5 What?

Disinilah Darren berada. Di mansion keluarga Salvatore. Ia benar-benar tak habis fikir dengan Crystal yang membuat onar tiada henti. Setelah pertengkarannya dengan Allison kemarin. Gadis itu pulang begitu saja dan mengadukan semua yang ia lihat ke momy Darren. Tentu saja momy nya menelfon Darren dan mencak-mencak tak jelas.

Bahkan Nancy, momy Darren mengancam akan menghancurkan karir Allison jika Darren tidak segera mengakhiri hubungannya. Karena setau Nancy, Darren tidak pernah berhubungan serius dengan seorang wanita. Mengingat seberapa sering ia mendapat laporan bahwa Darren selalu keluar masuk hotel dan club dengan wanita yang berbeda.

Namun ketika mendengar langsung dari Darren yang mengakui bahwa ia jatuh hati pada Allison membuat Nancy benar-benar hilang akal. Dia sangat tidak menyukai Allison meski gadis itu seorang model dan cantik tentu saja. Entah kenapa Nancy merasa ada yang tidak beres dengan Allison.

Darren turun dari mobil dan disambut hangat oleh para maid juga para penjaga mansion.

"Silahkan masuk tuan, Nyonya dan Tuan Salvatore tidak ada dirumah. Jadi hanya ada Non Crystal. Beliau ada dikamar"

Darren mengangguk singkat, ia berjalan dengan tergesa ke lift dan mulai memencet tombol dilantai kamar Crystal. Ia keluar dari lift dan melihat pintu kamar Crystal sedikit terbuka. Darren mengernyit, tidak biasanya gadis itu membuka kamarnya.

Darren masuk perlahan dan tak menemukan Crystal disana.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

DarrenPov•

Awalnya aku cukup terkejut dengan kekayaan keluarga Salvatore. Aku akui ini jauh lebih mewah daripada mansionku. Bahkan kamar Crystal terkesan sangat mewah. Aku menolehkan kepalaku mencari sosok gadis ingusan yang menganggu fikiranku akhir-akhir ini. Namun aku sama sekali tak menemukan keberadaannya. Hanya kosong.

Tepat saat aku mengalihkan pandanganku, aku melihat ada sebuah tangga melingkar. Dan diatas nya masih ada ruangan.

Lagi ?

Sungguh kamar gadis ini sangat mewah

Tentu saja aku tidak akan tinggal diam, merenung, dan menunggu bocah ingusan itu keluar. Aku berjalan pelan mengikuti kemana tangga ini membawaku. Samar-samar aku mendengar musik hip hop dan sesekali suara lantunan merdu yang membuat otakku mencerna bahwa ada apa sebenarnya dilantai atas kamar ini.

Aku berfikir mungkin tempat karaoke ? Atau bar kecil ? ah aku semakin dibuat penasaran. Ada sebuah pintu ketika aku sampai, dan ketika aku membukanya...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ini luar biasa indah, musik hiphop itu berasal dari sini.

Kolam indoor ? Dengan nuansa mewah yang begitu kentara.

Dan diujung sana, gadis yang tak lain Crystal terlihat menatap langit-langit dengan seluruh badan yang tenggelam di air. Hanya menyisakan kepala nya yang mendongak dan menikmati musik hiphop yang melantunkan tempo cepat itu.

Satu lagi perbedaan Allison dengan Crystal. Crystal menyukai genre musik dengan full power dan beat cepat. Sedangkan Allison lebih suka musik Jazz yang enak digunakan untuk berdansa.

"Ehem"

AuthorPov•

Crystal melonjak terkejut ketika sebuah deheman membuyarkan aktifitas nya. Ia menoleh dan menatap Darren horor.

"Kau !! Apalagi sekarang hah !! Kau selalu saja mengganggu dan membuatku naik darah, Tuan Darren Maurelino yang terhormat"

Bukannya bangkit, Crystal justru menenggelamkan badannya.

"Cepat pakai handukmu dan ganti baju. Kau bisa sakit bocah"

"Cih, dasar sok peduli. Keluar sana, aku mau pakai handuk"

Darren kini menatap Crystal remeh, "Meski kau telanjang di depanku sekalipun. Kau tidak akan membuatku bergairah, jadi jangan s- shit !!"

Darren menarik ucapannya. Belum sempat Darren berkata-kata, Crystal sudah bangkit dan menampilkan tubuh indahnya yang hanya berbalut bikini hitam. Dalam hati, Darren mendecak kagum.

"Sial, apa Crystal benar-benar berusia 17 tahun ?! Badannya bahkan lebih indah dari Allison" gerutu Darren.

"Gausah melotot juga kali, matanya"

Darren mendengus kesal. Sekali Crystal tetaplah Crystal. Bocah ingusan yang memiliki paras cantik, pecicilan, dan tak tau aturan.

"Cepat kebawah, aku ada urusan denganmu" tegas Darren.

"Kenapa gak disini aja ? Aku malas kebawah"

"Arghh Crystal Salvatore !!!" geram Darren, pria tampan itu menjambak rambutnya frustasi. Ia lalu mendudukkan diri di kursi yang biasanya di gunakan Crystal untuk merebahkan badan setelah berenang.

"Aku tidak mau basa basi denganmu, aku mau kita menikah secepatnya. Dan setelah pernikahan kita sudah berumur 3 bulan. Aku ingin kita bercerai dan setelah itu anggap saja jika kita tidak saling mengenal" ucap Darren mantap.

Darren menatap Crystal yang kini melihat ke arahnya dengan Pandangan yang sulit di artikan. Darren sudah menyiapkan mental juga telinganya jika nanti Crystal memaki dan mencak-mencak tak jelas.

Tapi,

"Okay, ayo kita menikah besok. Lebih cepat lebih baik"

Darren kembali dibuat melongo, tanpa sadar bibirnya berucap.

"Kau benar-benar tak tertarik padaku ? Sedikitpun ?" tanya Darren memastikan.

Crystal tertawa sinis, "Pacarku bahkan lebih tampan darimu Darren. Tapi sebelumnya aku punya satu syarat"

Darren menukikkan alisnya, "Apa ?"

"Kita rahasiakan pernikahan kita agar diantara kita bebas keluar dan menjalin hubungan dengan siapapun"

"Ya !!! Itu tidak mungkin, pernikahan kita akan digelar semewah mungkin oleh momy dan tentu saja dengan momy mu. Kita tidak akan bisa melakukan pernikahan sembunyi-sembunyi bodoh" teriak Darren.

"Kalau begitu jangan harap kita bercerai, kau fikir aku wanita apa yang mau jadi janda saat usiaku masih 17 tahun, eh 18 tahun akhir bulan"

Darren semakin meremas rambutnya frustasi, "Kau bilang kau tidak menyukai ku Crystal Salvatore. Lalu kenapa kau tidak mau bercerai setelah 3 bulan kita menikah, arghhhh sial"

"Karena aku tidak mau jadi janda" ucapnya santai lengkap dengan senyum manis yang tersemat dibibirnya.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tanpa memikirkan Darren, gadis itu pergi begitu saja. Meninggalkan Darren yang sudah siap mencelupkan seluruh kepalanya yang panas kedalam air, agar kembali dingin.

Pria itu melonggarkan dasinya dan menggeram rendah, "Bocah ingusan itu benar-benar arghh"

Crystal sendiri sudah berada di walk in closet miliknya. Kaos kebesaran dan hotpants menjadi pilihannya. Ia menjedai rambut blonde nya dan beranjak menuju bioskop kecil yang ada di kamarnya.

Perlu kalian tau, semua yang kalian butuhkan ada dikamar Crystal. Hanya saja gadis itu selalu merasa kurang karena tak di perbolehkan keluar rumah dengan bebas. Dan pasti dia akan kabur melarikan diri jika kebosanannya sudah berada di level maksimal.

Dia mendudukkan diri dan meminta maid untuk mengambilkan jatah popcorn, cola, kacang, es krim, dan semua camilan untuk menemaninya menonton kartun kesukaannya.

Namun lagi-lagi, atensi suara Darren kembali membuat moodnya kacau, "Kau benar-benar tidak mau bercerai denganku ?" tanya pria tampan itu.

"Astaga Darren Maurelino !!!! Sudah kukatakan jika pilihan itu ada di tanganmu Darren. Jika kau ingin bercerai. Kita menikah secara sembunyi-sembunyi. Dan jika kita melakukan pernikahan mewah, maka ucapkan selamat tinggal pada kekasih sialanmu itu"

"What ?!!!! Kau gila ? Jadi secara tidak langsung, kau baru saja menyuruhku bernegosiasi dengan dua macan betina yang sedang mengurus pernikahan kita ?"

"Keluar sekarang atau penjaga yang akan menyeretmu !! aku muak melihatmu Darren Maurelino. Astaga kenapa kau tidak peka sekali !!! Aishh"

"Fine !! Akan kupastikan kita menikah secara sembunyi-sembunyi"

"Okay, good luck my future husband" ucap Crystal lengkap dengan senyum meremehkannya.

"Fuck you Crystal Salvatore"

"Yeah, I know"

avataravatar
Next chapter