5 Awakening (1)

Tukk

Tukk

Aku berjalan santai melewati jalan setapak desa. Karena masih siang banyak warga desa yg sedang melakukan aktivitasnya di sekitarku. Ada yang sedang berjualan di kedai, ada juga yang sedang membawa hasil panen lahan kebun mereka.

"Huft. Pelajaran bela diri memang menyebalkan. Kenapa aku harus dipaksa latihan saat cuaca sedang panas-panasnya? Ugh, aku benci bau keringatku.."

Sambil bergerutu aku terus melangkah. Terus melangkah sampai di suatu gubuk. Dan tanpa aku sadari aku tiba-tiba mendengar suara sesuatu yang sedang diayunkan dengan keras.

Swiiish

Swiiiiiisssh

Seorang pemuda berambut coklat yang terlihat berusia di pertengahan usia 20 tahun sedang mengayunkan pedang besi dengan keras ke udara.

Hmm? Bukankah itu Kak Zack?

Pemuda yang sedang kulihat berlatih pedang adalah Zack. Dia adalah salah satu pemburu hutan yang bekerja dengan memburu monster untuk mencari penghasilan. Karena pekerjaan ini cukup berbahaya tidak banyak warga desa yang menjadi pemburu. Selain itu kudengar kriteria menjadi pemburu juga cukup sulit.

Tapi karena berbahaya pula pendapatan yang dihasilkan sangat besar. Daging, tulang, taring monster bisa di jual dengan harga cukup mahal di pasaran. Terutama Monster Stone yang menjadi inti monster bisa dijual mahal kepada para pedagang dan masyarakat kota.

Sebagai pemburu Zack lebih kuat dari warga biasa dan dia juga memiliki Skill untuk menunjang perburuannya.

Oh ya aku mengenal kak Zack karena dia sering membeli roti buatan ibu di toko roti nyonya Betty.

"Kak Zack!!"

Aku berlari sambil melambaikan tangan menghampiri Kak Zack yang sedang berlatih.

"Ohh Fer! Apa kabar! Apa kamu baru pulang dari Akademi?"

"Yap baru saja pulang. Kaka tidak berburu hari ini? ini kan masih siang."

"Aku sedang istirahat berburu hari ini. Hutan sedang sedikit memproduksi hewan buruan jadi aku rasa akan lebih baik untuk istirahat sejenak."

"Oh begitu. Hmm kak, kaka sedang berlatih pedang?"

Tanyaku sambil melirik pedang yang digenggam kak Zack.

"Ini? ya aku sedang berlatih teknik pedangku 〈Flowing Sword Art〉. Aku merasa tidak nyaman bila istirahat tanpa melakukan apapun jadi aku berlatih untuk merenggangkan tubuhku."

Arts

Aku lupa mengatakan bahwa bukan hanya Skill yang bisa membantu manusia bertahan hidup di dunia yang penuh monster ini namun juga ada Arts.

Bila Skill adalah kekuatan maka Arts adalah teknik. Teknik yang mampu mengeluarkan kekuatan itu keluar sampai batas maksimal. Manusia dan berbagai ras lain menciptakan banyak sekali Arts dan dari semua itu [Battle Arts]atau teknik bertarung memiliki jumlah terbanyak.

〈Flowing Sword Art〉 yang di pelajari adalah salah satu 〈Battle Arts〉 yang lazim di gunakan oleh para pendekar pedang. Arts ini telah banyak disebar luaskan oleh pihak kerajaan untuk para warga yang ingin berlatih pedang tanpa mengeluarkan biaya yang lebih.

Walau Arts ini bisa dibilang Arts tingkat rendah tapi untuk berlatihnya tidak membutuhkan persyaratan yang sulit. Jadi banyak praktisi kalangan bawah yang berlatih Arts ini.

"Enak sekali bisa berlatih pedang dengan gaya keren sepert itu."

"Hahaha, ini keren? Kamu belum tahu saja Arts macam apa yang dikuasai oleh para ksatria bangsawan dan kerajaan. Aku bukan apa-apa bila dibangdingkan mereka."

"Tapi tetap saja keren! aku ingin mencoba berlatih Arts namun Sir Lucas bilang bila kami belum saatnya berlatih Arts."

"Hmm Fer kamu belum melakukan Awakening Ceremony kan? Bila belum wajar saja bila pelatihmu mengatakan seperti itu. Karena memang berlatih Arts akan lebih mudah bila kamu memiliki Skill tertentu. Tunggu saja setelah mendapatkan Skill kurasa dia akan mempebolehkanmu berlatih Arts."

"Humph tunggu saja aku akan segera berlatih Arts yang jauh lebih hebat dari Arts kak Zack!"

Ujar ku bersemangat sambil mengepalkan tangan dan memukulnya ke udara.

"Hahahaha baiklah Fer, aku akan menunggu saat itu datang."

"Oh ya kak, omong-omong soal latihan boleh kah kakak memperlihatkam Arts mu itu lagi? Boleh kan?"

Sparkle Sparkle

"Dasar kau ini selalu saja memintaku seperti itu. Tapi ya apa boleh buat. Aku tidak enak menolat saat melihat mata memelasmu."

"Yeeey!"

"Sekarang mundur dan perhatikan dengan baik, ok?"

"Ok!"

Setelah menjawab kak Zack aku mulai mundur menjauh sampai jarak yang kurasa aman.

Kak Zack berjalan mendekati pohon terdekat dan mulai melakukan pose sesuai dengan 〈Flowing Sword Arts〉. Tangan menggenggam pedangnya dengan erat dan tatapanya fokus ke depan.

"『Minor Arm Boost』『Sharp Mind』"

Aku merasakan ada yang berubah dari kak Zack. Dia seperti menjadi lebih tajam dan fokus dari sebelum. Dan saat aku masih memperhatikan hal itu Kak Zack mulai bergerak.

"〈Flowing Slash〉!"

Wuussshh

Zrasssh

Pedang Kak Zack diayunkan horizontal menebas pohon didepannya. Sebenarnya dibilang menebas pun aku tidak tahu karena tebasannya sangat cepat sampai aku tidak jelas melihatnya. Kemudian..

Crackk Crackk

Crash!

Pohon yang tebalnya sekitar setengah tinggi badanku tumbang dengan suara yang membisingkan telinga.

"Woooaaah..."

Berapa kali pun aku melihatnya tetap saja keren! Maksudku bagaimana kak Zack bisa memotong pohon itu dengan halus tanpa hambatan? Tidak tidak, harusnya aku bingung kenapa pohon itu bisa tumbang dengan sekali tebas bukannya memikirkan halusnya hasil tebasan kak Zack!

"Huft, Bagaimana Fer? Puas?"

"Iya! Keren! Kak kak ajar kan aku ya nanti! ya ya!"

"Whoa whoa sabar Fer. Pasti aku ajarkan setelah kamu melakukan Awakening Ceremony, Ok?"

"Janji?"

"Janji."

"Ok!"

Yey! Aku sudah tidak sabar mengikuti Awakening Ceremony dan mendapatkan Skill! Kuharap aku membangkitkan Skill yang berguna dan keren hehe.

Di saat aku terlarut dalam imajinasiku tiba-tiba kak Zack memanggilku.

"Hey Fer apa kamu tidak apa-apa berlama-lama disini? Apa kamu tidak ada kegiatan lain?"

"Hmm tidak ada, kurasa aku hanya akan tidur siang di rumah karena tidak ada apa-apa? Ok baiklah kak terima kasih atas demonstasinya! Aku mau pulang dulu, Sampai besok!"

"Ya sampai besok Fer! Hati-hati di jalan!"

Fer berlari bersemangat pulang kerumah. Hmmm aku harap siang ini aku mimpi indah.

avataravatar
Next chapter