10 Lagi Dan Lagi

Saat pagi tiba Clara menjalankan rutinitas nya seperti biasa, saat Clara hendak berangkat kerja ia mendapatkan sebuah pesan. Pesan itu dari Lee, Lee mengatakan di pesannya bahwa ia telah menunggu Clara didepan rumah nya. Clara kaget dan kemudian bergegas keluar rumah nya. Tampak mobil sport merah terparkir didepan rumah nya. Ternyata benar adanya. Lee datang menjemput Clara dan ingin pergi bersama. Clara langsung menghampiri nya dan membuka pintu mobil.

" Lee, apa yang kau lakukan? mengapa kau datang tanpa pemberitahuan?. " Tanya Clara sambil sibuk memakaikan dirinya sit belt.

" Kejutan. " jawab Lee sambil tersenyum ke arah Clara

" Ck, " decak Clara

Karna Lee melihat Clara yang sedari tadi sulit memakai sit belt dan ia merasa gemas, akhirnya Lee menghampiri Clara seraya memakaikan sit belt tersebut. Setelah memakaikan mereka kemudian saling pandang dan diam terpaku. Hati Clara merasa berdebar - debar begitu juga dengan Lee. Clara yang tiba - tiba sadar dan sedikit malu ia mengalihkan pandangan nya lurus ke arah depan dan mengucapkan terimakasih dengan pelan.

Lee kemudian kembali ke posisi semula dan mulai menyetir dengan wajah yang mulai sedikit memerah. Selama perjalanan menuju kantor mereka berdua hanya terdiam karena sama - sama sedang menahan malu. Setiba nya dikantor Lee menurunkan Clara di depan lobby kantor Clara bergegas turun dan sedikit berlari kedalam kantor tanpa sepatah kata pun. Lee yang melihat nya hanya bisa tersenyum - senyum sendiri.

Setelah sampai di mejanya Clara memulai pekerjaan nya. Disaat Clara sedang melihat layar komputernya, Lee melewati nya dan mereka saling pandang. Lee melepaskan senyum manis nya ke arah Clara, sedangkan Clara hanya tersipu malu dan mengalihkan pandangan nya.

Ditengah pekerjaan nya Clara mendapati pesan di ponselnya. Ternyata pesan itu dari Gio. Gio menanyakan kembali perihal pertemuannya denga Clara nanti malam.

" Apakan nanti kita jadi bertemu? " tulis Gio.

" Tentu saja. " balas Clara singkat.

" Baiklah, aku akan menunggu mu. " balas Gio lagi dengan diselipkan emoticon senyum.

Nampak raut wajah Clara seketika berubah menjadi lebih serius setelah ia menerima pesan Gio. Lee yang hendak ke pantry tak sengaja melihat Clara yang sedang cemberut kemudian Lee berbelok menghampiri Clara dan menyapanya.

" Hei. ada apa? " tanya Lee sambil menepuk bahu Clara dengan pelan.

" Eh Lee. tidak ada apa - apa kok. " sahut Clara dengan wajah sedikit tersenyum.

" Kamu yakin? " tanya Lee lagi dengan penasaran.

" Iya. " jawab Clara singkat

Lee tidak mengajukan banyak pertanyaan lagi dan memilih meninggalkan Clara karena Lee merasa ia tak perlu ingin tahu dengan apa yang sebenarnya terjadi kepada Clara dan menghargai privasi Clara padahal dalam hati nya ia sangat ingin tahu kebenarannya. Clara meneruskan lagi pekerjaan nya begitu pula dengan Lee.

Sudah saat nya jam pulang kantor. Sedikit demi sedikit para karyawan sudah mulai meninggalkan kantor. Clara segera membereskan pekerjaan nya dan hendak bertemu Gio untuk menyelesaikan kesalahpahaman yang terjadi diantara mereka. Lee menghampiri Clara dan mengajak Clara untuk pulang bersama.

" Clara, pulang bareng yuk. " ajak Lee

" Maaf hari ini aku ada janji. " jawab Clara dengan wajah murung.

" Apakah kamu sedang dalam masalah? " tanya Lee.

" Ah, tentu saja tidak. " jawab Clara lagi.

kemudian Clara berjalan meninggalkan Lee dengan wajah yang nampak sedikit murung. Sedangkan Lee hanya memperhatikan nya dengan cemas dari belakang. Setibanya di bus Clara duduk sendiri sambil melamun kearah jendela bus. Sesekali ia menghela napas nya dan menggerutu bahwa sebenarnya ia sangat tidak ingin bertemu Gio dulu. Akan tetapi masalah diantara mereka berdua harus bisa diselesaikan segera.

Di lain tempat Gio yang saat itu hendak meninggalkan klinik nya dan bertemu Clara, Gio berpapasan dengan Carmen di pintu keluar klinik. Carmen pun kemudian menghampiri Gio dan memeluknya. Gio sedikit kaget karena Carmen datang tanpa memberitahunya.

" Sayang, aku sangat merindukan mu. " kata Carmen sambil memeluk Gio.

" Ada apa kamu kesini? tanpa memberitahu ku pula. " tanya Gio sambil melepas pelukan nya Carmen.

" I'm your girlfriend! apakah harus izin apabila ingin bertemu pacarku sendiri? " tegas Carmen

" Ya tidak sih. hanya saja aku ada janji hari ini. maaf ya sepertinya aku tidak bisa mengantarmu pulang. " kata Gio menjelaskan.

" Janji sama siapa? " tanya Carmen dengan wajah cemberut.

" Dengan Clara. " balas Gio.

" Tidak! aku tidak ingin kamu bertemu dengan dia! " sahut Carmen dengan ketus dan memegang tangan Gio dengan erat.

" Lho, mengapa kau melarangku? Aku benar-benar harus meluruskan sesuatu dengannya. " jawab Gio sambil melepaskan tangan Carmen.

" Kalau aku bilang tidak ya berarti tidak! " tegas Carmen lagi sambil melipat tangan nya dan memalingkan wajahnya dari Gio.

Gio mulai dilema. ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan. ia sangat ingin memperbaiki persahabatan nya dengan Clara namun di lain sisi Carmen merupakan kekasih ya yang ia cintai.

" Kalau kamu memaksa ingin bertemu Clara, Kita putus! " ancam Carmen dengan nada ketus.

" Hah? apa?? putus? " seru Gio dengan terkejut. " baiklah, baiklah, aku akan coba menghubungi Clara. beri aku waktu 2 menit untuk menghubungi nya. " jelas Gio sambil sedikit menjauhi Carmen dan mengeluarkan ponselnya.

Gio terus - menerus menghubungi Clara akan tetapi Clara tidak mengangkat nya. setelah turun dari bus, Clara mengeluarkan ponsel nya untuk menghubungi Gio ternyata Gio sudah menghubungi nya terlebih dahulu. akan tetapi ketika Clara hendak mengangkat, ponsel nya ternyata kehabisan baterai dan mati.

" Oh pas sekali baru aku mau menghubungi nya. " Kata Clara sambil melihat ponsel nya.

" Halo? Halo? Gio? " jawab Clara mengangkat telepon dari Gio.

" Argh, Lowbat!! Yasudahlah lagi pula Gio tahu aku pasti datang. " Ucap Clara sambil memasukkan ponselnya lagi ke dalam tas.

Clara mulai mencari tempat duduk dan memesan minuman untuknya sembari menunggu Gio datang. Sedangkan Gio sedang sedikit panik karna Clara tida bisa dihubungi. Sudah hampir 20 kali Gio menelepon Clara dan sampai akhirnya tidak bisa dihubungi.

" Bagaimana sudah belum? " tanya Carmen dengan sinis.

" Sepertinya ponselnya kehabisan baterai. dan aku harus menemui nya. " jawab Gio.

" Sudah kubilangkan, jika kamu menemuinya kita putus! " tegas Carmen pada Gio.

" Carmen please! mengerti aku kali ini saja. kumohon. " ucap Gio memohon kepada Carmen.

" Baiklah, kamu memang memilih putus dari ku. Silakan temui wanita itu! Kau bebas sekarang. " ucap Carmen sambil memalingkan wajahnya dari hadapan Gio dan pergi.

" Carmen? tunggu Carmen! " teriak Gio sambil kemudian mengejar Carmen.

Gio kemudian menarik tangan nya Carmen dan memeluknya. Carmen hanya bisa terdiam di pelukan Gio dan menitikkan air matanya. ia pun senang karena Gio lebih memilih dirinya saat itu dibanding Clara. Gio merasa sangat bersalah kepada Clara karena lagi lagi ia membuat Clara kecewa dengan tidak menemuinya.

" Maafkan aku Clara. Lagi - lagi aku mengecewakan mu. " ucap Gio dalam hatinya.

"Terimakasih Gio karena kamu memilihku." Kata Carmen dengan nada sendu.

" Iya sama - sama. " jawab Gio sambil mengelus kepala Carmen.

" Apa kamu mau makan malam sebelum pulang? " tanya Carmen.

" Baiklah. " jawab Gio singkat.

Kemudian mereka berdua berjalan bersama menuju mobil Gio yang terparkir didepan klinik dan meneruskan perjalannya menuju salah satu restoran untuk makan malam. Sedangkan Clara masih menunggu Gio dengan segelas minumannya yang sudah hampir habis.

" Gio lama sekali. apakah ia terjebak macet? " Kata Clara dalam hatinya.

" Apa yang ingin dia katakan tadi yah? Ah bahkan disini tidak ada sambungan listrik untuk mengisi daya ponsel ku. " Gerutu Clara dalam hatinya sambil memeriksa adakah semacam stopkontak untuk mengisi daya ponsel nya.

Satu jam sudah waktu berlalu. Minuman kedua Clara pun sudah habis. Clara mulai bosan dan sedikit kesal. Pelayan menghampiri Clara dan menanyakan akankah ia memesan hidangan akan tetapi Clara menolak. dua jam berlalu sangat cepat. akan tetapi Gio tak kunjung datang juga. Clara mulai sangat kesal. Clara merasa lagi-lagi dipermainkan Gio.

" Argh! sial! pria itu benar-benar mempermainkan ku! " Kata Clara yang mulai memaki. " baiklah Gio aku tidak akan mau lagi jika kau mengajak ku bertemu! " ucap Clara dalam hati lagi sambil meyakinkan dirinya agar tidak dipermainkan lagi.

Kemudian Clara pergi ke kasir untuk membayar minuman nya. Setelah keluar dari cafe Clara memutuskan pergi ke bar untuk melampiaskan semua kekesalannya dengan minuman alkohol. Sesampainya di bar Clara duduk di bagian pojok dan mulai minum - minum sendiri. Clara hampir menghabiskan satu pitcher bir dan ia masih minta ditambah kepada barista nya. Clara mulai mabuk akan tetapi ia tetap meneruskan minuman nya dan mulai berteriak sendiri sambil memaki.

" Gio pria brengsek! tidak punya perasaan! pria berhati dingin! aku benci kamu!!!

Aaarrggkkhh!!! " Teriak Clara sambil menggebrak meja bar.

Setelah Clara menggebrak meja beberapa pasang mata tertuju kearah Clara. Clara yang setengah sadar melihat sekeliling nya dan kemudian meminta maaf sambil membungkukkan badan nya.

" Ah sepertinya aku mulai mabuk. aku harus pulang. " kata Clara berbicara sendiri.

Clara mulai merogoh isi didalam tas nya dan mencari dompetnya. Kemudian seseorang menghampirinya. Ternyata seorang pria. Pria itu ternyata Lee. suatu kebetulan yang tak terduga. Mungkinkah sebuah takdir? Ternyata Lee sudah lama di bar itu dengan teman - temannya. Kemudian ia melihat seorang wanita yang berteriak - teriak sambil memaki. Setelah Lee mendekat ia cukup terkejut ternyata wanita itu adalah Clara.

" Clara? apa yang kamu lakukan disini? " tanya Lee penasaran dan sedikit terkejut.

" Oh, Lee? kamu rupanya. " kata Clara sambil tersenyum dengan wajahnya yang sudah memerah karena mabuk.

" Kamu mabuk? wah, kamu terlihat berantakan sekali. apakah kamu sedang patah hati atau apa? " tanya Lee sambil merapikan rambut Clara dan membantu nya berdiri dan memegangi tasnya Clara.

" Tidak. aku tidak mabuk. hehehe, " Kata Clara sambil tertawa.

" Ayo aku antar kamu pulang. " kata Lee lagi sambil membantu Clara bangun dari tempat duduk nya.

" Tunggu! bagaimana kalau kita karaoke? setuju?!? " tanya Clara kepada Lee.

" No! kamu sudah terlalu mabuk dan harus pulang! " sahut Lee sambil membantu memegangi Clara yang tidak bisa berjalan sempurns karna mabuk.

" Ayolaah ... aku tidak ingin pulang sekarang ... aku sedang terluka ... hiks hiks hiks.. " Kata Clara memohon dan mulai menangis.

" Baiklah, baiklah. " Kata Lee mengiyakan permintaan Clara.

Lee kemudian meminta petugas vallet untuk membawa mobil nya ke lobby. Setelah mobilnya sampai Lee membantu Clara masuk kedalam mobil tak lupa juga Lee memasangkan sit belt kepada Clara. Selama perjalanan Clara tertidur, Lee merasa kebingungan dan sesekali memperhatikan Clara. Setelah sampai didepan rumah Lee membangunkan Clara dengan sangat lembut.

" Clara, bangun. kita sudah sampai rumah mu. haruskah kuantar sampai kedalam?. " Ucap Lee sambil membangunkan Clara.

" Sudah kubilang kan aku tidak mau pulang! ayo kembali saja ke bar! " Teriak Clara setelah terbangun dan kemudian tidur kembali.

" Oh tidak! dia sangat mabuk. " kata Lee berbicara sendiri.

Lee mulai merasa kebingungan. " Oh tidak! apa yang harus aku lakukan? bahkan sulit untuk bertanya kata sandi rumahnya. Tidak mungkin juga kita tidur didalam sini malam ini. " Lee terus bergumam dalam hati nya.

" Ok. tidak ada pilihan lain. sepertinya aku harus membawanya kerumah ku. " ucap Lee kepada dirinya sendiri.

Lee mulai menyalakan lagi mesin mobil nya dan menuju kerumahnya. Karna menurut Lee tidak ada pilihan lain selain membawa Clara kerumahnya dari pada harus tidur didalam mobil dengan cuaca yang sangat dingin. Tak butuh waktu lama untuk sampai di apartemen Lee. Lee membangunkan Clara lagi, tetapi Clara tidak bangun. Akhirnya Lee terpaksa menggendongnya sampai di kamarnya. Setelah dikamar Lee ia menidurkan Clara diranjangnya dan menyelimuti Clara.

" Hufh, gadis yang malang. " Kata Lee sambil melihat Clara yang tertidur seperti bayi yang sedang tidur.

Lee kemudian meninggalkan Clara sendiri dikamarnya dan pergi keruang tamu. Lee mengambil sebotol air mineral dari lemari es nya dan meminumnya sambil duduk di sofa yang ada dirumah tamunya. Lee menyalakan televisi nya dan mulai menonton acara sampai akhirnya ia tertidur di sofa diruang tamunya.

Pagi pun Tiba kebetulan hari libur jadi Clara dan Lee tidak pergi untuk bekerja. Clara terbangun dan mulai merenggangkan seluruh tubuh nya, Clara merasa tidurnya sangat nyenyak semalam akan tetapi ia merasa sedikit pusing. Clara kemudian bangun dan duduk sambil melihat kesana kemari. Seketika Clara tersadar bahwa ia tidak dikamarnya ia melihat pakaiannya dan merasa lega karena masih lengkap. Dia bertanya - tanya apa yang sebenarnya terjadi semalam sambil mengingat nya kembali.

" Dimana aku sekarang?! mengapa aku tidak ingat kejadian semalam ?! Arrggkkhhh .... You stupid Clara!. " Ucap Clara pada dirinya sendiri.

Clara mulai bangkit dari tempat tidurnya dan hendak keluar dari kamar tersebut. Ketika ia membuka pintu ia melihat sekeliling ruangan. Ruangan yang sangat besar dan sangat rapih tertata. Tak ada sedikitpun debu apalagi barang yang berantakan. Clara merasa sedikit terpukau. Tiba - tiba Clara melihat Lee yang sedang tidur di sofa, Clara sangat kaget bukan main.

" Jadi aku dirumah Lee. " Kata Clara dalam hatinya.

" Oh tidak apa yang kulakukan semalam? " Kata Clara lagi sambil mengingat hal yang terjadi semalam.

Lee terbangun dari tidurnya dan mendapati Clara sudah terbangun.

" Morning. kamu sudah bangun rupanya. apa kamu baik - baik saja? " tanya Lee sambil melewati Clara dan masuk ke kamar mandi.

" I-Iya, aku baik-baik saja. " jawab Clara lantang dan terbata-bata.

" Ohh, syukurlah kalau begitu. " sahut Lee sambil mengusap wajah nya dengan handuk.

Lee kemudian pergi ke dapur dan mengajak Clara ikut serta.

" Duduklah disitu. aku akan menyiapkan sarapan. " kata Lee sambil menyuruh Clara duduk di meja makan selagi ia menyiapkan makanan.

" Baiklah. " jawab Clara dengan nada pelan.

Clara sangat kaget dan sedikir terpukau oleh Lee. Akan tetap Clara merasa sedikit malu kepada Lee dan Clara juga merasa Lee selalu melihat sisi buruknya. Clara merasa sangat berhutang budi kepada Lee. Lee menyiapkan sup untuk meredakan pengar Clara dan memanggang beberpa roti untuknya.

" Nah sudah jadi. ini sup untukmu dan roti untukku. " Kata Lee sambil menaruh makanan nya dimeja makan.

" Terimakasih makanan nya Lee. " balas Clara.

" Makanlah agar pengar mu hilang. " Sahut Lee.

Mereka mulai makan. Suasananya sangat hening. Clara sangat malu saat itu jadi ia hanya fokus dengan makanan nya dan memakannya. Sedangkan Lee juga ternyata merasa sedikit canggung karena baru pertama kalinya ia mengajak seorang wanita kerumah nya. Dan untuk pertama kalinya ia tidak terlalu merasa risih dengan kedatangan seseorang kerumah nya.

Setelah selesai Lee mengumpulkan semua piring yang terpakan dan hendak mencucinya. Karena Clara merasa canggung dan tidak enak Clara berinisiatif membantu Lee untuk mencuci piring.

" Lee, biar aku saja yang cuci. " Kata Clara sambil meminta piring yang ada ditangan Lee.

" Tidak apa-apa, biar aku saja. " Ucap Lee.

" Biar aku saja Lee. kan kamu sudah menyiapkan sarapan untuk ku. jadi biar aku saja yang mengerjakannya. " sahut Clara lagi

" Baiklah. aku akan pergi mandi. " jawab Lee sambil menyerahkan piring nya dan pergi menuju kamarnya.

Clara mulai mencuci piring dan sedikit bersih - bersih. Setelah itu ia mencari ponselnya di tas dan mencari stopkontak untuk mencolokkan pengisi daya ponselnya. Daya ponsel mulai terisi dan Clara mulai menyalakan ponselnya sembari menunggu Lee selesai mandi. Setelah melihat - lihat ponselnya ternyata Gio terus menghubungi nya semalam. ada beberapa panggilan tak terjawab dari Gio. Kemudian Clara membuka pesan dan melihat ada satu pesan yang dikirim oleh Gio.

" Maaf, aku tidak bisa menemui mu lagi kali ini. kumohon maafkan aku. aku akan menjelaskan nya kepadamu segera. " seperti itulah pesan Gio tertulis. Akan tetapi Clara tidak menggubrisnya apalagi membalasnya. Clara merasa bahwa mungkin persahabatan yang selama ini terjalin akan putus ditengah jalan. Clara merasa amat sangat kecewa kepada Gio. Clara merasa sakit hati begitu dalam. Lee kemudian keluar dari kamarnya dan ia sudah berpakaian rapi sekali.

" Kamu mau mandi dulu? aku akan meminjamkan bajuku jika kamu mau. " Tanya Lee kepada Clara.

" Tidak perlu, aku akan langsung pulang saja. apakah kau ada janji dengan seseorang? kau sudah terlihat begitu rapi. " tanya Clara sambil menatap Lee dengan pakaian rapi nya.

" Oh tidak ada. aku hanya ingin mengantarmu pulang. " Jawab Lee.

" Eh, tidak usah repot-repot, aku bisa pulang sendiri kok. kamu pasti punya rencana lain kan. " Kata Clara sambil merapihkan barangnya dan mengambil tas nya.

" Sudahlah. tidak usah menolak. " Sahut Lee sambil tersenyum.

" Ba-Baiklah. Terimakasih Lee. " Ucap Clara malu-malu.

Lee membalasnya dengan senyuman yang manis. Setelah itu Lee mengantar Clara pulang kerumah nya. Sepanjang perjalanan mereka sama - sama terdiam dan hanya sesekali melirik satu sama lain kemudian tersenyum. Sesampainya dirumah Clara seperti biasanya Lee selalu membuka pintu mobil Clara terlebih dahulu. Percakapan singkat pun terjadi diantara mereka.

" Lee, maaf ya atas kejadian semalam. aku pasti sangat merepotkan mu ya. " Kata Clara.

" Tentu tidak. nantinya jangan sungkan ya apabila kamu butuh teman, kamu bisa menghubungiku kapan saja. " ucap Lee.

" Terimakasih ya Lee. " balas Clara.

" you're welcome. sudah masuk sana. " kata Lee lagi.

" Iya. hati-hati berkendara. bye-bye. " sahut Clara sambil melambaikan tangan nya

" Bye. " jawab Lee sambil masuk kembali kedalam mobil nya dan kembali pulang.

Clara terus memperhatikan Lee yang pergi menjauh perlahan dari rumah nya. Setelah tidak terlihat lagi kemudian ia masuk kembali kerumah nya.

avataravatar
Next chapter