webnovel

Senjata Duo Kami

Saat kami hampir tiba ke desa, langit sudah malam dan pagar nya tertutup, kami memutuskan tidur di dekat pagar, paginya kami bangun dan bertanya ke penjaga yang berjaga di gerbang tentang letak main post, penjaga itu memberi kami arahan.

Kami berjalan sesuai arahan penjaga dan tiba di sebuah gedung kayu tak berpintu, kami masuk dan melihat banyak orang berpelengkapan lengkap, kami berjalan ke meja yang ada orang berbaju pegawai.

"Permisi, apa disini bisa menukar hasil pertempuran?" Tanya ku.

"Iya apa yang mau di tukar"

"Kami mau menukar kepala preman, kami melihat mereka menyerang orang biasa"

"Kalian memenggal mereka?"

"Iya, itu kata orang yang kami tolong, dan kata mereka tubuh nya di biarin saja karena nanti monster akan memakan nya"

"Kalian salah, seharusnya bandit atau preman itu harus di bawah utuh"

"Jadi kami tidak bisa menukar kepala kepala ini?"

"Bisa, tapi harga nya turun"

"Tidak apa apa, asalkan kami bisa membeli tenda dan kasur"

"Kalian berencana tidur di luar? Bukan penginapan?"

"Ada kah penginapan?, sepanjang kami jalan kesini kami tidak melihat penginapan"

"Ada penginapan itu biasa bertanda lingkaran dengan sebuah apel di tengah"

[Oooh.. Kira ku melihat 1 saat jalan kesini]

[Kukira itu rumah bordil]

[Ku juga berpikir begitu]

[Pada dasarnya pemikiran kita ini hampir sama, hanya beda cara bicara dan sifat]

"kalau kalian berminat berkemah untuk menghemat uang kami bisa memberikan kemah nya secara gratis, soal kasur kalian siapkan sendiri"

"Kalau begitu kami akan dengan senang hati menerima kemah nya"

Pegawai itu masuk ke ruangan yang di belakang, lalu dia kembali sambil membawa tas kain, ku mengambil tas itu dan kami bertrima kasih pada pegawai itu.

""Jadi kami bisa menukar kepala preman nya?""

"Ya...., 3 perak per kepala"

""Uum boleh kami jelaskan kepada kami sistem keuangan yang ada di sini?""

"Kalian tidak tahu?, apa kalian tinggal di gunung selama ini?"

""Yaah begitulah""

"Baiklah ku akan jelaskan pada kalian, mata uang terendah adalah perunggu, kemudian perak, emas, orichalcum, adamantite, 100 perunggu sama dengan 1 perak dan begitu seterusnya, dan 10 adamantite akan bernilai 1 holy gem"

"Kalau begitu ku ingin bertanya, harga segelas teh berapa?" Tanya rika

"Hmm kemarin ku beli sih 30 perunggu"

"Apa gelas nya kecil atau besar?"

"Kecil, tingi gelasnya sekitar dari pergelangan tangan ke ujung jari telunjuk"

[1 perunggu sama dengan 100 rupiah dan harga kepala preman ini hanya 30.000, luar biasa, nyawa mereka bahkan lebih murah dari seekor ayam] pikir ku

[Kau pikir begitu?, kurasa itu harga yang pas karena mereka selalu melakukan hal jahat seumur hidup mereka]

[.. ku benci pikiran ku sendiri, tapi benar juga]

Kami memberikan 6 kepala preman itu, dan kami menerima 18 perak.

""Mereka yang berpakaian lengkap di belakang kami itu siapa?""

"Mereka petualang, kalian petualangkan kok tidak tahu?"

""Kami bukan petualang, kami baru sampai di desa ini barusan""

"Kalian bukan petualang?"

""Iya, apa perlu syarat khusus untuk menjadi petualang?""

"Yaah tidak ada, kalian tinggal mendaftar dan beres, kalian jadi petualang, kalian akan mulai dari rank F"

"Paling tinggi rank berapa?""

""Yaaah.. paling tinggi Rank Ex, Ex itu 3 tingkatan di atas, hanya 8 orang di dunia ini yang mencapai rank itu"

""Ex?, memangnya level mereka berapa"?"

"Yaah level mereka di atas 300"

""Oo""

"Omong omong kalian mau mendaftar jadi petualang? Kelihatan nya kalian cukup berbakat?"

""Apa kami harus bayar?""

"Tidak perlu, gratis"

""Ooh ok""

Pegawai itu memberikan kertas pada kami dan menyuruh kami mengisinya, dan kami tidak bisa membaca huruf di atas kertas itu.

"Anoo... ini apa ku tidak bisa membaca nya" ucap Rika

"Aku juga"

"Apa? Kalian bisa berbicara dengan lancar tapi tidak bisa membaca!"

""Ya... aneh kan?""

Dan akhirnya di ajari cara membaca oleh pegawai itu, kami akhirnya bisa membaca tulisan itu.

"Ok kalian sudah bisa membaca tulisan nya, kalian cepat juga mengerti nya"

Kami mengisi kertas itu, lalu kami di beri kartu, kami di suruh mengalirkan energi sihir kami ke kartu itu, ku dan Rika hanya asal menekan kartu itu, tiba tiba ku merasakan seperti hangat hangat di ujung jari ku, seperti sesuatu mengalir ke ujung jari ku, kartu itu muncul beberapa tulisan dan status, tapi semuanya menunjukkan angka 1 dan skill kami kosong.

"Stat kalian terlalu aneh jadi kami langsung mengesamarkan nya untuk kalian"

""Ooh.. trimakasih""

"Omong omong kalian berdua ini ngomong nya serempak terus"

""Haha..., omong omong apa yang bisa di lakukan oleh petualang?""

"Kalian lihat papan disana, disana kalian bisa mengambil misi, ku sarankan kalian mengambil yang sesuai rank kalian, dilihat dari jumlah preman yang kalian bunuh, kalian kira kira di rank D"

"preman itu rank D?, kami membunuh 6 dari mereka dan hanya naik 6 level, exp nya hampir sama banyak dengan slime" ucap ku.

"Kalian mendapat exp dari membunuh preman?"

"Memang nya biasa ngak?" tanya Rika.

"kalian benar benar mendapat exp?"

""Iya""

"...."

[Kurasa itu karena efek mendapatkan exp kita] ucap rika

[Yah mungkin benar]

"Tolong jangan beritahu kan pada petualang lain soal itu ya.." ucap pegawai itu.

""O-ok""

Kami berdua jalan ke papan dan melihat misi bear extermination, peminta nya adalah seorang pandai besi, kami berdua mengambil kertas itu, lalu pergi ke alamat yang tertulis di kertas.

Kami tiba di sebuah rumah kayu di pojokan desa, kami masuk dan disambut seorang wanita.

"Selamat datang apa yang bisa saya bantu"

Wanita itu berambut hitam, diikat pony tail, dia terlihat seperti umur 20 an, dan badan nya wow.

"Kami menemukan ini di papan, dan kami tertarik dengan hadiah nya" ucap ku.

"Kalian yakin?"

""Iya""

"Yaah, karena hadiah nya tidak ada yang mau mengambil misi ku"

Hadiah misi kami adalah pedang yang yang dia tempa, katanya memiliki kekuatan khusus tapi tidak ada yang bisa mengatifkan nya.

ku dan Rika pergi ke tempat yang di beritahu wanita itu, tak lama kemudian kami menemukan gua, kami masuk dan melihat se ekor beruang yang tertidur, kami menyiapkan shadow di depan pintu masuk, shadow bukan lah clone kami tapi hanya serpihan bayangan kami yang tertinggal, kami diam diam berjalan ke beruang yang tidur itu, saat agat dekat, ku dan rika menusuk kepala beruang itu, beruang itu sempat mengerang tapi hanya sebentar lalu jatuh, ku dan Rika menarik pedang kami dari kepala beruang, kami berdua naik ke level 15.

""Ok misi kita berhasil""

"Ngureeyaaaaaaaaaah!!!"

Tiba tiba kami mendengar suara teriakan dari dalam gua, kami memutuskan untuk mengecek nya, kami masuk lebih dalam lagi dan melihat tangga turun ke bawah, di bawah tangga itu ada ruangan besar, kami melihat genangan darah, 1 monster seperti manusia, dan seorang pria yang berdiri diam di pojok dengan muka ketakutan.

Monster itu berdiri seperti manusia tapi badan bagian atas nya di penuhi sisik, kaki nya di tutupi seperti duri, tangan nya seperti terbakar, berapi api, mukanya ditutupi aura hitam, dan terlihat dia mengigit sebuah tangan.

[Ugeeeh... kenapa gore terus]×2

[Kabur?] Tanya Rika.

[Ayo, lagian ini bukan misi kita]

Tiba tiba monster itu meluncur ke arah kami, kami langsung teleport ke shadow kami.

[Hyuuh]×2

Kami langsung berlari ke salah satu semak, lalu kami mendengar suara teriakan lagi, dan tak lama kemudian kami berdua melihat monster itu berjalan ke keluar.

[Jangan jangan itu mengarah ke desa!]×2

Kami bergegas kembali ke desa untuk memberitahu petualang di main post, kami berlari ke desa.

Saat tiba di desa ku memberitahu petualang di main post soal monster itu.

"Haah?!, mana ada monster seperti itu, kalian berhalusinasi kali"

""Kami benaran menemui nya, itu sedang berjalan ke sini""

"Kalian kira kami akan percaya dengan petualang rank F?"

Kami melihat ke arah pegawai main post, dia hanya menggeleng kepalanya karena tidak bisa melakukan apa apa.

Tiba tiba ada seseorang berteriak di belakang kami.

"Aku percaya!"

Teriak wanita pandai besi itu sambil membawa 1 rapier dan 1 pedang putih, dia memberikan Rika rapier dan pedang putih ke aku.

"Kalahkan monster itu, ku yakin kalian bisa, ku akan memasukkan ini ke quest kalian, hadiah nya akan ku berikan nanti"

"Baik!"

Kami menerima quest dadakan itu lalu berlari ke tempat dimana monster itu mengarah, tak lama kemudian kami melihat monster itu datang, kami menyiapkan shadow di tempat kami berdiri, lalu kami mengambil pedang kami, dan berjalan ke monster itu.

monster itu melihat kami dan dia menarik leher nya sampai putus.

[Aaah gore amat!]×2

monster itu melempar kepala nya sendiri, meskipun tanpa kepala monster itu tetap bisa bergerak, tiba tiba kepala nya menjadi sebuah lingkaran sihir dan muncul sebuah pedang besar berwarna merah mawar.

[Ui ui ini monster boss?] Pikir Rika.

[Keren sih, tapi apa kita bisa menang?]

Kami berdua membuka menu, dan tidak ada penambahan skill maupun status, mereka sama seperti kemaren, tapi trait kami bertambah satu, jika kami menyerang 1 benda secara bersamaan maka damage yang kami berikan naik 30%.

[Ini game?] Tanya Rika.

[Mungkin]

Monster itu terdiam agak lama, tiba tiba kepala nya tumbuh lagi dan dia sekarang memiliki ekor, ekor nya terlihat seperti jarum.

Kami berdua maju bersamaan, ku meloncat ke atas dan menyerang monster itu, monster itu menangkis serangan ku dengan pedang nya, Rika meluncur dan menebas kaki monster itu, lalu ku dan Rika menggunakan change untuk hilang sesaat, monster itu menurunkan pedangnya, lalu dalam sekejap mata kami muncul, ku menahan pedang monster itu dan rika menebas kepala monster itu, kepala monster itu terlepas dan tiba tiba dari leher nya keluar duri panjang menembus perut Rika.

Rika terjatuh dan ku langsung menangkap nya, darah nya sisa 10% saat ku menangkap nya tiba tiba luka nya tertutup sedikit dan ku merasakan sakit di badan ku, ku melihat ada lubang kecil di perut ku.

Rika sudah bisa berdiri dan melanjutkan pertarungan, kami berpisah dan ku lihat darah ku dan rika menjadi 55%.

[Hei!]×2

Kepala monster itu tumbuh lagi, namun luka di kaki nya masih terbuka, kami memutuskan untuk membantai habis bagain tubuh lain nya.

Ku dan Rika maju, ku berlari ke samping monster itu lalu menahan pedang nya dengan pedang ku, Rika memutuskan ekor durinya.

Monster itu mengerang kesakitan, pedang nya tiba tiba terasa lebih berat, ku mencoba semampuku untuk menahan pedang nya, sedangkan Rika menebas kaki monster itu, kaki monster itu terputus, dan jatuh tak melewatkan kesempatan, Rika menebas kaki nya yang lain lalu aku dan rika menggunakan change monster itu terjatuh karena kehilangan sesuatu yang menahan nya, yaitu tangkisan ku.

Kami muncul dengan cepat dan Rika langsung menebas tangan monster itu, ku juga melakukan hal yang sama.

Monster itu sekarang tidak bisa bergerak, monster itu hanya bisa berteriak tak jelas, monster itu mengigit lidah nya, namun lidah nya yang putus langsung tumbuh kembali.

Ku dan Rika saling tos dengan tangan kanan kami, sehingga pedang kami saling bersentuhan ujung nya tiba tiba pedang kami bercahaya dan hp dan stamina kami pulih.

[Wow, inikah kekuatan pedang ini]

Kami berdua menyimpan pedang baru kami, lalu kami mengambil pedang lama kami, kami berjalan ke arah monster itu, kami membalikan tubuh nya yang tengkurup menjadi telentang, rika menusuk perut monster itu dan aku menusuk dada kiri monster itu.

Monster itu mengerang sangat keras, namun masih belom mati, akhirnya kami terpaksa melakukan ini.

Aku dan Rika menusukan pedang kami ke perut monster itu, kami berdua menutup mata kami, kami pelan pelan menggerakan pedang kami seperti memotong ikan dari atas, kami bisa mendengar suara monster itu, ku juga merasakan sesuatu seperti cairan mengenai kulit kaki ku.

Kami membuka mata kami dan melihat monster itu perut nya hampir terputus, karena tidak berisik, kami membuat lubang di leher monster itu, dan terlihat mulut nya terbuka lebar, tapi tidak mengeluarkan suara, kami menjauh dari monster itu, tak lama kemudian ada beberapa petualang datang, para petualang itu terkejut melihat monster yang kami lawan

"Kalian ini suka menyiksa ya?"

""Huuh? Itu salah monster nya karena tidak bisa mati dengan cepat""

"Kalian petualang baru ya?, begini monster seperti ini biasanya akan langsung mati jika inti mereka di hancurkan"

""Inti?, dimana letak nya?""

"Bisa di tangan, kaki, perut, dada, dan lain lain"

""Ooh..""

Kami pergi ke kaki, kami membelah kaki itu, dan tidak ada apa apa, begitu juga di tangan dan di ekor, kami akhirnya mencoba membelah badan nya, dan tetap tidak ada yang ada kepala monster nya berputar putar seperti mau putus.

Para petualang yang melihat kami mukanya menjadi pucat.

Badan monster itu kami bongkar dan hampir menjadi daging siap jual, lalu ku melihat pedang nya, di pegangan pedang nya ada benda seperti bola, ku menusuk nya dengan pedang ku dan bola itu pecah, lalu monster itu menjadi diam.

""Ooh.. dia mati... naik 15 level horee"" teriak kami.

""....""

Tak lama kemudian wanita pandai besi itu datang, dia terkejut bukan main melihat keadaan monster yang kami lawan, dia menanyai petualang lain, petualang lain menceritakan yang terjadi pada nya, wanita pandai besi itu hanya bisa tertawa datar.

Kami mengecek status kami, str kami sekarang 10-stage 2, vit kami 300 masih stage 1, agi naik 500, dex kami naik 30 saja, mtl kami max stage 3, logic kami naik 80, blc kami naik 60.

Wanita pandai besi itu datang ke kami.

"Kerja bagus, walaupun kalian nya agak kejam, apa kalian mau senjata tambahan?"

""kami rasa tidak perlu""

Kami berdua menempelkan kedua ujung pedang kami, pedang kami bercahaya dan stamina kami pulih.

"Oooh! Kalian bisa memakai nya"

"Ya pedang ini juga tajam dan tahan" ucap ku

"Iya pedang ini juga ringan" ucap Rika

"Jadi soal hadiah nya, apa ada sesuatu yang kalian mau?"

""Kasur!""

"Eh..?"

----------------

Next chapter