945 IV-241. Mari Kita Kendurkan

"Duduklah! Jav. Alvin."

Aruna pikir Mahendra lekas berkomentar terhadap apa yang ia lakukan.

Anehnya pria tersebut tidak mengomentari tindakan istrinya. Lelaki bermata biru itu melanjutkan makannya dengan tenang. Terlalu tenang sampai kini Aruna lah yang merasa tak enak hati.

Sama seperti yang di tunjukkan Mahendra anak buahnya juga begitu tenang melahap makanan.

Beberapa kali mereka saling curi pandang, dan memilih untuk bungkam walaupun raut wajahnya menunjukkan ekspresi penuh tanda tanya.

"Aku mengundang kalian di sini," perempuan itu mengambil nafas, berharap menemukan kata-kata yang paling tepat, "sebagai bentuk terima kasih, sudah bekerja dengan baik untuk kami," dia yang bicara merapikan duduknya, Menegakkan punggungnya, "sekali lagi terima kasih banyak," seutas senyum menggantung hangat di bibir Aruna seiring dengan matanya yang beredar menatap satu persatu.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter