1 Riana

Stasiun kereta api Bogor pukul 5 pagi sudah sangat dipadati penumpang. Pemandangan biasa, tapi selalu membuat ku takjub setiap melihatnya. Pagi yang masih gelap dan dingin memaksa mereka untuk meninggalkan kasurnya yang nyaman dan keluar dari hangatnya selimut. Pagi yang menunut mereka berjuang setiap hari demi meloloskan tubuh mereka di dalam gerbong commuter line.

Dari mana semangat itu? Mereka luar biasa, pekerja yang mencari nafkah di ibukota tidak akan pernah lelah dan putus asa hanya karena penuh,sesak dan padatnya kereta. Tak peduli tua muda, laki-laki atau perempuan, anak sekolah ataupun pekerja semus tumpah ruah berkumpul di satu titik pada peron Bogor-Jakarta.

Dan kenalkan aku Riana, aku seorang karyawati pada salah satu perusahaan swasta di bilangan Jakarta Selatan. Ini hari pertamaku bekerja setelah aku lulus kuliah. Aku tidak terlalu cemas dengan hiruk pikuk stasiun pada pagi atau sore hari. Aku pun tidak pernah mengeluh akan padatnya gerbong kereta setiap hari, karena selama kuliah aku pun selalu memakai jasa transportasi kereta api atau sekarang lebih keren disebut commuter line.

Seperti biasa dan seperti kebanyakan orang-orang di dalam kereta mereka sibuk dengan smartphone dan earphone yang mereka tempelkan di telinga mereka. Akupun demikian, menurutku mendengarkan musik ketika di kereta akan menghilangkan kejenuhan, galau, penat karena sempitnya penumpang dalam kereta. Lagu andalanku ....??? Yes, all about korean. Sesuka itu sama Korea, dari drakor sampai musiknya. Tapiiii.... aku tidak terlalu tertarik dengan boyband atau kpopnya. Suka musiknya yang menjadi soundtrack dari drama-drama korea favorit dan cuma sama blackpink. Sisanya ikut-ikutan aja.hehhehe....

"Kereta jurusan Bogor-Jakarta diizinkan berangkat" suara speaker stasiun memecah kesunyian pagi. Menandakan kereta siap diberangkatkan.

Untungnya pagi ini aku bisa sampai kurang dari pukul 5 jadi aku masih bisa mendapatkan kursi dsn merasakan udara segar dalam KRL.

"Misi mbak, boleh saya duduk di sini?" Suara seorang ibu mengagetkan ku ketika sedang asyik berkomat kamit mengikuti lirik lagu yang kudengar dari earphone.

"Oh... iya bu silahkan" jawabku cepat

"Mbak mau kemana?" Tanya si ibu kembali

"Saya mau ke Jakarta Selatan bu, mau ke kantor" ibu mau kemana?  sambungku lagi

"Oh, ibu mau ke rumah anak ibu di Jakarta"

"Wah pagi-pagi gini ibu udah jalan mau kerumah anak ibu? Keren banget sih bu..."

"Hehhee... si mbak bisa aja, saya mau ketemu anak saya yang dirumah sakit. Pagi ini dia mau operasi cesar jadi saya mau menemaninya"

"Ih seneng ya ibu mau punya cucu padahal kayanya ibu masih muda. Hehehe.... "

"Masa sih mbak? Ini cucu ke 6 saya lho" jawab ibu sambil tersenyum malu.

Kamipun tertawa bersama. Itulah salah satu moment menyenangkan di atas commuter. Bisa mengenal banyak orang tanpa diduga-duga.

Tak terasa kereta sudah mau memasuki stasiun Cawang. Dan aku harus segera bersiap turun karena pintu kereta cukup jauh dari tempat dudukku.

"Sesaat lagi anda akan memasuki stasiun Cawang" suara speaker kereta menginfokan posisi kereta.

"Ibu maaf, saya turun duluan ya" pamitku kepada ibu tadi.

"Oh iya mbak..hati-hati ya!" Jawab ibu itu kembali.

Dengan sekuat tenaga aku mencobo menembus benteng-benteng pertahanan wanita-wanita perkasa di dalam gerbong perempuan. Setelah berhasil sampai di depan pintu aku cukup lega karena sebelum pintu terbuka aku sudah berisap turun di depan pintu.

"Sesaat lagi kereta anda akan tiba di stasiun Tebet"  suara speaker informasi kereta berbunyi lagi.

Dan akhirnya akupun berhasil turun dengan selamat.

Berjalan dengan kecepatan sedang, aku mulai merogoh kantong tas mencari kartu tiket keretaku. Setelah menempelkannya di mesin pintu keluar stasiun, aku pun lekas memesan ojek online untuk mengantarkan ku ke kantorku yang berada di wilayah Tebet.

Tidak beberapa lama kemuadian sang driver ojol sudah tiba di depan stasiun dan segera mengabarkan aku sebagai penumpang.

"Mbak Riana ya? Tadi pesen ojek online kan? "

"Iya bang" sahut Riana dari ujung telepon.

Setelah driver menginfokan lokasi, ciri- ciri motornya, driver langsung mematikan teleponya.

Dengan mudah aku menemuksn posisi ssng driver.

Dan kamipun meninggalkan stasiun.

avataravatar
Next chapter