2 Part 2

"Kamu udah sadar Ber?" tanya Athea.

"Suara itu lagi hmm? Aku jadi penasaran siapa sih orangnya?"

Aku memegang kepalaku yang masih terasa sedikit sakit mungkin ini efek semalaman aku susah tidur karena suara itu terus datang bagai hantu.

"Aku sudah ijin pelajaran pertama kita tadi tapi kita harus ikut pelajaran selanjutnya di Hutan Terlarang, Ber"

"Aish kau sangat cerewet ,Athea"

Pelajaran kedua sedang berlangsung. Awan mendung menyelimuti langit academy ini. Rintik hujan turun teratur menandakan moongoddes tidak merestui pelajaran mainstream ini. Mungkin. Bagaimana tidak? Hutan larangan adalah hutan dengan segala spesies makhluk teraneh, terkejam, terseram dan segala keajaibannya juga ada.

"Berburu, temukan apapun yang kalian bisa bawa dari hutan itu. Tetap selamat dan kembali"

"Yes, Mr. Carl"

Mr. Carl adalah guru ilmu hitam di academy ini, dia seorang tabib juga dan kabarnya dia adalah bawahan The Dark Lord.

Aku segera beranjak mengambil pedang kesayangan ku. Pedang ini hadiah dari Mom sewaktu pertama kali aku menurutinya untuk sekolah di academy ini.

"Cepat, Berrr" seorang vampire berkulit pucat dengan mata berwarna zamrud itu menarik pergelangan tanganku. Lucas.

"Apa kita pergi bersama?" tanyanya.

"Tidak, aku tidak mau"

Aku memasuki hutan larangan melalui arah Barat. Rintik hujan semakin deras diiringi dengan petir yang menggelegar membuatku semakin bersemangat karena berarti sebagian makhluk hutan larangan akan keluar mencari mangsa.

Aku mengendap - endap kala melihat kawanan makhluk bertubuh kerdil, kulit hitam, bertelinga panjang dengan gigi - gigi yang runcing sedang bergerombol menyantap seekor harimau. Mereka bukan tandinganku. Mereka kelas bawah.

Suara gemericik air bisa kurasakan saat aku mulai masuk lebih dalam lagi ke hutan ini. Ya. Sungai. Sungai ini memisahkan hutan larangan dari clans yang tidak terdaftar. Clans keturunan Malaikat suci dan Iblis neraka.

Mereka mempunyai anak mereka yang di sebut The Dark Lord (pangeran kegelapan). Entah apa tujuan moongoddes membiarkan keindahan seperti malaikat bersama dengan iblis. Pasti harus ada pengorbanan jika mereka sampai menghasilkan anak seperti itu.

Hyaaaaaa....

Hyaaaaaa...

Suara lari kuda terdengar di sebrang sungai ini, terdengar samar namun semakin jelas yang membuat ku refleks sembunyi.

Hmm. Aroma ini. Aroma peppermint yang segar membuat aku terlonjak kaget saat netraku bertatapan dengan netra berwarna donker di sebrang sana. Astaga. Aku ketahuan.

"Hei tunggu!!" teriaknya.

Aku segera berlari dari tempat persembunyiaku tadi, segera. Dan brukkkkk.

"Aww" rintihku.

GRRGGRR

Seorang Ciripa dewasa dengan tinggi 3 meter tidak menyurutkan langkah ku. Justru ini yang ku butuhkan untuk tugas hari ini. Hewan itu menarik kakiku menancapkan ujung kukunya yang tajam dan melempar tubuhku ke pohon.

Ciripa itu seekor hewan mungkin wajahnya seperti Sullivan di film Monster Inc, kalian tau? Tapi Ciripa ini mempunyai bulu abu tebal, beetaring dengan mata merah gelap dan berbobot tubuh berat. Hewan itu menginjak tubuhku dan ku rasakan tulangku berbunyi. Sialan.

Bughh.

Ku tendang tubuhnya, dan ku keluarkan pedangku dari sarungnya. Perlawanan demi perlawanan terjadi hingga aku berhasil melompat dan menebas kepalanya hingga terpisah dari tubuhnya.

Dengan kekuatan fairy, ku bawa melayang Ciripa itu menghadap Mr. Carl yang sudah menunggu dan teman - teman dengan hasil buruan mereka.

Braakkk.

Ku lempar Ciripa itu ke hadapan Mr. Carl.

"Done, Mr" ucapku menyeringai.

"Kau... kau... kepalanya" seseorang di sebelahku menunjuk tangan kiriku. Ah iya lupa. Segera saja kepala itu ku lempar agar menyusul tubuhnya.

"APA?!!" pekikku ketika semua orang menatapku dengan tatapan yang mmm aneh.

avataravatar
Next chapter