"Jadi kamu mengatakan pada kakakmu kalau kamu sudah mau ikut mengurus kantor mulai minggu depan?" tanya papa Salsha membuat Salsha tersedak dalam minumnya.
"Minum dulu," peringat mama yangnmenyodorkan minumannya pada Salsha, namun Salsha tolak. Dia mengambil minum di sebelahnya lalu meminum miliknya sendiri.
"Kenapa? Apa ada yang salah? Kakakmu yang mengatakannya," koreksi papa membuat Salsha melirik pada kakaknya tatapan sangat tajam. "Kenapa kamu melihat ke arah kakak? Umur duapuluh lima tahun memang sudah seharusnya bekerja, apa kamu hanya mau sekolah tanpa mencari uang? Yang benar saja," Mama menggelengkan kepalanya pelan saat anaknya terus menjelek dan tidak berhenti bertengkar dengan adiknya.
"Sudahlah, Salsha masih kecil," bela bunda membuat Ray memutar bola matanya malas. "Bukan kecil, dia seharusnya sudah dewasa. Kalau mama terus menganggap Salsha masih kecil, berikan dia adik agar mau dewasa," sargas Ray membuat kepala keluarga itu terkekeh.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com