10 Missing

"Sial !! Cepat cari dia, jika setelah 2 jam kalian belum menemukannya. Kubunuh kalian semua !!" teriak William.

"Tenang dad, orang-orang ku juga sudah menyebar untuk mencari Crystal"

"Bocah itu benar-benar membuat orang tua gila" geram Elena.

➖➖➖

"Bagaimana jika daddy membunuhku Al ?"

"Itu tidak akan sayang, daddy mu pasti hanya kebingungan mencari mu. Sekarang hubungi mereka dan bilang kau tidak akan pulang jika mereka masih memaksamu ikut ke LA"

Crystal mendelik mendengar ucapan Alaric. Dia tau dia bodoh dan tolol. Pergi dari rumah lalu menemui Alaric dan meminta pria itu untuk membawanya kabur sebelum kedua orang tua juga suaminya tau. Namun meski Alaric sangat mencintai dan bahkan ingin merebut Crystal dari Darren. Dia tidak sepengecut itu untuk menyetujui permintaan gila Crystal.

Dia sudah mengenal baik kedua orang tua Crystal dan tentu saja ia tidak ingin merusak hubungan baik itu dengan cara murahan. Membawa lari istri orang.

"Kau gila !! Aku kemari karena aku tidak ingin mereka memaksaku pergi. Dan kau memintaku menghubungi mereka setelah aku berhasil kabur ?? Kau sama sekali tidak membantu Al"

"Ssstttt, hey sayang dengarkan aku. Aku memang sangat ingin merebut mu dari Darren, aku ingin kita bersama, aku ingin menggantikan posisi Darren. Tapi semua sudah berbeda, kau istrinya sekarang. Dan lagi itu pilihan kedua orang tuamu. Aku sudah mengenal baik om Salvatore Crystal. Aku tidak ingin dia murka dan membenciku karena aku tidak menghargai keputusannya"

"ITU BERARTI KAU SUDAH TIDAK MENCINTAIKU AL !! AKU MEMBENCIMU !!"

Alaric menggeram frustasi, ia menarik Crystal kedalam dekapannya. Crystal memberontak namun akhirnya gadis itu luluh dan menangis sesenggukan di dada bidang kekasihnya.

"Aku hanya mencintaimu Al, a-aku hanya ingin menjadi istrimu hikss"

"Sssttt, aku tau sayang aku tau. Ini semua tidak mudah, mungkin ini bukan jalan kita. Aku sebenarnya sangat ingin membawamu pergi, aku ingin menikahimu, aku bahkan berfikiran ingin membuat mu mengandung anakku dengan paksa agar kau bisa menjadi milikku. Tapi hati ku menolak, aku tidak ingin semua itu. Cinta kita tidak akan berhasil tanpa restu orang tuamu"

"Lalu bagaimana sekarang ? Kau hikss, kau melepaskanku ?? Aku tidak mau Al aku tidak mau hikss"

"Kita bisa menjadi teman ? Teman baik ?"

Alaric meneteskan air matanya. Perlu kalian tau, dia bukan pria brengsek yang mengencani Crystal karena gadis itu cantik dan lahir dari keluarga terpandang. Dia mencintai Crystal dengan tulus. Terpaut usia 7 tahun tidak membuat pria tampan itu menyerah. Crystal gadis yang sulit di takhlukan.

Perjuangan Alaric bukanlah hal main-main. Ia bahkan membatalkan rapat, mengganti schedule bertemu klien, bahkan saat sakit pun ia rela nekat pergi ke sekolah Crystal dan menunggu gadis itu pulang. Menjemput gadis itu meski sering di tolak mentah-mentah. Mengikuti secara diam-diam kemana pun gadis itu pergi. Menyewa 7 orang bodyguard hanya untuk mengawasi Crystal ketika ia sedang ada meeting atau sedang keluar kota untuk bertemu kliennya.

Semua tidak mudah, ia bahkan pernah mendapat pukulan dari William karena berani menguntit anaknya. Saham perusahaannya menurun drastis hingga 2 anak cabangnya sudah ditutup karena berani mengusik keluarga Trillionaire itu.

Namun Alaric tetap bersikeras hingga akhirnya William luluh dan mencoba memberinya kesempatan. Tentu saja hal itu tidak disia-siakan Alaric, pria itu bahkan bekerja keras siang malam untuk menaikkan kembali saham dan berusaha sekuat yang ia bisa agar Mckzie'Group mampu mencapai level setara dengan Crys'Corporation.

Melihat itu Crystal baru percaya jika Alaric adalah pria yang benar-benar baik. Gadis itu jatuh kedalam pesona putra Mckzie. Ia tidak pernah jatuh cinta, hingga sekalinya ia jatuh. Ia bahkan tidak bisa untuk bangkit. Mereka baru menjalin hubungan 1 tahun dan tepat dimana hari Anniv mereka. Alaric mendapat kejutan besar dari Crystal.

Gadis itu telah resmi menjadi milik pria lain. Mengingat itu membuat Alaric benar-benar kehilangan sebagian dirinya. Pria itu mengamuk, menangis, memukul apapun dan siapapun yang berada di sampingnya.

Crystal, si bocah pecicilan, egois, keras kepala, dan tidak tau aturan. Benar-benar telah menghilangkan akal sehatnya. Dan sekarang ia harus benar-benar merelakan Crystal. Bukan karena ia tidak lagi mencintai Crystal ataupun berhenti memperjuangkan cinta pertamanya.

Hanya saja ia tahu bagaimana ia harus bertindak. Mungkin merelakan Crystal adalah hal yang terbaik. Tapi, sekali saja ia mendengar Darren menyakiti Crystal. Ia benar-benar tidak segan untuk merebut gadisnya kembali. Dengan atau tanpa restu dari orang tua Crystal.

"In your dream Al, aku tidak akan pernah sudi menjadi teman. Tidak hikss, status itu tidak pantas untukku. Hikss kau berjanji kan suatu saat kita akan menikah, suatu saat kita akan hidup bahagia. Kenapa kau tidak menepatinya hikss, kenapa kau menyerah ? Aku membencimu Al hikss"

Crystal melepas paksa pelukan Alaric. Gadis itu berlari sekuat tenaga keluar dari kantor. Alaric meremas surainya kasar.

(anggap aja muka jimin lagi emosi ya susah nyarinya yarobun)

"CRYSTAL !!! "

Pria tampan itu bergegas mengambil kunci mobilnya dan mengejar Crystal. Ia yakin jika situasi seperti ini, gadis itu akan melakukan hal-hal gila yang benar-benar membuat Alaric hampir memenggal kepalanya sendiri. Alaric sudah hafal dengan Crystal.

"Ya tuhan, kemana gadisku " ucap Alaric Frustasi.

Crystal benar-benar gesit, ia bahkan sudah tak terlihat. Saat Crystal memasuki lift, Alaric tak bisa mencegahnya karena lift tiba-tiba tertutup dan lift sebelahnya sedang dipakai.

Gadis itu menangis sesenggukan dan terus berlari tanpa menghiraukan penampilannya yang acak-acakan dan tatapan orang-orang sekitar padanya. Yang ada di fikirannya sekarang adalah. Ia hanya ingin pergi, pergi dari semua hal yang membuat ia lelah.

Ia lelah menjadi boneka, ia ingin hidup bahagia bersama orang pilihannya. Bukan, bukan Darren. Tapi Alaric. Alaric kekasihnya.

"Bagaimana Darren ?"

Ting..

Ponsel William berdenting, pria paruh baya itu dengan sigap mengambil ponselnya dan membukanya dengan tidak sabaran.

[ Alaric ]

Maaf om, tadi Crystal datang ke kantor saya. Dia menangis dan meminta saya membawanya pergi. Saya menolaknya dan sekarang dia kabur entah kemana. Sekarang saya sedang berusaha mencarinya.

"Shit !!"

"Kenapa Will ?" tanya Elena cemas.

"Dia tadi ke kantor Alaric, anakmu itu benar-benar keras kepala. Dia meminta Alaric membawa nya kabur dan Alaric menolaknya. Sekarang anakmu pergi entah kemana, dan Alaric juga sedang mencari nya"

"Astaga Crystal"

"Ayo Darren, kita pergi"

"Baik dad"

Darren mengepalkan tangannya kuat, entah mengapa tapi amarahnya benar-benar ingin meledak. Ia belum pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya. Dan sekarang ia sangat ingin membunuh seseorang dengan kedua tangannya sendiri. Menyiksa dan membuat orang lain menderita agar ia bisa mendapat pelampiasan.

"Sialan, bocah itu bersama Alaric !"

avataravatar
Next chapter