11 eps 11

***Episode ini mengandung unsur seperti darah. Harap hati-hati bagi pembaca yang kurang nyaman/tak suka dengan hal tersebut***

"Aku pulang"

"Selamat datang! wah sepertinya kau sibuk, kau pulang lebih telat dariku, hehe"

"Benar, lelah.."

"Pergilah mandi, mandi air panas katanya bisa menghilangkan lelah. Setelah itu kita makan malam"

Aku lebih ke lelah pikiran dari pada lelah badan, tapi, yah..benar, mandi air panas memang yang terbaik saat seperti ini.

Setelah makan malam aku dan Ra kembali ke kamar. Aku bertanya padanya tentang ruangan di sekitar tangga dekat perpustakaan, tapi kata Ra ruangan di situ hanya perpustakaan.

"Yang kutau di situ hanya perpustakaan, mungkin tak dibuat ruangan lain agar jauh dari kebisingan"

Masuk akal juga sih perpustakaan dibuat jauh di ujung seperti itu, kebanyakan perpustakaan juga seperti itu, dan perpustakaan di sini juga besar.

Dan pintu, kata Ra pintu-pintu di sini semua geser, kecuali kamar mandi. Apa mungkin tadi aku salah dengar?

"Ho~am, ah aku mau tidur awal"

"Eh? kau tak belajar dulu?"

"Ugh, aku malas, aku juga tak ada tugas"

"Wah kau beruntung"

"Aku tidur dulu, Gamoshi"

"Oke, selamat tidur"

Sebenarnya aku juga tak ada tugas tapi aku akan belajar bahasa latin. Masalah tadi tinggalkan dulu sebentar, percuma aku pinjam buku jika tak dibaca 'kan.

---

Kali ini aku berangkat ke sekolah lebih awal, kali ini sendiri, sejak sarapan aku belum bertemu dengannya, mungkin dia sibuk.

Ah udara pagi memang segar, pikiranku jadi ikut kembali segar.

BRUK!!!

Apa ini? de javu?

"Maaf kak, aku minta maaf"

Kali ini siswa junior asli, haha.

"Iya, tak apa, kelihatannya kau sedang terburu-buru"

"Iya kak, katanya ada murid terjun bebas, aku harus ke sana"

"Luar biasa, eh? memangnya boleh keluar dari sekolah ya? di mana tempatnya?"

"Rooftop"

Hah? dia bercanda? aku tau bangunan ini tinggi, tapi tak setinggi itu untuk bisa dipakai terjun bebas.

"Aku ke sana dulu kak, dia temanku, setidaknya aku ingin melihatnya untuk yang terakhir kalinya"

Apa maksudnya terakhir kali? murid itu..tewas?

"Tunggu, aku ikut"

Maksud anak ini terjun bebas itu bukan olahraga terjun bebas tapi jatuh atau bunuh diri?

Ini..apa? sesulit apa hidupnya sampai berakhir tragis seperti ini? kenapa harus bunuh diri dengan cara menjatuhkan diri dari atap? kepalanya..hancur, ugh..kenapa ada hal seperti ini di sini?

"Ochi!"

Kakak?

"Sedang apa kau di sini?" kakak berlari kecil ke arahku.

"Kau bahkan belum masuk ke kelas dari tadi? pergilah ke kelas, sebentar lagi bel masuk berbunyi"

"Lalu kakak sedang apa di sini?"

"Aku ketua OSIS, sudah kewajibanku mengurus hal seperti ini. Nah, kembalilah" kakak menatapku sambil tersenyum, tatapannya seperti orang khawatir.

Aku menurut untuk meninggalkan tempat itu, murid-murid lain pun juga kembali karena tau para anggota OSIS sudah ke sini.

Kelasku selesai sore, aku juga tak berniat untuk ke perpustakaan dulu karena aku sadar aku selalu sendiri. Aku merasa orang-orang seperti menjaga jarak padaku, entah karena sungkan atau karena melihatku seperti orang yang sulit bergaul aku pun tak tau.

Rasanya sedikit ngeri jika ingat kejadian tadi pagi saat berjalan sendiri seperti ini menyusuri koridor panjang dan tangga-tangga yang sepi. Tapi kejadian itu benar-benar membuat orang-orang heboh, yah wajar juga memang, karena hal seperti itu sangat langka dan mungkin ini pertama kalinya di sekolah ini.

Aku ingin tau lebih jelasnya tentang kejadian tadi, belum sempat aku bertanya tentang ruangan di area perpustakaan sekarang pertanyaanku sudah bertambah saja, hari ini aku bertemu kakak hanya sekali saat pagi tadi, dia pasti sekarang sedang sibuk, aku ingin bertemu kakak, eh? sejak kapan aku terbiasa menyebutnya kakak padahal sepertinya baru saja kemarin aku masih menyebutnya senior pendek, haha.

"Gamoshi!"

Siapa kali ini yang memanggilku?

"Nona Airn!"

Ra?!

"Kau berlari di koridor, dan berteriak juga"

"Aku hah sudah hah memanggilmu dari tadi hah" sekencang apa dia berlari sampai nafasnya seperti itu.

"Kukira kau akan pulang telat lagi"ucap Ra setelah mengatur nafasnya.

"Buku yang kupinjam kemarin belum selesai kupelajari, jadi aku tak ke perpustakaan hari ini"

Kami berjalan bersama. Aku bersyukur juga Ra menghampiriku dan berjalan bersama seperti ini, setidaknya rasa lumayan ngeriku tadi jadi hilang sekarang karena perasaan sunyinya koridor kalah dengan suara Ra.

Ra orangnya suka bercerita, aku suka karena tak menjadi beban orang yang sulit bergaul sepertiku ini, andai Ra suka mengobrol pasti aku akan kesulitan menanggapinya.

"Wow! ada paket!" tunjuk Ra pada sebuah balok di depan salah satu pintu kamar yang masih berjarak sekitar seratus meter dari tempat kami sedang berjalan.

"Paket?"

"Benar, kiriman dari keluarga untuk kita. Paket itu di depan pintu kamar kita jadi milik salah satu dari kita. Wah aku penasaran!" Ra berlari kecil menuju paket itu, meninggalkanku yang masih berjalan. Dia terlihat bahagi- eh? wajahnya berubah saat sampai sana?

avataravatar
Next chapter