4 Pertemuan

Setelah pertemuan tak disengaja dari ketiga cucu semata wayang Ansel Hartigan.

Kini ketiganya kembali ke mansionnya masing-masing

Saat ingin merebahkan tubuh di kasur kesayangannya.. Ansel dikejutkan oleh sosok yang berada di sampingnya, sosok itu bukan lain adalah pantulan dirinya di cermin yang menatap sinis ke arahnya

"Huft dia muncul lagi" batin Ansel

Sosok itu hanya membalas suara batin Ansel dengan tersenyum miris

"Kenapa muncul?" tanya Ansel pada sosok yang merupakan alter egonya itu

"Bosan"

Bagi Ansel sosok lain di dalam dirinya itu hanya bisa mengeluhkan kata (Bosan) Ansel pun melirik sekilas ke cermin itu dan tersenyum menyeringai..

"Aku mau kau tetap tertidur"

PRrranggg…

Cermin itu pun pecah akibat lemparan belati Ansel sosok itu pun hilang dan Ansel kembali merebahkan tubuhnya diiringi dengan doa tidur… agar ia dapat tidur tenang

Keturunan Ansel Hartigan yang satu ini benar benar copyan dari ayah, paman serta kakeknya yang merupakan keturunan murni Ansel Hartigan

Dimana keturunan itu dikenal sebagai keturunan bangsawan berhati malaikat namun pikiran seperti iblis..

Pikiran dan perasaan mereka sangat susah untuk dikontrol sehingga membuat mereka secara sadar menciptakan alter egonya masing masing...

Ansel Hartigan, Ansel Kendrick Hartigan, dan Ansel Liam Hartigan dikenal memiliki 2 karakter kepribadian yang berbeda saat berada di dalam dan di luar mansion keluarga mereka.. sedangkan keturunan terakhir A.H yaitu Ansel Deon Hartigan..

Sepertinya tuan muda yang satu ini memiliki karakter kepribadian lebih dari 2 karakter…

..Chasel Liam Hartigan SHS..

Ting… Dong…

"Para siswa dipersilahkan untuk memasuki ruang kelas masing masing" -audio sekolah

"Lo satu kelompok sama siapa?"

"Gw sama anak anak pringkat seperti biasa"

"Eh tapi tuh si Qamra, Eric sama Kalika kok belum ngumpul nama kelompok ya"

"Duh biarin aja.. juga kan mereka emang trio kelas istimewa non permanen, jadi terserah mereka lah mau siapa"

"Gw pengen banget satu kelompok sama Qamra"

"Cih berisik" batin Ansel saat sudah memasuki ruang kelasnya

Hal itu tentu saja didengar oleh ketiga temannya yang juga bisa membaca ucapan batin seseorang

"Dia berbeda.. dari yang biasanya" batin Eric menatap Ansel yang seprtinya bersikap tidak biasa

Dan tiba-tiba Ansel berbalik menatap Eric hal itu sukses membuat Kalika dan Qamra ikut menoleh ke arah Eric. Eric yang di tatap ketiganya pun menatap bingung..

"K-kenapa?" 

"Ngapain sih ngeliatin gw kayak gitu" Ucap Eric membuang tatapannya ke arah lain.. dan itu sukses membuat ketiga temannya itu menahan tawa

"Eric lo kok salting gitu sih cuman di tatap Ans.. duh gawat nih prince Erick kita kayaknya naksir Ans si anak baru " ceplos Qamra asal membuat satu kelas terkejut dan setelahnya tertawa..

"Anak-anak sudah ada guru di depan masih saja ribut.. benar benar kelas ini" kesal sang guru yang sedari tadi menyaksikan sarapan pagi yang dipersembahkan oleh Qamra seperti biasanya

"Maaf bu" ucap semuanya bersamaan

"Ans, Qamra, Erick dan Kalika… kalian satu kelompok" ucap sang guru setelah menerima permintaan maaf pada siswa siswinya itu

"Loh bu, kok trio itu dijadiin satu sama Ans sih.. nanti kayak kemarin lagi.. langsung trending" ucap salah satu siswa yang merasa iri dengan kehadiran Ansel di kelasnya selama 2 hari setelah pindah

"Suka suka ibu dong.. lagian cuman sisa mereka berempat yang gak dapet kelompok" ucap sang guru 

Siswa siswi di kelas tersebut pun mulai melontarkan kata kata kesal karena tidak ada niatan untuk mengajak salah satu trio populer untuk bergabung dengan mereka

Jam pelajaran pun akan segera selesai..

Karena keingin tahuan nya yang begitu besar akan sistem sistem yang dilaksanakan oleh sekolah ayah nya ini. Ansel memutuskan untuk izin ke toilet..

"Maaf, permisi bu" ucap Ansel sopan dan lembut membuat semua teman teman kelasnya itu terkejut dan terpaku

"Iya Ans ada apa?" tanya sang guru

"Saya izin ke kamar kecil ya bu" ucap Ansel dan langsung diangguki oleh gurunya itu

Ansel saat keluar dari kelasnya melihat banyak sekali perbedaan dari gedung gedung kelas lain.. baik dari gedung kelas 1, 2 dan 3 di lantai bawah hingga di lantai atas..

Gedung gedung tersebut memiliki desain interior yang berbeda dan memiliki lambang lambang kelasnya masing masing..

Dan Ansel tertegun sendiri melihat gedung yang kini menjadi incaran keingintahuannya itu

Gedung Kelas Istimewa, yang pernah ia datangi bersama kedua temannya itu..

Dengan keberanian diri, Ansel mengeluarkan kartu aksesnya sendiri untuk dijadikan kunci masuk ke gedung kelas istimewa itu

Dan….

"Tuan Ansel Deon yang terhormat, silahkan masuk" -audio sistem

Ansel sangat terkejut bahwa kartu itu bisa mengakses gedung kelas istimewa

"Ansel" panggil seseorang membuat Ansel terperanjat dan mencoba untuk mencari alasan agar bisa kabur

"Ansel" ulang orang tersebut memanggil Ansel otomatis membuat Ansel berbalik ke arah tersebut

"I-iya" jawab Ansel saat berbalik dan membulatkan matanya mendapati siapa orang yang mengagetkannya itu

"Kak Danish?" kaget Ansel

"Iya ini aku Danish.. kenapa kaget? Kamu itu ini belum jam pulang sekolah sudah keluyuran begini…" ucap sepupu Ansel itu

.Danish Basil Hartigan

Putra pertama dari Basilavania Hartigan dan Daniel Basil Hartigan

"Hehe maaf kak, aku takut waktunya gak cukup" ucap Ansel cengengesan

"Sekarang kamu ikut saya.. dan tutup gerbangnya, selagi masih belum ada yang melihat kita berdua disini…" ucap Danish dengan formal menandakan bahwa Danish sedang bermain peran.. karena ada satu dua orang yang melihat interaksi keduanya

"Baik Mr." ucap Ansel dengan mengikuti alur yang dibuat Danish

Ansel yang berjalan di belakang Danish, membuat kericuhan lagi bagi para siswa siswi Chasel Hartigan SHS..

"Gila Mr. Danish sama Anak baru itu"

"Pasti buat masalah dia"

"Eh tapi Mr. Danish kan cuma ngajar siswa siswi kelas 3 dan kelas istimewa"

"Mencurigakan sih"

"Kayaknya dia nerobos masuk kelas istimewa sampai ketahuan sama Mr. Danish"

"Belagu sih, gitu kan akibatnya"

Sepanjang jalannya menuju ke ruangan tempat kejra Danish, sebagai seorang guru di sekolah itu.. Ansel terus mendapati celotehan celotehan dari semua siswa siswi yang melihat dirinya mengikuti langkah Danish

Klikkk..

"Kak Danish bawa siapa?"

"WHHAATTTT"

Begitulah reaksi, reaksi dari siswa siswi yang ada diruangan Danish

Valeri, Victoria, Lowdy, Eliot dan Derald..

Mereka semua adalah siswa siswi permanen dari kelas istimewa dan merupakan sepupu Ansel dari keturunan Ansel Hartigan yang sudah memegang marga berbeda..

"K-kalian? Nga-pain disini?" kaget Ansel melihat semua sepupunya berkumpul

"Kita istirahatlah" ceplos Eliot membuat semua sepupunya menatapnya tajam

avataravatar
Next chapter