10 eps 10

"Ini ruang apa kak?"

"Ruanganku"jawab kakak singkat. Ia melepas sepatunya lalu memasukkan beberapa kertas ke dalam laci meja di ujung ruangan, kertas laporan dari anggota OSIS lain yang ia terima di perjalanan tadi.

"Maksudnya ruang ketua OSIS?"aku ikut melepas sepatuku. Wah! rak sepatunya unik, berbentuk oval tapi bukan dari kayu atau plastik, ini batu apung? bagaimana bisa mendapat batu apung sebesar ini lalu dijadikan rak sepatu?!

"Iya, ayo duduk sini" ia berjalan menuju belakang salah satu rak buku besar yang seperti mengapit meja di ujung ruangan.

Di balik rak tadi ada tiga kursi kayu berhadapan yang di tengahnya terdapat meja kecil satu. Ada peta tua berukuran besar diberi bingkai tergantung tak terlalu tinggi di dinding, dengan hanya duduk tak perlu sampai mendongak untuk dapat melihatnya. Sepertinya sudah sangat tua, warnanya sudah terlihat kusam tapi mungkin itu barang berharga karena masih diberi bingkai dan dipajang.

"Ini ruang pribadiku, nah, apa yang ingin kau tanyakan?"

"Banyak yang ingin aku tanyakan, tapi aku juga tak tau harus mulai dari mana. Aku tak ingat apa pun sebelum sampai ke sini, yang kuingat hanya namaku, aku pun hanya tau bahwa aku memiliki orang tua tapi aku tak ingat apa pun tentang mereka. Kepalaku sakit setiap mencoba mengingat"

"Jangan dipaksakan. Aku akan cerita sedikit" kakak mengelus kepalaku.

"Apa ada orang yang memanggilmu nona?"

"Oh! benar, teman sekamarku sebelumnya memanggilku nona, tapi aku tak suka jadi aku melarangnya. Apa itu ada hubungannya dengan nama Airn?"

"Benar, di sini sangat banyak nama keluarga dan masing-masing mempunyai ciri khas sendiri, keluarga Airn itu terkenal akan kejeniusannya. Zaman dulu tuan Airn adalah orang yang jenius dan memiliki etiket, beliau pun sering membantu permasalahan orang lain, karena itu tuan Airn seperti dijadikan tetua panutan yang sangat dihormati, dan penghormatan itu tak putus sampai beliau saja"

"Wah karena itu kakak bisa jadi ketua OSIS? nilai kakak pasti bagus semua"

"Tak semua pelajaran nilaiku bagus, lagi pula aku jadi ketua OSIS juga bukan karena nilaiku"

"Bukan karena nilai? lalu karena sikap kakak?"

"Aku pun tak begitu tau soal itu, tapi aku sering membuat barang-barang yang sebelumnya tak ada di sini. Seperti chip pengubah suaraku mirip dasi kupu-kupu buatan profesor Agasa untuk Conan, punyaku hanya bisa untuk suara anak kecil. Kemarin kupakai saat kau menabrakku"

"Ah benar! saat itu suara kakak seperti anak kecil"

"Nah, sampai sini dulu, aku akan menemuimu lagi. Sebentar lagi bel masuk bunyi, ayo kembali"

"Baik"

Kakak mengantarku sampai kelas 2F, lalu dia kembali ke kelasnya sendiri.

Kelasku selesai sore, tapi aku harus ke perpustakaan dulu untuk meminjam buku, aku harus lebih banyak belajar, terlebih bahasa latin. Aku merasa bertanggung jawab atas nama Airn yang kupakai.

Eh? tadi aku masuk perpustakaan sepertinya masih terang, sekarang sudah gelap saja, lampu-lampu di koridor sudah menyala semua. Waktu memang cepat berlalu saat berada di perpustakaan.

Area perpustakaan benar-benar sunyi, jauh dari ruangan lain, dan lampu-lampu di koridor sini sepertinya lebih redup.

Aku harus berjalan sekitar tujuh belas langkah menyusuri koridor untuk sampai di tangga terdekat. Para murid untuk sampai ke asrama masing-masing harus berjalan jauh, tak bisa menggunakan ruangan mirip lift seperti yang kupakai kemarin, mungkin karena aku bersama kepala sekolah jadi beda.

Selain koridor yang panjang, anak tangga di sini juga banyak, apa lagi dari perpustakaan sampai asrama perempuan harus naik tangga, jalan di koridor, turun tangga, lalu jalan di koridor lagi, sampai asrama perempuan bagian depan untuk menuju kamarku juga harus naik tangga lagi, benar-benar jauh, tak perlu olahraga lagi kalau seperti ini.

Tunggu, bau apa ini? kenapa bau alkoholnya sangat menyengat sampai di tangga?apa UKS di sekitar sini? Aku ingin meminta obat sakit kepala untuk meringankan sakit kepalaku ini. Tapi setauku tak ada ruangan lain di area ini selain perpustakaan, hm.. coba nanti aku tanya Ra atau kakak saja tentang ruangan sekitar sini.

CKLEK

Hah? suara handle pintu? bukankah aku masih di tengah-tengah tangga? andai benar itu suara pintu UKS..tidak! sejauh yang kulihat pintu ruangan di sini menggunakan pintu geser dan tak mengeluarkan suara, apa itu gudang? mungkin saja jika pintu gudang berbeda.

"Gamoshi?"

Siapa itu? kapan dia di belakangku? dari tadi bukannya aku berjalan sendiri? ini masih di tengah tangga!

"Eh? bukan Gamoshi ternyata"

Syukurlah dia tak sadar, lebih baik aku jalan lag- sial! tapi aku penasaran!

"Halo, eh?"

Hilang?! orang tadi ke mana?

avataravatar
Next chapter