4 04

Suasana sekolah sedang ramai-ramainya.Terutama, di lapangan basket yang kini sedang berlangsung pertandingan antara tim basket Sma Meteor melawan tim basket dari Sma Angkasa. Tim basket Sma Meteor di ketuai oleh Naga Ghundala. Sedangkan, Tim basket Sma Angkasa di ketuai oleh Lingga Sambara.

Pertandingan itu di warnai dengan suara teriakan para pendukung dari masing-masing kubu. Di iringi pula, dengan pukulan-pukulan keras yang berasal dari bunyi galon, panci, tutup panci yang mereka pinjam dari mang Siwon, kotak sampah, bahkan kaleng cat yang di pukul kuat oleh Untung, Menang, Kaming, serta pendukung lainnya yang menyemangati dua komplotan mereka yakni, Lingga dan Padu.

"SEMANGAT! SEMANGAT! JANGAN SAMPAI LOLOS TUH NAGA BERUANG!" teriak Menang. Lalu, membunyikan tutup panci yang ia pukul sangat kuat.

PLENTANG!

"JANGAN BIARIN SEKOLAH KITA KALAH AMA TIM BASKET NAGA BONAR!" teriak Kaming. Begitupula dengan Kaming, yang memukul galon kuat-kuat.

DUNG!

DUNG!

"JANGAN SAMPAI KEBOBOLAN! TIM BASKET ANGKASA PASTI MENANG LAWAN TIM BASKET METEOR! JANGAN TAKUT AMA NAGA SARI!" teriak Untung paling heboh. Lalu, memukul-mukul kotak sampah dengan sapu kelas mereka yang ia colong.

BUK!

BUK!

BUK!

"LINGGA JEBOLIN RING MEREKA, GA!!"

"PADU OON BANGET ELAH! TEMBAK KE RING, DU! BUKAN TIANG! ELAH GIMANA SIH!" Protes Menang pada temannya, Padu. Karena, Padu tak sengaja melakukan kesalahan saat ingin menembakkan bola ke ring, namun badannya terhuyung ke depan. Ketika, seseorang menyenggol punggung dari belakang.

Pertandingan basket itu di adakan untuk menambah tali persaudaraan, katanya. Padahal, itu hanyalah sekedar alibi bagi, Naga. Tidak dengan yang lain. Mungkin, yang lain bermaksud, demikian. Namun, tujuannya mengikuti pertandingan ini hanya untuk pasang muka kepada Lingga. Cowok yang ia cap sebagai musuh terbesarnya.

Ada keinginan kuat untuk mengalahkan Lingga, meski kelihatannya sulit. Karena, cowok itu memiliki skill yang bagus dalam bermain olahraga bola yang satu ini. Terlebih, tim lawannya memiliki kekompakkan yang sangat bagus. Tidak seperti tim-nya sendiri yang sebagian anggota berusaha menunjukkan kehebatan tanpa memikirkan kerjasama itu jauh lebih baik.

Meski, sering kali bertanding dan selalu saja kalah. Naga, akan terus berusaha untuk menang dan mengalahkan, Lingga. Bahkan, jika dalam pertandingan sekalipun, ia tidak mampu mengalahkan musuhnya itu, maka dengan cara lain ia akan mengalahkannya.

Senyum tipis terukir singkat di bibir Naga saat memikirkan rencana itu. Saat bersamaan pula, pertandingan di warnai dengan Lingga yang memberikan tembakan jarak jauh ke ring. Sehingga, semua penonton bersorak ria atas aksi Lingga yang sangat keren.

"WUHUUUUUU!!!!"

"ANG-KA-SA! MENANG-MENANG-MENANG! 🎵"

"ANGKASA. MANA SUARANYA!!!!"

"WUHUUUUUUU!"

"OLEEE OLE OLE OLEEE OLEE OLEE..!!!🎵"

"ASEK JANGAN KASIH KENDOR!!!"

"LINGGAA SEMANGAT KAKAK!!!"

Semua pendukung tim basket Angkasa, terdiam. Ketika, pendukung tim basket Meteor berteriak menyemangati tim basket sekolah mereka.

"ME-TE-OR! ME-TE-OR! ME-TE-OR!! SEMANGAT!!!!"

"HUUUUUUU!!" dibalas sorakkan remeh oleh pendukung tim basket Angkasa.

Naga, melihat musuhnya itu dengan tatapan dingin dengan senyum tipis terukir di sudut bibirnya. Anggotanya memperhatikan Naga, demikian.

Cowok bernama Danuar J.o yang di panggil Danu itu mendekati Naga dan berkata, "Tumben lo nggak emosian kalo Tim kita kalah lagi!"

Naga menjawab ucapan Danu tanpa melihat ke arah cowok itu, "Menang kalah udah biasa, bukan? Tapi, gue bisa ngalahin Lingga Sambara dengan cara lain."

Danu, tak mengerti. Cowok itu heran, curiga, dan penasaran dengan ucapan Naga yang terdengar telah merencanakan sesuatu untuk mengalahkan Lingga si Kapten basket Sma Angkasa.

Suasana semakin riuh dan tak beraturan, menurut Naga. Hingga, cowok berdarah Italia-Indonesia itu pun segera meninggalkan lapangan bersama timnya.

Pertandingan berakhir dan di menangkan oleh tim basket Angkasa yang di ketuai oleh Lingga Sambara yang memperoleh skor 118. Sedangkan, tim basket Meteor memperoleh skor 106. Tim basket meteor tertinggal point 12 bola.

🌵🌵🌵

Ketika, semua penduduk sekolah sibuk berkumpul menonton pertandingan basket yang tengah berlangsung heboh dan meriah. Lain dengan cewek yang satu ini. Suasana kelas sepi, inilah waktu yang tepat, menurutnya.

Cewek pemilik nama Kilau Ainun itu kini tengah mengendap-endap memasuki kelas sebelas Ips 1 untuk menjalankan aksinya, yaitu menaruh surat cinta ke dalam tas cowok yang menjabat sebagai kapten basket Sma Angkasa. Kalian tahu, yang di maksud adalah, Lingga Sambara.

Kilau, tersenyum sumringah dan bernapas lega, tatkala rencananya berjalan aman dan lancar. Tidak ada gangguan, bahkan hambatan sama sekali.

Pikirnya, sepertinya dewi keberuntungan sedang berada di pihaknya.

Tak mau berlama-lama di dalam kelas itu, Kilau segera keluar dan pergi. Lalu, berjalan kembali menuju lapangan basket menemui ketiga teman-temannya.

Sampai di lapangan basket. Kilau, sudah tidak lagi melihat adanya pertandingan. Cewek itu bingung, apakah pertandingannya telah selesai?? Kok cepet banget, pikirnya. Padahal, ia ingin tahu yang memenangkan pertandingan itu tim siapa? Tim sekolah mereka atau tim sekolah lawan??

Kesan kecewa terlihat jelas di wajah, Kilau. Ia ingin sekali melihat pertandingan itu. Namun, yasudahlah! Mau gimana lagi.

Kilau, mengedarkan pandangan matanya ke seluruh tempat yang ada. Mencari-cari keberadaan teman-temannya di mana sekarang. Hingga, pandangannya tanpa di inginkan menangkap kedua sorot mata yang kini dengan tajam menatap dirinya dari jarak jauh.

Jelas, terlihat ada sorot kebencian dan tidak suka yang di tunjukkan orang itu. Kilau, tahu apa penyebabnya.

Kilau yang tidak mau berlama saling beradu mata dengan orang itu. Akhirnya pun memilih membuang muka dan pergi dari sana, secepatnya. Tanpa mempedulikan seorang, Naga Gundhala. Cowok yang telah mengepalkan tangannya tanpa di sadari, ketika Kilau Ainun membuang muka dan pergi menghilang di pandangannya.

🌵🌵🌵

Lingga Cs kini berada di kantin, bersama tim basket Angkasa. Yang dikenal dengan nama, Abassa. Abassa, singkatan dari Anak Basket Angkasa. Mereka tengah merayakan kemenangan atas kekalahan tim basket Meteor.

Senyum, canda, tawa dan guyonan menghiasi suasana di kantin. Keributan terjadi sepanjang mereka berkumpul di sana.

Mang Siwon turut mengucapkan selamat pada Lingga dan tim basketnya. Tak tanggung-tanggung, mang Siwon membuatkan es teller dengan porsi yang tak biasa. Membuat hati Lingga Cs dan tim basketnya senang luar biasa.

"NAH GINI KEK MANG! LUAR BIASA MANTAP!" teriak Kaming.

"KALO PORSINYA BANYAK BEGINI, TIAP HARI SAYA BELI ES TELLERNYA MANG SIWON!" sambung Menang.

"MANG TAWON NGGAK SEKALIAN KASIH GRATIS BUAT KITA-KITA?!" kata Lingga.

"IYA TUH BENER!" Di angguki setuju oleh yang lainnya, kompak.

Perkataan Lingga tidak di setujui oleh mang Siwon sendiri. Ya jelaslah, alamat bangkrut dan nggak balik modal!

"JANGAN DONG! ENTAR, YANG ADA MAMANG MAH RUGI! KALO SEMUA DI KASIH GRATIS!"

"YAH.. NGGAK ASIK NIH!"

"NGGAK USAH SEMUANYA MANG, KASIH GRATIS. SAYA AJA! SELAKU PELANGGAN SETIA MANG TAWON!"

Mang Siwon nampak berpikir. Semua memperhatikan.

"YAUDAH DEH, KHUSUS UNTUK PELANGGAN SETIANYA MANG SIWON!" Mang Siwon menjeda ucapannya sebentar. "KHUSUS NAK LINGGA, MAMANG KASIH GE-RA-TIS!"

Lingga tersenyum senang dan bangga, dan langsung melahap es tellernya.

Perkataan mang Siwon membuat ribut dan protes para pelanggan yang lain.

Menang menggebrak meja.

GEDEBRAK!

"YAH.. MANG SIWON! NGGAK ADIL! MASA LINGGA DOANG YANG DI KASIH GERETONG!! KITA MAH ENGGAK!"

Untung menyambung, dengan menggebrak meja pula.

GEDEBRAK!

"IYA NIH MANG, NGGAK ADIL BANGET. UNTUNG JUGA DONG MINTA DI GERETONGIN! SAYA KAN JUGA PELANGGAN SETIA ES TELLER! MESKI KEBANYAKKAN NGGAK BAYAR!"

"KAMING JUGA ATUH MANG SIWON. JANJI, SETELAH INI KAMING NGGAK AKAN NGUTANG LAGI DEH BARENG UNTUNG. KALO, HARI INI DI KASIH GERATISSS!"

Mang Siwon nampak menimang. Lalu berkata, "BENER???"

"SUER TEKEWER-KEWERR DEH!"

"YAUDAH DEH!"

"WUHUUUUUUUUUU!!!!!!"

GEDEBRAK

GEDEBRUK

GEDEBREK

"ASAL BESOK ENGGAK LAGI NGUTANG KALO BELI ES SAMA MAMANG!"

"ASIAAAP!!!!"

Lingga mengeleng-geleng kepalanya ke kanan dan ke kiri. "CK!CK!CK! Taruhan ama gue, kalo lo lo pada bisa nepatin janji!" kata Lingga, ketika mang Siwon pergi.

"Du, lo kenapa du! Daritadi diem-diem bae. Sariawan lo!" kata Untung pada Padu yang sejak tadi tumben diam.

Semua melihat ke arah Padu.

"SI NAGA KAMPRET TAHU NGGAK!"

"LAH EMANG KENAPA?!"

"MASA, PUNGGUNG GUE DI DORONG BEGITU PAS MAU NEMBAK BOLA!"

Lingga berdecih. "ITU ORANG EMANG NGGAK PANTES DI JADIIN KAPTEN. LICIK, MAINNYA KAMPUNG!"

"TAHU GITU, GUE BALES MAU NYA! KEBURU TUH ANAK MINGGAT AMA TETEK BENGEKNYA! SIALAN. MALAH MASIH NYUT-NYUT NIH PUNGGUNG GUE KARENA KENA LUKA JAHITAN!"

Semua kaget. Ketika, Padu mengaku jika ada luka jahitan.

"LO ADA LUKA JAHITAN DI PUNGGUNG, BEKAS APAAN?"

Padu melihat wajah Lingga yang duduk di sebrangnya. "HABIS DI SAYAT PISAU SAMA PREMAN!"

"GILA!"

Semua kaget.

"KOK LO NGGAK MATI?!" teriak Menang heboh.

"SIALAN MULUT LO, NANG! NYUMPAHIN GUE MATI! MAUNYA GUE MATI, GITUH?!"

Menang meringis. "Ya enggak gitu, Du! Heran aja gitu. Kok, lo bisa selamet. Jelas luka lo kena sayatan pisau. Kok bisa sih lo kena?"

Padu pun menceritakan kepada teman-temannya, mengapa dirinya bisa mendapatkan sayatan pisau di punggungnya. Membuat semua teman-temannya pun fokus mendengarkannya.

🌵🌵🌵

avataravatar
Next chapter