1 Prolog

Aku ingin membagi ceritaku pada kalian semua. Orang bilang aku memiliki perbedaan dari kaumku. Aku memiliki cacat yang yang hampir membuat diriku sendiri hilang selamanya dalam kehidupan ini. Namun aku dapat bertahan karena belas kasih dan rasa kemanusiaan dari seorang wanita yang menurut semua orang merupakan makhluk paling lemah. Aku tidak pernah meragukan pengetahuan tentang wata itu, beberapa kali aku melihat wanita yang menangis hanya karena hal sepele. Hal itu menguatkan argumen bahwa memang mereka kaum yang lemah. Namun mengenai perasaan, aku pikir mereka memiliki kekuatan yang paling besar di muka bumi ini, bahkan perasaan mereka dapat melemahkan orang kebal sekalipun. Seperti halnya aku. Selama yang aku ingat, aku tidak pernah merasa seperti manusia seutuhnya sebelum bertemu wanita ini. Aku sangat bersyukur bahwa aku dapat menerima pengetahuan yang luar biasa darinya walau itu menyebabkan semua orang mengaggapku cacat.

Menurutku pribadi, manusia adalah makhluk yang paling rumit untuk dipelajari. Sifat-sifat mereka yang sungguh tak terduga membuat kami sangat sulit untuk mengikuti setiap pengujian dengan standar yang mereka buat sendiri. Apabila ada seorang dari kami yang sedikit saja melenceng dari sifat kemanusiaan, atau bahkan terlalu berlebihan dalam hal kemanusiaan, maka dapat dipastikan dia tidak akan lulus uji dan akan dimusnahkan segera.

Aku tidak perlu berbasa basi lagi pada kalian. Aku tidak akan bercerita mengenai kaumku yang lain atau apapun yang kalian sebut yang sejenis denganku. Aku akan memulai ceritaku sendiri dimulai dari saat aku menerima pengetahuan dan ingatanku yang baru. Dimana aku menjalani kehidupan tugasku sebagai seorang manusia. Di saat aku diuji pertama kali untuk menjadi contoh bagi kaumku dimasa depan.

avataravatar
Next chapter