webnovel

Bab 1

Kamu harus mau menerima dia menjadi suami mu , itulah kata yang sering di ucapkan oleh orang tua ku saat kami serapan pagi.

" Kenza apakah kau mengerti apa kata mommy?

" hmn iya mom ( cuek sambil melihat majalah). Bukan kah aku tidak pernah membantah omongan mommy? Aku selalu pergi ke tempat yang mommy atur.

" Tidak membantah kau bilang ! jadi apa sikap kamu selama ini, setiap kali Momy menjodohkan mu kau akan berbuat jahil dengan para calon suami mu.

" Mereka saja yang terlalu berlebihan mom, bukan kenza.

" Mereka kau bilang.

" Yea apa lagi.

Mommy langsung memukuli ku dengan sendok penggorengan dan aku harus kabur ke tempat ruang kerja Daddy jika tidak aku pasti akan mati di tangan mommy. Aku berteriak sambil memanggil Daddy.

" Daddy tolong kenza, mommy ingin membunuhku.

Aku pun masuk keruangan kerja Daddy

" Ada apalagi sayang ?

" Mommy dia ingin membunuhku dad.

" Dasar kau anak nakal kau mengadukan aku pada Daddy mu.

" Istri ku sudahlah kenapa kalie ber2 selalu ribut.

" Sayang kau terlalu memanjakan Putri kita.

"Kenza, kemarilah duduklah di kursi, Daddy juga ingin berbicara dengan mu.

Aku pun menuruti perkataan Daddy untuk duduk di kursi kerjanya.

" Apakah mommy membahas perjodohan lagi dengan kamu sayang?

" Hmm.. ( nada pasrah). Tapi dad !

" Tunggu Daddy belum selesai.

" Baiklah.

" Apakah Daddy pernah meminta sesuatu kepada mu sayang ?

" Tidak dad.

" Untuk saat ini bisa kah kau menuruti permintaan kami berdua ?

" Dad, aku masih muda bisakah aku kuliah atau bekerja sebentar saja. ?

"Daddy tidak melarang mu untuk bekerja hanya saja Daddy kuatir tidak ada yang menjagamu jika kau terus saja bermain - main seperti ini.

" Baiklah dad.

Sungguh aku tidak tega harus menolak permintaan Daddy karena Daddy tidak pernah memaksa ku tentang hal apapun.

Aku melihat mommy memberikan senyum kemenangan nya kepada ku.

" Dad, siapa yang akan aku jumpai?

" Bukan kamu sayang, tapi kita.

" Maksudnya?

" Kita bertiga akan bertemu dengannya besok.

" Dan kau tidak boleh berbuat yang aneh-aneh seperti perjodohan yang lalu Ken.

" Baiklah mom, aku ke kamar dulu( nada pasrah).