1 Semua terasa asing

Kuparkirkan mobilku dan bergegas masuk ke kantor, dengan cepat aku sudah memasuki ruanganku. Aku seorang staff di salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang Jasa.

Aku duduk lalu melihat sekeliling ruanganku, ini asing buatku. Warna cet tembok yang biru muda dan foto di mejaku yang mendadak hilang. Aku sangat ingat jelas warna tembok diruanganku adalah cream dan dimejaku terdapat list kaca yang dibawahnya ku letak-kan beberapa fotoku dan Yandra pacarku.

mungkin ruangan ini semalam di-cat ulang, mungkin saja fikirku. dan masalah foto, nanti ku tanyakan pada OB yang bertugas membersihkan mejaku kemarin sore.

Ku-nyalakan komputerku untuk memulai kegiatan hari ini. Setiap komputer memiliki password untuk log-in pada komputer dan setiap staff berbeda-beda.

Ku masukan User name-ku dengan namaku ANGRAINI MISHEL, lalu kumasukan Passwordku 121217..

"Apa?? kok gak bisa masuk" Aku kesal karna Akses ditolak.

beberapa kali ku masukan tetap saja tak bisa, sepertinya ada yang eror dengan komputerku. Aku sangat kesal karnanya.

Ruanganku masih sepi karna aku memang selalu berangkat lebih pagi dari yang lain. Ini memudahkanku untuk melanjutkan pekerjaan yang belum ku selesaikan kemarin.

Sampai akhirnya beberapa Karyawan mulai berdatangan.

"Ini komputer kenapa sih?, kok sampe password-ku di tolak terus" Gumamku sembari me-restart ulang komputerku.

"Mba Mishel?" seorang staff lain menghampiriku.

Anehnya aku tak mengenalnya. Oh, mungkin saja dia staff magang yang baru mulai magang hari ini di Kantor.

"Mba Mishel ngapain di meja saya?" suaranya heran.

"Hah?, kamu gak salah. Ini meja saya jangan becanda deh kamu. Kamu siapa ? anak magang baru ya?" Jawabku kesal.

"Mba, ini meja saya. jelas aja mba Mishel gak bisa log-in di komputer itu karna itu komputer saya mba" Seseorang itu meyakinkanku.

Tanpa basa-basi di memintaku untuk bergeser agar dia dapat menjangkau komputerku dan langsung mencoba untuk log-in di komputerku. Benar saja, akses diterima.

"Saya gak paham deh, pasti ada yang salah deh ini"

"Mba Mishel, ini ruangan divisi Finance, Mba Mishel kan di divisi Marketing. Mba lagi mabuk ya? atau kenapa sih aneh banget pake pura-pura gak kenal saya" Grutunya

Aku di Marketing?, aku ?. Engga.. aku inget jelas kalau aku kerja di divisi Finance gak mungkin aku salah inget. Dan orang ini, aku gak kenal siapa dia tapi dari nada bicaranya dia seperti sangat kenal denganku. Aku terdiam, masih berdiri terpaku melihat keadaan yang membingungkan ini.

"Mba?? kok bengong?" Suaranya mengagetkanku.

"Oh, hemm apa mungkin pak Bram mindain saya ke marketing ya?" tanyaku pada gadis itu.

Pak Bram adalah atasanku yang memiliki wewenang untuk memutasi atau memindahkan setiap staff di-divisi yang ditentukan oleh Perusahaan.

"Iya, saya harus tanya" kataku lalu menuju ke ruangan Pak Bram.

Gadis itu menatapku yang berlalu pergi dari hadapanya dengan aneh.

Sesampainya aku diruangan Pak Bram dengan cepat aku mengetuk pintu dan masuk.

"Permisi pak, ada yang mau saya tanyakan"

"Oh Mishel, kenapa shel?"

"Apa bapak pindahkan saya ke divisi Marketing Pak?, tapi kenapa pak? kok tidak ada konfirmasi ke saya dahulu dan juga mendadak sekali" Terangku.

"Hah?, Mishel.. kamu ngigo ya atau kamu lagi ada masalah apa?"

"Maksut bapak?"

"Saya gak ada mindah-mindahin karyawan tanpa ada perintah yang jelas dari Perusahaan dan tanpa saya informasikan dahulu. Dan kamu, kamu kan memang di divisi Marketing. Ngomong apasih kamu ini, sudah sana kembali kerja"

"Pak, sebentar. Maksut bapak saya kerja di divisi Marketing selama ini ? bukan di Finance?" Aku memastikan

"Kamu ngomong apasih. Sejak kapan kamu di Finance, dari awal kamu kerja juga kamu di Marketing Mishel"

Aku kaget bukan main, apa ini mimpi??. ah tidak ini bukan mimpi. Apa aku Amnesia?, apa aku... ah, apa ini. Aku bingung.

Aku keluar ruangan pak Bram dan bergegas keluar kantor, pikiranku kacau. Hari ini aku tak bisa bekerja karna hal ini menggangguku, aku ingin bertemu Yandra dan membicarakan semua ini.

Setelah aku memasuki mobilku aku menghubungi Yandra, ku cari nama kontak di ponselku "Beloved" dengan gemetar ku telepon nomor itu.

"Hei baby" Suara di telepon itu

"Yandra, aku takut. Tolong aku. Semuanya membingungkan. Sprei yang berganti warna sendiri, posisi kerjaanku yang berubah, warna cat tembok, foto kita. Semua-nya berubah Ndra.. aku mesti gimana, aku takut. Aku mau ketemu" Suaraku gugup, bingung dan takut.

"Yandra?, siapa Yandra? kamu selingkuh Shel?"

Aku terkaget mendengarnya, aku harap aku salah mendengar.

"Kamu jangan bikin aku tambah takut Ndra, Kamu Yandra pacar aku kan"

"Shel, kamu kenapa sih. Aku Bagas pacar kamu. Yandra siapa?. Kamu jangan main-main ya Shel !"

Ku matikan telepon itu, aku terdiam lalu tak tahan lagi. Aku menangis di dalam mobilku.

Aku bingung dengan semua ini, aku bingung tentang situasi ini. Semua menakutkan buatku, seperti aku hidup sendiri tanpa kenal siapapun tanpa tau apapun.

Kemarin semua baik-baik saja, sampai aku terbangun pagi ini dan menemukan spreiku yang telah berganti warna, Ayah ibuku yang tinggal di kota lain dan tidak bersamaku, dirumahku. Serta semua ini susah untuk diterima nalarku.

avataravatar
Next chapter