7 What the Hell!!

"Bagaimana keadaannya Darren ?" Tanya Elena cemas.

"Crystal belum sadarkan diri mom"

Semua yang ada diruangan itu dibuat cemas oleh si gadis mungil yang tak lain adalah Crystal. Sesaat setelah pesta pernikahan berlangsung, Crystal jatuh pingsan tepat ketika Darren baru saja memakaikan cincin pernikahan mereka.

Tentu saja hal itu membuat semua tamu tak terkecuali Tuan dan Nyonya besar Maurelino juga Salvatore panik. Ayah Crystal begitu cemas melihat putri tercintanya jatuh tak sadarkan diri.

Kini ruangan serba putih yang ada di lantai VVIP itu benar-benar mencekam layaknya kuburan. Hingga lenguhan seorang gadis membuat mereka semua tak terkecuali Darren dengan sigap bangkit dan mendekat kearahnya.

"Eunghh" gadis itu memegang kepalanya yang terasa sangat pening.

"Sayang, oh thanks god, akhirnya kau sadar juga" ucap Elena.

Butuh waktu beberapa detik hingga Crystal sadar sepenuhnya, "Mom !!!! Ap-apa Crystal benar-benar su-sudah menikah ?!!"

"Iya sayang, kau pingsan setelah Darren memasang cincin pernikahan kalian" ucap Nancy.

"Huaaaa momy hikss" tangis Crystal pecah. Melihat hal itu Jeremy Salvatore, ayah Crystal bergegas mengajak David, ayah Darren keluar ruangan.

"Kurasa ini percakapan antar perempuan, ayo Dav kita keluar, dan kau Darren ayo ikut daddy"

"Baik Dad"

Setelah kepergian ketiga pria tampan itu Crystal menangis sejadi-jadinya. Ia ingat betul ketika tiba-tiba ia mengucapkan janji pernikahannya, menggenggam erat tangan Darren karena dia sedang sangat gugup. Hingga akhirnya dia sudah tak bisa menahannya dan jatuh pingsan di tengah acara.

Crystal benar-benar tak percaya jika ia sudah bukan gadis remaja lagi. Ia pindah haluan menjadi gadis bersuami. Iya, Crystal masih gadis. Dan selamanya akan tetap begitu. Meskipun Crystal sudah menikah dengan Darren, dia bersumpah tidak akan memberikan tubuhnya kepada orang brengsek seperti Darren dan tentu saja alasan terbesarnya karena Darren tidak mencintainya, begitu juga dia.

"Sssttt, hey Crystal. Kau sudah bukan anak kecil" tegur Elena.

"Mom, you don't know me. It's so huaaaaaa I hate it, I hate Darren, I hate my wedding, I hate all of them because now I'm not cute girl again. I have husband mom, god you kidding me hikss"

"Hey, punya suami itu enak dasar bocah nakal" Elena benar-benar tak habis fikir dengan Crystal.

"Sayang, dengarkan momy. Momy janji, Darren akan menjadi suami yang baik untukmu, kalau dia menyakitimu. Momy yang akan menghajarnya, momy janji" ucap Nancy.

Mendengar hal itu, Crystal bersorak dalam hati. "Mom janji ?"

"Of course sweetheart, I promise"

Mereka pun berpelukan satu sama lain, tentunya tanpa Elena. Karena wanita paruh baya itu masih sangat kesal dengan anaknya.

"Stop, sekarang putri manja momy, kau sudah sadar jadi cepat kemasi barangmu dan ikut suamimu pulang"

Crystal mendelik mendengar penuturan ibunya. "Wait the minutes mom, jangan bilang aku akan tinggal serumah dengan Darren ?!!"

"Tentu saja sayang, kau bahkan harus sekamar dengan Darren. Kalian kan sudah menikah" sambung Nancy.

"What the fuck !! Mom I can't huaaaaa"

"Jaga bicaramu young lady ! Sekarang kita pulang. Dokter bilang kau tidak apa-apa, jangan manja" dengus Elena.

"Mom, aku tidak mau"

Namun Elena tetap Elena. Ia dan Crystal memiliki sikap 11-12. Sama-sama keras kepala, egois, dan tidak bisa ditentang. Tentu saja dapat dipastikan siapa yang menang. Tentu saja Elena, dan Crystal akhirnya mengikuti kemauan bundanya dengan pasrah.

Skip.

"What !! Kenapa hanya ada satu kamar !!" teriak Crystal.

"Jangan teriak-teriak bocah. Aku sendiri tidak tahu jika appartemen mewah ini hanya punya satu kamar. Benar-benar jebakan, sial" gerutu Darren.

"Yasudah, tidur saja diruang tamu. Atau kamar pelayan" dengus Crystal.

"Enak saja, aku tetap tidur disini. Dengan atau tanpa persetujuanmu huft" Darren menjatuhkan dirinya ke ranjang. Memejamkan matanya dan tampak menghela nafas berat.

"Sudah kau lakukan apa yang kuminta ?" tanya Crystal. Gadis itu tengah menghapus make up nya sambil sesekali melirik Darren dari pantulan kaca.

"Belum. Aku tidak bisa memutuskan dia begitu saja" ucap Darren tenang.

Crystal membalikkan badan dan menatap Darren tajam,

"Aku baru sekali ini mencoba menjalani hubungan serius Darren, bahkan saat ini statusmu bukan kekasihku. KAU SUAMIKU !! Jika kau tidak mau memutuskan dia lebih baik kita akhiri hubungan ini" nafas Crystal memburu. Gadis itu bangkit dan masuk kekamar mandi, menggebrak pintunya dengan keras hingga membuat Darren tersentak.

"Ada apa dengan bocah itu" Darren hendak berganti pakaian ketika ia mendapati pintu kamar mandi terbuka lebar menampilkan Crystal yang memakain dress berpotongan rendah yang nampak memperlihatkan lekuk tubuh indahnya. Gadis itu tampak menggerai rambutnya dan sibuk memasukkan segala macam make up kedalam tas.

"What the hell are you doing Crystal Maurelino !!"

Crystal tidak menjawab, gadis itu mengambil Highells miliknya lalu melenggang keluar. Tentu saja Darren tak tinggal diam. Pria tampan itu berlari mengejar istrinya. Sudah ia pastikan jika saat ini Crystal marah besar padanya. Seharusnya ia senang dan kembali tidur. Namun ia tidak mau ambil resiko dihajar oleh kedua orang tua serta mertuanya jika membiarkan hal buruk terjadi pada Crystal.

"Benar-benar menyusahkan"

Darren melihat Crystal memasuki mobil sport nya dan melaju dengan kencang, hari ini umpatan Darren benar-benar keluar semua hanya karena seorang gadis bocah seperti Crystal. Darren melihat mobil Crystal berhenti tpat di depan sebuah night club. Darren menggeram marah.

"Aku benar-benar akan menghukum mu Crystal !!"

Pria tampan itu membanting pintu mobilnya dan turun dengan tergesa. Ia memasuki klub malam itu dan mulai mencari-cari sosok mungil menyebalkan yang sekarang benar-benar memancing amarahnya keluar. Tak perlu waktu lama Darren celingukan, ia mendapati Crystal tengah bersama dengan teman-temannya. Namun satu sosok pria tampan yang begitu menyorot perhatian semakin membuat amarah Darren meledak.

Crystal duduk di sebelah si pria tampan, dengan kepala yang bersandar di dadanya. Pria itu juga tampak sesekali mencium puncak kepala Crystal dan mengelus surai panjang gadis mungil itu.

"Crystal !!" teriak Darren. Crystal mengalihkan pandangannya dan terkejut bukan main mendapati Darren tengah menatap nya kelewat tajam dengan muka yang memerah. Tak lupa juga kedua tangannya yang mengepal kuat.

"Da-daren"

"Siapa dia sayang ?" tanya pria tampan itu, pria itu ternyata Alaric. Kekasih Crystal.

"Di-dia

"Aku, suami bocah yang saat ini sedang berada di pelukanmu brengsek !!"

Bughh !!

avataravatar
Next chapter