5 eps 5

DING DONG DENG!

Oh tidak! Bel masuk berbunyi

Sssss....tak!

Argh! Gigi seekor ular telah menancap di kaki kiriku, aku mencoba melepaskan ular itu dengan menendang-nendang kaki kiriku ke udara, tapi gigitannya semakin sakit, kelas pasti sudah dimulai, tak ada orang di sekitar sini, bagaimana ini?

Aku merasa gigitan ular itu semakin dalam dan darahku semakin banyak yang mengalir keluar, aku kehilangan keseimbanganku, tubuhku roboh di atas bunga besar yang ada di depanku, serbuk sarinya mulai berterbangan dan beberapa masuk ke dalam hidungku. Ugh...kepalaku mulai pusing dan semua menjadi gelap.

---

"Mhm...apa ini?"

Sesuatu yang halus dan lembut membelai wajahku, aku perlahan membuka mataku, ugh..

"Piku!"

WAHKK!!! apa ini? sesuatu yang halus dan lembut di wajahku tadi ternyata..kelinci? tunggu, ini bukan kelinci, bentuk kepalanya memang mirip kelinci, tapi..kenapa ekornya sangat panjang seperti kucing? dan lagi warna matanya ungu!

"Piku!"makhluk itu menatapku dengan bola mata ungunya yang cerah.

Aku duduk dan memperhatikan sekeliling. Hah? ini dimana?

Hamparan padang rumput hijau yang luas dan langit biru yang cerah, hanya itu yang bisa kulihat sejauh mata memandang. Ini luar biasa! baru kali ini aku melihat sesuatu seperti ini.

"Hei, hewan kecil, ini dimana?"tanyaku pada hewan aneh berbulu di sampingku itu.

"Piku"ia hanya memandangku dengan mengeluarkan suara piku, hah bodohnya aku bertanya pada hewan.

Aku mencoba mengingat-ingat apa yang sebelumnya terjadi padaku, tapi kepalaku sakit saat berusaha mengingatnya, duh..

"Piku"ia kembali memandangku dan memiringkan kepalanya, lalu ia berdiri, tunggu! APA?? kelinci bisa berdiri? ia berjalan dengan dua kakinya mirip kangguru, hanya saja tidak melompat.

Ia kembali memandangku lama lalu menoleh ke depan. Ada apa? apa dia mengajakku pergi?

"Hei Piku! tunggu! kau mengajakku pergi?"tanyaku asal menyebut namanya dengan suaranya. Ia hanya memandangku

Aku pun ikut berdiri, ahk! kakiku..sakit, ada apa ini? kenapa ada darah kering menempel di kakiku?

Piku menghampiriku dan menatapku.

"Tak apa, ayo jalan, sepertinya aku masih bisa berjalan pelan-pelan"

Kami pun berjalan berdua di tengah hamparan rumput yang entah di mana ujungnya.

avataravatar
Next chapter