4 Perpustakaan Rahasia.

"

Ketika kami sedang asik mengobrol sebuah suara terdengar entah dari mana/

'Panggilan di tujukan kepada murid baru yang bernama Asher Azkiel dan Asher Bedelia untuk kembali ke kantor kepala sekolah'

"Benar kan, Ayo kita pergi Lia" Ajak Kiel ke Lia.

"Yah.. ngga jadi keliling sekolahan dong" ucap Lia kecewa.

"Vany di lantai berapa ruangan Ayahmu?"tanya Kiel ke Vany.

"Lantai paling atas, hati-hati ya banyak anak yang mau masuk asrama" ucap Vany

'Kenapa coba kan cuma pada masuk'gumam Jiel dalam hati.

"Pergi dulu, Ayo Lia."

Kiel keluar ruang Asrama dan ternyata banyak siswa yang sedang berlalu lalang, Kiel dan Lia berjalan santai di koridor. Semua siswa berhenti dan menatap kagum ke Kiel dan Lia.

Kiel yang sendari tadi mengaktifkan kekuatan membaca pikirannya menghela nafas kesal.

'Wahh... Ganteng banget anak baru yah' pikir para perempuan.

'Waw cantik siapa namanya yah, hah?" Pikir para laki laki.

Itu cuma sebagian dari yang di pikirkan para murid.

Kiel yang sendari tadi jalan dengan santai mulai menpercepat langkah di ikuti oleh Lia agar tidak terlalu lama sebagai pusat perhatian. Mereka masuk ke dalam lift dan Kiel menekan tombol 60 yang merupakan lantai tertinggi di gedung.

Telepati on

"Lia aku sedikit risih mendengar isi hati murid murid di sini, pikiran mereka sangat menyebalkan."

"Biarkan mereka kan terpukau dengan kecantikanku kan,ya kan."

"Ya kamu cantik," ucap kiel sambil mencubit pipi lia.

"Sakit Kiel."

Telepati mode off.

"Ayo cepat pengin ketemu ayah kan kamu,"

"Tapi kan hukuman dariku buat kamu belum dilakukan,"

"Besok lagi dah jangan sekarang."

Lift berhenti dan mereka langsung keluar dari lift dan berjalan ke ruang kepala sekolah. Ketika kami membuka pintu terlihat dua orang pria sedang berbicara. Kiel pun masuk sedangkan Lia mematung melihat sosok yang sudah sangat lama di carinya.

"Oh kalian sudah datang" ucap Pak Gremory.

"Ya, Ayo kita dengarkan penjelasan Ayah tentang semua ini," ucap Kiel menyeringai ke ayahnya

"A.. ayah," ucap lia sambil menatap terharu ke Ayahnya yang sendari tadi duduk di kursi di depan meja Pak Gremory.

"Apa kabar Lia ayo duduk udah lama yah ngga ketemu," ucap ayahnya sambil tersenyum ke Lia. Lia langsung memeluk ayahnya.

"Ayah selama ini pergi ke mana dan apa yang ayah lakukan??" Tanya Kiel.

"Tanya sendiri pamanmu itu yang terus mengurungku di sini dengan segala ancaman darinya," jelas Keyvaros menatap tajam ke kakaknya.

"Maaf dah aku salah telah misahkan kalian. Key jawab Kenapa kau menyembunyikan mereka dariku ?" Tanya Pak Gremory.

"Karena ada rahasia yang sangat besar yang seharusnya tidak ada yang mengetahuinya kecuali keluargaku," jelas Keyvaros

"Yah kenapa kami tak bisa memakai sihir?"tanya Lia.

"Gerbang sihir kalian tertutup," jawabnya singkat.

"Oh.. jadi karena itu kalian tidak bisa memakai sihir," ucap pak gremory dan mendekat ke Kiel dan Lia dan memegang bahu keduanya dan menggumamkan sebuah mantra dan selesai menggumamkan mantra tangannya bersinar.

"Gerbang sihir kalian akan terbuka setelah dua bulan ingat setelah terbuka aura kalian menjadi semakin kuat, belum terbuka saja sudah sekuat ini apalagi kalau terbuka" ucap Pak Gremory.

"Apa yang kau lakuakan kak nanti murid murid bisa menjuhi mereka karena aura mereka,cepat tutup," teriak Ayah Kiel mendengar kalau Kakaknya membuka gerbang sihir kedua anaknya.

"Ah.. buku sihir penutup gerbang sihirkan hilang bagaimana aku menutup gerbangnya aku juga tidak hafal mantranya,"ucap Pak Gremory.

"Makannya paman jangan asal buka kan jadi ngga bisa nutup," ketus Kiel kesal.

"Kamu hafal tidak Key," tanya Pak Gremory.

"Kiel kemarikan gelangmu ayah mau menambahkan mantra pada gelang itu," perintah ayah Kiel. Kiel melepas gelangnya dan menyerahkannya ke ayahnya. Keyvaros memegang gelang tersebut dan menggumamkan sebuah mantra yang cukup panjang dan kemudian menyerahkan kembali ke Kiel.

"Kiel ini pakai lagi ingat ketika kau mau menggunakan sihir lepas gelang ini," jelas Ayah Kiel.

"Memang apa yang ayah masukan ke dalam gelangku," tanya Kiel

"Segel penutup gerbang," jawab Ayahnya.

"Ayah kalian adalah guru di sekolah jadi kalian akan sering bertemu dengannya. Ingat kalian harus selalu sembunyikan jati diri kalian yang sesungguhnya, aku takut jika para raja iblis itu akan menyerang keluarga kita lagi," ucap Pak Gremory.

"Baiklah,"ucap Kiel dan Lia secara bersama.

"Paman, perpustakaan ada di mana?" Tanya Kiel.

"Kau ini Kiel kalau baru pindah pasti selalu tanya di mana perpustakaan?" ketus Lia.

"Biarin, semangat membacaku meningkat drastis mengingat di sini itu banyak ilmu yang ngga kita pelajari, hehehe."

"Pantas saja kau itu rank 1 di sekolahmu ya, baru masuk sudah tanya perpustakaan, perpustakaan ada di lantai 15 dan kau bisa membaca lebih dari 20.000 buku di perpustakaan umum di sana juga terdapat banyak perpustakaan pribadi milik siswa dan guru dan juga perpustakaan yang masih tidak mempunyai milik dan satu perpustakaan khusus. Di sana tidak dapat meminjam buku sesuka hati. Karena perpustakaan itu memilihkan bukunya sendiri dan tidak sembarang orang bisa meminjam buku dari perpustakaan itu. Perpustakaan itu berisi ratus ribuan buku tentang segala ilmu di dunia, dan banyak juga buku rahasia di sana, perpustakaan itu merupakan peninggalan keluarga kita yang ku pindahkan ketika membuat sekolah ini dan orang terakhir yang berhasil meminjam buku adalah kakekmu," jelas Pak Gremory.

"Ayo Lia kita ke sana aku sudah sangat tertarik," ucap Kiel.

"Ya ayo kita pergi, aku penasaran apakah ada novel yang menarik di perpustakaan," ucap Lia.

"Silahkan kalian ke sana, ayah ada jadwal mengajar ayo kita pergi bersama,"ucap Keyvaros. Mereka pun pergi keluar dan segera menuju lift dan tak berapa lama kemudian lift berhenti dan pintu lift terbuka terlihat banyak sekali buku. Semua siswa yang berada di perpustakaan terpaku melihat tiga sosok yang baru memasuki ruangan. Sedangkan Kiel hanya menghela nafas panjang karena sendari tadi kemampuan membaca pikirannya sedang aktif.

"Pak key kami mau membaca dulu arigato ( terima kasih) telah menunjukan jalan, sayonara (selamat tinggal)" ucap Lia tersenyum.

"Sayonara" ucap Keyvaros

'Hati-hati ya'bertelepati. Kemudian kembali masuk ke lift.

"Lia aku mau membaca tentang makhluk sihir kau silahkan memilih novel yang ingin kau baca,"kata Kiel

Kiel langsung menuju meja penjaga perpustakaan yang terdapat perempuan yang merupakan siswa dari academy itu dan bertanya.

"Buku tentang makhluk sihir ada dimana?" Tanya Kiel.

"Di rak ke empat dari kiri, di rak itu terdapat 100 buku yang menjelaskan berbagai macam makhluk sihir,"ucap gadis penjaga perpustakaan itu.

"Terima kasih," ucap Kiel.

"Kalian siswa baru ya, aku tak pernah melihat kalian sebelumnya," tanya penjaga perpustakaan itu.

"Ya kami baru pindah tadi dan sekarang aku tertarik dengan perpustakaan khusus tolong antar aku ke sana tapi nanti setelah aku selesai menghafal buku tentang makhluk sihir ya," ucap Kiel.

"Perpustakasn khususkah sungguh mengesankan. Tapi masih lama ,menghafalkan buku buku itu setidaknya membutuhkan satu bulan kan,"ucapnya santai.

Kiel langsung menuju tempat yang di beritahukan penjaga tersebut menghiraukan penjelasan orang itu. Kiel membuat papan seperti yang di buatnya untuk membawa Lia. Dan mulai mengambil semua buku yang berhubungan dengan makhluk magis dari rak buku dan langsung menuju meja baca yang cukup besar dan kemudian dia duduk dan mulai membaca satu buku dengan cepat hingga terlihat seperti hanya membolak balikan halaman ,walaupun begitu Kiel langsung hafal apa yang di bacanya. Semua orang di perpus memperhatikan kiel tak percaya dengan banyaknya buku yang ada di meja baca yang sedang di baca kiel.

"Eh buset, banyak amat bukunya, baca apa ngapain mas,"ucap seorang anak laki laki di belakang kiel dengan rambut pirang.

"Jangan ngganggu kenapa sih," ucap kesal Kiel.

"Yah marah, kamu murid murid baru ya, aku ngga pernah liat kamu," tanyanya.

"Hmm" Kiel mengangguk dengan terus melanjutkan aktifitas membacanya.

"Oh kenalkan namaku Arata Tatsuya siapa namamu," ucapnya sambil menyodorkan tangan ke Kiel.

"Kiel,"ucap kiel datar terus membaca buku mengabaikan uluran tangan arata, sedangkan arata hanya tersenyum dan menarik kembali tangannya.

"Boleh aku duduk di sampingmu."

"Hmm."

'Ah ni anak satu nyebelin banget pengin ku bakar rasanya,' ucap arata dalam hati.

"Lah itu dah tau aku nyebelin sanah pergi dan jangan bakar aku," ketus Kiel kesal.

"Wow sihir pembaca pikiran yah?" Ucapnya terkejut.

"Bukan sihir aku tak menggunakan mana maupun mengucapkan mantra," ucap Kiel.

"Ah... kemampun bawaan yah," ucap Arata sedangkan Kiel mengabaikan Arata dan tetap melakukan aktifitasnya. Tak berapa lama kemudian datang Lia menepuk pundak Kiel.

"Sudah aku bilang jangan menggangguku," bentak Kiel.

"Kiel nii-san ini aku. Aku mau ke asrama dulu jangan kembali terlalu malam ya,"ucap Lia dan tersenyum.

"Ya, lain kali kalau aku sedang baca buku jangan ganggu dengan suara atau tepukan seperti tadi gunakan itu saja(telepati) oh iya asrama kita ada di lantai 48 ingat."

"Ya," ucap Lia meninggalkan Kiel dan arata.

"Selamat membaca,"

" Ki.. belum selesai arata memanggil dia mengurungkan niatnya karena mendapatkan tatapan yang sangat tajam sampai merasa hampir mati rasanya.

"Maaf,"ucap Arata kemudian mengaktifkan head set yang di pakainya.

***TIGA JAM KEMUDIAN***

Kiel selesai membaca buku buku itu.

"Sudah selesai? cepet amat bacanya," ucap Arata

"Aku hafalin bukan baca,"ucap Kiel dengan wajah datar.

"Ha!!!! Hafalin, ngga salah denger," ucap Arata kaget.

'Ni anak bohong juga ada batasnya kali,' pikir Arata dalam hati.

"Aku ngga bohong aku beneran dah hafal semua kok kalau mau cek tinggal tanyakan pertanyaan yang ada di buku buku itu," ucap datar Kiel ke Arata

"Ah begini aja, berapa jumlah makhluk sihir yang ada?"tanya Arata

"Bentar kok kamu ngga mikirin jawabannya."

"Nanti kamu tau,"

"Pintar juga," kemudian mulai menghitung." Sekitar 1.604." ucap kiel.

"Wow benar sekali bagai mana bisa kau menghafalnya," ucap kagum arata.

"Aku mau ke perpustakaan khusus Arata-san tolong taruh buku buku itu ke tempatnya ya pakai sihir itu aku belum bisa pakai sihir," pinta Kiel tahu bahwa Arata bisa memakai sihir yang bisa membuat buku buku itu kembali ke rak seperti semula.

"Mau apa?"tanyanya dan kemudian menggumamkan sebuah mantra seketika buku buku itu terbang kembali ke rak.

"..." Kiel hanya menatap dingin ke Arata.

"Jadi orang jangan kaya es lah, aku ikut ya aku ingin lihat apa kamu bisa meminjam buku disana," ucap Arata dengan tersenyum.

"Hei ayo, tunjukan dimana perpustakaan itu,"ucap Kiel ke penjaga perpustakaan.

"Sudah hafalkah," ucap perempuan penjaga perpustakaan sinis

"Sudah kok,"

"Sudah?? dalam waktu sesingkat ini?" ucapnya tak percaya

"Hei meli jangan kelamaan cepet antar raja penghafal ini ke perpustakaan khusus aku penasaran," ucap Arata.

"Tumben kau ke perpustakaan Arata, dan apa maksudmu raja penghafal," tanya penjaga perpustakaan bernama Meli itu.

"Hmm.. lagi pengin aja dan lagi aku merasakan aura yang sangat kuat dari ni anak yang menghafal 100 buku dalam waktu 3 jam," ucap Arata dan kemudian tertawa.

"Sudah selesai bercandanya cepat antar aku ke perpustakaan itu," ucap Kiel dengan wajah datar.

"Dasar iblis merah," ejek Meli melihat rambut dan mata Kiel yang merah sedangkan Kiel hanya memasang wajah datar tidak peduli dengan ejekan Meli.

"Ayo cepat," ucap Arata.

"Ya sudah ayo pergi, sebelum itu aku menjelaskan cara meminjam buku di sana," ucap Meli.

"Aku sudah di beri tahu kepala sekolah,"jelas Kiel datar.

"Ya sudah ayo cepat," ucap Meli. Meli langsung berjalan menuju ke sebuah pintu yang besar di ikuti kedua lelaki yang tadi meminta di antarkan ke perpustakaan itu. Dia membuka pintu itu terlihat koridor dengan banyak sekali pintu yang berjejer rapi dan di ujung koridor terlihat pintu kayu dengan ukiran yang sangat indah yang terlihat sangat berbeda dengan yang lain.

"Ruangan ruangan ini merupakan perpustakaan milik murid dan guru ruangan-ruangan inilah yang memilih tuannya dengan membuat sebuah pemeriksaan, ada 4 kemungkinan yang terjadi jika kau memasuki ruangan ruangan ini yang pertama kau mendapatkan buku yang kau inginkan, kau mendapatkan buku yang bukan kau inginkan, ketiga kau mendapatkan buku yang kau inginkan dan buku lain yang tidak kau inginkan, dan kemungkinan terakhir adalah perpustakaan tersebut memilihmu menjadi pemiliknya dan semua bukunya menjadi milikmu," jelas Meli.

"Aku mengerti,"ucap Kiel.

"Hati-hati kau bisa mati di dalam, aku juga pernah sekarat akibat masuk sana," peringat Arata.

"Aku ngga bakal mati kok ngga perlu khawatir," ucap Kiel sombong.

"Kamu hobinya bohong yah," ucap Meli tak percaya pada Kiel.

"Aku ngga bohong," elak Kiel dan langsung masuk ke dalam perpustakaan.

Di dalam perpustakaan khusus.

Terlihat ruangan yang lebih luas dari perpustakaan biasa dan lebih banyak buku yang ada di perpustakaan. Tiba tiba terdengar suara entah dari mana.

'Selamat datang di perpustakaan khusus silahkan mulai tes untuk meminjam buku,' ucap suara itu. Dan kemudian muncul sebuah bola bercahaya berwarna putih di depan Kiel.

'Taruhlah tanganmu pada bola ini dan salurkan kekuatanmu, tapi sebelumnya lepas segel gerbangmu dan buka gerbangmu,' ucap suara itu. Kiel pun melepas gelangnya tiba tiba saja dia merasakan energi yang sangat kuat dari dirinya.

'Gerbangmu telah ku buka sekarang pegang kembali bolanya dan maka kekuatanmu akan langsung tersalur ke bola itu,'

Kiel kembali memegang bola itu dan tiba tiba seluruh ruangan menjadi gelap seolah olah cahaya masuk ke dalam tubuh Kiel. Dan bola cahaya tadi tiba-tiba hancur. Kiel mengira itu adalah efek dari bola yang sebenarnya berasal dari dirinya sendiri. Kemudian cahaya keluar dari tubuh kiel dan ruangan menjadi terang kembali. Kiel yang melihat fenomena itu hanya diam sebelum terduduk lemas.

Di luar perpustakaan khusus sebelum semuanya menjadi gelap.

"Lama banget sih tu anak," ucap kesal Meli.

"Sabar ini baru 15 menit dari dia masuk ke dalam, aku dulu satu jam baru keluar," jelas Arata. Tiba-tiba semuanya menjadi gelap.

"Apa ini?" Ucap kaget Meli. Tak berapa lama kemudian ruangan itu kembali terang.

"Apa itu tadi kenapa semuanya gelap??" Tanya Meli ke Arata.

"Sihir kegelapan aku bisa merasakan ada dua sumber sihir itu dari sekolah ini yang tadi keluar secara bersamaan sepertinya mereka menggelapkan seluruh dunia, satu dari atas dan yang satunya lagi aku tak tau dari mana," jelas Arata.

"Hah? Tidak mungkin bukannya sihir itu tidak bisa di gunakan oleh semua siswa di sini, apakah ada iblis," ucap Meli.

"Mungkin sihir ini dari Kiel dan kembarannya di atas kita kan asrama dan tadi aku dengar kembarannya kembali ke asrama," ucap Arata.

"Mungkin aura dari tubuhnya itu dapat menjelaskan tentang ini,"

"Mungkin, apa kita harus masuk."

"Ngga perlu."

Di Asrama sebelum semuanya gelap

Lia sedang berbicara dengan Vany dan Sam.

"Lia kembaranmu kemana kok belum kembali," tanya Vany.

"Dia di perpustakaan mungkin satu jam lagi baru kembali," ucap lia

"Rajin amat," ucap Vany.

"Dia itu pe..belum selesai Lia bicara tubuh Lia merasakan energi yang sangat besar berusaha keluar dari tubuhnya. Secara tiba-tiba asrama menjadi gelap seolah cahaya masuk ke tubuhnya. Sedangkan Vany dan Sam yang melihat itu terkejut karena tiba-tiba tidak ada cahaya di sana.

"Apa yang terjadi kenapa gelap,"ucap Vany kaget.

Setelah kembali terang mereka hanya melihat lia yang sedang duduk dengan keringat yang bercucuran seolah baru berlari dengan jarak yang sangat jauh.

"Apa yang terjadi?" Tanya Sam.

"Lia kau kenapa??" Ucap Vany menarik tangan Lia agar dia kembali berdiri.

"Tidak tau tiba-tiba aku merasa sangat lelah setelah semuanya gelap tadi," ucap Lia dan kemudian pingsan.

"Lia!"teriak Sam dan menangkap tubuh Lia yang hampir membentur lantai.

"Bagaimana bisa? Apakah Lia yang memakai sihir kegelapan itu? Mana Lia hampir habis, ayo bawa dia ke ruang Ayahku," ucap Vany.

"Apa?? Tidak mungkin," ucap sam terkejut. Tiba-tiba Keyvaros sudah berada di belakangnya.

"Vany cepat kau cari Kiel aku tidak bisa merasakan keberadaannya, Lia aku yang urus," ucap Keyvaros ke keponakannya itu.

"Baik Paman," ucap Vany. Sedangkan Pamannya itu langsung berteleportasi ke ruang kesehatan.

Kembali ke Kiel.

'Selamat tuan telah memenuhi persyaratan bahkan melebihi tapi sayangnya tuan tak bisa mengendalikan sihir,' ucap suara itu. Kemudian sebuah buku sudah berada di tanganku. Tiba-tiba terdengar suara dari buku itu.

'Tuan kau bisa meminjam segala buku di sini, perkenalkan, aku adalah makhluk sihir pendaping seseorang yang membuat perpustakaan ini atau yang kau kenal sebagai pembentuk keluargamu Gracious, sudah 6000 tahun aku disini untuk menunggumu dan sekarang aku akan membimbingmu tentang kekuatanmu, sebelumnya mari kita melakukan perjanjian tuan pelayan," ucap buku itu, kemudian buku itu bersinar dan berubah menjadi seorang gadis kecil dengan sebuah sayap di punggungnya, tidak diragukan lagi kalau dia seorang peri. Kiel hanya menatap datar tanpa terkejut sedikitpun.

"Bagaimana caranya?"tanya Kiel

"Tuan tinggal memberiku nama," ucapnya.

"Apakah kau sudah punya nama sebelumnya," tanya Kiel.

"Sudah, dulu oleh tuan Gracious dia memberiku nama Emilia tuan," ucapnya.

"Aku gunakan nama itu saja," ucap Kiel.

"Wahai bumi ikatlah hubungan kami munculkanlah secercah cahaya yang menerangi kegelapan dan ikatlah jiwa kami," ucap Emilia seketika muncul cahaya putih yang menyilaukan.

"Baik tuan mulai hari ini kau dan aku terikat oleh perjanjian tuan dan pelayan," ucapnya tersenyum dan kemudian sayap di punggungnya hilang.

"Jadi kau ini makhluk apa?"tanya Kiel.

"Aku adalah peri aku di ubah menjadi grimoire(buku sihir) oleh Tuan Gracious untuk menjaga tempat ini dan sekarang kau adalah Tuan ku yang ku pilih karena hatimu yang suci dan kekuatan yang sungguh besar dari tubuhmu bahkan melebihi tuan lamaku aku di sini akan memberi tahukan segala informasi yang kau butuhkan dan membimbingmu tentang kekuatan tuan karena kekuatan tuan dan kembaran tuan jika tidak terkendali akan berbahaya. Kalau begitu saya sudahi, saya sarankan tuan segera keluar karena kedua teman tuan sudah menunggu dan hendak membuka pintu dan sebelum keluar akan ada satu tes lagi," ucap Emilia dan berubah menjadi buku dan kembali ketangan Kiel.

Kiel kembali berjalan ke pintu dan tiba-tiba....

***

avataravatar
Next chapter