7 Skorsing

Sudah 2 hari Ansel berdiam diri di kamarmya tanpa melakukan apapun, mengetahui hal itu Kley mencoba untuk mengalah dari ke egoisannya itu

"Ansel D" panggil Kley setelah masuk ke kamar Ansel hal itu membuat Ansel terkejut bukan main..

Ansel tak pernah berpikiran bahwa Kley akan memanggilnya dengan sebutan itu lagi.. 

Posisi Kley yang merupakan seorang maid, membuatnya merasa tak pantas untuk berteman dekat dengan Ansel yang notabenenya adalah tuannya sendiri..

Berbeda dengan Ansel, ia selalu menganggap Kley sebagai saudaranya dan bukanlah maidnya.

Keduanya memiliki ikatan yang sangat kuat, membuat keduanya tidak pernah ingin saling menjatuhkan, biarpun terkadang merasa iri akan kemampuan diri masing-masing

"K-Kley" ucap Ansel terharu ke arah Kley yang baru saja memanggil namanya seperti biasa

"Kley tetaplah seperti ini, jangan berubah lagi.. Aku begitu merindukan panggilan itu, Kley" ucap Ansel kemudian menghambur ke pelukan Kley

Kley juga merindukan moment seperti ini, moment tidak ada pembatas antara dirinya dan Ansel yang sudah dianggap saudaranya sendiri

"Hmm" gumam Kley

"Kamu tidak bahagia? Tidak bahagia menyambut saudara mu sendiri? Tidak..

"Aku sangat bahagia Ansel.. aku juga merindukan moment ini" potong Kley sambil mengelus kepala Ansel

Bagi Kley Ansel adalah orang termanja di keluarga ini… namun sikap itu tidak pernah di perlihatkan Ansel kepada keluarga besarnya..

Kley memang ingin menganggap Ansel sebagai adiknya, tapi itu tidak mungkin.. karena dia tidak boleh menjadi orang yang berada di atas Ansel

Mengetahui Kley berpikiran seperti itu Ansel mendorong Kley hingga terduduk

Duukkhh..

"Awh Ansel apa-apa an kamu" ucap Kley kesakitan

"Itu gak seberapa kak.. tau bahwa diri kita tidak dianggap itu lebih sakit" ucap Ansel lalu naik ke kasurnya tanpa menghiraukan keterkejutan dari raut wajah Kley

"Dia memanggil ku kakak?" batin Kley

"Apa mungkin aku salah dengar?" gumamnya lagi

"Aish.. Ansel keluar dan cepat makan" ucap Kley tidak sengaja membentak Ansel

"Tidak mau" bantah Ansel

"Hei! Beraninya kau melawan ku! Bukankah aku kakak mu?" geram Kley hal itu otomatis membuat Ansel terperanjat dari kasurnya

Ketakutan begitu terpancar dari raut wajahnya

"K-kau k-kenapa? A-apa salah ku?" ucap Ansel tergagap

"Kamu marah karena aku tidak menganggap mu sebagai adikku kan? Lalu salahkah jika aku juga marah karena adikku tidak mau mendengarkan perintah ku?" ucap Kley penuh emosi.. hal itu membuat Ansel bergidik ngeri sendiri

"Jika sudah marah, auranya menakutkan sekali" batin Ansel lalu keluar dari kamarnya

Di ruang makan keluarga..

Disana hanya terdapat Ansel dan Kley saja.. karena orang tua Ansel kembali lagi ke Paris

"Tuan Muda" panggil salah seorang maid

"Hm" 

"Izin kan aku ikut makan bersama mu, karena aku tidak kebagian makan malam hari ini" ucapnya dengan nada rendah

Ansel terkejut mendengarnya, kenapa selalu seperti ini jika orang tuanya tidak ada di mansion..

"Baiklah" ucap Ansel sekenanya

Hal itu membuat Kley mengernyit, semudah itu dia menerima permohonan dari seorang maid.. padahal ayahnya selalu melarangnya makan 1 meja dengan seorang maid…

"Kenapa?" tanya Ansel pada Kley yang menatap dirinya tanpa mengalihkan pandanga dari hidangan yang di buat oleh Kley

Kley yang kedapatan seperti itu langsung menggeleng cepat

"Aku ke belakang sebentar" pamit Kley setelah menyelesaikan hidangan penutup untuk Ansel

"Hmm" respon Ansel

Di ruangan para maid..

Deghh..

"Apa-apaan ini" kaget Kley melihat banyak sekali piring kotor tergeletak di ruang makan para maid… tidak ada satupun maid kecuali dirinya

"Ekhmm.." dehem seseorang

"Good.. kamu datang tepat waktu, bereskan semuanya setelah itu beristirahatlah" ucap salah seorang maid yang tadi berdehem di belakang Kley

Kley yang mengetahui bahwa itu seniornya, ia hanya bisa membuang nafas kasar dan mengangguk..

3 hari sudah berlalu sejak masa skorsing Ansel dimulai.. suasana di kelasnya begitu berbeda dari sebelumnya, itu juga di karenakan oleh pindahnya Qamra lebih awal ke kelas istimewa.. sering bolosnya Eric yang membuat kelas itu tidak lagi memiliki minat bercengkrama dengan kedua penerus Ace Class di angkatannya itu..

Grup Kelasnya juga sudah tidak seribut dahulu.. yang biasanya ada saja tingkah tingkah konyol dari teman teman kelasnya..

Hal itu membuat Ansel berpikir untuk kembali melakukan Home Schooling, karena percuma jika setelah berakhirnya masa skorsing itu.. dia akan kembali menjadi orang asing di sekolahnya itu

"Ansel" panggil seseorang menyadarkan lamunan Ansel

Ansel pun menengok untuk melihat siapa yang memanggilnya.. karena suara itu bukanlah suara dari Kley

"Victoria?" gumamnya

"Umm kak Viky, selamat datang.. ayah dan bunda belum kembali, kakak bisa…

"Aku ingin bertemu denganmu" sanggah Victoria sebelum Ansel menyelesaikan ucapannya

"Hah? Kenapa?" kagetnya

"Kau tau? kelasmu terlihat sangat hampa dan sangat buruk sejak skorsing mu di mulai" ucap Victoria to the point atas kedatangannya menemui Ansel ke mansion pribadinya

"Bukan kah bagus seperti itu? Kelas itu sangat berisik" ucap Ansel sambil berjalan ke arah lemari pendingin minuman miliknya

"Benar sih" ucap seseorang membuat Ansel terkejut bukan main setelah kembali dari lemari pendinginnya

"QAM - RA?" kagetnya hampir menjatuhkan 2 minuman dingin untuknya dan Victoria itu membuat Kley dengan sigap memegang minuman yang hampir terjatuh itu

Victoria hanya tertawa kecil melihat keterkejutan Ansel.. berbeda dengan Qamra yang memandang aneh ke arah Maid yang berada di samping Ansel

"Dia?" tanya Qamra kepada Victoria dan itu membuat Ansel sadar dengan seseorang di sampingnya…

"Ah perkenalkan, dia kakak ku.. Kley" ucap Ansel membuat Kley dan Victoria terkejut bukan main

"Uh kakak mu? Kley Hartigan?" tanya Qamra tidak percaya

"Akan" ucap Ansel santai lalu duduk di sofa yang sama dengan Victoria..

Kley hanya bisa memandang Ansel dengan tatapan tak percayanya..

"Dia selalu bercanda, Kley itu sahabatnya sejak kecil.. mereka akrab bak adik kakak, maka dari itu dia selalu memperkenalkannya sebagai kakaknya" ucap Victoria menjelaskan santai pada Qamra tanpa memikirkan perasaan Kley yang saat ini seperti di serang ribuan panah..

Tapi itu tidak salah.. memang sepantasnya dia hanya dianggap sahabat kecil Ansel, bukan kakaknya..

Kley pun pamit dari ketiganya.. Ansel yang menyadari tingkah Kley pun ikut izin sebentar untuk menyusul Kley

"Aku adikmu Kley, jangan dengarkan saudara-saudara ku.. mereka hanya iri padamu" ucap Ansel menahan pundak Kley untuk menghentikan langkahnya masuk ke kamar khususnya

"Tapi t-uan" ucap Kley terbata

"Tenang, aku adikmu dan kau kakak ku.. tanam itu di hatimu, biarkan kita yang merasakan ikatan itu, acuhkan orang-orang yang menyangkalnya" ucap Ansel sembari memeluk Kley untuk menenangkannya

avataravatar
Next chapter