2 Ciuman Diam-diam

Clara dan nathan menuju parkiran kampus . Karena mereka bertetangga hampir setiap hari mereka berangkat dan pulang bersama. Sepanjang perjalanan clara hanya diam, biasa nya ia terus beceloteh tentang kesehariannya dikampus walapun nathan hanya menanggapinya dengan gumaman clara tak pernah berehenti untuk bicara. Clara merasa nathan adalah sosok pendengar yg baik. Namun kali ini sepanjang perjalanan hanya kebisuan yang menemani . Clara merasa canggung untuk mengawali obrolan setelah pernyataan cinta nya apalagi Nathan belum menjawab dengan jelas. Sedangkan nathan bersikap biasa seperti sebelum - sebelumnya . Nathan memang lebih banyak diam dalam keseharian nya jadi Clara tidak bisa mengetahui apa yang ada dalam benak Nathan.

"kkrruuuckk" suara perut clara memecah kesunyian , nathan menoleh dengan ekspresi datarnya ia menatap clara.

"ah sepertinya tadi aku lupa makan siang" dengan cengengesan clara menjelaskan tanpa ditanya . Nathan melihat ke sekeliling kemudian ia berhenti di sebuah cafe.

"cepat turun" titahnya singkat.

"kenapa ?" clara menjawab sambil tetap turun dari mobil.

"bukannya kau lapar" ucap Nathan

"tapi kan sebentar lagi juga sampai rumah" protes clara.

Nathan tidak menjawab dan langsung masuk kedalam cafe, clara hanya mengikuti dibelakang nathan. Dia sudah biasa dengan sikap sesuka hatinya Nathan namun jika di mode normal Clara akan terus membantah dan tidak mengalah kali ini ia hanya mengikutinya dengan patuh. Dia duduk di meja pojok cafe tepat dihadapan nathan yg sedang memilih menu. Nathan melambaikan tangannya memanggil pelayan. Seorang pelayan wanita muda menghampiri mereka . Pelayan wanita itu terus menatap wajah tampan nathan sambil tersenyum ia terpesona oleh ketampanannya . Nathan menyebutkan menu pilihannya untuk mereka berdua tanpa bertanya pada clara terlebih dahulu , hal itu sudah dianggap biasa diantara kedunya. Clara terus memerhatikan nathan sambil menunggu pesanan mereka siap. Matanya menelusuri tiap inchi dan sudut wajah Nathan. Nathan merasa risih oleh tingkah clara yg terus memperhatikannya.

"ada apa ?" tanya Nathan dingin.

"tampan" jawabnya langsung tanpa berpikir , nathan terkejut dengan perkataan clara barusan. Clara juga kaget dengan ucapannya sendiri, pasalnya ia sedang memikirkan ketampanan nathan sehingga ia langsung menjawab pertanyaan yg seharusnya hanya terucap dalam batinnya.

"lupakan , lupakan , aku ketoilet dulu" ucapnya lalu bergegas meninggalkan nathan terburu - buru. Nathan menatapnya setelah ke pergiannya kemudian tersenyum .

Ditoilet Clara hanya menggerutu tak karuan, pasalnya selama berteman dengannya ia tak pernah sekalipun memuji ketampanan Nathan. Memang Nathan pria tampan bagaikan dewa yunani tapi Clara tak pernah sekalipun memujinya sekali pun. Dia merasa malu dan berpikiran bahwa situasinya akan menjadi semakin canggung kedepannya.

"ah, , kenapa dia bertanya saat aku berpikiran seperti itu , , huhh" gerutunya .

"sepertinya dia sengaja bertanya begitu untuk membuatku malu, diakan selalu tau apa yg kupikirkan".

"ah akan secanggung apalagi sekarang"

"hhhaaahh tau ah" clara menghela nafas panjang lalu pergi kembali menghampiri nathan.

"duduk" titah nathan melihat clara kembali. clara duduk dan mulai menikmati makanannya .

"sebentar lagi jalanan mulai macet , cepat habiskan makananmu". ucap nathan saat dirinya selesai dengan makanannya.

"kalau kau takut macet harusnya langsung pulang saja , aku kan tidak memintamu untuk berhenti disini" batinnya, sambil menatap nathan .

"langsung pulang pun kau akan merepotkanku untuk membelikanmu makanan" seolah tahu apa yang dipikirkan saat merasakan tatapan clara .

"cih," batin clara.

Hari itu memang clara hanya seorang diri dirumah sebab kedua orangtuanya sedang pergi urusan bisnis , begitupun dengan orangtua nathan. Karena seringnya orangtua mereka pergi terkadang clara sering menggagu nathan untuk memintanya ini itu. Clara memang sedikit kekanakan namun nathan tidak pernah mempermasalahkan tingkahnya itu. Nathan masih bisa tahan dengan segala tingkah kekanakan Clara

Setelah clara selesai makan nathan bangkit dari tempat duduknya berjalan menuju kasir. clara mengekor dibelankangnya layaknya anak ayam yg mengikuti induknya. langkah clara terhenti saat ia melihat seseorang yg ia kenal tengah menikmati waktunya dicafe itu. Nathan yang merasa clara tidak lagi dibelakangnya berhenti dan melihat clara yg sedang asik memperhatikan sepasang kekasih disalah satu sudut cafe. Mata Clara tak lepas dari dua orang yang dikenalnya dan mulai sedikit berair .

"cepat lah langkahmu lambat sekali" ucap nathan sambil menarik clara.

"iya , tapi jangan ditarik juga kali" protes clara saat Nathan menariknya .

Nathan tak menghiraukan clara terus menggenggam tangan clara menariknya keluar dari cafe. Saat hendak masuk dalam mobil kepala clara kepentok atap mobil sebab nathan mendorong clara masuk kedalam mobil.

jdduggg

"aww , sakit" rintih Clara.

"makanya hati - hati" nathan menjawab ketus.

"hey itu kan gara- gara kamu mendorongku masuk tau" gerutu Clara tidak terima Nathan malah menyalahkannya padahal jelas sekali nathan memaksanya masuk mobil hingga kepalanya ke pentok. Clara hanya bisa bersungut-sungut tak jelas yang sama sekali tidak di tanggapi.

Nathan tidak menjawab malah menghidupkan mobilnya dan bergegas pergi menembus lalu lintas. Hari yang semakin larut membuat lalu lintas padat, kemacetan pun tidak bisa dihindari lagi. Karena sepanjang jalan mereka tidak berbicara ditambah perut nya yang kenyang akhirnya clara pun mengantuk dan kemudian tertidur. Nathan menoleh saat suara Clara sudah benar-benar tidak terdengar lagi. Waktu terus saja berlalu hingga tigapuluh menit kemudian mereka sampai di depan rumah. Clara masih tidur dengan nyenyak nya seolah tanpa beban. Melihat Clara masih asik tidur Nathan enggan membangunkannya. Nathan mencoba membantu melepas belt clara. Saat tepat didepan wajah clara ia berhenti sejenak menatap wajah polos clara saat tertidur. Dia memperhatikan dan mendengar deru nafas yang teratur. Wajah polos Clara saat tertidur sangatlah mempesona dan menggoda. Tanpa sadar nathan lebih mendekat kearah clara mengusap pipi mulusnya lalu mengecup bibirnya pelan. Agak lama bibirnya di tempelkan ke bibir clara. Melihat tidak ada pergerakan dari Clara Nathan mulai berani mengulum bibir bawah clara dan menghisapnya sepelan mungkin. Dia berhenti sejenak saat Clara sedikit bergerak namun ia tidak terbangun. Nathan melanjutkan ciumannya kali ini tidak hanya sebatas bibir namun diseluruh wajahnya dan lehernya. Dia terus menciumi Clara berulang - ulang disetiap sudut wajah dan leher Clara. Kemudian nathan tersadar akan perlakuannya dan menghentikan ciumannya sebelum clara benar - benar terbangun. Dan juga ia juga takut kehilangan kontrolnya. Nathan meredakan gejolak dalam dirinya yang mulai bangkit sebelum ia membangunkan Clara. Apa jadinya jika Clara tahu bahwa ia sudah mengambil kesempatan dan menciumnya diam - diam.

_______

avataravatar
Next chapter