3 Menginap

"lara bangun, sudah sampai" Nathan membangunkan clara sambil menyentil dahi clara. Clara kaget dengan sentilan nathan lalu terbangun.

"kenapa kau suka sekali membangunkan ku dengan cara ini" protesnya. Yang ditanya tidak menjawab malah keluar dari mobil meninggalkan clara dan masuk kerumahnya. clara keluar lalu mengikuti nathan dibelakangnya.

"kenapa kau ikut kerumahku, sana pulang kerumahmu" ucap nathan saat sadar clara masih mengikutinya.

"sepertinya aku akan menginap di rumahmu saja , hari ini kan bi inah pulang."

"tidak boleh" jawab nathan tegas. Mengingat apa yang dilakukannya tadi pada Clara ia tidak ingin berada dekat dengan Clara untuk saat ini.

"kenapa ? biasanya kau tidak keberatan kalau aku menginap" tanya clara.

"aku tidak nyaman dengan mu" ucap Nathan dingin.

"aishh aku juga kan tidak tidur bersamamu juga kenapa kau tidak nyaman , aku akan tidur dengan nathalie ." ucap clara sambil melawati nathan dan langsung masuk kekamar natalie adik nathan. Clara sudah berasa dirumahnya sendiri saking seringnya keluar masuk rumah nathan , apalagi setelah nathan memiliki adik . Natalie berusia 17 tahun ia dan clara sangat akrab layaknya adik kakak.

Sementara di ruang tamu nathan hanya mematung sambil melihat tingkah kekanakan clara dan juga ketidak pekaannya.

"cih",

"apadia bodoh , apa dia tidak takut aku melakukan sesuatu padanya" batin nathan.

____

Setelah pintu kamar di tutup tanpa memperdulikan nathan clara langsung membersihkan diri lalu berganti pakaian miliknya yang memang sudah ada di lemari natalie. Menyadari natalie belum muncul sejak tadi clara ke luar kamar mencari nathan untuk menanyakan keberadaan natalie. clara tidak menemukan nathan disetiap ruangan lantai bawah jadi ia bergegas naik ke lantai atas . Clara mengetuk salah satu pintu di kamar atas.

"tok,,tok,,tok"

"aku masuk ya" tanpa menunggu jawaban clara langung masuk.

Clara kaget melihat nathan hanya menggunakan sehelai handuk di tubuhnya. Wajahnya merah merona melihat pemadangan yang indah didepan matanya. Matanya tertuju pada otot perutnya yang membuatnya terpesona.

"gila ototnya , baru tahu dia punya sixpack" batin clara.

"ngapain kau masuk kemari, keluar sana !" Nathan merasa kesal karena clara masuk sebelum mendapat izin darinya. ia mendorong tubuh clara agar keluar dari kamarnya lalu menutup pintu kamarnya dengan kasar.

brraakk ...

Jantung clara berdebar kencang wajahnya masih merah merona. Pikiran clara masih terfokus pada apa yang baru saja tadi terjadi. Kemudian clara menepuk-nepuk pipinya untuk menyadarkan dari lamunannya sendiri. ia pergi kebawah dan melupakan tujuannya menemui nathan.

Sementara nathan yang kesal karena clara masuk tanpa izinnya sehingga membuatnya melihat dirinya bertelanjang dada. Namun ia sedikit merasa senang ketika melihat ekspresi clara yang menatapnya dengan terpesona hingga merona. Tak ingin terus memikirkan clara ia segera berpakaian dan keluar dari kamarnya dan turun kebawah . Namun niatnya untuk tidak memikirkan clara hanya bagai angin lalu apalagi saat nathan melihat clara yang sedang asik menonton televisi sambil sesekali tertawa. Entah mengapa nathan merasa lebih kesal , karena clara bersikap biasa saja . Mungkin nathan berharap clara masih memikirkan dirinya sambil senyum - senyum karena malu . Ia menghampiri clara dan duduk disofa tepat disamping clara , lalu mengambil remote memindahkan chanel ke saluran berita .

"hey, kenapa diganti sih salurannya" ujarnya sambil meraih remot yang telah direbut nathan . Nathan hanya diam tak menanggapi keluhan clara ia menjauhkan remote dari jangkauan tangan clara . clara cemberut lalu mencubit nathan karena kesal . Nathan hanya bersikap dingin dan tidak menanggapi tingkah clara.

"hey kembalikan remotku" sambil memukul pundak nathan . Nathan hanya menoleh dan memutar bola matanya.

"iya aku tahu ini remotmu tapi aku kan yang pertama kali memegangnya". Ucapnya seakan tahu arti dari tatapan nathan padanya. Nathan menyelipkan remot pada sofa disamping pahanya. clara melihatnya merasa jengah dan kesal melihat pertamakali nya nathan besikap kekanakan seperti itu. Kemudian ia menarik nathan kearahnya agar ia dapat meraihnya. Clara menarik nathan terlalu kuat sehingga ia sendiri terdorong oleh nathan yang sekarang tepat berada diatasnya . Mereka saling menatap satu sama lain. Jantung clara mulai berdebar karena jarak diantara mereka terlalu dekat .

"mi,,minggir aku mau bangun." ucap clara sambil memalingkan wajah karena ia malu dilihat nathan saat wajah nya merona.

"hemmm" gumamnya tanpa bergeming dari posisinya itu.

"aihs , minggir" sambil mendorong nathan agar duduk kembali seperti semula. Nathan dengan ekspresi datarnya kembali keposisi semula dan melanjutkan tontonannya , sedangkan clara terlihat sedikit canggung . Selama 30 menit ia hanya duduk tanpa bebicara , beberapa kali ia mencoba memberanikan diri mengawali obrolan pada nathan.

"hmm ,, itu" ucapanya

"apa ?"

"ah ,,tidak jadi"

"ada apa ? dari tadi kau terus seperti itu" tanya nathan , sebab dari tadi clara berusaha memulai obrolan namun tidak pernah diteruskan.

"oh iya, itu nathalie kemana ko sampai sekarang belum pulang ?" jawabnya yang tiba - tiba teringat ingin menanyakan hal itu pada nathan saat tadi kekamarnya.

"menginap dirumah tante" jawab nathan singkat

"apa ? kenapa kamu tidak bilang sih kalau nathalie menginap diluar , jadi aku kan gak akan nginap disini"

Kesal mendengar perkataan clara nathan menoleh kearah clara sambil memutar matanya kemudian ia menghela nafas.

"kau kan tidak bertanya dan aku juga bilang kau tidak boleh menginap, lagian yang memaksa ingin menginap memangnya siapa" ucap nathan yang membuat clara merasa tertohok.

"jadi kau akan pulang sekarang ?"

"ah tidak" jawab clara cepat.

"bukannya tadi kalau nathalie tidak ada kau tidak akan menginap" lagi - lagi ucapan nathan tepat sasaran membuat clara semakin tertohok.

"hari ini pengecualian bisa kan ?" clara menjawab nathan sambil memasang wajah imut.

"terserah kau saja" ucapnya sambil memalingkan muka. Dia malas beradu argumen dengan clara karena tahu bagaimana sifat clara yang keras kepala. Nathan lebih memilih diam dan menuruti kemauannya dari pada panjang lebar beradu mulut dengan clara. beberpa menit kemudian nathan beranjak pergi setelah acara yang ditontonnya selesai .

"mau kemana ?" tanya clara

"kekamar" jawab nathan

"ngapain sih , masih sore juga"

"apa nya yang sore ini udah jam 9 malam , sebaiknya kau juga tidur"

"temani aku nonton sebentar lagi" rengek clara

"tidak mau , nonton sendiri saja" jawab nathan dengan tegas.

"aku takut nonton film horor sendiri" clara memohon sambil memberikan tampang memelasnya.

"kalau takut gak usah nonton" ucap nathan agak kesal , namun ia kembali duduk disamping clara. clara senang karena nathan kembali menemaninya walaupun dengan terpaksa.

"makasih" ucap clara sambil tersenyum senang.

"hemm" jawab nathan.

Beberapakali clara berteriak saat adegan hantu yang muncul tiba - tiba . sepanjang film berlangsung ia bahkan lebih sering menutup wajah nya dengan kedua telapak tangannya dan menontonnya dengan mengintip dari sela jarinya. Nathan tidak peduli bahkan saat clara merangkul lengannya dan menyembunyikan sebagian wajahnya dipundak nathan. Saat film hampir berakhir nathan sudah tidak lagi mendengar teriakan clara. Ternyata clara tertidur dipundak nathan sambil memeluk tangannya.

"cih , dasar bodoh" batin nathan saat melihat clara malah asik tidur. kemudian iya memangku clara dan memindahkannya ke kamar .

______

avataravatar
Next chapter