membuat masalah di bangunan seram seperti ini.

Letak bangunannya tak jauh dari gerbang, aku langsung masuk begitu saja karena memang tak terkunci, tapi kenapa sesunyi ini? apa ini jam pelajaran? tunggu, apa benar ini sekolah?

BRUK!

Karena terlalu memperhatikan sekeliling aku tak sadar menabrak sesuatu.

"Ah, maaf, aku tadi tak melihat jalan"ucapku buru-buru pada seorang siswa yang kutabrak tadi, ia masih terduduk di lantai sambil menatapku.

"Oh, iya, baik, iya tak apa"jawabnya sembari berdiri.

Oh, apa dia junior di sini? dia lebih rendah dariku, dan suaranya juga masih seperti anak kecil.

Aku kembali berjalan.

"Hei! Apa begitu sikapmu pada seniormu?"

Apa? Senior? aku menoleh ke arahnya.

"Oh apa karena penampilanku?"

"Aku minta maaf karena aku baru saja sampai sini jadi tak tau apa-apa, bukan, penampilan kan tak selalu sama seperti dalamnya"

"Haha..memang benar kata orang, gamer itu cerdas"ia mendekatiku.

"Gamer?" bagaimana ia tau aku suka bermain game?

"Apa kau tak ingat padaku?"

Apa maksudnya? memangnya kita pernah bertemu sebelumnya?

"Wah..ingatanmu pada orang buruk juga ya, sebentar, aku atur suaraku ke asli dulu" entah apa yang ia lakukan pada tengkuknya.

"Nah, bagaimana? apa ingatanmu sedikit kembali sekarang? Ochi?"

DEG!

Apa? suara itu..suara yang memanggilku dengan nama gamerku itu, dimana?dimana aku mendengarnya?kapan? Ugh, kepalaku menjadi pusing.

---

Ugh kepalaku, ini dimana? aku pingsan lagi?

Aku berada di atas kasur dalam ruangan, apa ini UKS?

"Syukurlah akhirnya kau sadar" seorang laki-laki berseragam yang tiba-tiba masuk dan menatapku khawatir menghampiriku. Bukankah dia yang tadi? senior pendek?

"Nah, bagaimana keadaanmu, Ochi?"

"Aku baik-baik saja, apa ini UKS?"

"Bukan, ini ruang kepala sekolah"

"Apa-"

"Kau murid baru, jadi belum resmi bersekolah di sini, akan bahaya nanti jika ada orang lain yang melihat ada orang asing tidur di UKS, jadi lebih baik di bawa ke ruang kepala sekolah dulu"

"Jadi, apa- aku minta maaf tadi tiba-tiba pingsan" jadi senior ini yang membawaku ke sini? aku jadi merasa tak enak.

"Jangan minta maaf begitu, aku tau kau pasti kaget. Ayo sekarang temui kepala sekolah dulu"

"Siapa namamu, nak?"tanya seorang pria tua yang katanya kepala sekolah ini.

"Nama saya Gamoshi Nwerte"jawabku sedikit gugup.

Kepala sekolah itu memandang senior pendek, lalu mereka saling angguk.

"Lebih baik kita ke asrama perempuan dulu"ucap kepala sekolah lalu berdiri dari duduknya.

Aku hanya mengikuti di belakangnya, senior pendek di belakangku. Kami masuk ke dalam sebuah ruangan kecil, lalu tiba-tiba pintu ruangan tertutup dan ruangan kecil ini bergerak, em..mirip lift? tapi ini bukan bergerak ke atas atau bawah, tapi seperti..bergeser ke samping?

Tiba-tiba gerakannya berhenti, dan pintu terbuka, baru selangkah keluar dari lift aneh tadi, kami sudah disambut dengan pintu lain yang lebih besar.

avataravatar
Next chapter