webnovel

Kertas Kalkir

_Aaah... Memalukan.. kenapa aku tertangkap konyol seperti ini dihadapan pejabat yang aku idolakan_ Aruna pengen nangis.

"Kalian tak apa-apa". Tanya Camilla ramah. 

"Hehe…". Aruna tertawa. Wajahnya memerah malu. Hendra segera meringkuk memeluknya, membantu gadis itu berdiri.

"Kamu baik-baik saja Aruna?". Pertanyaan Hendra dibalas anggukan. Mata biru spontan merapikan rambut calon istrinya, terlihat manis. 

"Kalian manis sekali". Pujian Camilla membuat pipi gadis ini memerah. Dia sangat terkesan bisa berjumpa dengan istri walikota.

Ke-empatnya sempat minum teh bersama dan basa-basi.

"Hendra kapan aku bisa foto sama mereka". Bisik Aruna merengek. 

"Nanti sabarlah.. lihat ajudannya mengambil foto kebersamaan kita. Nanti ku minta padanya". Hendra menenangkannya.

"Terimakasih".

_Ah' senyum Aruna begitu melegakan_

.

.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter