1 01

  Di sebuah mansion yang sangat megah ini, terjadi pertengkaran antara kakak-beradik yang beda 8 menit itu

   "GUE SUDAH BILANG KE LO JANGAN MENGEJAR-NGEJAR AZKA, CLARA" teriak Sang Kakak tepat ditelinga adiknya

   "Lo gak berhak mengatur kehidupan gua, Bang" ucap Clara

  Hubungan keduanya hancur ketika perceraian kedua orangtuanya

  Clara yang tinggal dengan Mommy nya, sedangkan Renzo tinggal dengan Dadynya

   "Lo itu adik gue Ara, gw gak mau Lo dimanfaatkan" ucap Renzo menetralkan emosinya

   "Lo hanya ingin Azka jatuh ke kembaran Lo itukan. Lo egois, Lo hanya menyayangi Claire tidak dengan gw" ucap Clara Yap Mereka triplets

  Clara langsung berlari dari sana, Mommy nya dan dirinya sekarang jatuh miskin ia tidak mempunyai apa-apa

  Dady dan Kakak-kakaknya membenci mereka

  Mereka hanya tinggal disebuah kontrakan kecil, dah berkali-kali Azka menawarkan dirinya untuk tinggal di apartemen

  Ia gak tahu permusuhan diantara kakak dan kekasihnya itu, yang ia tahu kakak kembarnya yang cewek mencintai Azka

Tadi ia pergi ke mansion Dady nya karena Renzo memanggilnya

  Clara memutuskan untuk pergi ke restoran tempat ia bekerja, Azka meminta dirinya untuk mengelola kafe milik Azka

  Azka itu baik, ia sangat baik. Azka yang menolong Clara dan Mommy nya ketika waktu itu Clara dan Mommy nya diusir dari mansion nya beberapa tahun yang lalu

  Clara terus melamun sampai ia gak menyadari sekarang ia berada dimana

   "Ini dimana ya" gumamnya tidak mengetahui jalan sini

  Ia berjalan perlahan, ia merasa tidak asing dengan tempat ini

   "Bang Leon" ucap Clara berteriak kepada seseorang yang ia kenal

  Leon yang dipanggil kaget, pacar sahabatnya kenapa ada disini. Ini adalah markas Azka

  Clara langsung berlari kearah Leon, ia senang karena bisa menanyakan jalan pulang

   "Bang Leon anterin Ara pulang," ucap Clara memang dia kenal dekat dengan Leon

   "Ara kenapa Lo bisa ada disini?" Tanya Leon ia takut ketahuan oleh yang lain

   "CLARA," teriak seseorang yang kaya nya sedang emosi.

  "Azka," ucap keduanya bersamaan, Azka menarik Clara ke belakang. Posesif nya sudah keluar.

   "Dasar posesiv," ucap Leon pergi dari sana.

   "Kamu ngapain kesini?" tanya Azka menarik Clara ke taman yang ada disamping markas

  Clara langsung memeluk Azka, dan menangis di pelukannya. Azka hanya diam, dan menenangkannya. Azka tahu siapa yang selalu membuat gadis dihadapannya menangis.

   "Kamu gak akan ninggalin aku kan?" tanya Clara membuat tubuh Azka menegang.

  Yang Clara tahu, Azka hanya mengasihani dirinya. Clara tahu Azka tidak mencintainya, tapi Clara takut Azka sama seperti kakaknya meninggalkan dirinya demi kembarannya.

   "Aku gak akan pernah meninggalkan kamu Ra," ucap Azka mengelus rambut Clara.

   "Kita pulang yuk ini sudah malam," ucap Azka diangguki Clara.

  Keduanya pun menaiki mobil milik Azka, karena Azka gak akan membiarkan kekasihnya kedinginan ditengah malam.

  Perjalanan yang mereka lalui dengan keheningan, tanpa ada pembicaraan diantara mereka.

   "Azka jangan tinggalkan aku," ucap Clara memegang tangan Azka.

  Azka menatap sebentar orang yang ia manfaatkan untuk membalas dendam kepada sahabatnya, ralat mantan.

   Tapi ia bisa mendapatkan kasih sayang dari Kita Mommy Clara, selama ia mengenal Clara. Azka sudah kehilangan kedua orangtuanya, ia hanya tinggal dengan Opanya.

   "Aku gak akan meninggalkan kamu," (sebelum aku balas dendam kepada sahabat kamu," Azka mana mungkin bisa meneruskan kata-katanya

  Tak lama mereka sampai dirumah yang sangat sederhana, rumah berlantai satu tapi sangat luas.

   "Assalamualaikum, Mom" keduanya langsung bersalaman dengan Kira.

   "Waalaikumsalam," ucap Kira, Mama dari triplets.

   "Ara, Revan ada disini," ucap Kira menunjuk Revan yang ada di ruang tamu.

   "Kenapa dia bisa tahu kita disini Mom?" tanya Clara menatap benci punggung Revan.

  Azka hanya diam, ia hanya geleng-geleng dengan tingkah kedua cewek yang mirip beda usia ini.

   "Ngapain Lo disini Van?" Tanya Clara dingin, kini menarik perhatian Azka. Tak biasanya ceweknya bersikap dingin

   "Lily, maafin aku," ucap Revan membuat Lily berdecih. Ia bukan Clara yabg dulu, yang selalu tunduk dihadapan cowok ini

   "Jangan panggil gw dengan sebutan itu lagi. Lo sudah khianati gw Van, gw gak akan pernah memaafkan Lo sampai kapanpun," ucap Clara.

   "PERGI VAN, PERGI DARI SINI!" teriak Clara, datangnya Revan ke dunia nya lagi membuat ia mengingat kenangan dimana ia hampir dilecehkan di usianya yang ke-13 tahun.

  Revan adalah cinta pertamanya, mereka berhubungan hampir setahun. Sampai akhirnya Clara memutuskan Revan karena hampir melecehkannya.

  Clara berlari ke kamarnya, kenangan yang membuat ia terpuruk selama tiga bulan kembali lagi. 4 tahun berlalu tapi ia tidak bisa melupakan hal itu

  Apalagi di usianya yang ke-14, kedua orangtuanya bercerai.

  Azka akan mengikutinya, tapi tidak jadi karena dicegah oleh Kira.

   "Mommy siapa dia?" tanya Azka, Revan sudah pergi ketika diusir tadi.

   "Revan adalah cinta pertama Clara, orang yang telah memanfaatkan. Juga orang yang telah hampir melecehkan Clara, dan hampir membuat Clara bunuh diri," ucap Kira menangis.

  Azka mengepalkan tangannya, kenapa ia tidak mengetahui hal ini.

   "Mom sangat berharap kepada kamu Ka, jangan khianati Clara. Jangan sampai dia terpuruk lagi gara-gara masalah cinta, Mommy sangat mempercayai kamu," ucap Kira menatap wajah Azka dengan penuh harapan.

  Azka diam,  oleh sebab itukah Clara memintanya untuk tidak meninggalkan dirinya sendirian.

  Apa yang terjadi pada Clara kalau ia mengetahui dirinya hanya memanfaatkan Clara. Apakah ia harus membuka hatinya untuk gadis yang selalu membuatnya tersenyum.

   "Mom aku mau ketemu sama Clara," ucap Azka diangguki Kira.

  Azka berjalan ke kamar Clara, Azka membuka pintu kamar itu. Terlihatlah Clara yang sedang melamun, air matanya mengalir di pipinya.

  Clara yang biasanya ceria kini terlihat seperti tak bernyawa.

   "Ara," ucap Azka memeluk pinggang Clara dari belakang.

  Clara langsung membalikkan badannya, dan memeluk Azka dengan erat.

   "Aku berjanji Ra, aku akan selalu melindungimu, dan membuka hati untuk kamu," ucap Azka mengecup kening kekasihnya.

Skip

  Kini Clara sedang berada dikelas nya, ia sedang termenung memikirkan hal yang semalam.

  Biasanya Renzo yang selalu menyemangati nya pada saat begini. Kenapa jadi memikirkan kembarannya sih.

   "Weyy pada keluar yuk, Renzo dan Claire sedang bertengkar dengan anak baru," ucap teman sekelas Clara.

  Ini waktunya istirahat, tapi Clara tetap diam dikelas.

  Clara langsung pergi keluar, ia tahu kembarannya jarang sekali membuat masalah. Malahan tidak pernah.

  Clara sampai dilapangan, ia melihat Revan sedang dihajar oleh Kakak-kakaknya.

   "RENZO, CLARA STOP!" teriak Clara dengan kemarahannya, ia sempat menduga kejadian ini akan terjadi. Tapi kenapa beneran, kan kedua kakaknya sudah tidak peduli dengan nya.

   "Jangan cegah gw Ara, dia orang yabg telah membuat Lo hampir bunuh diri," ucapa Renzo dengan api kemarahannya.

  "Kenapa kalian peduli, bukankah Keluarga kalian sudah terpecah belah," ucap Revan membuat Renzo sekali lagi menonjok Revan

  Kali ini Clara diam, sangat sulit mengendalikan amarah kedua kakaknya ini.

   "Ini balasannya karena telah melecehkan adik gw," ucap Renzo setelah Revan tersungkur dengan tinjuan Renzo.

   "Ini balasannya karena Lo telah membuat adik gw hampir bunuh diri," ucap Claire meninju Revan, jangan remehkan Claire walaupun dia perempuan

  Clara terenyuh mendengar hal itu dari mereka, apakah kedua kakaknya masih menyayangi dirinya. Terutama Claire, selama ini Claire selalu menghiraukan dirinya.

   "ARA," teriak seseorang membuat lamunan Ara terbuyar

  Clara ditarik oleh Azka, tapi Clara diam ketika Azka melangkah

   "Mommy kecelakaan," ucap Azka membuat Clara langsung beruarai air mata.

  Azka langsung menarik tangan Clara menuju parkiran, Claire dan Renzo sempat mendengar percakapan mereka. Membuat keduanya langsung mengikuti mereka.

  Azka kaget ketika Claire dan Renzo memasuki mobilnya.

   "Buat apa Lo berdua kesini?" tanya Azka dengan nada dingin.

   "Ia cepat," ucap Clara membuat Azka mengangguk.

   "Apa yang terjadi pada Mommy Ka?" tanya Clara.

   "Mommy ditabrak oleh seseorang, GrandPa sedang mencari orangnya," ucap Azka membuat Clara menangis lagi.

  Tak lama mereka tiba di rumah sakit, mereka langsung bergegas menuju resepsionis untuk menanyakan dimana Kira diperiksa.

  Setelah mengetahuinya, mereka langsung bergegas menuju UGD.

  Langkah Clara terhenti melihat pria paruh baya yang sedang menunggu di ruang tunggu.

   "Dady," ucap Claire juga Renzo bersamaan.

  Mereka menyalami Kevan a.k.a Dady triplets. Clara dengan terpaksa menyalimi orang yang sangat ia benci.

   "Om kenal dengan Mommy Kira?" tanya Azka sebelum persahabatannya dengan Renzo hancur. Ia sering bertemu dengan Kevan.

  Ya, Renzo dan Azka pernah berteman, tapi Azka tidak mengetahui kalau Clara adalah adik dari mantan Sahabat nya.

   "Dia..."

   "Dia adalah teman baik Mommy waktu dulu," ucap Clara memotong perkataan Daddy nya.

  Azka sebenarnya heran dengan orang-orang yang ada dihadapannya ini.

  Azka merasa sakunya bergetar, lalu ia mengambil iPhone milik nya. GrandPa is calling.

   "Ara aku menerima telepon dari GrandPa dulu," ucap Azka diangguki Clara.

  Kini tinggallah Clara dan keluarganya, Clara tidak sedikitpun menatap mereka

  Tak lama dokter keluar dari UGD, Clara Langsung menghampiri Dokter tersebut.

   "Dok, bagaimana keadaan Mommy saya?" tanya Clara.

    "Ny Kira koma, ada benturan keras di kepalanya. Dan kami tidak tahu kapan dia akan sadar, sangat kecil harapan untuk Ny. Kira sadar," ucap dokter membuat Clara lemas.

  Claire sudah menangis, meskipun ia membenci Mommy nya tapi orang yang sudah melahirkan dirinya sedang dalam kritis.

  Clara lemas kakinya sudah tidak bisa menopang tubuhnya, Kevan langsung memeluk putri nya.

avataravatar