1 Pengalaman Pertama

"Gawat ku bisa terlambat"

Pria itu berlari secepat yang dia bisa.

"Aaaah mobil nya"

Pria itu berencana menaiki sebuah bus.

"Aah sial mobil nya sudah pergi"

Pria itu gagal menaiki bus nya.

" tidak ada pilihan lain, ku akan berlari"

Pria itu terus berlari sambil membawa tas nya yang kelihatan berat.

Pria itu terus berlari, dia membawa tas berat itu dengan enteng.

Dan akhirnya dia berhasil sampai ke sekolah tepat waktu, pak satpam di sana menyapanya.

"Hei Kira berlari lagi?, hahahaha, ku sarankan kamu menyimpan buku mu di kelas ku, ku yakin kau tidak akan berkeringat setiap hari"

Nama pria itu Kira, dia murid kelas 1 di sebuah sekolah menengah atas.

"Tidak pak, ku dulu pernah melakukan itu tapi buku ku selalu hilang"

"Waah parah sekali, setiap hari hilang nya?"

"Iya, ku pergi dulu ya pak"

"Ya, sampai jumpa"

Pria itu berjalan dengan santai ke kelas nya.

■■■■■■■ perspektif Kira

"Selamat pagi Kira"

"Selamat pagi juga Siya"

"Kira minta pr mu"

"Aah Reya setiap hari kamu meminta pr mu"

"Aah ayolah"

"Kamu sibuk pacaran ya dengan Siya?"

"Ti-ti-ti, kenapa kamu bisa tahu?"

"Hehehe, aku ini hebat"

"Huuuh?"

Ku merasakan hal aneh pada Siya dan Reya, ya seingatku Reya mengalami kecelakaan dan Siya tiba tiba menghilang dan waktu serasa mundur, ku coba tanya keorang lain dan semua hanya kebingungan, jadi ku anggap itu hanya halusinasi, dan juga setelah kejadian itu sifat mereka berdua berubah.

Hari ini ada kelas olahraga, ku mengeluarkan pakaian olahraga ku ke dalam laci.

Saat jam pergantian jam ku mengganti baju ku, dan ke gedung olahraga.

Ku melihat di sana sudah ada Siya dan Reya, ku melihat mereka berdua berbincang, ku terpikir untuk tidak mendekati mereka

"Haah semoga char hode ku muncul di dunia nyata"

Ku mengambil sebuah bola pingpong dan melemparkan itu ke tiang basket dan mengenai tiang basket.

'Akurasi ku cukup baik'

Tak lama siswa dan siswi lain datang.

Lalu guruku kami juga datang.

"Kita akan ke lapangan lari, kita akan melakukan uji kecepatan"

'Mudah, kecepatan lari ku jika tanpa beban bisa secepat kelinci'

Kami semua pindah ke lapangan lari, lalu di mulai berurutan, sekarang giliran ku, setelah aba aba bersedia siap dan mulai ku berlari secepat yang ku bisa.

"Ok kira, waktu 2,476 detik"

'Kecepatan ku bertambah, mungkin besok ku akan menambah beban tas ku lagi'

Setelah selesai giliran ku, ku berdiri di pojok, sekarang giliran Reya, dia cukup cepat 3 detik, siswa biasa pasti cuma bisa 6-7 detik.

Dan Siya juga sangat cepat untuk seorang wanita, gaya dan pose berlari nya seperti sangat terlatih, sia hanya memerlukan 4 detik.

"Ok selesai, yang paling cepat adalah Kira, di susul teya dan Siya"

Dan akhirnya waktu pulang, ku berjalan ke rumah dengan santai, setelah sampi di rumah ku langsung masuk tanpa menyapa, mengapa?, karena ku tinggal sendiri, orang tua ku hanya mengirimi ku uang tanpa menanyai kabar ku, dan juga ku tidak memiliki sanak saudara.

Ku mengganti pakaian dan mengerjakan pr, setelah selesai mengerjakan pr ku menyalakan komputer ku.

"Apa yang akan ku lakukan hari ini, kurasa sudah cukup diriku menghode, apa ku harus memberi tahu mereka kebenaran?, tidak, ku beritahu mereka bahwa ku akan pensiun dan ku akan membagi bagi perlengkapan ku"

Ku melakukan semua nya sesuai rencana ku.

"Oh iya ku ada kerja kelompok di rumah Itta"

Ku mengambil tas ku, lalu pergi keluar rumah, ku menunggu di halte bus, tak lama kemudian datang sebuah bus, ku menaiki bus itu.

Ku duduk di bagian depan bus.

Tak lama kemudian ku melihat muka supir nya menjadi pucat.

"Ada apa pak"

"Maaf nak, bapak minta maaf sebesar nya pada kamu, pedal gas nya macet, sehingga akan terus bertambah cepat"

"Apa!?"

Ku segera merangkak ke area pedal, ku mencoba menarik pedal gas nya namun tidak bisa.

"injak rem nya pak!"

"Tidak bisa, semua pedal nya macet"

"Kalau gitu turun kan kopling nya, atau matikan bus nya!"

Tiba tiba ku merasakan benturan yang luar biasa dahsyat dan ku langsung tak sadarkan diri.

Ku merasa badan ku melayang, badan ku terasa begitu ringan dan sekitar ku terasa hangat, namun mataku tertutup dan hanya ada kegelapan dan tiba tiba ku merasa punggung ku menyentuh sesuatu, dan cahaya menembus kelopak mata ku, ku mencoba menggerakkan tangan kanan ku, lalu ku menyentuh sesuatu yang kenyal, lembut.

'Apa ini !?'

Ku membuka mata dan melihat seorang gadis itu membuka matanya.

"Waaaa" "kyaaa"

""Kamu kan!?""

"Diriku yang satunya" "diriku yang itu"

""...""

"Kamu rika?" "Kamu kira?"

"Ya" "iya"

""...""

""Coba kita ngak bicara bersamaan""

"Kamu duluan" "kau duluan"

"Kalau begitu aku diam" "kalu gitu ku diam"

""Weii""

"Aaaargh" "aaaaaah"

Kami berdua sama sama menyeburkan status, dan sebuah layar ada di pandangan mataku, ku bisa melihat layar punya Rika, sepertinya Rika juga berpikir hal yang salah dengan ku.

"Ui kira, apa yang ada di dalam storage mu?"

"Hmm.. akhirnya bisa bicara dengan normal, isi storage ku hanya sebuah pedang biasa"

"Ku juga sama"

"Apa kamu melihat trait khusus kita?"

"Trait khusus ooh, jika kita hanya ber duo, kita akan mendapatkan exp lebih banyak dan skill dan kemampuan kita sama"

"Ooh kamu membaca nya"

""Tapi""

""Sekali bubar maka tidak bisa bersatu lagi""

Kami berdua mengambil pedang kami.

"kurasa diriku kecelakaan mengapa bisa disini"

"Ntah, ku juga bersemayan dalam pikiran mu tiba tiba ada disini"

"Rika ku mau mengetes sesuatu"

"Apa itu"

"Coba gerakan telinga mu"

"Begini?"

Telinga Rika naik turun, ku juga melakukan hal yang sama.

"Ok ku mau mengecek stat ku"

Ku membuka status dan melihat str ku 200, agi ku 300

Ku melihat ada tombol panah ke samping, ku tekan itu dan melihat nama ku menjadi nama Rika dan status nya sama dengan punya ku.

Hp dan mp kami juga sama, ku mencoba mendekat ke rika dan begitu juga rika, saat agak dekat Hp kami menyatu.

"apa ini kita seperti sama aja"

"Perawakan kita juga sama hanya saja kamu perempuan"

"Yaah poni kita sama.. warna kulit dan warna mata kita sama, baju yang kita kenakan juga sama, hanya beda ukuran"

Kami kemudian berjalan, kami bisa saling bertukar pendapat tanpa berbicara, apa yang ku pikirkan langsung bisa di ketahui oleh Rika, begitu juga sebaliknya.

Ku melihat sebuah slime, ku mengambil pedang ku dan menusuk slime itu, ku dan Rika naik level, namun stat kami masih sama.

"Apa ini, tidak ada point stat maupun kenaikan stat?"

"Ada tanda kecil di pojok"

Ku melihat ke arah yang rika tunjukan, ku mengetuk nya lalu muncul tulisan.

Stat naik sesuai kegiatan dan latihan yang di lakukan, level hanya pembatas stat, tiap naik 10 level, batas stat bertambah 1 stage, 1 stage = 1000 point, jika stat naik stage maka akan di reset ke 0 lagi, tapi efek stat masih ada dan stat semakin sulit di naikan, namun efek nya menjadi 2 kali lipat stat di stage sebelum nya.

"Sistem macam apa ini?"

"Merepotkan"

Aku dan Rika terpikir untuk mencari sebuah tali, kami melihat sebuah rantai, ku mengambil rantai itu, lalu ku memanggil Rika, kami berdua saling menarik rantai itu.

Hampir 8 menit kemudian kami kelelahan, ku dan Rika mengecek status kami, dan str kami naik 30 poin.

""Oooooh.....""

Setelah beristirahar kami melanjutkan latihan meningkatkan str kami.

Saat kami datang di dunia ini matahari berada di atas kami, kami tidak terasa panas, dan sekarang sore, kami kelaparan namun yang kami lihat sepanjang mata hanya slime, yah.. str kami sekarang 500, tapi tetap saja kami membutuhkan makanan.

Omong omong status disini banyak bangat, yang pasti ada vit, str, int, agi, dex. Namun ada beberapa yang berbeda dari biasa, ada blc yang kepanjangannya balance, luck, smn yang kepanjangannya stamina, tech yang artinya teknik, mtl yang kepanjangannya mental, dan logic

"Uuh.. ku lapar"

"Tenang lah rika, kita bisa bertahan selama 7 hari tanpa makan"

Kami berjalan memasuki hutan, lalu kami melihat asap hitam.

""Perkemahan!""

Kami berlari ke arah asap itu, ketika sampai kami melihat sebuah wagon terbakar, dan ada beberapa pria seperti preman menindas orang orang berpakaian normal, salah satu dari mereka adalah gadis seumuran kami dengan rambut kuning panjang, dan mata biru.

AN: tanda kutip("...") digunakan untuk percakapan biasa, tanda kurung datar([...]) untuk percakapan pikiran antara Kira dan Rika.

[Gawat, kita terburu buru karena laparl seharusnya kita sadar kalau kemah itu asapnya tidak mengepul] pikirku.

[Apa yang kita lakukan?, menolong nya]

[Str kita hanya 500, dan kita juga kalah jumlah, lebih baik kita diam saja]

[Huuh... Mungkin itu pilihan terbaik, tapi..]

Kami berdua sama sama membuka menu skill.

[Skill change?]×2

Kami membuka deskripsi skill nya.

|Change|

|memungkinkan untuk bertukar posisi dengan pasangan|

[Baiklah mungkin kita bisa melakukan nya] pikir ku.

[Ok siapa yang maju duluan aku?] balas Rika

[Jangan aku aja, setelah aba aba kamu gunakan change dan tebas preman yanga ada di sekitar ku]

[Tunggu ada skill teleport juga]

[Apa deskripsi nya?]

[Kita bisa ke tempat pasangan kita berada]

[Ok, kita gunakan skill teleport aja]

[Hmm bagusnya gunakan change untuk membuat mereka bingung dan kamu teleport ke aku]

[Ok]

Ku keluar dari persembunyian kami, para preman itu melihat ke arah ku.

"Maaf aku tersesat, apa ada yang bisa memberitahu jalan ke desa" ucap ku sambil tersenyum.

"Hei, nak, apa kamu tahu apa yang terjadi disini?" Ucap salah satu preman.

"Kabur lah, kamu tidak akan mampu menang mengalahkan mereka" ucap seseorang yang tersanders

"Huuh.. aku cuma mau menanyakan arah ke desa"

Ku berjalan ke samping preman itu, para preman itu mulai mengelilingi ku.

"Ada apa ini? Aku cuma mau lewat"

"Hei! Berikan uang dan peralatan mu"

"Huuh aku kan tidak punya uang, ku cuma punya baju yang ku pakai dan pedang biasa di punggungku"

Preman itu mendekat dan melihat diriku.

[Sekarang!]

[Ok]

Tiba tiba badan ku serasa melayang dan aku sudah berada di semak, ku mendengar suara teriakan pria, ku mengambil pedang ku.

"Teleport"

Tiba tiba mataku melihat seorang preman ku langsung menebas perut preman itu, tanpa ragu.

"Apa ini?, kenapa tiba tiba mereka"

"Sial!"

"Ku tidak mengerti!"

Ku mundur dan punggung ku menyentuh sesuatu, hanya punggung rika.

[Jadi kita akan teleport ke belakang pasangan kita]

[Ya, cukup efektif, tapi sensasi saat menggunakan change agak aneh]

[Yah, ku juga terkejut]

Kami berdua sama sama menangkis pedang.

[Ku punya ide kita gunakan change agar pedang mereka menghantam tanah dan kita tinggal menyerangnya]

[Ok] jawab ku

Ku menggunakan change, preman yang sedang mengeluarkan kekuatan nya tiba tiba terjatuh ke bawah karena benda yang menahan mereka hilang, mengapa tidak mengenai kami?, persiapan change adalah 0,40 detik, jadi kami berdua akan menghilang sebentar dan muncul lagi dengan posisi berbeda.

Kami melangsung menebas ke depan, tebasan kami tidak sengaja mengenai leher preman itu dan membuat luka mematikan, ku melihat ada preman di belakang Rika, ku menggunakan teleport dan menusuk ke depan, tusukan ku mengenai dada kiri nya, Rika juga tidak sengaja menebas kepala bagian atas preman .

[Gawat!!!, ku membunuh orang!!]×2

Kami berdua syok sebentar lalu kami pulih dengan cepat, kami berdua melihat sisa se orang preman, preman itu kabur.

3 orang berpakaian biasa itu membuka mulut mereka.

[Huuh ternyata membunuh tidak mengerikan yang kita kira] kata Rika.

[Yaah.. ini pengalaman pertama yang berharga di dunia ini]

Kami berdua menatap ke arah mayat preman itu, lalu kami mendengar orang berbicara pada kami.

"Anoo.. trima kasih, kami tidak tahu harus membalas jasa kalian dengan apa" ucap seorang paman ke kami

"Ahaaha, kami kita perlu apa a..."

Tiba tiba perut ku bersuara.

"Ooh kami minta makanan aja" ucap Rika.

"Yaa kami belum makan hari ini"

"Ooh kalau begitu kami akan memberikan makanan kami" ucap paman itu.

"Kalian masih punya makanan setelah wagon nya di bakar?"

"Kami mempunyai nya, tapi jangan beritahu pada orang lain ya" ucap seorang gadis.

Tangan gadis itu tiba tiba ada sekeranjang kue, dia memberikan keranjang itu pada ku dan Rika.

"Ooh.. skill storage, berapa kapasitas yang bisa kamu tampung?" Tanya ku.

"Ku bisa menampung 10kg atau 20 jenis barang"

"Cukup besar" ucap Rika.

"Nak apa tidak apa apa kamu memberi tahu itu pada mereka" ucap bibi itu.

"Tidak apa apa ma, ku bisa merasakan bahwa mereka itu orang baik"

"Baiklah kalau begitu"

Kami memakan 1 roti dari keranjang itu, rasanya seperti adonan bakpao tanpa isi, karena lapar kami memakan nya hingga mau habis, dan memasukan sisa nya ke storage ku.

"Woow kalian berdua bisa menggunakan nya, berapa kapasitas kalian"

"Tidak tahu kami tidak pernah mencoba nya" jawab ku

"Omong omong mayat mayat ini membuatku mual apa ada yang bisa di lakukan pada mayat ini?"

"Biarkan saja nanti ada monster yang akan memakan jasad mereka, tapi kalian juga bisa membawa kepala mereka ke main post untuk menukar nya dengan uang"

""....""

[Mau dilakukan rasanya ini menjadi agak gore] pikir Rika.

[Ntah lah, kita juga perlu uang soal nya]

[Kalau begitu kita ambil kepala yang kita bunuh aja, aku bunuh 3, kamu bunuh 3 juga, ok adil]

Kami berjalan ke arah mayat preman itu, kami memenggal kepala mereka dengan sekali tebas.

[AAAH SIAAAAL, SEMOGA KAMI TIDAK USAH MEMENGGAL LAGI DI MASA DEPAN!!]

Kami memasukan kepala preman itu ke storage, kami menyimpan nya di bagian sampah. Agar tidak sering terlihat, dan kami melihat status kami, stat lain selain str kami masih sama, str kami naik 30, dan mtl kami max, sudah 1000.

[Apa jadinya kita tanpa stat mtl ini] ucap Rika.

[Mungkin kita histeris dan stress]

[Omong omong kita dapat skill shadow dan shadow location change]

[ya itu mungkin berguna untuk kabur]

Setelah membunuh 7 preman level kami baru naik ke level 9, mungkin preman preman itu sangat lemah, hingga sebanding dengan beberapa ekor slime.

""Omong omong bisa beritahu kami cara jalan ke desa bagaimana""

"Jadi kalian benaran tidak tahu?"

""Ya..""

Mereka memberi tahu kami jalan ke desa, setelah agak lama berjalan kami melihat sebuah desa dengan pagar kayu.

""Kita sampai...""

--------

avataravatar
Next chapter