webnovel

01 - Meet With You

Sinar mentari menerangi bumi, Suara-suara burung di pagi hari, awal pagi yang cerah bagi sosok gadis yang sedang bergelut dengan selimut nya, bahkan suara burung yang sudah dari tadi bersuara tidak bisa membangunkan tidur cantik Austhia.

Alarm pun berbunyi, membuat sang empunya sedikit terusik. sambil menutup mata, Austhia beranjak mematikan alarm. Melangkah gontai ke arah kamar mandi, menyelesaikan ritual mandinya. Menuju walk in closet setelah itu segera memakai baju seragam, dan segera bersiap-siap ke sekolah juga tak lupa memakai sepatunya.

Ia menuruni anak tangga, lalu duduk di meja makan untuk sarapan, seperti biasa dia sendiri tanpa ada yang menemani Ya.. kehidupannya tidak seperti anak lainnya Austhia selalu sendiri, hanya asisten pribadi setianya yaitu Bi Diah yang sudah Austhia anggap sebagai sosok ibunya.

Ditinggalkan saat masih kecil, tak membuat Austhia sedih hanya ada sorot kebencian dalam matanya. Dimana saat ia mengingat orang tuanya di usia nya yang masih muda Austhia harus menjalani harinya dengan penuh kerja keras. Ia harus mencari uang untuk makan sehari-hari nya.

Walaupun setiap bulan ayahnya selalu memberikan uang jajan tapi ia tidak pernah memakai uang itu sepeser pun, Karena hal yang ia butuhkan bukan uang tapi kasih sayang dari mereka.

Segera menyimpan piring nya, tanda ia sudah selesai makan. Tanpa berpamitan pada orang rumah Austhia langsung pergi menuju sekolahnya.

Bu Diah yang melihat itu hanya geleng-geleng kepala. Ia sudah paham sikap asli Austhia, semenjak orang tuanya bercerai. Austhia menjadi pribadi yang tertutup, cuek dan lebih suka menyendiri. Bi Diah dalam hati semoga ada orang yang dapat meluluhkan sikap dingin Austhia.

Melangkahkan kakinya dengan anggun, berjalan melewati gerbang sekolah. Tak menghiraukan tatapan mata murid-murid yang melihatnya iri melihat kecantikan Austhia.

Banyak yang ingin menjadikan Austhia pacar tapi sayang tidak ada satupun yang diterima Austhia. Mungkin karena trauma masa lalunya yang membuat dirinya takut menjalani hubungan dengan orang lain. memasang wajah datarnya, hingga ada seseorang yang menghadangnya.

"Thia... maukah kau jadi pacarku.." ungkap seorang lelaki yang bernama Angga Pratama ia merupakan pria most wanted ketiga setelah Andreas dan Lucito.

Austhia yang melihat hal itu, hanya menatap datar ke arah Angga.

"No.." ucap Austhia singkat lalu pergi meninggalkan Angga tanpa menunggu reaksinya.

"Lihat saja Thia! Kau akan menyesal telah menolak ku" teriak Angga lantang tanpa malu sambil membuang bunga yang dipegangnya ke tanah meninggalkan orang-orang yang menatap Angga kasihan.

Disisi lain Andreas dengan langkah arogantnya, berjalan melangkah memasang wajah dinginnya. Menghiraukan jeritan murid cewe yang sedang menjerit histeris saat idola mereka berjalan melewati mereka.

Hingga Chintia datang membuat orang-orang disana ingin muntah melihat Chintia yang tak tahu malu langsung menggandeng tangan Andreas manja.

"Sayang..." panggil Chintia dengan nada menggoda.

Bukan merasa tergoda, Andreas yang mendengar suara menjijikan itu langsung melepaskan tangan Chintia dengan kasar tak peduli sang empunya yang meringis kesakitan dan meninggalkan Chintia yang sedang ditertawakan oleh murid-murid.

"Lebih baik lo nyerah aja deh.." Ucap Lucito yang merasa kasihan dengannya.

"Diam!" Teriak Chintia.

"Gue hanya memberi saran saja. Daripada ngejar Andreas lebih baik gue, gue juga gak kalah ganteng kok dari Andreas.." ujar Lucito dengan menurun naikan kedua alisnya menggoda. Chintia yang melihat itu langsung memasang wajah jijik nya. Si playboy mulai melancarkan aksinya ucap Chintia dalam hati.

"In your dreams" teriak Chintia dan langsung meninggalkan Lucito yang terkekeh pelan. Padahal disini Lucito lah yang harusnya jijik akan tingkah murahan Chintia. Lucito pun hanya bisa geleng-geleng kepala lalu segera berjalan menyusul temannya Andreas.

Andreas hanya risih saat Chintia mendekatinya. Ia jadi mengingat sosok ibunya yang sama seperti Chintia. Membuat dirinya mengepalkan tangannya kasar.

Cukup sudah ia tak akan lagi sedih. Tidak seperti dulu saat dirinya masih kecil. Saat dirinya ditinggalkan oleh ibunya. Apakah orang itu pantas disebut ibu, setelah apa yang ia lakukan kepadanya?.

Saat ia masih asik dengan pikirkan nya Andreas tidak melihat ada orang lain yang sedang berjalan.

Hingga...

'Bruk...'

Keduanya terjatuh, dengan Austhia yang di atas tubuh Andreas. Tak sadar bibir mereka bersentuhan, saling menatap tak menghiraukan orang-orang yang menjerit melihat idola mereka saling berciuman walau tidak sengaja.

Austhia dan Andreas saling menatap satu sama lain. Mereka tidak sadar jika tatapan itu akan membuat mereka mengenal yang namanya cinta tapi akankah cinta itu datang saat ini?,

Chintia yang melihat mereka, langsung datang menarik Austhia kasar. Ia cemburu melihat Andreas berduaan dengan orang lain.

"Bicth..." Ucap Chintia melayangkan tangannya dan otomatis langsung menampar Austhia.

'Plak..'

"Sialan!" Umpat Austhia dan langsung menampar Chintia lebih keras dibanding dengan yang Chintia lakukan hingga pipi Chintia memerah.

'Plak...'

Austhia langsung sadar bahwa itu adalah firstkiss nya 'sial!' umpat dalam hati Dia mencuri ciuman pertamanya, dia pun segera pergi meninggalkan Andreas.

Andreas langsung bangun tak menghiraukan Chintia yang sedang mengumpat. Berjalan seakan tidak terjadi apa-apa. Hingga tak sadar ia memegang bibirnya yang sempat menyentuh bibir wanita itu.

Ia tak tahu nama nya, ia baru sadar bahwa itu adalah ciuman pertamanya. Memegang bibirnya lagi, merasakan betapa manisnya bibir itu.

Tak sadar Andreas melengkungkan sedikit bibirnya keatas. Ia tak tahu kenapa ciuman itu terasa memabukkan. Dan saat memandang wajah gadis itu, tiba-tiba hatinya berdebar sangat kencang.

Perasaan apa ini? Mungkinkah Cinta?. Andreas langsung mengenyahkan pikiran itu, tidak ada kata cinta dalam diri Andreas karena dirinya tidak akan merasakan yang namanya cinta. Lagi-lagi ego yang menguasai pikiran Andreas.

Namun akankah keegoisan Andreas akan terus berlanjut? Ataukah kekuatan cinta akan dapat meruntuhkan ego Andreas. Siapa yang akan tahu hal itu.

Gimana Guys ceritanya seru gak? 

Entah kenapa aku kepikiran buat cerita kaya gini?. Aku buat cerita yang agak beda dari yang lain dimana biasanya cool boy dijodohkan sama bad girl atau pun sebaliknya nah disini aku buat dua-duanya sama dingin kebayangkan bagaimana mereka menjalin cinta kalau mereka tidak mengungkapkan perasaanya? Alias gak peka dan egois tentunya.

SEE YOU NEXT PART...

aryanahaurycreators' thoughts
Next chapter